NovelToon NovelToon
Calon Suami Pilihan Dari Suamiku

Calon Suami Pilihan Dari Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Teen / Perjodohan / Berondong
Popularitas:600.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chevia

Kisah seorang Janda Kaya masih muda yang di tinggal suaminya meningal karena Serangan Jantung bernama Moza Arisha Yasmeen, tapi sebelum suaminya meninggal memberi amanat supaya Ginjalnya untuk di donorkan kepada seorang mantan sopir setia keluarga besar suaminya. Moza terpaksa harus kuliah lagi demi menjalankan sebuah misi. Pertemuan Moza dan Arzan Adama Avi yang tak disengaja membuat Moza jatuh cinta untuk yang ke dua kalinya.

Perhatian dilarang keras plagiat karya orang lain, ini merupakan asli karya Chevia sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chevia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Paginya di Kampus

"Gue salut sama lo, Zan! congrats ya" seru Akhsan yang mengejutkan Arzan dan Moza yang sedang asyik menikmati minuman mereka di kantin. Kemudian duduk di tengah antara Moza dan Arzan.

"Iya, Bro! ini semua juga berkat dukungan dari Moza, kali ini biar aku yang traktir" ucap Arzan sambil menatap Moza dan tersenyum.

"Waah, kalian dari tadi senyam senyum terus. Ekheem! kenapa kalian ngga pacaran aja! gue sama Belvin juga udah jadian loh! Oya btw besok ultah belvin yang ke 21 kalian juga di undang" kata Aksan kemudian meraih gelas es kelapa muda milik Arzan.

"Pesen sendiri sana, kenapa juga harus minum punya Arzan" seru Moza sambil menepuk dada Aksan.

"Nanggung, gue mau nyamperin ayang Belvin" sahut Akhsan kemudian ngeloyor pergi tanpa pamitan.

"Dasar, Akhsan!" seru Moza sambil geleng-geleng.

"Mo, kita berangkat sekarang yuk!" ajak Arzan.

"Oiya, kan hari ini kamu mau ambil hadiah kan di kantor FF Group" jawab Moza sambil beranjak dari kursi. Kemudian mereka berdua menuju parkiran kampus.

Sesampainya di parkiran kampus.

"Emmh itu, Mo aku boleh jujur sama kamu nggak?" ucap Arzan sambil menatap kedua bola mata Moza.

"Iya apa, Zan? keliatannya serius banget!" sahut Moza.

"Aku suka sama kamu, Mo. Aku tau ini mungkin terlihat konyol, aku baru pertama kali ini menyatakan perasaan suka sama wanita. Entah aku merasa aneh pada diriku sendiri. Walaupun kita kenal belum lama, tapi entak kenapa hati kecilku berkata kamu nantinya yang akan menjadi jodohku"

Moza mematung dengan perkataan dari Arzan.

"Mo, mungkin terlalu mendadak dan tidak romantis saat aku menyatakan perasaanku ini. Tapi percayalah, Mo. Aku bakalan selalu ngelindungin kamu"

Moza menggigit ujung bibirnya pelan, dengan ekspresi gugup dirinya menjawab "Aku juga suka sama kamu Arzan" Jawab Moza pelan. Kemudian Arzan reflek memeluk Moza dengan erat "Makasih, Mo!"

"Arzan kita lagi di kampus lepasin" seru Moza sambil mendorong tubuh Arzan.

"Maaf, Mo. Aku reflek karena terlalu senang" jawab Arzan. Kemudian mereka pergi menuju Kantor FF Group.

Sementara di dekat area parkiran kampus, ada seorang cewek yang sedari tadi mengamati mereka berdua.a

Visual Belvina Arabelle

"Arzan, dari kita SMA kamu selalu menolakku dengan alasan fokus sekolah! Sampai aku harus berpacaran dengan Aksan, agar aku bisa tetap berada di dekatmu! kenapa Moza anak baru yang belum lama kamu kenal, semudah itu kamu bisa menyataka perasaan kamu! Liat aja besok malam Arzan! Besok malam kamu akan menjadi milikku sepenuhnya" ucap seorang gadis yang bernama Belvina yang sekarang menjadi kekasih Akhsan. Belvina adalah anak dari wakil direktur di kepala cabang FF Group. Besok malam adalah perayaan pesta ulang tahunnya yang ke 21, diam-diam dirinya sudah merencanakan sesuatu sejak pertama kali dirinya merasakan kedekatan antara Arzan dan Moza.

Akhsan yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Belvina bersembunyi di balik tembok. Kemudian memutar langkah menjauh dari Belvina.

"Jadi, selama ini gue terlalu bodoh! Gue ga sadar kalau gue cuma di jadikan boneka sama Belvina! Gue bakal ngegagalin semua rencana lo, Belvin" gumam Aksan dalam hati sambil menggepalkan erat kedua tangannya.

Belvina sibuk mencari Akhsan, kemudian pandangannya tertuju ke kantin. Menghampiri Akhsan yang sedang menyeruput secangkir kopi.

"Sayang.. ternyata kamu disini" ucap Belvina sambil duduk menghadap Akhsan, kemudian meraih cangkir kopi milik Akhsan.

"Hueeeeeeek!! Pahit" seru Belvina sambil meraih tisue.

Akhsan hanya menyeringai

"Sayang.. kenapa kopi ini pahit! biasanya juga kamu pesan kopi manis" seru Belvina sambil menepuk pelan punggung Aksan.

"Gue lagi pengin yang pait, gue pingin ikut ngrasain juga kepaitan yang di alami orang lain" sahut Arzan tanpa expresi.

"Btw kamu dah bilang sama Arzan dan siapa itu namanya, Moza buat datang ke acara ultahku kan sayang?" ucap Belvina dengan suara manja.

"Sudah kok, mereka mau datang"

"Kalau gitu aku lanjut dulu ya, ada kelas nih"

"Okay" jawab Akhsan singkat. Kemudian setelah kepergian Belvina, dirinya berlalu menuju parkiran kampus. Akhsan mengendarai mobilnya dengan pemu emosi.

Sementara di Kantor FF Group

"Apa kamu sudah siap menerima hadiahnya?" ucap Moza sambik tersenyum ke arah Arzan.

"Aku sudah tidak sabar lagi" jawab Arzan

"Yuk, masuk. Pasti kita sudah di tunggu"

Mereka berdua pun masuk menuju lantai 7 menemui Farid.

"Apa sudah lama menunggu?" tanya Farid sambil duduk di kursi kerjanya.

"Belum lama kok, Tuan Farid" jawab Moza sambil tersenyum.

"Kita baru saja datang" tambah Arzan.

"Sebentar lagi asisten saya akan segera datang" kata Farid sambil membuka map di atas meja kerjanya.

Mereka berdua menggangguk sopan.

Beberapa menit kemudian asisten Tuan Farid datang membawa paperbag besar berisi sebuah kotak yang juga besar.

"Pakailah untuk mengerjakan tugas kuliahmu, gunakanlah dengan baik. Saya tidak bisa berlama-lama karena 10 menit lagi ada rapat." ucap Farid dengan tegas.

"Baiklah Tuan Farid, saya terima. Terimakasih karena anda sudah mau berkenan bertemu dengan saya." jawab Arzan dengan ramah.

"Satu lagi, kamu beruntung mempunyai pacar yang baik dan pengertian seperti Nona Moza. Jangan pernah kecewakan dia!" seru Farid.

Moza yang mendengarkan ucapan Farid langsung melotot ke arah Farid, tentunya tanpa di ketahui oleh Arzan. Farid tersenyum tipis penuh makna.

Sedangkan Arzan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena bagai mana bisa seorang Tua Farid yang terkesan cuek malah peduli dengan dirinya dan juga Moza. "Baik Tuan Farid, kalau begitu saya permisi" ucap Arzan sambil menjabat tangan Farid.

Di parkiran kantor Luna sudah menunggu sambil menduduki motor Arzan. Arzan terkejut dan Moza juga pura-pura terkejut. Dengan segera mereka berdua menghampiri Moza.

"Ada apa Lun?" tanya Moza

"Tadi pas di jalan, Luna liat kalian. Penasaran ya Luna ikutin deh. Eeh btw Arzan bawa apa tuh?" oceh Luna terlihat kepo.

"Ini hadiah aku menang lomba, Lun. Dapat laptop MacBook terbaru" jawab Arzan yang terlihat begitu senang.

"Terus nanti kalian mau pulang pakai motor gitu?" tanya Luna penasaran. "Emang ngga sulit nanti?"

"Aku rasa tidak Lun, Moza yang bantuin bawa pulang" jawab Arzan yakin.

"Gini aja, Arzan bawa aja mobil Luna. Nanti malam Arzan ke rumah kita, bawain martabak, thaitea, sama buah-buahan. Itung itung traktir Luna sama Ka Moza gitu"

"Nah gitu aja, Zan. Bener tuh yang di omongin Luna barusan, Aku sama Luna bawa motor kamu" tambah Moza untuk meyakinkan Arzan.

"Emang gapapa Lun?" tanya Arzan.

"Nggak papa, sans aja sama Luna."

"Baiklah"

"Ini kuncinya" ucap Luna sambil menyodorkan kunci mobilnya.

"kalau begitu, aku pamit dulu ya"

"Oke, ati-ati di jalan ya Arzan"

Setelah Arzan pergi, mereka berdua menghelai nafas dengan panjang.

"Hufffft" desah Luna sambil mengelus dadanya.

"Apa kamu sudah mempersiapkan pakaian ganti untuk saya, Luna" tanya Moza.

"Sudah Nyonya, saya siapkan di ruangan anda. Masih ada waktu 15 menit lagi untuk meeting" jawab Luna.

"Bagus, kenapa juga saya harus menghadiri meeting kali ini, bukannya Farid bisa meng handle semuanya seperti biasa" ucap Moza sambil melangkah menuju ke kantor FF kembali.

"Setahu saya ini berkaitan tentang perusahaan anak cabang, Nyonya." sahut Luna sambil mengikuti majikannya dari belakang.

"Baiklah, lekas hubungi Farid 5 menit lagi saya akan segera ke ruangan rapat."

***

Selang 20 menit Arzan sampai di rumahnya. Begitu dia memarkirkan mobil di depan rumahnya, ibunya segera membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum, Bu" ucap Arzan yang terlihat begitu senang.

"Wa'alaikumssalam" jawab Ibunya Arzan.

Kemudian Arzan duduk, dan membuka bingkisan yang dia bawa.

"Bapak di mana, Bu?" tanta Arzan sambil mengedarkan pandangannya ke ruangan.

"Lagi di belakang, Nak. Itu apa Zan? terus kamu bawa mobil siapa? setahu Ibu itu bukan mobil Aksan"

"Ini mobil Luna bu, Luna adalah temanya Moza yang satu kampus dengan Arzan"

"Arzan" ucap Bapaknya Arzan sambil menghampiri duduk.

"Bapak, Arzan menang. Arzan dapat ini, dan juga satu lagi Arzan juga dapat tabungan"

Kedua orang tua Arzan terdiam sejenak.

"Selamat buat kamu, Nak" seru Bapak Arzan yang bernama Pak Adam.

"Terimakasih, Bapak" sahut Arzan.

"Ada yang mau Bapak omongin ke kamu, apa kamu masih ingat soal perkataan bapak di waktu ulang tahunmu kemarin?"

Arzan pun mengangguk pelan.

"Kamu bersedia kan menuruti permintaan Almarhum Tuan Irsyad?" tanya Pak Adam memastikan tentang keputusan dari anaknya.

"Tapi, Arzan belum pernah tau tentang istri dari Tuan Irsyad. Dan juga bukannya perbedaan usia, sudah jelas kalau Nyonya Irsyad lebih dewasa dari umur Arzan saat ini" jawab Arzan.

"Istri Tuan Irsyad berumur 25tahun, berbedaan usia kalian 4tahun. Istrinya sangat cantik, Nak" tambah Ibunya Arzan.

Arzan menundukan kepalanya.

"Ingat, Nak. Kalau bukan karena donor ginjal dari Tuan Irsyad, mungkin nyawa bapak tidak bisa bertahan hingga detik ini." ucap Pak Adam sambil menepuk pelan punggung Arzan. Kemudian Pak Adam berenjak pergi menuju kamarnya.

"Nak, Ibu yakin kalau nanti setelah melihat Nonya Irsyad kamu pasti akan kagum dan menyukainya" ucap Ibu Arzan kemudian berlalu menuju dapur.

Arzan pun menuju kamarnya, kemudian merebahkan tubuhnya di kasur.

"Apa yang harus aku katakan sama Moza! Baru saja tadi aku mengungkapkan persasaanku kepada dia" gumam Arzan dalam hati. Arzan pun tertidur dengan lelap.

1
Ahmad Aldi
up
Glastor Roy
mana tor
Glastor Roy
mana tor katay Uda janji update lagi hari sabtu
Glastor Roy
Napa nggak ufdate 2 lagi tor
Glastor Roy
kapan update ya dong tor
Abby Lie
Hallo Kakak Readers salam kenal dari 👋 I NEVER SAY GOODBYE ❤️🙏🏻
Glastor Roy
up next dong min
Glastor Roy
lanjut tor
Glastor Roy
update
Glastor Roy
jangan lqma lanjut ya tor
Glastor Roy
update dong tor
Glastor Roy
lanjut dong tor
Ahmad Aldi
up la woy
Ahmad Aldi
lambat up
Ahmad Aldi
lanjut dong tor
Sulis Tyowati
author ini cerita masih lanjut nggak sih thor di tunggu"kok nggak up"juga ya thor😞
UmyMinatoen Soethisna
sukaaa cerita y thorr
Ahmad Aldi
lanjut la
Galuh Ajeng Candra Kirana
lanjut thor
Aminah
Lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!