DENDAM SANG PENDEKAR LANGIT

Lin Feng membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyeimbangkan energi Qi Surgawi yang bergerak liar dalam tubuhnya. Rencananya berhasil dengan baik - Qi Surgawi dari Bunga Musim Semi Surgawi membantu mengontrol ledakan Qi dari Bunga Teratai Surgawi.

Inti spiritual dalam dirinya berputar seperti awan pelangi tiga warna yang kuat. Perlahan, putaran itu menurun hingga akhirnya stabil kembali.

Beberapa saat kemudian, Lin Feng mengeluarkan napas melalui mulut. Menghembuskan asap pekat sisa kotoran yang tercipta dari penyerapan esensi Bunga Teratai Surgawi.

"Benar, bukan? Kau bisa melakukannya dengan baik. Bahkan sebenarnya aku tidak perlu turun tangan membantumu. Tubuhmu ini memang istimewa, kau seharusnya bangga memilikinya." Xuan Ji berbicara santai di dalam Inti Jiwa sementara suaranya menggema di kepala Lin Feng.

Lin Feng tersenyum puas, "Kau benar. Aku memiliki tubuh istimewa seperti ini tidak mungkin disia-siakan." Pandangan mata Lin Feng tampak berbeda, jelas dia menyadari semua keuntungan yang dimilikinya. Tubuh istimewa yang bisa menyerap langsung sumber daya tanpa perlu diolah menjadi pil, memiliki puluhan teknik dalam ingatannya, dan yang paling penting - jiwa Pendekar Langit Lin Feng.

Semuanya merupakan dukungan yang tidak boleh diabaikan. Dengan begini, Lin Feng bisa mempelajari seni langit lainnya dan belajar menguasai Qi Surgawi yang terkait dengan elemen alam, meski dia tidak memiliki afinitas elemen tertentu.

Matahari hampir tenggelam di ufuk barat, memancarkan cahaya jingga yang menawan. Lin Mei sedang membantu Lin Tao memindahkan hasil panen sayuran ke gudang, sementara Xiao Lei mengikuti di belakang dengan segala keluhan yang tak terucap.

"ayah, aku merasa Feng'er sangat berbeda akhir-akhir ini. Apa anak itu baik-baik saja?" tanya Xin Qian .

"Berbeda bagaimana? Mungkin hanya perasaanmu saja. Kurasa dia menjadi lebih berani dan bijaksana setelah mengalami banyak hal. Bukankah itu lebih baik?" Lin Tao mengusap keringat dengan sapu tangan lalu tersenyum.

Xin Qian mendengus pendek, ekspresi kesal terpancar dari wajah lelahnya, "Ibu selalu memanjakan anak itu, bahkan tidak pernah memaksanya membantu pekerjaan. Berani dan bijaksana apanya! Bukankah dia hanya pemalas yang suka cari masalah!"

"ayah juga tidak pernah memaksamu, bukan? Seharusnya kau fokus berlatih, urusan pekerjaan tanggung jawab ayah. Sudahlah, malam akan segera tiba kita harus cepat selesai." Lin Tao mempercepat langkahnya membawa keranjang sayuran.

"Oh iya, ayah! Besok kita akan ke Kota Lembah Naga untuk menjual sayuran ini. Apakah ayah berencana membawa Feng'er juga?"

"Tentu, anak itu sudah lama tidak memiliki pakaian yang layak. Setelah mendapat uang dari sayuran ini, ayah berencana membelikannya pakaian yang cocok, juga untukmu."

Xin Qian tersenyum melihat besarnya kasih sayang ayah nya, yang rela bekerja keras sebagai petani. Padahal dia tahu, ibunya adalah keturunan ketiga Klan Lin yang seharusnya mendapat tunjangan kekayaan dan sumber daya, namun ekspresi Lin Mei berubah mengingat perlakuan Klan Lin terhadap Lin Tao.

'Jika saja ibu masih hidup, mereka tak akan berani menyentuh ayah. Huh, mereka harus membayar segalanya!'

Tak lama kemudian, mereka sampai di halaman depan. Lin Tao pergi ke samping rumah menyimpan keranjang sayuran sementara Xin Qian masuk membersihkan diri, membiarkan Xiao Lei sendirian kebingungan.

'Dari percakapan mereka, sepertinya bocah ini berasal dari keluarga besar yang terbuang. Oh, ini menarik! Aku suka drama keluarga dan balas dendam.' Xiao Lei hanya bisa berbicara dalam hati. Dia menjadi bersemangat setelah mendengar percakapan Lin Mei dan Lin Tao. Menurutnya, Lin Feng pasti akan kembali ke keluarga besar yang mengusir mereka dan membalas dendam. Hal ini membuatnya semakin tertarik mengikuti sejauh apa Lin Feng akan bertindak.

Sementara di dalam kamarnya, Lin Feng sedang sibuk memilah seni langit dalam ingatannya. Kali ini dia sudah menentukan teknik yang ingin dipelajari.

"Seni Langit Telapak Surgawi! Di kehidupan sebelumnya, aku menggunakannya untuk melawan Raja Iblis Barat. Sekarang, aku akan mempelajarinya lagi untuk melawan pengkhianat-pengkhianat di Klan Lin!"

Lin Feng menatap salah satu dari tiga lembaran transparan yang bertuliskan 'Telapak Petir Bergelegar'. Teknik itu merupakan tahap pertama dari Seni Langit Telapak Surgawi yang memiliki tiga tahap terpisah.

"Bukankah teknik ini membutuhkan Elemen Petir untuk mempelajarinya? Hanya kultivator dengan bakat petir yang bisa menguasainya, mana mungkin kau mempelajarinya saat kau tidak memiliki afinitas elemen!" Xuan Ji tiba-tiba muncul di samping Lin Feng dalam kesadarannya.

"Memang benar, tapi dulu saat menguasainya aku bukan kultivator petir. Sekarang tidak berbeda, aku hanya perlu mempelajari cara penggunaannya lalu mencari sumber petir dan menggabungkannya. Sementara itu, aku akan menggantinya dengan Qi Sejati murni. Bukankah ini akan menjadi pencapaian yang mustahil bagi kultivator mana pun di dunia ini?"

"Kau cukup pintar, tapi jangan lupa penggunaan teknik itu sangat berbeda antara elemen petir asli dan Qi Sejati. Jika kau tidak bisa mengatur intensitas dan keseimbangan antara jumlah Qi Sejati dan kekuatan teknik, kau akan menghancurkan dirimu sendiri." Xuan Ji menggeleng, menyarankan Lin Feng memilih seni langit lain yang lebih rendah risikonya.

"Itu hanya berlaku untuk orang lain, bukan untukku. Kita akan lihat bagaimana teknik ini di tangan yang tepat. Kekuatannya akan menjadi yang tertinggi yang pernah ada." Wajah Lin Feng santai, menunjukkan kepercayaan diri tinggi.

Xuan Ji tidak berkata apa-apa lagi ketika Lin Feng sudah bulat tekadnya. Dia hanya tertawa kecil sebelum menghilang. Lin Feng mengambil lembaran itu dan mulai mempelajari keseluruhan isinya. Cukup lama Lin Feng berada dalam kondisi spiritual untuk mempelajari teknik Telapak Petir Bergelegar dari Seni Langit Telapak Surgawi.

Ketika Xin Qian masuk ke kamar berniat mengajak Lin Feng makan malam, dia terkejut melihat apa yang dilakukan adiknya. Dia kemudian pergi diam-diam dan memanggil ayah nya untuk melihat Lin Feng. Set beberapa waktu, keduanya kembali ke kamar dengan meredam suara sekecil mungkin agar tidak mengganggu Lin Feng.

"ayah , lihat! Apa yang sedang Feng'er lakukan? Apakah dia sedang meditasi menyerap Qi Surgawi?" tanya Xin Qian lirih.

Lin Tao menaikkan alis ketika melihat Lin Feng pertama kali, 'Lapisan kelima tahap Qi Memadat! Sejak kapan anak ini berlatih sampai mencapai tingkat itu! Ini benar-benar luar biasa!'