Sebuah Keluarga Kerajaan kecil harus terpisah karena adanya pemberontakan yang terjadi di Istana. Mega Mona dan adiknya Anis Mona bersama Ifan Iskandar, suami Mega dan Argo Iskandar harus terpisah karena pemberontakan seorang Kakak yang sudah berubah jadi Monster. Ifan yang melawan Monster itu hilang ingatan dan terluka parah diselamatkan oleh sebuah Cahaya. Sedangkan Mega dan Anis harus terpisah dari Argo. Anis hilang ingatan karena saat dia lari dari Monster dia masih berumur 7 tahun dan sangat ketakutan yang membuat dia hilang ingatan.
10 tahun berlalu. Mereka dipertemukan karena Celah Hitam yang membuat mereka bersatu dengan para Ksatria pilihan dan berusaha melawan para monster itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Jarin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ruang Hampa
"Gunakan kalungmu karena itu juga bagian Mutiara Naga, Mega dan Dengarkan seluruh perkataanku, Mega. Aku baru saja bertemu dengan King Vin. Dia lah yang sudah merawat Ifan sampai sembuh walau hilang ingatan tapi kini Ifan sudah kembali ke Bumi. Raja Naga, suamiku sudah dibunuh oleh mereka. Istana Dewi Kebaikan pun sudah disegel dan dikurung oleh sesuatu yang tak kelihatan dan kekuatan jahat yang besar. Kau harus mencari para Bidadari dan KSatria serta Argo yang akan membantu kalian memusnahkan kejahatan King Flower dan teman temannya. Petunjuknya ada di kalung dan Bros yang kau pakai. Kau harus selalu membawanya. Kejahatan King Flower sudah sampai ke bumi dan korban semakin banyak. Kau harus menghentikan mereka, Mega"
"Tapi Anis masih hilang ingatan..."
Kepala Anis berdenyut lagi dan berpkir tentang siapa Anis yang hilang ingatan.
"Kau harus menyadarkannya. Oh tidak...aku melihat dari jauh Queen Flower sudah sampai menuju ruangan ku sembunyi. Sampai jumpa lagi Mega. Semoga kau selamat, Me..." Kata kata Ratu Naga terputus dan Cahaya hologram itu hilang.
m
"Ibu...." Mega meraih hologram yang tiba tiba hilang dan dia dikejutkan oleh Pintu yang terbuka dan Anis yang ambruk terjatuh sambil memegang kepalanya.
"Tari..." Mega meraih tubuh Anis dan memangkunya. Anis masih memegang kepalanya.
"Ceritakan kepadaku siapa aku, kak. Ceritakan semuanya. Aku sudah besar"
"Tapi kau masih sakit. Kakak ambilkan obat ya"
"Tidak kak. Ceritakan semuanya kak dan Perempuan tadi yang kau sebut dengan Ibu Ratu. Ceritakan tentang mereka semua" Teriak Tari dengan keras.
Baru kali ini Tari berteriak kepada kakaknya. Mega menatap kesungguhan adiknya lalu dia mengambil Gelang yang ada di tangan Tari lalu menyatukan nya dengan Kalung dan Bros milik Mega. Lalu ketiga benda itu Bersatu dan memancarkan Cahaya yang menyilaukan. Kemudian Cahaya itu menyelubungi Tari dan Lena yang membawa mereka ke ruang hampa udara. Tari yang masih ketakutan memegang tangan Lena dengan erat.
perempuan
Tak lama ruang hampa udara tersebut memperlihatkan seorang anak kecil berumur 5 tahun yang dipeluk kakak perempuannya dan di sebelahnya ada seorang laki laki dewasa yang memegang erat adik laki lakinya yang berumur 8 tahun. Empat orang tersebut berlari ketakutan karena penyerangan sese Monster dan jatuh ke sebuah tempat Dimana banyak orang aneh lainnya. Lalu ruang hanpa itu berubah lagi memperlihatkan seorang anak laki laki dan anak Perempuan yang sedang bermain dengan riang di sebuah Istana. Tari memandang wajah kakaknya yang juga sama dengan seorang Ratu yang sedang menemani mereka main.
Kepalanya tambah sakit tapi dia kemudian mengingat sebuah nama "Kak Argo"
Mega memandang Anis. "Ya itu Namanya."
Ruang hampa itu berubah lagi. Kini memperlihatkan peperangan antara Sang Raja dan Panglimanya dengan beberapa musuh dan "Itu Kak Ifan" Sela Anis. Ifan terluka tapi dia diselamatkan sesuatu Cahaya yang melesat jauh.
Lalu Ruang hampa itu berubah lagi menjadi sebuah Lorong yang memisahkan Mega dengan Argo. Lorong itu memperlihatkan terjatuhnya Argo dan Dayang Sina di sebuah Desa.
Dan Mega mengerutkan dahinya karena baru kali ini dia bisa melihat Dimana terjatuhnya Argo dan Dayang Sina. Lalu Panglima Tom yang sudah Bersama mereka.
"Apa Kakak pernah bertemu Kak Argo?"
