NovelToon NovelToon
ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Fantasi Wanita / Transmigrasi Copyman
Popularitas:433
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Kisah Odelia sang putri duyung terpaksa memindahkan jiwanya pada tubuh seorang wanita terdampar di tepi pantai, kerena situasi berbahaya sebab ia di buru oleh tunangan serta pasukan duyung atas kejahatan yang ia tidak lakukan.

Di sisi lain wanita terdampar dan hampir mati mengalami hal yang pilu di sebabkan oleh tunangannya.

Akankah Odelia mendapatkan kembali tubuh duyungnya untuk membalaskan dendamnya serta orang yang telah merebut kebahagian tubuh yang ia ditempati atau Odelia memilih menjalani hidup bersama orang yang mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Setelah mendapatkan hadiah untuk Penelope, mereka berjalan menelusuri pertokoan. Odelia masih memikirkan cara mendapatkan perhiasan itu.

“Cath?” Adrian melihat Odelia yan terdiam setelah berbelanja.

“Cath, apa kamu merasa lelah?” Adrian menepuk pundak Odelia.

“Ah… aku baik-baik saja” Odelia menyadari dirinya berjalan lebih lambat dari yang lain.

“Di sana terdapat kios camilan manis, bagaimana kita istirahat terlebih dahulu” usul Jamie sembari menunjuk kios di tepi jalan.

“Ide yang bagus” Ael setuju dengan Jamie.

Mereka berjalan menuju kios, duduk di kursi dengan meja bundar Odelia menikati es krim di hadapanya melupakan kebingungannya.

Saat menikamti es krim, Jamie menyadari terdapat krim di atas bibir Odelia.

“Cath..” Jamie memanggil Odelia.

Odelia melihat pada Jamie. Jamie mendekatkan tubuhnya pada Odelia menggunakan ibu jarinya membersikan krim di atas bibirnya, Odelia terkejut dengan tindakan Jamie.

“Terimakasih” Odelia kembali menikamt es krimnya.

Jamie dengan senyum bangga kembali duduk di tempatnya menatap Adrian yang berada di sebelah Odelia kemudian menjilat ibu jarinya masih sisa krim dari Odelia, Adrian kesal dan tidak percaya dengan tindakan Jamie.

Sedangkan Ael hanya melirik tajam pada Jamie.

Akhirnya mereka berpisah untuk kembali mengerjakan aktivitas masing-masing.

......................

“Aku pergi, Cath” Penelope berpamitan pada Odelia.

“Jaga diri mu, Pen” Odelia tersenyum di ambang pintu rumah Catherine.

“Sampai jumpa, Cath” Davian mengedipkan matanya pada Odelia, Odelia pun tersenyum.

“Apa mereka sudah pergi?” Jamie turun dari pohon di samping rumah Catherine dan Adrian melompat dari balkon.

“Mereka sudah pergi” Odelia segera mengunci pintu. Ketiga pergi menuju toko roti Tuan Laurent.

“Ini dia resepnya, kita akan berbagi tugas” Odelia membagikan catatanya.

“Karena hanya tiga orang di sini mari kita berkerja keras”

“Pertama, aku akan menyiapkan adonan”

“Kedua, Ian bertugas untuk tungku pembakaran”

“Ketiga, Jamie bertugas membuat krim dan toping untuk kue” Odelia menjelaskan tugas mereka. Ketiga segera mengerjakan tugas masing-masing.

Setelah memasukan kayu pada tungku pembakaran, Adrian membantu Odelia membuat adonan, adonan pun telah siap Odelia menuangkannya pada loyang.

Melihat adonan di hadapanya Odelia merasa senang, tanpa di duga Adrian mengoleskan tepung di tanganya pada wajah Odelia, ia pun terkejut. Adrian dan Jamie saling memandang segera Jamie melemparkan tepung pada wajah Odelia. Dengan wajah tertutup tepung Odelia segera membalas keduanya, melempar satu sama lain menggunakan tepung ketiganya tertawa bahagia menikmati suasana malam yang menyenagkan.

Pintu dapur terbuka, Ael terkejut melihat ketiganya saling melempar tepung hingga wajah mereka di penuhi butiran tepung.

“Apa yang kalian lakukan?” tanya Ael membuat ketiga terkejut. Segera Adrian mengeluarkan arang sisa pembakaran, Odelia memasukan loyang pada tungku dan Jamie pergi menuju gudang es.

“Aku akan membuang arang ini” Adrian pun meninggalkan Odelia.

Ael memegang tangan Odelia untuk membersihkan wajahnya, menarik tali sumur bak kayu berisikan air menggunakan gayung Ael mengguyurkan air untuk Odelia membasuh wajahnya.

Air sumur yang dingin membuat air alis Odelia berkerut, dengan sapu tangan di tanganya Ael ingin menyeka wajah Odelia namun Odelia menghindarnya.

“Kulit mu akan iritasi jika tidak segera menyekanya” Ael mengingatkan Odelia.

Mengingat tubuh Catherine, Odelia terdiam. Menyentuh dagu Odelia dengan jarinya yang lentik Ael menyeka wajah putih Odelia menggunakan sapu tanganya dengan lembut.

Membersihkan rambut Odelia dari sisa-sisa tepung Ael dengan teliti, Odelia menundukkan kepalnya. Setelah semuanya selesai Ael mengeluakan sapu tanganya yang lain menyentuh dagu Odelia untuk menatap matanya, Ael kembali menyeka wajah Odelia untuk memastikan benar-benar bersih.

“Apa kamu menyukainya, Cath?” Ael bertanya dengan lembut.

“Apa maksud mu?” tidak memahami pertanyaan Ael, Odelia menatapnya dengan bingun.

Ael tersenyum tipis memandang wajah Odelia, menatap mata biru indahnya mengusap bibir lembutnya. Ael menyentuh pinggang Odelia menariknya untuk lebih dekat denganya, menatap bibir wanita di pelukanya Ael menundukan wajahnya semakin dekat wajah Odelia.

Odelia dapat melihat bulu mata lentik Ael merasakan hembusan napas di kulitnya, jarak kedua sangat dekat. Odelia merasakan bibirnya bersentuhan dengan sesuatu yang lembut hal yang belum pernah ia rasakan sentuhan dengan bibir seorang pria, Odelia dapat mencium aroma tajam dan lembut serta sedikit manis.

Aaaaaaaaaaaaa!!

Teriakan Jamie mengejutkan kedua, Odelia segera melepaskan diri dari pelukan Ael meninggalkannya memasuki dapur. Melihat Odelia pergi Ael menyentuh bibir tersenyum dengan misterius.

“Apa yang terjadi?” Odelia bertanya saat memasuki dapur terlihat Jamie menangis dan Adrian memegang kucing dengan kedua tanganya serta Ael mengikutinya.

“Kucing ini menyerangkan ku secara tiba-tiba” Jamie menangis menunjuk kucing di tangan Adrian.

Odelia berjalan mendekati Jamie yang duduk di meja, ia dapat melihat luka cakaran di wajah Jamie.

“Apa itu sakit?” Odelia bertanya sembari memperhatikan luka Jamie.

“Sangat menyakitkan…” Jamie memeluk Odelia meletakkan kepalanya pada pundak Odelia terus menangis dengan sedih namun tersenyum bangga pada kedua temanya.

Odelia terkejut dengan pelukan Jamie, segera Adrian membuang kucing di tanganya memisahkan Jamie dan Odelia.

“Cath, tolong ambilkan kain bersih untuk merawat luka Jamie” memegang kerah pakaian Jamie sembari menatapnya dengan tajam.

“Baiklah” Odelia segera pergi mengambil kain bersih.

“Ini dia” kembali dengan kain bersih, Adrian membasahi kain dengan air sumur yang di ambil Ael mengelap wajah Jamie dengan kasar.

“Aaaaaaaa, kau membuat luka ku lebih parah” Jamie berusaha menghentikan Adrian merawat lukanya namun tubuhnya di tahan oleh Ael di belakang.

“Seorang pengawal istana tidak akan menangis karena ini” dengan kejam Adrian terus merawat Jamie.

“Cath………” Jamie berusaha meminta bantuan namun Odelia hanya tersenyum pasrah melihat mereka.

Setelah merawat Jamie, ketiganya segera menyelesaikan kue.

......................

Hembusan angin mengenai wajah Odelia.

Hari ini ia bersama Penelope, Adrian, Davian, Ael, Jamie dan Tuan Laurent mendaki bukit untuk merayakan ulang tahun Penelope.

Setalah sampai di perbukitan, Odelia merasa sangat segar dengan pemandangan yang di lihatnya rumput hijau bergoyang dengan hembusan angin di tambah bunga-bunga putih yang menghiasinya.

Mereka berjalan menuju pohon oak, beralaskan karpet berlindung di lebatnya dedauan pohon oak mereka mengeluarkan berbagai jenis makanan.

Setelah siap mereka duduk melingkar, Odelia mengeluarkan kue dari keranjangnya.

“Ini dia…..” meletakkan kue di hadapan Penelope.

“Kapan kalian mempersiapkannya…” Penelope hampir menangis melihat kue di hadapanya, Davian memberikanya sapu tangan. Kemudian Jamie menyalakan lilin, Penelope segera berdoa sebelum meniup lilin.

“Selamat ulang tahun, Pen” semua orang serentak mengucapkan selamat pada Penelope, ia merasa bahagia.

“Semoga kamu menyukainya, Pen” Odelia memberikan hadiah yang telah ia siapkan.

Penelope membuka hadiah Odelia terdapat Bracelet dengan campuran warna kuning dan hijau terbuat dari manik-manik berkilauan terdapat hiasan kerang-kerang kecil namun hal yang menarik perhatian hiasan berbentuk bunga matahari terbuat dari kaca.

“Catherine, membuatnya sendiri” Jamie mengambahkan informasi dapa Penelope.

“Sungguh?” Penelope segera memeluk Odelia di sampingnya.

“Terimakasih, Cath. Aku akan menjaganya dengan baik” dalam pelukan Penelope, Odelia tersenyum bahagia.

Melihat keduanya berpelukan bahagia Jamie ingin memeluk Odelia namun segera di tangkap oleh Adrian.

Jamie memberikan hadiahnya di ikuti Adrian, Ael dan Tuan Laurent. Penelope membuka satu persatu hadiah dari teman-temanya dan mengucapkan rasa senangnya.

Terakhir Davian memberikan hadiahnya, Penelope segera membukanya terdapat cermin tangan, sisir serta pin rambut yang terbuat dari kayu dengan ukiran namanya.

“Ini sangat indah. Terimakasih Davian” Penelope berkaca-kaca mendapatkan hadiah itu.

Mereka menikmati kue dengan bahagia tertawa menikmati suasan yang cerah hari ini.

“Maafkan Calix, Pen. Ia tidak hadir saat ini” Tuan Laurent berbicara atas Calix.

“Tak apa Tua Laurent, anda dapat mengikuti perayaan ini itu sudah cukup” Penelope tersenyum pada Tuan Laurent.

“Bagaimana jika bermain sesuatu? Menunggu senja” usul Jamie.

“Itu ide yang bagus, jika Shadow Hunt” Davian memberikan pendapatnya.

“Biarkan aku menjadi jurinya dan Penelope menjaga pertama” saran Tuan Laurent.

Semua orang setuju dengan saran Tuan Laurent, Penelope pun menutup matanya dalam sekejap hampir semua orang pergi tersisa Odelia yang tidak mengetahui apa permain ini.

Sebuah tangan menggengamnya, Adrian menarik Odelia untuk mengikutinya. Odelia berlari bersama Adrian di hamparan hijau rumput menjauh dari pohon oak menuju tempat mereka akan bersembunyi.

...----------------...

1
Dayra Malay
Bingung harus ngapain tanpa cerita ini setiap malam 😔
Tilia: Di tunggu ya kak 😊
update secepatnya 🚀
total 1 replies
Bridget
Kisahnya bikin aku lebih semangat menghadapi hidup!❤️
Tilia: Makasih Kak /Heart/
Semangat terus 💪🏻....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!