【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(21). Panggilan sayang
Happy reading
Keesokan harinya setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, Lili segera meminta penjelasan tentang kasus yang menimpa Nyonya Anna.
"Sebenarnya Tante Anna punya kembaran dimasa lalu, Ceritanya saat itu Tante memilih membunuh saudara kembarnya Secara perlahan karena menurutnya dengan adanya Tante Arum akan menghambat kebahagiaan untuk nya." Terang Vander sembari mengelus kening istrinya dengan lembut
"Inalillahi wa innailaihi Raji'un, Lalu apa hubungannya dengan papa? Apa wanita itu ada sangkut pautnya dengan keluarga besar?" Tanya Lili dengan saksama
"Sekarang aku tanya kamu, apa kamu siap mendengar penjelasan yang?" Tanya Vander
Lili mengangguk saja, dia tidak sabar untuk mengetahui kebenaran yang ada
"Masih ingat dengan foto Tante Anna pada saat itu, Dimana yang satunya punya tahi lalat dan yang satunya Tidak?"
"Ingat banget yang, malahan aku masih bingung dengan hasil foto itu." Lili Tampak berpikir keras sedangkan Vander tersenyum kecil
"Nyonya Anna itu punya kembaran dimasa lalu, Namanya Arum Naraya Gabriella. Apa kamu tahu siapa wanita itu Sayang?“
"Arum Naraya Gabriella, maksudnya yang?"
Vander mengangguk
"Tidak, aku nggak tahu sama sekali. Tapi aku bingung mengapa mama sampai membunuh saudaranya sendiri, sedangkan papa tampak terpukul dengan keadaan ini." terang Lili
"Karena dia istri pertama dari papamu, Sayang."
"Ha? Istri pertama papa. Kok bisa yang?"
"Ya bisalah sayang, namanya cinta."
"Terus bagaimana ceritanya papa bisa menikah dengan mama Anna?" tanya Lili lagi
Vander tampak ragu untuk melanjutkan ceritanya, dia tidak sanggup jika nanti istrinya bersedih seperti keadaan mertuanya. Karena sampai saat ini David masih dalam masa pemulihan dari sakitnya yang Kambuh.
"Sayang, bisa nggak sih nama panggilannya diganti aja?" Ucap Vander pada istrinya yang kini sibuk bergelayut manja di pangkuannya
"Apa itu, Aku sih terserah sayang aja." sahut Lili dengan santai, jari-jarinya dengan lembut mengelus dada bidang pria itu
"Panggil hubby aja Sayang, aku suka dengarnya. Coba kamu praktekin." Vander mencium mesra kening istrinya
"Hubby...," Lili tersenyum manis begitu mengatakan hubby pada pria itu
"Maa syaa Allah istriku, aku suka dengarnya sayang." balas Vander lalu merangkul pinggang Lili Dengan posesif
"Lalu panggilan untukku apa By, masa nggak ada yang spesial." Lili mayun mengatakan itu, dia tak mau kalah soal panggilan kesayangan
Vander tampak berpikir lalu tersenyum begitu mendapatkannya. " Bagaimana dengan sweetie, sayang?"
Lili menggeleng cepat. "Ganti yang lain hubby." katanya dengan manja
"Kalau Habibi." ucap Vander dengan lembut
Lili menggeleng lagi
"Honey....," Ucap Vander dengan mesra
"Boleh yang itu saja hubby." Jawab Lili sembari menatap wajah suaminya
"Oke, honey. Kamu yang terbaik." balas Vander sembari menciumi area wajah istrinya
"Terus By, bagaimana lanjutan cerita ya tadi. bagaimana bisa papa menikah dengan mama?" tanya Lili begitu mengingat cerita yang belum kelar tadi
Vander menatap wajah istrinya dengan lembut. "Sayang.... sebenarnya
Tokkk
Tokk
"Aduh By, ada yang manggil." Lili cepat-cepat bangkit dari pangkuan suaminya, ingin segera membukakan pintu namun Vander menyuruhnya untuk duduk saja
"Tunggu disini saja sayang, biar hubby yang bukain pintu." katanya lalu berjalan menuju pintu
Clekk
"Eh mama, Tumben pagi-pagi mama udah nongol aja." seloroh Vander begitu melihat Cecilia berdiri di depan pintu
"Ih kamu ni, mama kesini cuma mau nganterin ini. Kasih sama menantu mama ya, Kasian dia pasti kecapean. Dan kamu tolong beri jeda sedikit untuk menantu mama." Ujarnya dengan tegas lalu pergi begitu saja meninggalkan Vander yang terbengong melihat kelakuan mamanya
"Belum juga unboxing, udah diingatin aja. Mama, mama." gumam Vander disertai kekehannya
Setelah menutup pintu Vander kembali menemui istrinya yang kini rebahan diatas kasur. "Sayang makan dulu ya, tadi mama udah nganterin ini sama kamu."
Lili kemudian duduk. "Loh mama ngapain repot-repot sih By, kan akunya nggak enak."
"Udah nggak papa sayang, sini biar aku suapin." Vander menggendong istrinya menuju sofa, Lili nampak manja padanya
Setelah saling suap-suapan menghabiskan sarapannya, keduanya memilih berjemur dibalkon kamar
"Hubby, bagaimana lanjutan cerita tadi! Aku masih kepo Lo, dengan ceritanya." Ucap Lili
"Yakin kamu mau dengar sayang, Ini ceritanya sedih Lo."
Liliana menggangguk. "Aku yakin banget hubby, pokoknya kamu harus cerita ke aku."
"Jadi ceritanya Tante Anna ini iri sama saudara kembarnya, Sejak mereka kecil hingga dewasa Tante Anna selalu berusaha untuk menjatuhkan kembarannya. Hingga pada saat itu Tante Arum menikah dengan papa David Hingga menambah kebencian dalam diri Tante Anna."
"Benci kenapa, apa dia cinta juga sama papa?"
"Ya betul sayang, pokoknya apapun yang menyangkut Tante Arum, Tante Anna selalu berusaha merebutnya Hingga pada saat itu Tante Arum dinyatakan hamil oleh dokter, Papa David tentu saja sangat senang. Lalu begitu Arum dinyatakan akan melahirkan, Tante Anna bekerja sama dengan dokter untuk membunuh saudaranya. Hingga pada saat malam yang sama Tante Arum melahirkan, Papa David dijebak dengan minuman perangsang oleh Tante Anna hingga mereka tidur bersama." terang Vander panjang lebar
"Astaghfirullah ya Allah By, kok mama tega ya berbuat seperti itu. Lalu bagaimana dengan anak yang dilahirkan Tante Arum By?"
Vander menghela nafas panjang. "Dia masih hidup sayang, sampai saat ini."
"Dimana dia sekarang, kok aku nggak pernah lihat ya."
"Karena itu kamu sayang....," Ucap Vander dengan pelan, dia menundukkan kepalanya Begitu melihat tatapan Lili
"Aku By, Aku nggak salah dengar kan by?" Tanya Lili sembari memegang jari-jemari suaminya
"Maaf sayang, aku baru memberitahunya sekarang. Aku nggak
"Hiksss.....hikss..., hubby mama sudah meninggal! Aku tidak punya mama lagi, bahkan aku sendiri nggak tahu kalau mama aku dibunuh, Hiksss.......," Lili menepuk dadanya dengan kuat, untuk sekedar menghilangkan rasa sesak di dadanya
Vander dengan sigap menangkap tangan istrinya lalu membawa tubuh istrinya kepelukan." Sayang, Sabar ya. Istighfar ya, Astaghfirullah." Diusapnya punggung Lili yang sudah bergetar
"Hikss.... Hubby mama sudah pergi ninggalin aku. Pantas aja mama Anna tidak menyukai Lili, Ternyata aku bukan anaknya." Ucap Lili dengan pilu
"Sabar ya sayang...," Vander segera menggendong istrinya kembali kekamar, dia tidak ingin wanitanya semakin tertekan
Akhirnya setelah lelah menangis Lili tertidur sembari memeluk tubuh suaminya. Matanya masih sembab karena kelelahan menangis
"Kasian banget istri aku, pasti dia kelelahan." Vander mengelus-elus kening istrinya dengan lembut, Akhirnya pria itu ikut-ikutan tidur bersama istrinya
||||||||||||||||||||•••••••••||||||||||||||||||||||||
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA Terimakasih