Perjuangan Seorang Istri

Sudah seminggu Kirana tak keluar dari apartement karena di hukum oleh Putra sebab pulang terlambat saat itu.

Flashback:

"Ya Allah semoga mas Putra belum pulang"batin Kirana saat sampai de depan pintu apartementnya.

Ckleeek.."gelap,sepertinya mas Putra memang belum pulang"guman Kirana.

"Dari mana saja kau"ucap Putra tiba-tiba dari arah sofa ruang tamu.

"eh mas Assalamualaikum,maaf tadi aku nemenin temen belanja dulu"terang Kirana sambil menunduk.

"Kamu tau apa kesalahanmu?"tanya Putra dingin.

"ma..maaf aku pulang terlambat"ucap Kirana terbata.

"Kau bilang maaf hah?"

"Bukankah tadi pagi saya sudah katakan,saya tidak suka peraturan saya di langgar"lanjut Putra dengan tatapan tajamnya.

Kirana tak berani melihat wajah Putra.menurutnya kalo sudah begini Putra pasti akan menghukum atau berbuat kasar padanya.

"Lihat mataku kalo saya sedang berbicara padamu si***"ucap Putra marah karena Kirana tak menjawab ucapan Putra,ia malah menunduk sangat dalam.

"Maaf mas,a..aku janji nggak akan ngelanggar peraturan kamu lagi"ucap Kirana ketakutan.

"Ck saya benci dengan janji tak bergunamu,sekarang saya mau kamu buatkan saya teh hangat,setelah itu bersihkan apatement ini hingga bersih.setelah itu semua selesai cepat temui saya."

"Dan satu lagi,kamu tidak boleh tidur hingga besok pagi.Ingat kamu juga di larang keluar dari tempat ini selama seminggu kedepan"lanjut Putra meninggalkan Kirana yang terteguh mendengar hukuman dari Putra yang menurutnya tidak manusiawi itu.

Flash off:

"😧Ya Allah sudah seminggu aku tak kuliah,juga tak menengok Putri."ucap Kirana saat selesai membersihkan apartementnya.

""besok hukuman ini akan berakhir,hal pertama aku akan menemui Putri terlebih dahulu"lanjut Kirana menyemangati dirinya.

Setelah Kirana selesai melakukan semua tugas-tugas yang di berikan Putra sebagai hukumannya selama seminggu ini,Kirana bergeges membersihkan diri untuk menunaikan solat asar.Setelah itu dia harus memasak makan malam yang di minta oleh Putra.

"Ya Allah bagaimana aku memasak ini?mas putra hanya membolehkanku memasak dengan dua jenis bahan utama ini dengan tiga jenis menu makanan yang berbeda."guman Kirana bingung.

"Sebaiknya aku buat ini aja.Ini akan lebih mudah"Lanjut Kirana saat melihat menu di you tube.

Kirana mulai berkutat memasak di dapur,ia mulai menyiapkan bahan makanan untuk dia olah.

Satu setengah jam berlalu,masakan Kirana sudah mulai matang semua.

Namun tiba-tiba terdengar bel apartementnya berbunyi.

"Siapa yang bertamu jam segini?"guman Kirana saat melihat jam menunjukkan pukul 05.00

"Mama nggak mungkin,diakan pergi keluar negri nemenin papah"lanjut Kirana sambil berjalan menuju ruang tamu.

Cklek...

"Assalamualaikum"sapa orang itu sambil tersenyum.

"Waalaikum salam kak Saka?"

"Hay aku bawa oleh-oleh buat kamu,kebetulan dua hari yang lalu aku baru dari perjanan ke luar kota."Terang Saka.

"Buat aku?"tanya Kirana bingung.

"Iya buat kamu"ucap Saka lagi.

"eemm Makasih kak,tapi apa ini tidak merepotkan?"tanya Kirana.

"Sama sekali tidak merepotkan cantik😉"ucap Saka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Dan lagi pula kita tinggal satu gedung apartement,jadi sekalian saja aku berikan ini.Oh ya apa kamu tak berminat mempersilahkan kakak tampanmu ini untuk masuk dan duduk?"

"Maaf tapi mas Putra belum pulang jadi aku nggak bisa bawa masuk kakak.emm kebetulan aku baru selesai memasak,bagaimana kalo sebagai ucapan terima kasih,aku ambilkan makan untuk kak Saka makan malam nanti?"tawar Kirana.

Kirana merasa tidak enak pada Saka karena selalu menolak kebaikannya.

"Hem baiklah kalo itu membuatmu senang"jawab Saka sambil tersenyum.

Dan pada akhirnya Saka kembali ke penthouse nya dengan membawa masakan Kirana.

Pada awalnya Saka ingin menjenguk Kirana, karena ia tau Kirana di hukum oleh Putra karena pulang terlambat minggu lalu.

Namun Saka bingung apa yang harus ia bicarakan nanti saat bertemu dengan Kirana.Itu sebabnya ia meminta asistennya membeli sedikit hadiah untuk Kirana guna bisa menemuinya,dengan alasan oleh-oleh tersebut.

☁☁☁

Malam tlah menjelang,dan saat ini Kirana sedang menata makan yang ia masak tadi.

Saat Kirana sedang mengabil menu terakhir ternyata Putra sudah duduk di ruang makan sambil bermain dengan smartphonenya.

"Silahkan mas"ucap Kirana membuyarkan aktifitas Putra.

"Kamu masak apa?"tanya Putra saat melihat semua masakan Kirana.

"Ini aku buat udang saus tiram

sama sayur tahu kuah santan.Kamu tenang aja mas,ini nggak pedas kok.Cabainya cuman hiasan aja.

.Lalu yang ini tahu dadar gulung sama ada sayurannya"Terang Kirana.

Putra tak menjawab,dia hanya mengangguk dan mulai mengambil satu persatu menu yang Kirana buat untuk dia makan.

"Lumayan juga rasanya"batin Putra saat merasakan masakan buatan Kirana kali ini.

(emang selama ini gimana rasa makanan yang di buat Kirana PUTRA auto author kesel😡).

Disaat Putra dan Kirana sedang makan tiba-tiba terdengar dering handphone milik Putra.

"Halo mah ada apa?"tanya Putra to the poin saat ia tau siapa yang menelfon.

"Putra Kirana kemana?mama telfon dari tadi kok nggak di jawab-jawab?"tanya bu Irine sedikit terdengar panik.

"Kirana ada disini,ada apa ma?kenapa mama terdengar panik?"tanya Putra mulai khawatir.

"Berikan smartphonenya pada Kirana"ucap bu Irine.

Tanpa kata-kata Putra langsung menyerahkan smartphonenya"Mama"ucap Putra.

"Halo ma assalamualaikum,mama apa kabar?"tanya Kirana saat menerima smartphone milik Putra.

"Mama baik sayang,yang nggak baik itu Putri.Mama tadi abis terima terfon dari rumah sakit,kata mereka keadaan Putri saat ini kritis.Kamu harus cepak ke rumah sakit sekarang,mama akan datang besok"ucap bu Irine langsung to the poin.

"Apa mah Putri Kritis?"kejut Kirana😲

"nggak mungkin mah minggu lalu Kirana baru aja jenguk dia,nggak mungkin,nggak mungkin"ucap Kirana panik.

Ia langsung meletakkan smartphone Putra dan langsung berlari menuju kamarnya untuk mengambil tasnya.

Air mata Kirana sudah mengalir deras saat keluar dari kamarnya,ia sudah tak peduli dengan keberadaan Putra saat itu yang terus memerhatikannya.

"ck dasar miss drama"ucap Putra acuh.

☁☁☁

Kirana telah sanpai di rumah sakit tempat Putri di rawat selama ini.

Air matanya tak henti-hentinya luruh membasahi pipi mulus tanpa make up apapun itu.

"Ya Allah jangan ambil adikku Ya Allah,ku mohon hiks hiks hiks"ucap Kirana saat sampai di depan ruangan Putri di rawat.

"Putri maafkan kakak hiks hiks,karena seminggu ini nggak jenguk kamu.Kakak mohon jangan tinggalin kakak Putri hiks..hiks"batin Kirana menangis saat melihat dokter sedang menangani Putri.

Kirana terus menangis sambil memohon pada Tuhan agar tak mengambil Putri darinya.

Dan tiba-tiba dokter yang menangani Putri keluar dari ruangan Putri.

"dokter bagaimana kondisi adik saya dok"tanya Kirana saat itu juga.

"😤haahemmm begini Kirana,keadaaan adik kamu saat ini sudah tidak mungkin untuk di pertahankan"ucap sang dokter.

"Apa maksud dokter?"ucap Kirana mulai ketakutan.

"Kirana kamu harus melepaskan Putri nak,dia saat ini tengah tersiksa!"terang si dokter.

"Apa maksud dokter tersiksa hah?Putri itu perempuan yang kuat!dia nggak akan menyerah semudah ini!"bentak Kirana.

Tanpa mendengarkan penjelasan si dokter Kirana langsung menerobos masuk ke kamar Putri.

"Putri sayang bangun,jangan tinggalkan kakak Put,kakak mohon hiks hiks hiks.kamu udah janji sama kakak hiks kalo kamu akan selalu bersama kakak."

"Putri cepat bangun,dasar tukang tidur.kalo kamu nggak bangun juga kakak siram kamu pake air"ucap Kirana sambil menguncang-guncangkan pundak Putri.

"nggak,kamu nggak boleh pergi Put.Kalo kamu pergi kakak sama siapa hiks hiks hiks..."ucap Kirana lagi.

"Maafin kakak Putri,karena seminggu ini kakak nggak jengukin kamu.tolong bangun,kakak nggak sanggup kalo harus kehilangan kamu juga hiks...hiks...hiks"ucap Kirana luruh kelantai.

"Kakak janji kalo kamu bangun kakak akan turuti semua kemauan kamu hiks...hiks..hiks.Kakak juga hiks..hiks akan menghukum suami kakak karena membuat kakak jauh dari kamu hiks...hiks..hiks.Tapi kakak mohon kamu bangun Putri"ucap Kirana memelas.

Kirana sudah benar-benar putus asa.Dia sungguh tak sanggup bila harus kehilangan adik tersayangnya.

"maaf mbak,anda harus segera keluar..."

"Diam kamu!"bentak Kirana pada perawat itu.

Dengan berat hati perawat itu meninggalkan Kirana yang masih menangis tersedu-sedu di dekat berangkar Putri.