NovelToon NovelToon
Fragillis Puella

Fragillis Puella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyeka

Blurb

Valencia Agatha Gavriella
Gadis cantik yang hidupnya hanya tentang kesedihan dan gadis polos yang sebenarnya memiliki banyak rahasia.
Dibenci ayah dan abangnya hanya karena dianggap penyebab meninggal bundanya.
Selain di benci ayah dan abangnya, ia juga dibenci oleh kekasih nya. Devlyn Favian Smith–Manusia bastard yang mengklaim Valencia Agata Gavriella hanya untuk balas dendam atas kematian saudara kembarnya.
Sifatnya yang licik dan kejam membuat semua orang takut pada nya.
Hidupnya memang penuh air mata, tetapi bukan harus ia menyerah melainkan ia harus tetap tegar karena masih ada janji dan tugas yang ia harus lakukan.

•Penasaran gak nih?
•Rahasia apa sih yang disimpan Cia?
•Tugas apa yang dilakukan oleh Cia?
•Dan sekuat apa Cia menghadapi pacar yang Toxic dan kebencian cinta pertama dan kedua nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyeka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devlyn dan Alva Berantem

Nevermind, Tania, Cia dan Karel menatap pintu ruang UKS yang tertutup. Tadi setelah Karel membaringkan tubuh Cia, dirinya disuruh keluar oleh dokter jaga. Terlihat wajah mereka sangat khawatir dengan teman baru mereka. Terlebih Tania yang saat ini sudah menangis di dekapan Alva bahkan Bryan tanpa sadar juga sedikit khawatir dengan keadaan adiknya. Meskipun dirinya membenci sang adik, tetapi sebelum rasa benci itu hadir Cia adalah princes kesayangan nya. Berbeda dengan teman-teman nya yang menatap pintu ruang UKS justru Devlyn menatap tajam ke arah Karel, saingan nya di SMA Namjoona membuat Nathan terkekeh pelan melihat gengsi nya ketua Nevermind. Gengsi banget lo Parman.

“Sering-sering, ya, bodoh? Karena dengan lo sekarat gua semakin mudah hancurin keluarga Ravino Smith,” batin seseorang yang berada di sana.

Suara pintu terbuka membuat mereka semua langsung menatap dokter yang terlihat bimbang ingin mengatakan sesuatu. Terlihat dari bola matanya yang bergerak dengan gelisah seolah mengatakan bahwa Cia sedang tidak baik-baik saja. Alva yang paham dengan tatapan dokter tersebut langsung mengajukan nama nya sebagai kakak Cia karena ini bukanlah pertama atau kedua kalinya, tetapi telah lebih dari sepuluh kali dirinya berhadapan dengan situasi seperti ini lagi dan lagi dirinya harus mengajukan nama nya sebagai keluarga Cia.

“Saya kakak nya, dok,” ucap Alva lalu diminta untuk bicara empat mata oleh dokter jaga.

Alva melepas pelukannya. “Lo temui Cia tanpa mereka dan cek seluruh badan Cia.” perintah Alva ke Tania lalu berjalan mengikuti dokter meninggalkan teman-teman nya.

Tania masuk ke ruang UKS meninggalkan teman-teman nya yang memang nggak dibolehin untuk masuk oleh dokter jaga. Sebenarnya dirinya tadi juga nggak dibolehin, tetapi karena permintaan Alva dirinya dibolehkan untuk masuk.

Terlihat wajah damai Cia, wajah tenang saat menutup mata dengan sedikit rintihan dari mulutnya begitu dirinya sampai di bilik Cia.

“Maaf yee, cil. Seragam lo gue buka, bukan niat mesum nii yee,” ucap Tania banyol, tetapi percayalah dia hanya sedang menghibur dirinya supaya tidak keluar kembali air mata nya melihat keadaan Cia.

Tania membekap mulutnya begitu membuka cardigan Cia. Terlihat tangan nya membiru pantas saja dari tadi gadis itu nggak mau buka cardigan nya bahkan sampai izin ke guru piket untuk mengenakan cardigan dengan alasan sakit. Curiga dengan tubuh lainnya Cia lalu Tania membuka seragam Cia yang terlihat banyak memar di sekitar punggung, tulang selangka dan perut.

Terkejut, marah, khawatir menjadi satu dalam hati Tania sampai akhirnya memilih keluar mencari Alva, tetapi baru saja Tania membuka pintu UKS tubuh Alva sudah berada di depan nya membuat Tania langsung memeluk Alva guna menenangkan emosi nya. Melihat Tania yang seperti menahan emosi hingga menangis buru-buru Alva melepas pelukannya lalu masuk ke dalam UKS tanpa bertanya. Dirinya sudah paham pasti ada yang nggak baik-baik saja dengan keadaan Cia.

Baju Cia yang memang belum terkancing memudahkan Alva melihat semua luka nya begitu dirinya mendekat ke arah brankar Cia. Marah dan sakit hati itu yang dirasakan Alva. Marah kepada diri nya sendiri karena nggak bisa menepati janji nya sama Davin dan sakit hati karena melihat gadis kuat nya terbaring lemah. Sorry Dav, gua gagal jaga ratu kesayangan kita.

Mata Alva menatap tajam ke arah pintu UKS, tangannya mengepal hingga memutih hingga langkah besarnya memandu dirinya untuk cepat-cepat menuju pembuat luka adiknya.

“Devlyn sialan!” Kepalan tangan mengenai bibir sebelah kiri milik Devlyn membuat mereka semua terkejut melihat Alva yang baru saja keluar melihat keadaan Cia langsung menghajar Devlyn tanpa aba-aba dan Devlyn yang di tonjok hanya tersenyum sinis menatap sepupu nya. Ia sudah menduga akan di hajar oleh anak dari tantenya ini.

“Lo kenapa sih langsung tonjok Devlyn kayak gitu?” pekik Bryan sambil berusaha memisahkan kedua sahabat nya. “Ingat bro yang lo tonjok itu ketua lo!” sambung Bryan mengingatkan Alva supaya berhenti menonjok Devlyn.

“Dia udah buat tubuh Cia terluka, bangsat!” teriak Alva mengundang kerumunan murid SMA Namjoona yang ingin pergi ke kantin dan membuat mereka semua terkejut karena sedingin dinginnya Alvarez Kavindra, ia tidak pernah meninggikan suaranya untuk teman-teman nya.

“Kenapa lo nggak terima? Gua lakuin sama dengan yang dia lakukan ke Tania dan Davin,” ucap Devlyn tenang sambil menyerang balik Alva.

Aksi tonjok menonjok begitu kuat saling menyalurkan emosi mereka masing-masing. Devlyn yang nggak terima Alva lebih menyayangi Cia daripada adik kandung nya yang terluka dan Alva yang merasa bersalah karena nggak bisa menepati janji nya sama aunty Veni dan Davin. Mereka semua sudah berusaha memisahkan bahkan Karel yang notabene nya ketua osis saja sangat kewalahan. Namun, berbeda dengan Tania yang hanya diam sambil minum susu pisang milik Cia. Bukan nya dia nggak mau misahin, tapi dia tahu percuma dirinya misahin karena abang nya nggak akan mau berhenti kecuali dengan tiga wanita di kehidupan abang nya. Mama nya, pacarnya, dan Valencia Agatha Gavriella.

Zia yang baru sadar kalau sahabatnya santai melihat Alva dan Devlyn ribut pun geleng-geleng kepala merasa heran dengan tingkah laku Tania yang terlihat santai padahal yang adu tonjok di depan mata nya adalah kakak-kakak nya.

“Heh, Markoneng, enak bener lu santai kaya gitu,” desis Zia seraya menoyor kepala gadis itu.

Tania yang terkena toyoran mengaduh lalu berkata dengan tenang, “Iyalah santai tinggal nunggu tuan putri bangun dari tidurnya juga langsung berhenti.” Sambil membuang kotak susunya ke tong sampah dekat pintu UKS. “Woii bocil bangun lu! Pangeran sama babu lu cosplay jadi Chris John,” teriak Tania yang sudah muak dengan kedua kakaknya yang ribut walaupun sebenarnya ia suka dengan tindakan Alva. Tentu saja teriakan Tania dipandang bodoh oleh mereka semua hanya karena Tania menyuruh Cia memisahkan. Mereka saja nggak bisa apalagi Cia yang polos kaya gitu.

Layangan pukulan itu masih menyerang Devlyn sampai akhirnya suara lembut masuk indra pendengaran Alva serta pelukan yang membuat cowok yang sering disebut Kafi oleh Cia menjadi tenang.

“Kafi stop, ya?” Saat itu juga Alva memutar balikan badannya, melepas lilitan tangan yang berada di pinggang nya dengan pelan lalu menatap wajah polos bocilnya yang siap untuk menangis dan sedikit menghela nafas guna menetralkan emosi nya.

🌹🌹🌹

Cia mengerjapkan mata nya beberapa kali untuk memfokuskan penglihatan nya yang masih sedikit buram. Menatap langit-langit ruang UKS sambil memijat pelipisnya yang masih berdenyut nyeri. Matanya sesekali terpejam guna meredam rasa sakit di kepala dan tubuh nya sampai akhirnya dirinya terkejut mendengar teriakan Tania dan sedikit keributan di depan ruang UKS. Ia mengernyit heran saat melihat kancing baju nya yang terbuka. Tunggu jangan bilang suara keributan di depan UKS karena Alva berantem sama Devlyn setelah melihat luka nya. Cia buru-buru turun dari tempat tidur nya lalu membuka pintu UKS.

Mata gadis itu melebar terkejut ketika melihat dua laki-laki kesayangannya sedang berantem. Kakinya ingin melangkah ke arah Devlyn, tetapi takut didorong oleh cowok itu akhirnya langkah kakinya berhenti di belakang tubuh Alva. “Kafi stop,” lirih Cia sambil memeluk badan Alva.

Tatapan terkejut, bingung, penuh tanda tanya sangat jelas di muka mereka semua ketika Cia berhasil membuat Alva tenang.

Devlyn mendengus kesal melihat pemandangan di depan nya. Harusnya kan dirinya, eh.

Badan Alva memutar menghadap arah Cia. Tangannya mengusap kepala gadis kecilnya yang sedang menggigit bibir nya guna menahan air mata nya yang akan turun.

“Hey, kok udah bangun? Istirahat lagi ya? atau mau pulang aja? bentar Kafi izinin dulu,” tanya Alva beruntun demi menutupi emosi yang masih belum stabil.

Semua orang yang melihat interaksi mereka berdua terkejut. Alvarez Kavindra, murid SMA Namjoona yang dikenal dengan sebutan manusia kulkas meskipun nggak se dingin Devlyn, tetapi tetap dikenal menjadi manusia kulkas yang anti perempuan. Cowok yang jarang sekali bahkan nggak pernah dekat dengan cewek kecuali adiknya dan teman adiknya, Kezia. Bahkan dengan Kezia yang teman pertama adiknya masih terlihat membentengi dirinya untuk tidak terlalu dekat dengan Zia. Sungguh sangat berbeda dengan Cia yang terlihat sangat menerima kehadiran murid baru itu bahkan sangat terlihat rasa sayang nya melebihi Tania.

“Lo nggak iri, Tan?” tanya Zia yang sedikit aneh menurut Tania.

“Lah, ngapain iri?” Zia terkejut mendapat pertanyaan balik dari Tania. Ia masih ingat bagaimana sikap Alva yang cuek saat Tania di buat luka oleh Alexa.Sikap peduli Alva terhadap Cia dengan Tania sangat berbeda walaupun Alva sangat memperhatikan Tania. Tapi, untuk Cia sangat lebih bahkan mungkin jika Tania itu dirinya pasti udah ngamuk karena abang nya sedikit membedakan dirinya dengan teman nya.

“Justru gue bahagia Cia bisa mendapatkan kasih sayang seorang kakak,” ucap Tania menatap Zia yang terdiam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!