NovelToon NovelToon
Kenangan Manis Aluna

Kenangan Manis Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: pramita rosiani

"Gak Aluna!! Aku akan mengakhiri hubungan adik kakak ini dan kita bisa bersama selamanya!!" ucap Raka sambil memegang tangan Aluna

"Tapi aku tidak menyukai kakak!!!"

Mendengar hal itu membuat Raka langsung melepaskan genggamannya dan menatap Aluna

"Apa yang kamu bilang?? Kamu gak menyukai ku?? Gak mungkin!! Kamu jelas-jelas menyukai ku!!"

Aluna kembali menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak mengetahui perasaannya kepada Raka adalah perasaan cinta atau perasaan sayang sebagai kakak. Karena dia belum pernah membayangkan jika Raka akan mencintainya bukan sebagai seorang adik tapi cinta sebagai kekasih.

Mau tahu kelanjutannya ayo baca sekarang 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Lea tolong tenang, jangan bertindak gegabah dulu" ucap Aluna yang berusaha menghentikan Lea yang ingin pergi ke ruang guru

"Gak bisa Lun, kita harus mengadukan dia pada pihak sekolah agar dia tidak bersikap semena-mena lagi"

"Kita bisa memikirkan ide lain dan tidak perlu melakukan ini" ucap Aluna yang panik karena Lea tidak bisa dihentikan

"Rangga aku tolong buat Lea berhenti, aku tidak ingin pihak sekolah tahu tentang semua ini"

"Maaf Al, tapi benar kata Lea. Bima harus kita adukan ke pihak sekolah agar dia jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi"

Aluna merasa sangat bingung untuk menghentikan Lea dan Rangga karena dia takut jika sampai pihak sekolah tahu dan masalah ini akan melibatkan orang tua maka Aluna akan dalam masalah besar.

Keributan yang terjadi saat ini sebabkan insiden tadi ketika Aluna menemukan kecoa di dalam tasnya. Rangga menemukan catatan dari orang yang meletakkan kecoa di dalam tas Aluna dan orang itu adalah Bima. Dia secara terang-terangan mulai menjalankan balas dendamnya kepada Aluna.

Aluna memang merasa marah sama seperti Lea dan juga Rangga tapi akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin agar tidak merugikan siapapun

"Lea, Rangga!! Jika kalian tidak berhenti aku akan memutuskan persahabatan kita!!" ucap Aluna dengan memberikan ancaman kepada Lea dan Rangga untuk berhenti

Untungnya setelah mendengar ucapan itu, keduanya mau berhenti dan mendengarkan ucapan Aluna.

"Aku tahu kalian tidak akan membiarkan persahabatan kita putus. Aku hanya tidak ingin melibatkan sekolah dan bukan berarti aku akan membiarkan Bima bertindak seperti itu terus menerus. Hanya saja kita harus berpikir lebih luas dan mencari cara lain untuk memberi pelajaran kepada Bima"

Mendengar ucapan itu membuat keduanya langsung berbalik ke arah Aluna

"Katakan!! apa yang akan lo lakuin untuk membalas Bima sialan itu"

"Emmm akan aku pikirkan" ucap Aluna dengan santai

"Jangan bilang lo mau bicara empat mata kayak yang lo bilang tempo lalu?" ucap Lea

"Apa maksudnya?" tanya Rangga yang tidak mengerti dengan ucapan Lea

"Jadi kemarin Aluna bilang jika dia ingin bicara empat mata dengan Bima untuk menyelesaikan masalah antara Aluna dengan dia"

"Gak, gue gak setuju!! Menemui Bima sendirian adalah hal yang paling gila, dia itu adalah siswa berandal yang tidak taat aturan. Kamu lihat saja tadi bagaimana dia menaruh kecoa di dalam tasmu, itu sudah membuktikan dia adalah cowok pengecut karena berani melawan wanita"

Aluna mengerti kekhawatiran kedua temannya itu, tapi dia tidak bisa membiarkan masalah ini terus berlanjut.

"Tidak ada pilihan, aku akan tetap mencobanya. Kalian percaya padaku, aku akan baik-baik saja"

Rangga dan Lea tidak bisa melakukan apapun karena semua keputusan ada pada Aluna

"Oke kalo lo udah memutuskan untuk menemui Bima, maka gue gak bisa untuk mencegah lo"

"Emm tetap saja aku khawatir Al" ucap Rangga

"Jangan khawatir"

"Lalu kapan rencananya lo mau nemuin dia?" tanya Lea yang penasaran

"Emmm entahlah, tapi sepertinya aku akan menghubungi nya dulu"

"Hah! Dari mana kamu dapat nomornya?" tanya Rangga yang kaget karena mengetahui Aluna memiliki nomor telepon Bima.

"Bima sendiri yang memberiku" ucap Aluna dengan santainya

"Sepertinya gue tahu kenapa dia kasih nomor teleponnya ke lo, ternyata dia sudah menunggu lu buat menghubungi dia" ucap Lea

Aluna memutuskan untuk mengirim pesan kepada Bima saat perjalan pulang ke rumah

dia memberanikan diri walaupun sebenarnya dia takut

...----------------...

^^^P^^^

?

^^^aku Aluna^^^

?

^^^Kita perlu bicara^^^

Gudang sekolah besok.

...----------------...

Pesan singkat yang membuat Aluna begitu takut karena Bima menyuruhnya untuk pergi ke gudang sekolah. Dia terus menatap pesan itu dan berharap besok dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan Bima.

Raka yang ada di sampingnya terlihat melirik Aluna yang terus menerus membalas pesan dan membuatnya penasaran dengan orang yang diajak oleh Aluna bertukar pesan. Seperti biasa Raka hanya bisa menyimpan pikiran penasarannya karena dia tidak akan berani untuk bertanya langsung kepada Aluna.

Sebelum sampai di rumah mereka mampir dulu ke toko peralatan sekolah karena Raka ingin membeli beberapa alat tulis. Aluna juga ikut turun karena ingin melihat barang-barang disana dan akan membelinya jika dia membutuhkan.

Terlihat Aluna tertarik dengan gantungan kunci yang di pajang di sana, dia tersenyum kecil sambil melihat gantungan kunci itu.

Pandangnya tertuju pada salah satu gantungan kunci berbentuk pinguin yang sangat lucu

"Apa yang lo lakuin?" ucap Raka yang muncul secara tiba-tiba di belakangnya dan membuat Aluna berbalik dan menabrak dada Raka

Aluna yang panik langsung menoleh ke atas dan melihat tatapan dingin dari Raka yang menatapnya. Pandangan keduanya saling bertemu, karena jarak tubuh mereka yang begitu dekat membuat Aluna dapat merasakan suara nafas Raka. Selain itu dia merasakan jantungnya berdetak kencang tidak seperti biasanya yang membuatnya panik.

Setelah cukup lama saling pandang, Raka kembali bersuara

"Lo mau apa?"

"Huh?? Iya?" ucap Aluna yang kebingungan dan langsung menghindar dari Raka

"Ee maaf kak, aku tidak sengaja"

"Lo mau ambil apa tadi? Cepetan ambil karena gue mau bayar sekarang!!"

"Oohh aku hanya mau ini!" ucap Aluna sambil mengambil gantungan kunci berbentuk pinguin itu sambil tersenyum bahagia

"Buat apa lo ngambil benda kayak gitu yang gak berguna?"

"Aluna menyukainya kak, lagi pula ini lucu" ucap Aluna dengan polosnya sambil tersenyum cantik yang tanpa sadar Raka melihatnya dan dia juga tersenyum kecil tapi langsung hilang ketika Aluna melihatnya

"Dasar anak kecil!!"

"Aluna bukan anak kecil, Aluna udah remaja!!" ucap Aluna yang kesal tapi terlihat lucu dimata Raka

Hal itu membuat Raka gugup karena tanpa sadar mereka sudah berbicara lebih dari satu kalimat, karena biasanya mereka jarang berbicara baik di rumah maupun di sekolah

"Terserah!!" ucap Raka dengan nada bicara yang dingin lalu pergi menuju kasir sambil diikuti oleh Aluna di belakangnya yang asik memandang gantungan kunci yang dia pilih

"Ini benar-benar lucu" ucap Aluna.

Saat keluar dari toko, terlihat Aluna dengan malu-malu mendekati Raka untuk mengatakan sesuatu.

"Kak,," ucap Aluna dan Raka langsung menoleh

"Emm?"

"Ini untuk kakak!!" ucap Aluna sambil memberikan gantungan kunci yang berbentuk beruang

"Kapan lo membeli ini? Perasaan bentuk yang lo beli gak kayak gini?"

"Ohh ini Aluna beli terpisah, Aluna membeli dua karena harganya sedang diskon. Punya Aluna yang bentuknya pinguin dan Aluna mengambil juga yang bentuknya beruang"

"So,, kenapa lo kasih gue? Gue gak mau"

"Tapi kak, Aluna hanya ingin memberikan hadiah kecil untuk kakak. Lagi pula itu cocok untuk kakak" ucap Aluna dengan polos memberikan gantungan itu lalu masuk ke dalam mobil

Awalnya Raka ingin menolak gantungan kunci itu, tapi ketika dia melihat bentuknya memang yang lucu membuat dia mengurungkan niatnya. Lagi pula dia tidak pernah mendapatkan hadiah dari Aluna selama ini jadi gantungan itu adalah hadiah pertama yang diberikan oleh Aluna kepadanya.

Walaupun sebenarnya dia suka tapi dia gengsi jadi dia menerimanya dengan pura-pura terpaksa.

Bersambung.....

1
Tenth_Soldier
secangkir kopi untuk semangat!
Tenth_Soldier
yap Lea cocok ama Ferdi
Tenth_Soldier
/Drool/ akhirnya Bima mengakui kecantikan Aluna
Tenth_Soldier
Jaga kesehatan ya...
Guns
Recommended
Tenth_Soldier
Raka playing victim nih...
Tenth_Soldier
Raka, ni maksudnya
Tenth_Soldier
Nah, ini yg aku inginkan dari Aluna berani mengungkapkan isi hati yg dipendam nya... /Heart/
Tenth_Soldier
kok judulnya draft? ngopi² dulu ya
Tenth_Soldier
Akhirnya direstui sang Mama... ihiiirrt /Drool/
Tenth_Soldier
Siip!
Tenth_Soldier
setuju Aluna jadi gf nya Bima, tapi terserah Author sajalah
Tenth_Soldier
Semangat Thor!
Tenth_Soldier
Ferdi ini pantesnya dapat Lea saja wkwkwk
Tenth_Soldier
aku kok seneng liat genknya Bima ya... /Facepalm/
Pramita: wkwk saya juga suka.. mereka saling melengkapi 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Ayo² jgn bosan revisi, ada yg ilang lo...
Tenth_Soldier
penasaran aku Bima apa Raka niy yg bakalan jadi cinta sejati Luna?
Pramita: Tunggu episode selanjutnya ya🤗
total 1 replies
Tenth_Soldier
semangat sis! tempo nya lambat tapi justru ini yg bikin gereget!
Pramita: semoga suka ya, 😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Raka itu anak ibu tiri Aluna? tapi kok bisa lebih tua?
Pramita: sudah ada pada bab sebelumnya. jadi ibu Raka bukan anak dari ayahnya Aluna karena ibu Raka sudah pernah menikah sebelumnya jadi Raka anak dari pernikahan ibunya dulu /Smile/
total 1 replies
Tenth_Soldier
tambah seru /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!