Jodoh Ke 2

Kemuning gelisah, rumah Rayyan yang tadinya rame dan banyak orang , malam hari ini mendadak sepi.

Bukan hanya orang tuanya yang di ungsikan oleh Rayyan , Bahkan Bambang juga kena imbasnya , ia di paksa pulang ke rumah orang tuanya.

Bambang tentu manut saja , ada uang jalannya ....

Kemuning mengaduk susu sambil melamun, ia tidak menyadari , Rayyan sudah memperhatikannya sedari tadi.

Rayyan mendekat dan memeluk gadis yang baru di nikahinya tadi pagi itu. Tentu saja yang di peluk sangat kaget. Kemuning hampir saja memberontak, tapi seketika ia sadar , suaminya lah yang sedang memeluknya.

" Eh Mas , ngagetin aja deh ". Kemuning membiarkan tangan Rayyan berada di atas perutnya.

" Bagaimana tidak kaget , kamunya melamun sayang...mikirin apa hemmm ?". Rayyan mulai berani mencium pipi Kemuning.

Rayyan tau, pasti ini kali pertama Kemuning di cium oleh seorang laki - laki....terlihat gadis itu salah tingkah dan malu - malu.

" Susunya akan mengental jika kamu aduk terus sayang ". Rayyan terkekeh melihat Kemuning terus saja mengaduk susu di dalam gelas hingga ada yang menyiprat ke meja.

" Benarkah ?? Rayyan makin terkekeh mendengar pertanyaan Kemuning.

" Tentu saja tidak, Mas bercanda sayang , kamu percaya ya ?? sini biar Mas minum ".

Rayyan mengambil susu itu lalu menegaknya sambil terus menatap penuh cinta pada Kemuning, hingga susu itu sisa setengah gelas. Kemudian ia memberikan setengah gelas susu itu pada Kemuning.

" Minumlah ".

Karena masih salah tingkah , Kemuning menurut saja ...ia meminumnya hingga tandas.

Karena terus di pandangi Rayyan , Kemuning sampai tersedak .

" Uhukk..uhukkk ".

" Pelan - pelan sayang ". Rayyan mengusap punggung istrinya.

" Mas nya sih ".

" Loh kok Mas sih?".

" Au ah...".

" Ha..ha...ha...Kamu lucu kalau lagi ngambek gini , udah kan minun susunya, ayo !". Rayyan menarik lembut tangan Kemuning.

" Eh...eh...mau kemana Mas ?". pura - pura tanya , padahal Kemuning sudah tau kemana Rayyan akan membawanya.

" Ke kamar , kita mau praktek Biologi ".

" Hah....apa Mas ?".

" Perkembang biakan sayang , masa gitu aja enggak tau ".

Rayyan tersenyum penuh kemenangan...malam ini ia akan kembali merasakan surga dunia yang halal .

*

Kemuning mulai menggerakan badannya yang terasa pegal semua , bahkan di bawah sana seperti terasa masih ada yang mengganjal .

Semalam Rayyan sedikit kalap....ia lupa padahal ini untuk pertama kalinya bagi Kemuning.

Meski Rayyan melakukannya dengan pelan , tetap saja rasa sakit itu ada ....tapi Kemuning bahagia , ia bisa menyerahkan kesuciannya pada Rayyan , suaminya kini.

Ahhhh menyebut kata suami , Kemuning teringat kejadian semalam, di mana dia dan suaminya memadu kasih dengan penuh gairah , lantas Kemuning melihat ke arah laki - laki yang sedang tidur memeluk dirinya.

Tangan Kemuning menyusuri wajah Rayyan yang tertidur lelap.

" Kamu sudah bangun sayang ?".

" Sudah Mas , aku terbiasa bangun pagi , jadi tanpa memasang alarm pun , otomatis aku akan terbangun sendiri ".

" Sudah Jam 4 rupanya, apa milik kamu masih sakit ?".

" Tidak terlalu Mas , sudah agak mendingan ".

" Maaf ya , Mas semalam sampai minta nambah ,kamu tau sendiri kan , Mas sudah lama berpuasa......dan semalam Mas baru buka puasa, jadi agak sedikit kalap , padahal Mas tau , ini yang pertama buat kamu....apa Mas menyakiti kamu sayang ?".

" Tidak apa Mas , aku bahagia bisa menyerahkan kesucian aku pada Mas Ray , lagi pula ini semua sudah menjadi hak milik Mas yang sah , aku juga menjalankan kewajiban aku sebagai seorang istri ".

" Terima kasih atas pengertian kamu...Jadiiiiii....kalau sudah tidak terasa sakit lagi , bolehkah Mas melakukannya sekali lagi, anggap saja sebagai serangan fajar , boleh???". Rayyan agak ragu memintanya oada Kemuning, takut di tolak, tapi andaikata Kemuning menolak pun, dia tidak akan marah.

Melihat Kemuning mengangguk, meski pelan...Rayyan tau istrinya sudah menberikan ijin padanya.

Dan Pagi buta ini , sepasang pengantin baru itu kembali mengulang kejadian semalam. Meneguk manisnya lautan percintaan.

*

*

Sementara di rumah sakit...

" Sus Frey....tunggu !".

" Iya dok ". Freya padahal malas berurusan dengan dokter Sinta. Mentang - mentang Papanya seorang direktur di rumah sakit ini , dia berlagak seperti bossy, dan itu menjadikan banyak yang tidak suka pada dokter Sinta, yang kadang berlagak seperti bossy.

" Kamu tau kemana dokter Rayyan ?". Tanya dokter Sinta, ia sudah mencari Rayyan kesana kemari, tapi tidak terlihat sama sekali batang hidungnya

" Tidak tau dok , kan aku bukan ibunya dokter Rayyan ". Jawaban Freya sebenarnya sangat membuat dokter Sinta kesal , tapi ia harus jaga imej , enggak mungkin dia marah - marah di depan para suster dan dokter yang sedang berlalu lalang.

" Kan kamu asistennya ". dokter Sinta menahan emosinya.

" Tapi kan aku enggak kepo dengan kehidupan pribadinya dok .....yang aku tau dia ijin ada urusan keluarga katanya ".

" Urusan apa?? Apa kamu tidak bertanya Sus Frey ".

" Enggak tau dok, dan enggak mau tau juga , bukan urusan aku sih "

" Kamu cari tau ada urusan apa dokter Rayyan sampai ijin tidak masuk kerja ".

" Caranya ??

" Kamu teleponlah dia !".

" Kok ribet banget sih , Kenapa enggak dokter aja yang menelpon dokter Rayyan !",

" Kamu berani memerintah aku ......Sus Freya !!!!!. dokter Sinta menekan suaranya.

" Enggak berani dok....habis kan dokter yang mau kabatnya dokter Ray... Kan lebih enak, kalau bertanya sendiri ?".

" Sudah lakukan saja sesuai dengan perintah ku!".

"Tenang Sus Frey.....aku akan kasih kamu bonus ".

" Baiklah dok..tapi aku tidak janji akan berhasil ya ".

" Terima kasih ". dokter Sinta meninggalkan Freya yang menatapnya dengan penuh rasa kesal.

Bersambung.....