NovelToon NovelToon
Just The Two Of Us

Just The Two Of Us

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: PURO

Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss

Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa

Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya

Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass

Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya

Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya

Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?

ikuti kisah selanjutnya yaa!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Vivian dan sisi yang mendengar hal itu pun kaget, bagaimana mungkin purosy teman dari ibu nya Lorenzo tidak tau bahwa Lorenzo memiliki seorang kakak perempuan…

“Viviannn bukankah ka monica itu kakak perempuannya ka Lorenzo, jelaskan kepadanya Vivian…” ucap sisi seraya bisik bisik

Vivian dengan perasaan Bingung hanya terdiam sesaat. “apa yang terjadi sebenarnya?” Batinnya…

Secara logika bukankah tidak wajar seorang teman dekat, yang sudah kenal bertahun-tahun tidak tau bahwa teman dekatnya memiliki seorang anak perempuan, kalau memang purosy tidak tau tentang keluarga temannya itu,,, lalu bagaimana dengan Lorenzo? Bukankah purosy tau jelas Lorenzo adalah anak dari nyonya Valery…

Vivian berfikir keras… apa yang sebenarnya terjadi, mungkin saja ada suatu hal yang terlewatkan, atau ada kekeliruan saja…

Vivian tidak mau ikut campur dengan masalah ini, dia takut akan terjadi suatu hal apabila dia salah berbicara … apalagi ini bukanlah urusannya… “mungkin ada suatu hal yang mereka sembunyikan sehingga purosy tidak perlu tau tentang ka Monica” batin Vivian..

Namun purosy yang sudah mendengar ucapan mereka sebelumnya, menjadi sangat penasaran, bagaimana mungkin teman yang sangat dekat dan sudah di anggapnya sebagai saudara menyembunyikan hal sepenting itu pada dirinya…

Purosy akhirnya memaksa Vivian dan sisi untuk bercerita, apa sebenarnya yang terjadi di keluarga pratama yang tidak pernah dia ketahui…

Awalnya Vivian menolak untuk berkata lebih jauh lagi, dia takut mungkin ada suatu hal yang tidak seharusnya di katakan…

Namun purosy memaksa dan sampai menggenggam tangan vivian…

“Ayo nak,, ceritakanlah… ada apa sebenarnya, aku tidak akan menceritakan kepada siapapun tentang masalah ini, biar hanya kita yang tahu saja, aku benar-benar penasaran dengan keluarga sahabatku, mungkin dia belum sempat bercerita atau mungkin ada hal yang aku lewatkan…” Ucap purosy sambil memegang tangan vivian

Vivian dan sisi terlihat saling bertatap-tatapan, mereka bingung harus bagaimana karna purosy sudah sampai begini…

Vivian menatap wajah sisi dengan lekat seperti meminta pendapat nya untuk masalah ini…

“Ceritakan saja Vivian … aku yakin purosy juga tidak akan bicara pada siapa-siapa” ucap sisi seraya bisik-bisik dan mengangguk

Setelah mendengar hal itu akhirnya Vivian memutuskan untuk menceritakannya kepada purosy, purosy dengan wajah sayu itu tampak seperti menunggu Vivian berbicara kepada nya…

“Jadi begini nyonya purosy, kak monica itu adalah kakak perempuan dari ka Lorenzo, ka monica dia memiliki seorang anak namanya adalah…” sebelum Vivian melanjutkan ucapannya tiba-tiba…

“VIVIANNN CUKUPPPPP…” Teriak Lorenzo yang baru saja tiba, dengan wajah kaku dan matanya yang membulat raut wajahnya penuh dengan amarah

Sontak saja membuat semua orang di ruangan itu tampak kaget…

“Kaa …” Ucap Vivian yang belum sempat mengatakan sesuatu

“VIVIANNN CUKUP JANGAN BICARA LAGI…!!! “ Teriak Lorenzo

Sontak saja membuat Vivian tersentak, badannya tampak bergetar karena kaget, Lorenzo yang seperti ini benar-benar terlihat menyeramkan… Vivian tidak menyangka akan melihat ekspresi wajah lorenzo yang seperti ini...

**********************

Suasana seketika hening ….

Semua orang tampak mencekam dan semua pandangan tertuju pada Vivian…

~Apa yang terjadi, apa salahku” Batin Vivian bergejolak, rasa malu, takut, serta segan semua perasaan itu tercampur aduk menjadi satu… bibir Vivian bergetar tampak seperti menahan mengatakan sesuatu… Matanya bergetar seperti menahan airmata nya terjatuh… badannya bergetar…perasaan yang mencekam…

Lorenzo masih berdiri dengan tegap,,, tanpa mengatakan sepatah katapun, malah membuat Vivian semakin merasa takut dan bersalah…

“Mengapa semua ini terjadi, apa karna aku terlalu mencampuri urusan keluarga nya, iyaa benar,,,aku memang lancang, siapa aku?, apa hak ku untuk memberi tahu purosy tentang masalah keluarga mereka… “ ucap Vivian dalam batinnya, dia bahkan sampai menggigit bibir nya… perasaan Vivian sangat kacau saat ini, kaget, malu, semuanya bercampur aduk…

Semua orang terlihat menatap nya dengan sinis, seperti seseorang yang telah membuat kesalahan besar, vivian pun langsung tertunduk seperti ingin menangis… namun dia menahan airmata nya agar tidak jatuh…

Sisi pun tercengang wajahnya tidak karuan, tampak tak bergeming sedikitpun… namun akhirnya perlahan seperti meraba perlahan dan akhirnya menggenggam erat tangan vivian…

Suasana masih sangat hening… tidak ada yang berkata sedikitpun, purosy yang sebelumnya penuh ekspresi tampak terdiam tanpa suara… mungkin dia juga kaget dengan ekspresi Lorenzo saat ini…

Semua ini tampak seolah salah Vivian, Vivian merasa semua ini adalah kesalahan nya,,, batin nya terus bergejolak menyalahkan dirinya sendiri..

Vivian masih terdiam menunduk…

Namun Lorenzo yang sebelumnya mentapnya dengan tajamnya tiba-tiba saja ekspresinya berubah… terlihat seperti seseorang yang menyesali sesuatu…

“Ah… Vivian…” Ucap lorenzo yang Tiba-tiba saja hendak melangkah ke arah Vivian

Vivian yang mendengar hal itu pun tersentak, langsung berdiri seraya menunduk…

“Maafkan aku ka Lorenzo…” Ucap Vivian yang kemudian membungkuk dan menunduk seraya meminta maaf dan merasa bersalah…

“Ahh… tidak Vivian… “ Ucap lorenzo yang menjulurkan tangannya dan hendak melangkah lebih dekat ke arah Vivian

Namun sebelum Lorenzo melanjutkan ucapannya…

“Sepertinya Aku mau pergi ke toilet dulu sebentar…” Ucap Vivian yang memotong ucapan Lorenzo, dan terburu-buru melangkah pergi meninggalkan Lorenzo

Vivian dan Lorenzo terlihat saling berjalan bersebrangan…

Lorenzo melihat Vivian yang melintas di sampingnya, namun tidak menghentikan nya… hanya terdiam membiarkan Vivian melewati nya… sementara Vivian, berjalan menunduk tampak tidak menatap lorenzo sama sekali…

Sisi yang sebelumnya hanya terdiam membeku, setelah Vivian berjalan pergi akhirnya ia beranjak berdiri…

“Maaf semuanya aku juga sepertinya akan pergi ke toilet dulu…” ucap sisi yang kemudian menunduk dan berjalan menyusul Vivian

“Vivian… ikut …” ucap sisi yang kemudian berjalan mengikuti vivian dari belakang …

Lorenzo yang melihat Vivian berjalan melewatinya tanpa melihatnya sedikitpun hanya menggepalkan tangannya…

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Vivian berjalan tanpa arah,,, dia tidak tau sebenarnya ingin pergi ke mana, dia hanya ingin pergi menjauh dari tempat itu secepat mungkin…

Dia sangat merasa sesak, tempat itu membuat dada nya sesak, tatapan Lorenzo membuat nya sesak.. senyumannya, tawanya, sebelumnya semua hal yang mereka lewati bersama terlintas di benak Vivian.. semuaa hal, sampai akhirnya bayangan tatapan menakutkan tadi muncul, Vivian sudah tidak bisa menahan lagi airmatanya lebih jauh …

Tangannya tampak memegang mulutnya seraya menahan agar tidak mengeluarkan suara apapun… mata nya kesana kemari mencari tempat yang bisa dia masuki sekarang..

Terlihat seorang karyawan wanita yang baru saja berjalan masuk dari pintu depan, akhirnya Vivian berhenti seraya bertanya padanya…

“Maaf apakah saya boleh bertanya, toilet di mana ya?”

“Ohh, toilet ada di lantai atas nona… ada dua toilet, ada di lantai atas dan ada pula di belakang toko ini…”

“Di belakang toko~ batinnya.. vivian ingin mencari tempat yang cukup jauh dari tempat ini

“Di belakang toko ini di sebelah mana?” Tanya vivian lagi

“Oh itu nona keluar dari pintu ini lalu berjalan ke kanan, di sana akan ada toilet khusus dekat taman di samping toko ini…”

“Baik terimakasih…” Ucap Vivian yang kemudian berjalan mengikuti arahan dari karyawan wanita itu..

Tidak berapa lama dia berjalan akhirnya dia pun menemukan tempat yang di arahkan oleh Karyawan wanita itu, dia melihat ada sebuah plang bertuliskan toilet di atasnya tepat di belakang toko baju di samping taman. Vivian tidak ragu lagi langsung masuk ke toilet itu dan kebetulan sekali tempatnya sangat hening…

Tanpa ragu Vivian yang sudah cukup lama menahan perasaannya akhirnya menumpahkan semua perasaannya…

“Hikss… hiks … hikss… huaaa….” Teriak Vivian seraya menangis tersedu-sedu… semua perasaannya, rasa bersalahnya, rasa malu nya… tumpah menjadi airmata.. airmata nya deras mengalir bagaikan air terjun… tampak tidak memiliki jeda baginya untuk terdiam…

Perlahan mengingat kembali semuanya dalam memori nya, tatapan orang-orang saat itu, wajah mengerikan Lorenzo semua tampak menyakitkan baginya… tapi yang lebih menyakitkan nya lagi, dia tidak bisa menyalakan siapapun atas insiden ini… seperti rasa trauma yang baru saja di ukir, rasa sakit ini benar menyayat hatinya..

Tidak berapa lama sisi pun tiba… sisi perlahan menghapiri Vivian yang menangis terduduk tersedu-sedu

“Vivian… “ Ucap sisi seraya memanggil

Vivian mendongakkan wajahnya ke atas dan melihat sisi yang barusan saja memanggil nya…

Sisi yang melihat Vivian terlihat wajah nya yang sangat kacau, menangis sampai matanya memerah dan bengkak membuatnya ikut merasakan kepedihan yang sama…

Sesaat perasaan bersalah menyulutkan api amarah yang membakar dirinya sendiri, sisi tampak terduduk dengan tiba-tiba sampai membuat Vivian kaget

“Maafkan aku Vivian…” ucap sisi yang terduduk menundukan wajahnya di depan Vivian…

“Tidak apa temanku, ini bukan salahmu…” Ucap Vivian yang kemudian tampak memeluk sisi

Sisi yang sejak tadi menahan perasaannya tiba-tiba bagaikan air yang meluap, perasaan nya mendidih, bercampur aduk dan akhirnya menumpahkan segalanya dalam pelukan Vivian…

“Viviannn hiksss…. Hikss… maafkan aku, kalau saja tadi aku tidak bertindak semauku mungkin kamu tidak akan mengalami semua ini…” Ucap sisi yang menangis tersedu-sedu

“Tidak apa sisi ini bukan salahmu, jangan menangis…”

“Vivian… andaikan saja aku…” Ucap sisi yang belum selesai dengan ucapannya Vivian menggelengkan kepalanya dan meneteskan airmata nya,,, sisi yang melihat hal itu pun tak kuasa untuk melanjutkan ucapannya..

Akhirnya mereka berpelukan,,, menangiss sejadi-jadinya… menumpahkan rasa kecewanya… sisi yang tampak menggenggam erat tangannya seperti bertekad akan sesuatu…

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Cukup lama mereka menangis… sampai akhirnya mereka lelah dan berhenti menangis…

Suasana kembali tenang,,, kemudiam mereka tampak saling menatap satu sama lain dan melihat wajahnya mereka yang kacau akhirnya tertawa bersama…

Hahaha ….. mereka tertawa tampak lega seperti semuanya telah berlalu…

Namun Vivian tampak merenungi sesuatu…

“Sisi aku ingin pulang…” Ucap Vivian dengan wajah yang masih setengah menangis itu dengan mata yang bengkak

“Tentu saja kita harus pulang, ini bukanlah tempat kita Vivian…” ucap sisi seraya mengusap airmata nya… wajah sisi juga tampak bengkak

“Tapi kita tidak bisa pergi dengan keadaan seperti ini,,, lihat saja wajah kita bengkak kacau begini” ujar Sisi

“Lalu.. apa yang harus kita lakukan?...” Tanya Vivian sengan suara yang tampak mulai melemah

Sisi tampak merenung dan memikirkan jalan keluarnya….

Namun tiba-tiba terdengar suara beberapa pria sedang memanggil mereka…..

“NONAA VIVIANN… NONAA SISI KALIAN DI MANA???”

“NONA VIVIAN… NONA SISl….”

Mendengar hal itu sisi seperti memiliki sebuah ide…

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

1
Putri Puspita fernanda
Lanjutkan thorrrr...
Putri Puspita fernanda
menarik
Ahmad Hairul
Lanjut thorr..
rio Image
Penasaran dengan kelanjutan nya..
rio Image
Bagus
Ahmad Hairul
Semangatttt thor, di tunggu update selanjutnya ....
Ahmad Hairul
keen, ceritanya baguss.. gak terlalu bertele2
Haru Hatsune
Keren abis! 👍
Puro: Terimakasih banyak ya udah mampir 🥰
Xuan: kak, masih ingat aku/Smile/
total 2 replies
Bell_Fernandez
Menyentuh hati.
Puro: Terimakasih banyak udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!