NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ADA APA DENGAN Radin? (2)

“ Apa maksudmu dengan kalian berempat? Lihatlah, kita ada 20 orang disini,” suara lantang Adi tiba – tiba mengagetkan Ajeng dan yang lainnya.

Keempatnya serempat menoleh dan mendapati wajah – wajah yang tersenyum hangat terutama ke arah Radin.

“ Hei, kukira kau sedang patah hati atau kenapa, ternyata masalah keluarga?” canda Desi yang duduknya berada di sebelah Radin.

“ Uhm, aku juga mengira jika ia sedang dibully oleh anak SMA/K lainnya, kenapa tidak bercerita kepada kami?” tambah Rinjani setengah meledek.

“ Ya, kami adalah keluargamu disini, Radin. Kamu bisa berkeluh kesah kepada kami,” sahut Novi. Mata Radin semakin memerah dan air matanya menetes tak terelakkan.

Ajeng tersenyum hangat dan degan pelan menepuk bahu Radin yang gemetar karena sesenggukan.

“ Lihatlah, kami semua bahkan peduli kepadamu,” ucap Ajeng pelan. Radin mengangguk dan tersenyum di sela – sela tangisannya.

Reda dengan tangisannya dan ada banyak kata – kata penghiburan, kini diskusi tugas KWU berubah menjadi forum diskusi dadakan sekelas. Sekali lagi, beruntung sekali Bu Asih tidak kembali ke kelas dan ‘percaya’ jika anak didiknya dengan patuh melakukan diskusi kelompok.

Yaaah, mereka semua berpikir jika tugas KWU itu sudah diputuskan dan hanya tinggal menjalankan sisanya. Toh, arah dan tujuan semua kelompok sudah ditentukan sedari awal ( apa – apa saja yang ingin mereka tampilkan).

Adi kembali memimpin teman – temannya untuk diskusi dan kali ini hal yang dibahas adalah proses membantu Radin memanen Padi

“ Jadi kita hanya punya waktu 3 hari agar Padi itu tidak mempengaruhi kualitasnya kan?” tanya Adi sambil mengetuk – ngetukkan jarinya di meja.

TUK TUK TUK

“ kok berasa pen nyanyi ya eike,” bisik Anggara kepada Ajeng sambil mengibaskan rambut kakunya.

“ Si bambang, orag lagi pada serius juga,” kekeh Ajeng yang ikutan berbisik.

“ Coba liat, itu tangan si bos udah kayak apaan aja, ngapain harus ada irama pas lagi diskusi serius begini?” protes Anggara yang tidak mau disalahkan.

“ Biar nggak monoton, emang kamu belum pernah ngeliat diskusi panas diselingi sama lagu nasional?” tanta Ajeng yang mulai menanggapi guyonan Anggara. Anggara hanya mengangkat bahunya acuh.

“ Ya, di. Jika sampai seminggu belum dipanen, pasti akan jelek padinya, “ jawab Radin dengan sedih.

Adi tenang dan tenang, ia harus memutuskan ini dengan cepat.

“ Bos, besok kita kan libur, serbu aja udah rumah Radin,” ucap lantang Bli. Semuanya mengangguk dengan semangat.

“ Haah, oke lah. Toh besok juga kita libur dan semakin cepat semakin bagus,” jawab Adi.

“ Radin, kamu nanti bisa kan ajari kami yang nggak bisa manen?” tanya Ajeng mengulang ucapannya lagi. Kali ini dengan audiens yang lebih banyak dan bukan hanya Ajeng, Anggara, dan Ikhsan saja yang harus diajari.

“ Bisa – Bisa, mudah kok,” jawab radin dengan cepat.

“ Sebenarnya aku juga bisa sih kalau Cuma pas manennya aja,” ucap Dodi lirih.

“ Hei, aku juga bisa,

“ Aku .. aku, aku juga bisa,”

Tanpa Ajeng sangka, ternyata banyak juga yang bisa cara memanen padi. Ini Akan semakin membuat mudah prosesnya nanti. Ajeng bersyukur ia jeli dan bisa menemukan ada yang salah dengan Radin. Ia juga sangat bangga kepada teman – temannya yang ternyata mau membantu kesulitan Radin.

Ajeng memperhatikan teman – temannya yang kini malah sedang tertawa terbahak – bahak. Itu semua karena karena bualan Fajri yang mengatakan jika ia pernah membajak sawah menggunakan sapi dan tanpa sengaja malah ditendang.

“ Nanti aku akan bilang sama ibu buat masak besar buat kalian,” suara Radin terdengar bak nyanyian surga di telinga anak – anak muda nan labil itu.

Meskipun mereka semua berasal dari keluarga yang cukup, tetapi jika mendengar makan besar GRATIS pasti tetap akan bersorak kan?

Apalagi mereka sangat yakin jika masakan desa adalah hal yang sangat nikmat! Uhhh, pokoknya makanan di tempat orang memang terkadang lebih enak daripada bikinan sendiri.. xi xi xi.

“ Oke, berarti sepakat ya jika besok kita kumpul di rumah Radin,” ucap Adi setelah mendapatkan keputusan bulat.

“ Eh, aku kan nggak tahu tepatnya dimana?” celetuk Pratiwi seakan menuangkan seember air dingin di beberapa orang yang memang tidak tahu rumah Radin.

“ Aku tahu sih, tapi kalau muter ke tempatmu ya amsyong jauhnya,” celetuk Adi.

Rinjani, Aji,dan Anggara yang juga tahu rumah radin juga mengangguk. Mereka berlima memang berasal dari SMP yang sama sehingga bisa dipastikan jika mereka sudah saling mengetahui rumah masing – masing.

“ Ya udah, Bos. Gini aja, salah satu dari kalian jemput kami di sekolah. Kita kumpulnya di sekolah aja biar kesana bareng – bareng,” usulan Novi seakan menjadi angin segar bagi semuanya.

Cukup adil bukan,

“ Nah gitu juga bisa sih,” sahut Bli. Adi dengan senang hati mengangguk setuju dengan usulan Novi.

Mereka semua kini sepakat, waktu pelajaran KWU tinggal seperempat jam lagi dan mereka menggunakan waktu yang tersisa untuk mendengarkan penjelasan singkat Radin tentang tata cara memanen Padi yang baik dan benar.

Tentu saja dengan direcoki oleh beberapa dari yang lain yang sudah bisa memanen.

Hingga jam untuk istirahat kedua berbunyi dan mereka semua berhamburan keluar. Ada yang pergi ke toilet, Kantin, dan ada pula yang pergi ke Mushola terlebih dahulu.

“ Wi, besok kamu sama siapa?” tanya Ajeng di perjalanan menuju Mushola. Mereka hanya berdua karena para ciwi – ciwi lainnya ada yang pergi ke toilet terlebih dahulu dan sebagian dari mereka tengah berhalangan untuk sholat.

“ Kayake aku dewe deh mbak, lagian mau sama siapa?” jawab Pratiwi Dengan entengnya. Membuat Ajeng sedikit terkejut. ( kayaknya aku sendiri)

“ Ish, Kowe iso motoran?” tanya Ajeng sedikit shock dan terselip nada iri didalamnya. Ajeng menatap bolak bali ke atas dan kebawah Pratiwi, bingung ingin mengajukan protes apa dengan ketidakadilan di depannya ini. ( kamu bisa motoran)

“ Apa, Heh? Ojo ngomong aku pendek loh ya..” cibir Pratiwi yang seolah tahu apa yang sedang berseliweran di pikiran Ajeng. ( jangan bilang)

“ Ya abisan!!! Aku nggak bisa meski aku lebih tinggi dari mu,” kesal Ajeng yag semakin menjadi.

“ Heh, nggak semua orang tinggi harus bisa naik motor loh. Mbaknya harus bisa sepeda dulu sih kalau kata orang dulu,” ucap Pratiwi dengan nada yang sok menasehati.

“ Cis, jagolah aku kalau Cuma sepeda,” bantah Ajeng tidak terima.

“ Yowes kalau begitu mah .. DL,” lari Pratiwi sambil menjulurkan lidahnya semakin senang meledek Ajeng. ( DL : derita lu, sungguh ini ejekan yang cukup populer pas jaman sekolah Buntib)

Ajeng cukup tertegun lama ketika menyadari jika ia sudah ditinggal jauh oleh Pratiwi, ia melangkah menuju mushola dengan gontai.

“ Hhhhhhm terkadang Allah memang Adil,” gumamnya pelan.

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!