NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband | Jaehyuck

My Teacher My Husband | Jaehyuck

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Chryssa_Dike

Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.

Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Malam pun datang, saat Acha tengah asik berbaring diatas ranjang empuknya. Tiba-tiba ponsel miliknya berdering dengan tidak sabaran.

Tringg......tringg.......

Handphone Acha berbunyi dan menampilkan notifikasi panggilan video call yang berasal dari sang kepala sekolah, Jeffery.

Melihat notifikasi itu, Acha pun segera mengangkat panggilan video call itu. Dan setelahnya, muncul lah wajah lucu Nono yang terlihat sedang tersenyum manis padanya.

"Hay my" ucap Nono.

"Hay sayang"

"Nono sedang apa?" tanya Acha pada bocah lucu di balik layar handphonenya.

"Nono nda apa-apain" (Nono nggak ngapa-ngapain)

"Nono tidak ingin tidur? Sekarang kan sudah malam" tanya Acha.

"Nono beyum antuk my" (Nono belum ngantuk my).

"Tapi ini sudah malam sayang, jadi Nono harus tidur. Nono' mau mommy nyanyikan lagu pengantar tidur?" Tanya Acha dan dijawab anggukan antusias oleh Nono.

"Baiklah, Nono sudah sikat gigi dan cuci kaki?"

"Dah my" (Sudah my)

"Sudah minum susu?" tanya Acha lagi.

"Dah my"

"Ya sudah, kalau begitu sekarang Nono segera pergi ke atas tempat tidur, baca doa sebelum tidur, lalu handphonenya letakkan di bantal, biar mommy nyanyikan lagunya"

Mendengar itu, Nono pun langsung melaksanakan semua perintah sang mommy. Dan Jeffery yang melihat kedekatan sang anak dengan sang murid pun hanya tersenyum simpul.

Setelah itu, ia pun memilih untuk kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

'Tuhan semoga ini yang terbaik' batin Jeffery.

Setelah beberapa saat, akhirnya Nono pun tertidur berkat lagu pengantar tidur yang dinyanyikan oleh mommy nya.

Melihat sang anak yang sudah terlelap dalam tidur, Jeffery pun mendekati sang anak kemudian membenarkan selimut yang dipakai sang anak.

'Tidur yang nyenyak jagoan' batin Jeffery sambil mencium kening anaknya.

Setelah itu, Jeffery pun mengambil handphonenya yang masih menyalakan panggilan video callnya dengan Acha.

"Terimakasih ya Cha" ucap Jeffery pada Acha.

Mendengar suara Jeffery, Acha yang sedang membenarkan selimut pun, kaget dan langsung menolehkan mukanya pada sumber suara.

"Ah...iya pak tidak papa"

"Pak?" Tanya Jeffery

"Ah maaf mas, Acha masih belum terbiasa" ucap Acha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Tidak papa"

"Mas sedang apa kenapa terlihat sangat sibuk?" Tanya Acha.

Pasalnya saat ia berbicara, Jeffery terlihat mendengarnya tapi sesekali melirik pada laptopnya, seperti sedang mengerjakan sesuatu di laptop.

"Ah...ini mas sedang mengerjakan laporan kantor untuk meeting senin depan" ucap Jeffery.

Mendengar itu acha pun kaget, pasalnya ia hanya tau jika pekerjaan Jeffery adalah sebagai kepala sekolah di sekolahnya.

"Mas kerja di kantor?" Tanya Acha

"Ya, mas kerja di kantor milik papa mas"

"Pasti lelah ya mas bekerja di dua tempat sekaligus" tanya Acha dengan wajah sendunya.

"Tidak papa, saya sudah terbiasa kok, lagian ini juga demi masa depan Nono"

"Walaupun seperti itu, mas harus tetep jaga kesehatan, jangan sering-sering lembur, jangan terlalu memforsir pekerjaan mas, karena Nono juga masih butuh kasih sayang dari mas" celoteh Acha.

Mendengarkan ocehan panjang Acha, Jeffery pun tersenyum lebar. Baru kali ini ia merasa seperti diperhatikan dan dikhawatirkan oleh orang lain selain kedua orangtuanya.

"Siap Acha yang cerewet" ucap Jeffery sambil sedikit meledek Acha. Yang diledek pun tidak mau kalah dengan terus menyangkal apa yang diucapkan oleh Jeffery.

"Acha nggak cerewet ya, Acha kan cuma menasehati mas saja" sungut Acha sambil mempoutkan bibirnya lucu.

Mendapati itu, Jeffery merasa sangat gemas dengan perilaku muridnya yang satu ini. Ia menahan dirinya untuk tidak berteriak dan berakhir merusak citranya sebagai hot duda.

'Akhhh.......gemes banget' batin Jeffery tidak kuat.

'Sabar Jeff, lo pasti kuat kok'

"Iya mommy"

Mendapati dia di panggil mommy oleh gurunya sendiri, seketika wajah Acha memerah sepenuhnya dan jantung Acha pun terasa berdetak dengan sangat kencang dan tidak beraturan.

"Ya sudah, sekarang Acha tidur ya, ini sudah malam" suruh Jeffery pada Acha.

"Iya mas, mas juga tidur dong, pekerjaannya kan bisa dilanjut besok" jawab Acha.

"Iya Cha, kalau begitu mas beres-beres dulu ya" pamitnya setelah itu mematikan panggilan video call itu.

***

Hari ini Acha disibukkan dengan merawat Nono yang sedang jatuh sakit. Entah bagaimana, tapi pagi-pagi sekali ia mendapatkan kabar dari Jeffery kalau Nono sakit dan terus mencarinya.

Dan setelah mendapatkan kabar itu, tanpa pikir panjang Acha pun langsung bergegas berangkat menuju ke rumah Jeffery dengan sang supir.

Saat ia sampai di rumah Jeffery, ia langsung menuju ke dapur dan membuatkan bubur untuk Nono. Setelah selesai memasak bubur Acha pun segera membawanya, tidak lupa ia juga membawa obat penurun panas yang sudah ia bawa dari rumah.

Memasuki kamar, ia di sambut dengan wajah pucat Nono yang terlihat sangat sayu dan seperti ingin menangis. Di sebelah Nono sudah ada Jeffery yang tengah berbaring memeluk Nono sambil mengelus dahi sang anak.

Nono yang sadar sang mommy sudah ada di depannya pun langsung merengek dan bersiap ingin menangis.

"Hiks my" ucap Nono dengan suara seraknya.

"Kenapa sayang? sakit ya?" Tanya Acha sambil mengangkat Nono untuk di bawa duduk di pangkuannya.

Jeffery yang melihat itu pun, ikut membenarkan posisi tidurnya menjadi duduk dan hanya diam saat melihat anaknya yang manja terlihat sangat manja pada Acha.

"Hiks...iya paya Nono pucing hikss....celaki" ucapnya sambil sesenggukan. (Hiks...iya kepala Nono pusing hiks....sekali)

"Jangan menangis lagi ya, kalau Nono terus menangis pusingnya nggak akan hilang" ucap Acha sambil sedikit memijat punggung kecil nono. Punggung kecil itu bahkan terasa sangat panas.

Ucapan Acha tadi hanya mendapatkan balasan anggukan dari Nono.

"Sekarang Nono makan dulu ya sayang?" Tanya Acha pada Nono.

"Nda maw, muyut Nono ait" (Tidak mau, mulut Nono pait)

"Sesuap saja sayang, setelah itu minum obat, kalau Nono ndak mau makan dan minum obat, Nono ndak akan sembuh"

"Api Nono ndak maw, obat lacana nda ena, mamna uga ama" ucap Nono sambil menutup mulutnya. ( Tapi Nono tidak mau, obat rasanya tidak enak, mamnya juga sama)

"Jadi Nono ndak mau makan? Jadi Nono mau melihat mommy menangis ya, karena melihat nono sakit?" Ucap Acha sedikit mendramatisir.

"Now, Nono nda maw iat my cedi, maap a my, Nono kan mam cekalang agal my nda cedi" ucapnya sambil memegang pipi Acha. (No, Nono tidak mau lihat mommy sedih, maaf ya my, Nono akan makan sekarang agar mommy tidak sedih)

"Ya sudah ayo mam mommy suapi"

"Iya my"

Setelahnya Nono pun menghabiskan makannya dengan disuapi sang mommy dan tidak lupa meminum obat penurun panas agar panasnya segera turun.,

1
Dewi Nuraeni
ga nyambung bnget panggilan ortunya Acha masa Daddy sm Mae sih
Haura Az Zahra
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Susana Ana
semangat kak
Tōshirō Hitsugaya
Terperangkap di dalamnya
Meyla
Ceritanya sangat bagus...
Meyla
Semangat updatenya kakak❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!