NovelToon NovelToon
Asmara Dua Sisi

Asmara Dua Sisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Kalian pernah terjebak dalam hubungan friendzone nggak guys? Rasanya tuh tak enak banget, mau mengakui dia sebagai pacar tapi si doi belum pernah bilang cinta, mau mengakui dia teman tapi perlakuannya semanis pacar. Sebuah hubungan itu kan sejatinya perlu penegasan agar tidak ada rasa kesalahpahaman. Hal inilah yang dialami oleh Violet Cahaya Syailendra, selama dua tahun hubungannya dengan Dante tak pernah keluar dari hubungan teman tapi mesra itu, dan jujur ini melelahkan buat Vio karena ia tak bisa mengklaim Dante sebagai miliknya. Hingga akhirnya seorang pria tampan bernama Amarta Yasa Mahendra datang menawarkan rasa yang selama ini dirindukan oleh Vio, lalu akankah Vio menerima cinta itu atau bertahan dengan Dante yang telah merajai hatinya? Here we go... perjalanan cinta Vio dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam Belas : Makna Dari Kesetiaan

Amar menatap tangannya yang mendadak kosong, dia terhenyak saat Vio memilih menarik tangannya dari dalam genggaman tangan Amar.

"Vi... " panggil Amar nelangsa, iya, Amar paham dia yang salah asal tuduh tanpa mendengar bahkan mencari bukti terlebih dulu.

Vio melengos, menatap dinding kamar berwarna biru muda itu.

"Besok pagi aku ada flight, pulang dari terbang aku akan menemui kamu lagi. Get well soon." Amar berdiri dan mencium pelipis Vio sedikit lebih lama.

Lalu sebelum berlalu dari sana, Amar mengusap puncak kepala Vio dan pergi dari kamar tersebut.

"Mar, temenin makan Om dulu!" Titah Rissa saat Amar mau pamit pulang.

Sebenarnya Amar ingin menolak, tapi dia sungkan kepada kedua orang tua Vio itu.

Asa, pria ganteng baru gede itu menatap Amar dengan mata mendelik, jelas sekali kalau Asa terlihat marah kepada Amar.

"Mas Amar bikin Kak Vio sakit ya?" todong Asa langsung.

"Dek, kok ngomongnya kayak gitu? Kak Vio sakit kan karena kecapaian," tegur Rissa lembut.

"Iya lho Dek, Kakak sakit kan karena kecapaian, belakangan hari banyak klien masuk, dan kamu tahu sendiri Kakak tuh semua dikerjain sendiri." Rama menambahi ucapan Rissa.

Demi mendengar kalimat sang Ayah, otomatis Asa langsung terdiam, meskipun ayahnya jarang marah tapi justru ketika petuah bijak keluar dari sang kepala rumah tangga, seisi rumah ini pasti akan patuh.

Mereka makan dengan santai sampai semua makanan di piring mereka tandas, saat mereka menikmati pencuci mulut, barulah Rama mengajak berbincang Amar.

"Kapan terbang Mar?" tanya Rama.

"Besok pagi Om," jawab Amar sopan.

"Yang fokus, nggak usah kebanyakan mikir dan negatif thinking, Vio adalah gadis yang bisa dipercaya dan sangat setia. Baginya kesetiaan itu adalah modal utama dalam menjalin sebuah hubungan," ucap Rama santai namun tegas.

"Iya Om, saya salah, saya kemakan omongan orang," ucap Amar.

"Om bisa jamin bahwa Vio akan memegang komitmen selama dia sudah menentukan pilihannya, bahkan dulu sama Dante pun dia bisa sesetia itu, dua tahun lamanya dia digantung dan dia tetap setia."

Amar menganggukkan kepalanya pelan. "Iya Om."

"Tapi kamu harus ekstra sabar Mar, saat Vio merajuk seperti ini kamu akan sangat sangat susah untuk membujuknya," ucap Rissa menambahi.

Amar menatap Rissa dengan wajah pias. "Soalnya Mas Amar salah sih, kesetiaan adalah harga mati di rumah ini. Misal Mas Amar menuduh Kak Vio tentang hal yang lain mungkin Kak Vio masih mudah buat dibujukin!" Celetuk Asa tiba-tiba lalu Asa berdiri. "Aku belajar dulu ya Bun, Yah, omongannya tingkat dewa soalnya aku belum cukup umur."

Dan Asa pun pergi dari meja makan dan masuk ke kamarnya sendiri.

Otak Amar berputar tentang kata-kata Asa tadi mengenai kata kesetiaan, apakah Rissa dan Rama pernah terlibat perselingkuhan yang menyebabkan Vio trauma.

"Maafin Asa ya Mar, maklum namanya juga abg, omongannya suka asal." Rissa tersenyum lalu merapikan piring bekas dessert tadi.

Amar bertahan disana dan berbicara beberapa hal dengan Rama, sampai dia ijin mengundurkan diri karena besok subuh dia harus sudah ada di Bandara.

***

Benar seperti yang diucapkan Rissa waktu itu, bahwa membujuk Vio yang sedang merajuk itu tak semudah membalikkan tangan.

Bahkan Amar dibuat blingsatan karena semua pesan dan panggilannya tak ada satupun yang direspon oleh Vio.

Amar sampai frustasi dan harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk fokus bekerja.

Sampai empat hari kemudian, saat Amar landing di Cengkareng, pria itu bergegas mengganti seragamnya di toilet Bandara dan melaju ke kediaman orang tua Vio dengan menggunakan taksi.

City car milik Vio terparkir manis di sudut garasi rumah itu, Amar menekan bel beberapa kali sampai kemudian salah satu Bibik yang bekerja di rumah itu keluar untuk menemuinya.

"Vio nya ada kan Bik?" tanya Amar saat melihat Bibik kebingungan saat menyambut Amar.

"Um, gimana ya Mas, kemarin non Vio bilang kalo ada laki-laki yang nyariin non Vio suruh bilang nggak ada," jawab Bibik takut-takut.

Amar mengulum senyumnya karena gemes dengan sikap Vio yang merajuk seperti itu.

"Nggak papa Bik, nanti kalo Vio marah biar marah sama saya, lagian ada sesuatu yang mesti saya bicarain, ini menyangkut hidup dan mati seseorang," ucap Amar melebih-lebihkan.

Tapi benar kan, andai Amar tetap tak bisa fokus menjalankan kemudi pesawat, bukankah keselamatan penumpangnya menjadi taruhannya.

Mendengar hal itu, Bibik langsung membuka pintu gerbang lebar-lebar dan mempersilakan Amar untuk masuk ke dalam.

"Non Vio, Non Vio, ada ya nyariin." Bibik masuk dan memberi tahu Vio yang sedang asyik mengunyah sesuatu.

"Siapa?" tanya Vio.

"Masnya Non Vio," jawab Bibik.

"Kan aku udah bilangin Bik, aku nggak mau ada tamu cowok!" sahut Vio dengan nada kesal.

"Kata Masnya tadi menyangkut hidup dan mati orang Non, Bibik takut," sahut Bibik.

Mendengar obrolan keduanya itu membuat Amar yang berada di ruang tamu terkekeh geli.

"Suruh pulang aja Bik, aku nggak mau ketemu!" perintah Vio lagi.

"Nggak berani ah Non. Non Vio aja sana yang usir sendiri," sahut Bibik santai dan berlalu ke belakang rumah.

Sudah bekerja disana lumayan lama, sejak Vio dan Asa masih kecil malah, jadi Bibik bisa sesantai itu sama penghuni rumah itu.

Dengan kesal Vio sengaja mengulur waktu dan membiarkan Amar menunggu sendirian di ruang tamu rumahnya.

Baru setelah bundanya datang dan menegurnya, Vio baru beranjak keluar dan menemui Amar.

"Ngapain kesini? Kan udah dibilangin aku nggak mau ketemu cowok!" Vio berdiri dengan lengannya bersandar di pintu penghubung antara ruang keluarga dan ruang tamu.

Bukannya takut Amar justru tersenyum lebar melihat Vio yang se menggemaskan itu kalau sedang merajuk.

"Babe... nggak kangen ama aku?" tanya Amar.

"Siapa itu Babe?" tanya Vio dengan alis bertaut.

"Kamulah siapa lagi," sahut Amar.

"Nggak konsisten, sebentar-bentar panggil Sayang, lain hari panggil Babe, kayak punya cewek banyak aja manggilnya bisa ketuker gitu." Vio mencibir sambil melengos.

Andai saja sekarang ini mereka sedang tak berada di rumah Vio, sudah dipastikan Amar akan menyerang bibir tipis yang sedang berbicara dengan memonyongkan bibirnya.

"Karena kamu itu sayangnya aku, Baby-nya aku, segala-galanya buat aku. Maafin aku yang udah nggak percaya sama kamu ya Babe." Amar mendekat dan berlutut di hadapan Vio.

Tangannya membuka kotak beludru yang berisi cincin dengan mata berlian di tengahnya itu.

"Please maafin aku, aku janji nggak bakalan meragukan kamu lagi." Amar meraih tangan itu lalu mencium punggung tangan itu dengan mesra.

Perempuan biasa akan luluh mendapat perlakuan itu, apakah Vio juga seperti itu? Let's see ya guys.

1
Rens16
Buat kalian semua, terimakasih terus support aku ya, maaf belakangan hari ini aku sibuk banget sampai mau nulis aja nggak ada waktu, Aku usahakan update sesering yang aku bisa, salam sayang semua 😍😍
Surya Ningsih
bagus jalan ceritanya, keren👍🏻
semoga banyak yang baca , like, n koment🤲🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Rissa Rusmayanti
up lagi kakak
Rens16: otw ya yang /Drool/
total 1 replies
Indah MB
kasihan deh Vio di kacangin gitu... kerasa bgt sih kesal dan malu bercampur
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Indah MB
baru bab pertama dah syuka... kasih 🌹ah buat Vio dan Dante siapa tau jodoh... tapi baca harus nyicil ya Thor mo on ma ap.. soalnya aku juga nulis 🥺
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Rens16: Oh oke, nanti ya 👍
total 1 replies
Indah MB
mending tanya aja deh Vio.. klo dante mau syukur, klo gak setidaknya kita tahu hatinya dari pada berharap terus... soalnya aku kayak gitu... capek berharap terus.. mending tanya walaupun dari pesan soalnya klo langsung mulutnya kayak di lem🤣🤣
Indah MB
ya emang gitu. lebih peka temen dari pada pacar 🤭 ...
Indah MB
typo kak... mungkin "makan sih" 😁
Indah MB: ma sama ... hehehe ..
Rens16: Ya ampun aku cari kok nggak ketemu yang typo ya /Grin/ btw makasih udah kasih koreksi an /Heart/
total 2 replies
Surya Ningsih
bagus cerita nya 👍🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
Rens16: Terima kasih sudah support aku /Drool/
total 1 replies
Rien
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Rens16
Semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!