NovelToon NovelToon
Mencintai Dosen Beristri

Mencintai Dosen Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Harumi Akari

Sekar mengalami dilema karena didekati oleh Pak Faisal, yang merupakan dosennya sendiri. Hal itu membuat Sekar ketakutan, namun lama-kelamaan Sekar makin menyukai Pak Faisal karena beliau sering membantu Sekar saat ia sedang dibully di kampus.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, keseriusan mereka terhalang oleh Pak Faisal yang sudah memiliki istri dan tidak mudah untuk menceraikannya karena istrinya yang merupakan selebgram.

Akankah Sekar mendapatkan cintanya? Atau justru cinta mereka berdua akan kandas dan Sekar dicap sebagai pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harumi Akari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekatan dengan Calon Mama Baru

Keesokan harinya tepat di siang hari, Sekar pergi menemui papanya di cafe dan papanya menyambut Sekar dengan perasaan senang.

Sekar duduk di hadapan papanya dan meminta Sekar untuk memilih makan siang yang ia inginkan. Hingga selesai memilih Sekar mulai penasaran, mengapa papanya memanggil Sekar dengan tiba-tiba.

"Sebenernya papa mau bicara apa?" tanya Sekar yang penasaran.

"Jujur aja. Hari ini papa mau memperkenalkan wanita yang akan papa nikahi sebentar lagi."

DEG!

Sekar sedikit terkejut dengan perkataannya itu, karena Sekar belum siap mental bertemu dengan orang tersebut. Ia hanya bertemu sekali waktu itu, namun tidak bicara banyak, bahkan saat itu Sekar tidak bisa berkata apa-apa. Sekar takut jika wanita itu tidak baik untuk papa, Sekar juga takut jika ia tidak disukai oleh wanita yang dicintai oleh papanya.

"Tenang saja, orangnya baik kok. Bahkan dia juga nggak sabar mau ketemu kamu," ucap papanya Sekar dengan lembut.

Tetap saja Sekar tidak bisa menahan rasa gugupnya itu. Ia takut jika Sekar memberikan kesan pertama yang buruk kepada calon istri papanya itu. Sekar berulangkali menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya.

Hingga tiba-tiba papanya Sekar melambaikan tangannya dan menyapa seseorang yang datang dari arah belakang Sekar.

"Mas? Udah lama nunggu? Maaf ya tadi kerjaanku banyak banget," sapa wanita itu yang mencium tangan papanya Sekar dan melihat ke arah Sekar. "Oh? Ini yang namanya Sekar ya?" imbuh wanita dengan rambut panjang dan nampak lembut itu.

Sekar langsung berdiri dan menjabat tangan wanita itu sembari tersenyum, meskipun ia sebenarnya sedikit gugup.

"Iya, Tante. Salam kenal ya," sapa Sekar.

"Salam kenal juga, saya Indy. Kita pernah ketemu sekali kan? Papa kamu sering banget ceritain tentang kamu loh. Dia seneng dan bangga banget sama kamu," ucap wanita itu sembari duduk di sebelah Sekar.

Sekar justru sedikit heran karena bukankah biasanya di situasi seperti ini, orang baru seperti Indy akan duduk di sebelah orang yang sudah ia kenal, yaitu papanya Sekar? Kenapa justru duduk sebelah Sekar?

Suasana sempat canggung, tapi langsung dicairkan oleh papanya Sekar.

"Dia sudah tahu semuanya, Indy. Aku sudah cerita soal rencana perceraianku dengan istri pertamaku."

"Lalu bagaimana, Sekar? Apa kamu yakin akan baik-baik saja?" tanya Indy kepada wanita yang nantinya akan menjadi anak sambungnya.

Sekar tersenyum dan menggaruk belakang kepalanya.

"Nggakpapa sih. Yang penting papa bahagia. Aku nggak pernah masalah kalau papa mau nikah lagi, asal papa bahagia sama orang pilihannya. Kulihat papa sekarang nggak bahagia sama mama, menurutku juga wajar karena mama sikapnya seperti itu." Sekar terlihat menceritakan hal tersebut kepada mereka berdua.

"Apa ada yang mau kamu sampaikan untukku? Siapa tahu aku harus gimana untuk jadi istri yang baik buat papa kamu, atau kamu maunya gimana?" tanya wanita itu dengan nada bicara yang sangat lembut. Beda dengan mamanya yang selalu bicara kasar dan dengan nada tinggi.

"Nggak ada, Tante. Aku harap tante selalu memperlakukan papa dengan baik. Tidak perlu baik kepadaku juga nggakpapa, yang penting papa bahagia," ucap Sekar yang berusaha tersenyum mengatakan tersebut.

Indy melihat ke arah papanya Sekar dan terlihat iba dengan keadaan Sekar yang kurang kasih sayang.

"Nggak, Sekar. Kalau papa kamu sudah pisah sama mama kamu, kamu boleh datang ke rumah tante kapanpun kamu mau. Kamu juga boleh tinggal di sana kok," ajak wanita itu.

Namun, Sekar tidak ingin membebani mereka berdua. Sekar melihat ke arah papanya dan beliau menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kepada Sekar, seakan berkata jika Sekar memang seharusnya tinggal dengan papanya.

"Nggak, tante. Sekar kayaknya milih ngekos aja, atau tinggal sama mama nggakpapa kok. Kalian mau hidup bersama, kalau ada aku di dalamnya, aku takut semuanya jadi canggung dan tidak nyaman," jawab Sekar dengan perasaan yang sebenarnya sedih, karena ia sebenarnya dia tidak betah dengan mamanya, tapi juga kasihan dengan papanya.

"Sekar ... Tolong jangan begini, papa mau Sekar ikut papa. Papa nggak mau mama kamu dapat hak asuh kamu, karena nantinya tidak akan baik buat kamu," ucap pria itu.

"Tapi, Pa...."

"Sekar ngekos saja ya? Sepertinya itu yang terbaik buat kamu kalau kamu nggak mau sama mama kamu ataupun papa kamu." Wanita itu menyela ucapan papanya Sekar dan memberikan ide yang cukup bagus.

"Sepertinya itu lebih baik untukku." Sekar tersenyum mendapati pendapat seperti itu.

Indy langsung memeluk Sekar dengan penuh kasih sayang.

"Tenang saja, Sayang. Tante bakal ada di sini buat kamu." Indy mengusap rambut Sekar dengan lembut.

Ini kali pertamanya ia mendapatkan kasih sayang dari seorang wanita yang biasa disebut ibu.

Karena pembicaraan mereka dirasa sudah selesai, sisanya mereka hanya menghabiskan waktu dengan banyak bercerita dan juga makan siang saja. Sekar menikmati waktu bersama mereka berdua.

Sebenarnya, dia tidak mau terlalu berharap dengan mama barunya itu. Bisa saja dia baik di awal, dan akhirnya akan seperti mamanya Sekar yang sekarang. Atau memang Indy adalah orang yang baik dari awal sampai akhir, bukan karena pencitraan di depan papanya Sekar. Ia masih ingin tahu lebih jauh tentang wanita itu, Sekar takut salah langkah jika hanya sekali lihat saja.

"Papa mau bercerai kapan?" tanya Sekar saat selesai makan.

"Besok lusa, Sekar. Papa sudah tidak mau lagi berhubungan dengan wanita itu."

"Papa tahu apa pekerjaan mama di rumah?" tanya Sekar dengan tiba-tiba.

"Hm? Jualan baju dengan online, kan?" Ternyata pria itu juga tidak tahu pekerjaan gelap istrinya.

Sekar jadi semakin bimbang harus bicara dengan papanya atau tidak sama sekali. Jika dia membeberkan pekerjaan mamanya, apa yang akan terjadi dengannya?

"Pa ... Sepertinya papa harus segera menceraikan mama. Karena selama ini mama bekerja sebagai penipu online. Mengirimkan fake order kepada beberapa orang yang membeli barangnya dalam jumlah yang banyak," ujar Sekar.

"Apa?!" kejut papanya Sekar, bahkan Indy juga terkejut dengan perilaku mamanya Sekar yang menurutnya sudah tidak bisa dimaafkan.

"Lalu, salah satu korban penipuan mama adalah temanku di kampus. Ia selalu mengancamku akan melaporkan pada polisi tentang perilaku mama, jadi, aku diminta melakukan banyak hal yang ia inginkan," ucap Sekar dengan nada bicaranya yang bergetar karena takut dengan apa yang akan terjadi setelah ini.

"Benar-benar tidak bisa dimaafkan! Keterlaluan!" geram pria itu.

"Lebih baik kalian pulang sekarang," ucap Indy yang melihat suasana di sana cukup kacau.

"Kami pulang dulu, Indy. Mungkin malam ini atau besok, aku akan pulang ke rumahmu, bersama Sekar." Pria itu langsung pergi dari meja tersebut bersama dengan Sekar.

Mereka masuk ke dalam mobil, dan papanya Sekar langsung tancap gas pergi menemui wanita penipu yang tidak lain dan tidak bukan adalah istrinya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!