NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Tak Yakin Mampu

Wanita itu menghentikan langkahnya ketika tiba di Bandara Internasional Beijing. Matanya menyapu ke segala penjuru arah, satu tahun telah berlalu dan semuanya masih sama seperti yang terakhir kali dia lihat.

"Ada apa, Celine?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir wanita di sampingnya yang tak lain adalah Viona.

"Aku gugup, Jie. Apa aku mampu menahan diriku ketika bertemu dengannya nanti?" Ucapnya dengan suara gemetar, air mata menggenang di pipinya.

Viona meraih tangan Celine dan menggenggamnya dengan erat. "Bisa tidak bisa, mampu tidak mampu, kau harus bisa menahan dirimu. Ingat, Celine, masih ada hal penting yang harus kau lakukan. Mereka harus membayar mahal atas semua yang telah mereka lakukan padamu." Ucapnya dengan tegas.

Viona membantu Celine dengan sungguh-sungguh, dia tidak memiliki maksud terselubung. Kisah Celine mengingatkan dia pada mendiang adik dan adik iparnya yang memilih untuk mengakhiri hidup mereka karena tidak kuat menerima tekanan batin yang di terima.

Adik Viona selalu di tuntut sempurna oleh keluarga suaminya, dia tidak mandul tetapi harus memberikan keturunan laki-laki, sementara anak yang dia lahirkan adalah perempuan.

Dalam keluarga suaminya, anak perempuan dianggap membawa sial dan tidak di terima. Bahkan mereka dengan keji membuang bayi yang masih merah itu dengan menghanyutkannya ke sungai, dan bayi malang itu akhirnya di temukan dalam keadaan tak bernyawa. Dan alasan Viona kau membantu Celine, karena dia dan mendiang adiknya memiliki kisah hidup yang hampir sama.

Celine menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. "Kau benar, Jie. Aku harus bisa, dan harus bisa menahan diri ketika bertemu dengannya. Mereka harus menerima ganjaran atas semua yang telah mereka perbuat," katanya dengan suara gemetar.

Viona menepuk bahu Celine, memberi dorongan moral. "Kau tidak sendirian. Aku ada di sini bersamamu. Kita akan melewati ini bersama," katanya.

Celine mengangguk, menatap lurus ke depan. Mereka melangkah keluar dari bandara, Celine sudah siap untuk membalas dendam. Di hatinya, Celine tau bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dengan dukungan Viona, dia merasa sedikit lebih kuat.

🌺🌺🌺

Malam itu gelap dan mencekam. Jordan berdiri di tengah arena pertempuran yang berlumuran darah, tubuh-tubuh tak bernyawa berserakan di sekelilingnya. Anaknya buahnya berdiri di belakangnya, wajah mereka dingin dan tanpa ekspresi. Mereka baru saja menyelesaikan pembantaian besar-besaran terhadap salah satu kelompok mafia yang selalu meresahkan mereka.

Darah menggenang di tanah, mengalir dari lebih dari seratus mayat yang berserakan. Banyak kepala yang terpisah dari tubuhnya, ditumpuk menjadi satu, menciptakan pemandangan yang mengerikan. Jordan mengamati pemandangan itu dengan tatapan dingin.

"Max, kumpulkan semua mayat-mayat ini," perintah Jordan tanpa emosi, suaranya tajam seperti pisau.

Max mengangguk dan memberi isyarat pada anak buah lainnya. "Kalian dengar Bos, kumpulkan semuanya!" teriaknya.

Anak buah Jordan mulai bergerak, menyeret mayat-mayat itu ke satu tempat. Bau anyir darah memenuhi udara, namun mereka tampak tidak terganggu sedikit pun. Jordan memperhatikan mereka dengan tatapan tajam, memastikan tidak ada yang terlewatkan.

Setelah semua mayat terkumpul, Jordan menyalakan korek api dan melemparkannya ke tumpukan mayat tersebut. Api segera menyala, membakar tubuh-tubuh itu hingga menjadi abu.

"Biarkan ini menjadi peringatan bagi siapa pun yang berani mencari masalah dengan kita," kata Jordan dingin, suaranya terdengar di tengah suara api yang berkobar. "Kita tidak akan ragu untuk melakukan hal yang sama pada siapa pun yang mencoba menghalangi jalan kita."

Anak buahnya mengangguk setuju, menatap api yang membesar dengan tatapan kosong. Malam itu, kelompok mafia lain belajar bahwa berurusan dengan Jordan dan Five Corner adalah sebuah kesalahan fatal.

Jordan menyeka darah di bawah mata kirinya dengan punggung tangannya. Dia menatap sejenak pada mayatt-mayatt yang berserakan, tatapannya dingin dan tanpa emosi. Setelah itu, dia berbalik dan melenggang pergi, diikuti oleh Cris dan Alex. Ren dan Max tetap tinggal, memimpin anak buah mereka untuk membereskan kekacauan yang baru saja mereka ciptakan.

Meskipun mereka berada di jalanan umum, tidak ada seorang pun yang berani menegur, apalagi mencegah mereka, bahkan polisi sekalipun. Mereka sangat ditakuti; siapa pun yang berani mencari masalah dengan mereka tahu bahwa nyawa mereka menjadi taruhannya.

Jordan menoleh pada Cris dan Alex. "Kita sudah memberi pelajaran pada mereka. Tidak ada yang akan berani mengganggu kita lagi."

Alex mengangguk. "Tentu, Tuan. Mereka akan berpikir dua kali sebelum mengusik kita lagi."

Dengan langkah tenang, Jordan, Cris, dan Alex menghilang di balik bayangan malam. Di belakang mereka, api mulai menyala, membakar sisa-sisa perkelahian. Jalanan yang sepi dan penuh darah menjadi saksi bisu kekejaman yang baru saja terjadi. Malam itu, teror kembali menguasai kota dengan kegelapan.

Disisi lain....

Jantung Celine berdegup kencang ketika taksi mereka melewati jalanan bekas perkelahian. Tapi yang membuat dia terkejut bukan hal itu, melainkan sosok pria yang sangat dia kenal yang baru saja meninggalkan lokasi pembantaian. Jordan.

Air mata mulai mengalir dari pelupuk mata Celine. Hatinya hancur melihat Jordan kembali ke dunia yang seharusnya tidak dia sentuh lagi. Ini adalah ketakutan terbesar Celine selama ini. Dia tak pernah ingin Jordan terlibat lagi dalam dunia gelap itu, tapi kini semuanya berubah. Jordan sudah terjerumus kembali.

"Cepat, ikuti mobil-mobil itu," pinta Celine pada sopir taksi yang dia tumpangi.

Viona menoleh dan menatap Celine dengan bingung. "Celine, apa-apaan kau ini? Kau ingin cari mati, ya? Apa kau tidak melihat apa yang baru saja terjadi? Mereka adalah orang-orang yang baru saja melakukan pembantaian massal itu," ucap Viona dengan panik.

Celine mengangguk. "Aku tahu dan aku mengerti. Tapi apa kau tahu kalau pemimpin kelompok pembantaian itu adalah suamiku? Dia... dia sudah kembali ke dunia gelap itu, dunia yang seharusnya tidak dia sentuh lagi. Aku yang sudah membuatnya seperti ini. Aku yang sudah merubahnya menjadi seorang monster," ujar Celine, air matanya akhirnya tumpah seiring dengan apa yang dia sampaikan kepada Viona.

Mata Viona membulat sempurna. "Apa kau bilang? Celine, apa kau serius?" tanyanya sambil menatap Celine yang mengangguk. Viona menutup matanya dan menghela napas. "Tenangkan dirimu. Kau tidak bisa ceroboh dan tiba-tiba muncul di hadapannya dengan kondisi seperti ini. Kita akan mencari waktu yang tepat untuk bertemu dan berbicara dengannya," ujarnya. Viona mencoba menenangkan Celine yang masih menangis.

Viona menutup matanya. Hatinya berdenyut sakit mendengar isakan Celine. Dia bisa merasakan bagaimana sakitnya ketika berpisah dengan orang yang sangat dia cintai.

Sopir taksi mengangguk, meski dengan ragu, dan mengikuti mobil yang ditunjukkan Celine. Di dalam taksi itu, Celine terus menangis terisak, hatinya hancur melihat Jordan terjerumus kembali ke dunia yang dulu membuat hidupnya kacau. Sementara itu, Viona hanya bisa memeluk Celine, mencoba memberikan sedikit ketenangan di tengah kekacauan perasaannya.

.

.

Dua mobil itu berpisah. Celine melihat mobil milik Jordan melaju menuju Padang ilalang yang pernah mereka datangi untuk melihat bintang. Taksi mengikuti mobil tersebut, dan benar dugaan Celine, mobil Jordan berhenti di tepi jalan. Jordan turun dari mobilnya kemudian berjalan menuju Padang ilalang yang luas itu dengan puluhan kunang-kunang di sana.

Tanpa banyak bicara. Celine turun dari taksi lalu menghampiri Jordan. Jordan duduk di atas rumput hijau sambil menatap langit malam bertabur bintang. Wajahnya tampak sendu, tatapannya kosong. Celine menatapnya dari kejauhan.

Celine menahan napas saat melihat Jordan duduk di atas rumput hijau, menatap langit malam bertabur bintang. Perlahan, dia mendekat, namun berhenti beberapa meter dari tempat Jordan duduk. Jordan tidak menyadari kehadirannya, dan mulai berbicara pada dirinya sendiri.

"Celine, aku sangat merindukanmu," ucap Jordan dengan suara serak. "Setiap kali aku merasa sepi dan hancur, aku selalu datang ke sini. Menatap bintang-bintang, berharap kau juga melihatku dari tempatmu sekarang."

Jordan menarik napas dalam, matanya berkaca-kaca. "Kenapa kau pergi begitu cepat? Kenapa kau tinggalkan aku sendiri? Aku tidak tahu bagaimana caranya hidup tanpamu, Celine. Aku merasa hampa, kehilangan arah. Setiap malam, aku berharap semua ini hanya mimpi buruk dan aku akan terbangun dengan kau di sampingku."

Celine menutup mulutnya dengan tangan, menahan isakan yang hampir keluar. Air mata mengalir deras di pipinya, hatinya terasa teriris mendengar ungkapan rindu Jordan.

Jordan melanjutkan, "Aku kembali ke dunia yang gelap itu karena aku tidak tahu cara lain untuk bertahan. Dunia ini tidak berarti apa-apa tanpa dirimu. Aku berharap bisa melihatmu sekali lagi, memelukmu, mengatakan betapa aku mencintaimu."

Celine tidak bisa menahan diri lagi. Dia jatuh berlutut di tempatnya berdiri, menangis tersedu-sedu, menyadari betapa dalam rasa sakit yang dialami Jordan. Namun, dia tetap diam, tidak mampu mengungkapkan keberadaannya, hanya bisa menangis dalam bayang-bayang.

"Maafkan aku, Ge, tunggu sebentar lagi, aku pasti akan segara kembali padamu. Kita akan bersama-sama lagi seperti dulu. Ge, aku juga merindukanmu, sangat-sangat merindukanmu. Hidupku pun kosong tanpa kehadiranmu. Ge, aku mencintaimu."

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!