NovelToon NovelToon
Polygamy Or Divorce

Polygamy Or Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mom AL

Pernikahan adalah sebuah impian bagi semua orang, termasuk Zahra. Namun, pernikahan yang bahagia kini rusak akibat kehadiran orang ketiga. Evan selaku suami, mulai membandingkan Zahra dengan gadis lain.

Suatu hari dia memutuskan untuk menjalin hubungan hingga tidak memperdulikan hati Zahra. Akankah pernikahan mereka mampu diselamatkan? Ataukah Zahra harus merelakan suaminya bersama dengan wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16 memperbaiki diri

Dua hari kemudian, tepat pukul sembilan malam Evan pun pulang ke rumah. Zahra yang sudah dua hari ini tidak masuk ke kantor dan hanya fokus mencari Evan tentu saja sangat senang melihat suaminya itu kembali ke rumah.

"Mas?" Zahra beranjak dari sofa dan berjalan mendekati Evan.

Pria itu hanya melirik Zahra sedikit, dia kemudian hendak melangkah tetapi di tahan oleh Zahra.

"Mas, kau darimana saja? Kau tau, aku tidak bisa tidur dan mencarimu setiap hari. Aku sudah mencoba menghubungi nomor teleponmu, tapi tidak aktif."

Evan menatap mata Zahra yang memang terlihat kurang tidur, tetapi sedetik kemudian dia tidak menggubrisnya.

"Mas, kenapa kau diam saja?" Zahra memegang lengan Evan, hanya saja reaksi pria tersebut membuat Zahra kaget.

Evan menjauhkan tangan Zahra dari lengannya. "Aku lelah, Zahra." ucapnya tanpa ekspresi.

"Mas? Ada apa denganmu? Oh, jangan-jangan apa yang Hani katakan tentangmu itu benar!" Zahra pun mulai terpancing emosi karena kecuekan Evan.

"Apa yang gadis itu katakan padamu?"

"Dia mengatakan padaku jika dirinya bertemu denganmu sedang makan bersama dengan wanita lain!"

Evan terkekeh pelan guna menghilangkan kegugupannya. "Kalian berdua sama-sama gila! Jadi kau mempercayai dia? Hah!"

"Mas, kenapa kau berubah? Kau tidak seperti dulu lagi," ucap Zahra pelan.

"Ini semua karenamu! Seharusnya kau bisa introspeksi diri, Zahra. Kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan suamimu yang sangat membutuhkan perhatian darimu!"

"Tapi aku melakukan semua itu demi orangtuaku, Mas. Mereka sudah susah payah membangun perusahaan mulai dari nol sampai jaya seperti saat ini. Lalu, aku harus membiarkan usaha orangtuaku itu sia-sia, hm?"

"Masih ada Anna, dia juga anak dari Mamamu."

"Tapi aku tidak mungkin memberikan tanggungjawab sebesar itu pada Anna. Dia bahkan belum mengerti dunia bisnis."

"Kau egois, Zahra!

"Kau juga egois, Mas! Kau sama sekali tidak bisa mengerti keadaanku." ujar Zahra menaikkan nada suaranya satu oktaf.

"Terserah! Mulai detik ini, saat ini juga, jangan pernah ikut campur dengan urusanku. Mau aku tidak pulang pun, aku harap kau tidak perlu mencariku ataupun bertanya panjang lebar. Paham!" Evan pergi meninggalkan Zahra, dia tidak ingin berdebat karena jujur dirinya cukup lelah sehabis liburan bersama dengan Anna.

Zahra yang melihat kepergian suaminya hanya mampu menatap dengan nanar. Dia memejamkan mata sesaat, dirinya sudah terpancing emosi dan hal itu pasti membuat Evan merasa tidak nyaman. Untuk menenangkan pikiran, Zahra pun bergegas membuat kopi.

Beberapa menit kemudian.

Zahra masuk ke dalam kamar, dia melihat Evan sedang menelpon seseorang dan dari wajah pria itu, terlihat Evan begitu bahagia. Pria itu tersenyum sendiri.

Setelah melihat Zahra yang masuk ke dalam kamar, Evan pun segera mematikan sambungan telepon. Dia meletakkan ponselnya di atas meja lalu merebahkan tubuhnya membelakangi Zahra.

Zahra mendekat, dia duduk di ranjang lalu memegang pundak Evan. "Mas, maafkan aku yang sudah memancing emosimu."

Evan hanya diam tanpa membalikkan badan.

"Sejujurnya aku sangat khawatir dan takut jika rumahtangga kita hancur. Aku sangat mencintaimu, Mas. Di dunia ini hanya kau yang ku punya, aku tidak tahu bagaimana jadinya jika kau meninggalkan aku demi wanita lain. Maaf,"

Evan tetap bersikeras untuk tidak menoleh, sebenarnya dia tidak tega melihat Zahra seperti ini. Tetapi, dia kembali teringat akan janjinya pada Anna. Saat ini, Evan bagaikan memakan buah simalakama.

'Maafkan aku, Zahra. Jika kau memiliki banyak waktu untukku, pasti aku tidak akan berselingkuh darimu.'

"Mas, kau mau—" Zahra menghentikan ucapannya karena mendengar dengkuran halus dari mulut Evan. Dia segera diam dan membalikkan tubuh Evan. Pria itu sepertinya sudah terlelap.

Zahra pun menatap wajah Evan yang terlihat semakin tampan. "Sudah lama aku tidak melihat wajahmu sedekat dan sedalam ini, Mas. Aku sangat mencintaimu, aku takut kehilanganmu." ucapnya tulus sambil mengelus rambut Evan.

Dia merebahkan diri di sebelah Evan, lalu dirinya memeluk Evan dan mulai terpejam. Sebelumnya, Zahra mencium pipi Evan terlebih dahulu. Tak lama kemudian, dia terbang ke alam mimpi hanya dengan menghirup aroma tubuh suaminya yang sangat menenangkan.

Evan yang merasa jika Zahra sudah tidur, langsung membuka kedua matanya. Dia menatap Zahra yang tertidur sambil memeluk lengannya. Ada rasa bersalah merasuki hati Evan, dia yang sangat Zahra percaya ternyata tega mendua. Perlahan Evan menghela napas, dia mengelus rambut Zahra lalu mengecup pucuk kepala gadis itu dengan pelan. Kemudian, Evan memutuskan untuk tidur dengan posisi yang masih sama.

***

Keesokan paginya, Evan terbangun karena mendengar kicauan burung dan sinar matahari yang menerobos masuk dari tirai jendela. Dia mengedarkan padangan dan ternyata Zahra sudah tidak ada di kamar itu. Evan pun tidak ingin berpikir lama, dia segera membersihkan diri dan akan berangkat ke kantor.

Saat tiba di dalam kamar mandi, Evan heran karena sudah ada air hangat yang tersedia di bathtub.

"Mungkin Zahra sudah menyiapkannya untukku," ucap Evan sambil melepas semua pakaiannya lalu mulai masuk ke dalam bathtub.

Beberapa menit kemudian, selesai berganti pakaian, Evan keluar dari kamar. Dia mencium aroma yang sangat menggugah selera. Dirinya menuruni anak tangga dengan perlahan dan melihat Zahra sedang sibuk menyusun sarapan di meja. Setelah berada di dekat sang istri, Evan langsung menyapanya.

"Selamat pagi, Zahra."

Zahra menoleh dan tersenyum manis, sangking seriusnya menyusun sarapan, dia sampai tidak mengetahui kedatangan suaminya.

"Pagi, Mas. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, ayo makan dulu sebelum berangkat ke kantor."

Evan duduk di kursi, dia melihat menu yang cukup banyak tertata rapi di meja itu. "Kau masak sebanyak ini?"

Zahra mengangguk dan menyusul Evan duduk di kursi. "Apa kau tidak menyukainya, Mas? Bukankah sudah lama aku tidak memasak dan melayanimu? Baiklah, aku ingin minta maaf. Dan saat ini, aku ingin memperbaiki diri. Aku akan menjadi seperti dulu, seorang istri yang selalu mendahulukan suaminya dibandingkan pekerjaan."

Evan terdiam, jujur dia merasa bingung harus menjawab apa. Disisi lain ada Anna, dan disisi lainnya ada Zahra yang sudah berusaha untuk berubah.

"Mas, kenapa kau diam saja? Apa kau masih marah padaku?"

"Aku, aku sudah memaafkanmu, Zahra. Aku menghargai keputusanmu untuk berubah. Tapi, kau juga harus ingat dengan tanggungjawabmu di kantor. Bukankah kau yang mengatakan jika dirimu tidak ingin menyia-nyiakan perusahaan almarhum papa?"

"Aku pasti akan mengurus perusahaan, Mas. Tapi, aku harus mendahulukan dirimu yaitu suamiku."

Evan tersenyum tipis, ada rasa hangat dan senang dihatinya, tapi ada pula rasa bingung karena dia sudah merusak masa depan Anna, sang adik ipar.

'Andaikan saja kau tidak berubah menjadi egois karena perusahaan, mungkin aku tidak akan selingkuh, Zahra. Sudah begini, mau bagaimana lagi?' batin Evan bimbang.

Mereka pun sarapan bersama dengan sedikit obrolan hangat di pagi hari.

Bersambung

1
Anis Rohayati
oy kak gua nunggu bgt cerita nya kpn up nya jadi jenuh gua nunggu up nya
Anis Rohayati
jalang ana mau aja lo di jadiin budak nafsu si evan mau aja di bodohi si evan apalgi omong kosong si evan cinta sma lo itu bohong jalang ana liat aja si evan cinta mati ke zahra tapi tenang zahra dah jiji sma si evan dan zahra akan ceraikan si evan dan lo bisa jadi pemuas nafsu si evan
Anis Rohayati
hahhah gua pengen ketawa liat si monyet evan terlalu percaya bgt sma si jalang ana hamil ank nya hey si jalang anna main sma bnyk laki2 ga mungkin itu ank kandung lo monyet evan tapi ga papa sampah sma smpah pantes d satukan
Anis Rohayati
jiji aing liat si jalang ana dan si monyet evan bnr2 manusia hina hayo zahra cepet kabur dan gugat di pengadilan jangan jadi wanita menye2
Jue
Ini salah satu lagi wanita tidak pintar mahu cerai pun harus bertengkar dulu , Kalau aku terus aja ke pejabat agama , Ini harus bertengkar dulu kemudian di kurung , Di kasi fikiran itu mikir .
Fatma Kodja
kapan thor ceritanya dilanjutkan 🙏🙏
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar ya kak, othor nya lagi padat RL 🥲🙏
total 1 replies
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍
Yuliana Tunru
suami biadab smoga z.evan dan anna kecelakaan biar cacat dan anna keguvuran sdh terlalu lamq anna jahat bisa2 mama x jg meninggal.krn ulah jahat x
aca
lanjut
Fatma Kodja
kena kan Anna akhirnya Zahra mendatangkan Jhon, siapa suruh mau berbohong ke Zahra kalau lagi pdkt dengan Jhon, tapi sepandai-pandainya kalian menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga, dan sampai Zahra mengetahui perselingkuhan kalian maka siap" terima kensekuensinya
Fatma Kodja
Anna memang perempuan ular sangat licik tapi sayangnya Evan sudah masuk jebakan Anna dan sebentar lagi rumah tangganya akan berada di ujung tanduk
Fatma Kodja
akhirnya yang di khawatirkan terjadi juga, mungkin rumah tangga Zahra akan hancur oleh adik tirinya yang sengaja menghasut Evan karena kesibukannya di kantor hingga tidak melakukan kewajiban sebagai istri 😢😢
Fatma Kodja
dasar adik durjana maka tega menghancurkan kebahagiaan kakaknya sendiri, takutnya Evan akan tergoda apalagi Anna selalu merayu dan memakai pakaian seksi
🌺°°äRïes🌺 ™: 🥺🥺🥺🥺🤧 Sabar, Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!