NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Tujuh tahun menjalani pernikahan, membuat Zelmira dan Nathan tidak sehangat dulu, apalagi belum ada anak di dalam pernikahan mereka. Hingga pada akhirnya kehadiran Alshad, yang tak lain sahabat Nathan, mampu mengusir kehampaan Zelmira yang selalu diacuhkan oleh Nathan, karena Nathan sibuk dengan pekerjaanya.

Pesona Alshad membuat Zelmira luluh, dan jatuh dalam pelukan Alshad. Mereka menjalin hubungan diam-diam di belakang Nathan. Hingga Zelmira mengetahui jika dirinya hamil. Entah anak siapa yang ada di dalam rahimnya, karena semenjak ia berselingkuh dengan Alshad, Nathan pun sudah mulai sering menyentuhnya, meski sentuhan Nathan tidak pernah membuat Zelmira puas.

Akankah Nathan mengetahui hubungan gelap istri dan sahabatnya? Lantas, anak siapa yang ada di rahim Zelmira? Nathan atau Alshad?

Jangan lupa, tinggalkan jejak ya, kak? Like, Komentar, dan Ulasan Bintang Limanya. Terima kasih ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lima Belas

Selesai makan siang, Alshad langsung mengaja Zelmira untuk pergi melihat apartemennya. Sepenjang perjalanan menuju apartemen Alshad, Zelmira masih terdiam di dalam mobil. Ia tidak peduli Alshad mengajaknya bicara. Ia hanya menjawab iya-iya saja. Rasanya masih jengkel dengan perbuatan Alshad tadi pagi.

“Mau sampai kapan marah begitu? Aku tahu kamu merindukan sentuhan yang seperti itu kan, Ze?” Ucapan Alshad membuat Zelmira menoleh dan menatap tajam Alshad.

“Maksud kamu apa, hah?!” geram Zelmira.

“Ya aku hanya dengar setiap kali kamu berdebat dengan Nathan. Kamu yang ingin mendapat perhatian lebih dari Nathan, tapi dia cuek. Kamu butuh sentuhan yang harusnya kamu dapatkan dari Nathan, kamu tidak mendapatkan sudah lama. Itu kebutuhan pokok dalam rumah tangga, jangan sampai lupa atau tidak tersalurkan kebutuhan itu,” tutur Alshad.

“Jangan sok tahu kamu!” tukas Zelmira.

“Kalau kamu butuh aku siap, Ze. Sudah lama Nathan tidak memenuhi kewajibannya itu salah, meskipun dia memenuhi semua kebutuhan hidupmu secara materi, tapi kebutuhan batin juga seharunya disalurkan, entah seminggu sekali, atau dua minggu sekali, jangan sampai berbulan-bulan tidak memberikan nafkah batin? Yang ada kamu malah membatin Ze?” tutur Alshad.

“Sudah nyetir yang bener, jangan banyak bicara!” Tukas Zelmira.

Zelmira sampai di sebuah rumah, bukan apartemen lebih tepatnya rumah mewah. Zelmira menatap Alshad yang tiba-tiba menghentikan mobilnya di depan rumah tersebut.

“Ini kamu mau apa ke sini? Ini rumah siapa, Al?” tanya Zelmira.

“Rumahku,” jawabnya singkat.

“Katanya kamu mau cari apartemen saja? Kenapa malah beli rumah macam istana begini?” Zelmira bertanya lagi, karena ia tidak percaya kalau itu rumah Alshad.

“Seminggu yang lalu sebetulnya aku sudah membeli rumah ini. Ada teman kantor yang menawarkan rumah, aku lihat ternyata cocok, harga juga cocok, ya aku langsung membelinya. Daripada di apartemen, gitu-gitu saja suasananya,” jelas Alshad. “Ayo turun, nanti Nathan sebentar lagi ke sini, aku sudah menghubunginya tadi,” ajak Alshad.

Zelmira masih bingung, ia ikuti kata-kata Alshad untuk turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah baru milik Alshad. Rumah yang terbilang cukup mewah dan megah untuk kalangan Zelmira yang kehidupannya biasa saja meskipun banyak uang. Zelmira berjalan di sisi Alshad, lalu Alshad membukakan pintu rumahnya.

“Selamat datang di rumahku, Ze. Bagaimana menurutmu?” tanya Alshad.

“Bagus, mewah, seperti rumah seorang konglomerat. Ya memang kamu kaya raya sih, pantas lah punya rumah begini.” Zelmira menjawab dengan terus berjalan untuk melihat-lihat setiap sudut rumah sahabat suaminya itu. “Kamu di sini sementara, tapi kok beli rumah seluas dan semewah ini? Bukannya hanya satu tahun di sini?” tanya Zelmira.

“Ya kalau aku harus perpanjang kontrak di sini, berarti gak akan satu tahun saja, bahkan sampai dua atau tiga tahun?” jawab Alshad.

“Oh begitu?” ucap Zelmira.

“Rumahnya luas tapi hanya aku saja yang tinggal di sini,” ucap Alshad.

Zelmira membalikkan badannya lalu menatap Alshad dan melipat kedua tangannya di atas perut.

“Makanya buruan cari istri!” tukas Zelmira.

“Aku maunya kamu!” jawab Alshad dengan tegas.

“Jangan gila kamu, Al!” cetus Zelmira.

Alshad tersenyum pada Zelmira, lalu berjalan mendekati Zelmira. Senyuman yang selalu membuat jantung Zelmira berdebar kencang seperti genderang yang mau perang. Alshad terus mendekati Zelmira, semakin dekat, dan semakin dekat. Pandangannya beradu. Tatapan Alshad begitu lembut dan mematikan. Entah kenapa tatapan Alshad seperti memiliki bisa yang bisa membuat Zelmira tak berdaya.

“Aku ingin kamu, Ze. Aku mencintaimu, maaf aku katakan ini, sungguh aku jatuh cinta dengan kamu. Meskipun aku tahu, kamu milik Nathan, sahabatku,” bisik Alshad di telinga Zelmira, lalu memeluk Zelmira.

“Alshad jangan begini! Please ... Jangan seperti ini.” Zelmira berusaha melepaskan pelukan Alshad.

“Aku tahu, hubungan kamu dengan Nathan sedang tidak baik, kalian semua diperbudak oleh pekerjaan, hingga lupa apa yang namanya hubungan harmonis penuh dengan gairah, aku tahu semalam kamu ingin disentuh Nathan, tapi Nathan menolak, dan kalian bertengkar, kan?”

“Itu bukan urusan kamu! Lepaskan!” Zelmira mencoba melepaskan rengkuhan Alshad, tapi Alshad semakin erat memeluknya, bahkan tangannya sudah mengusap lembut bongkahan pantat Zelmira yang seksi.

“Alshad ... Aku mohon lepaskan!” pinta Zelmira dengan penuh permohonan. Meskipun ia benar-benar merindukan sentuhan dari suaminya, tapi bukan berarti ia harus melakukannya dengan laki-laki lain. “Lepaskan, Al!” pekik Zelmira.

“Aku mencintaimu, Ze. Sungguh ... Aku akan rahasiakan hubungan ini dari Nathan, aku tahu kamu menginginkannya, dan aku tahu kamu juga suka dengan aku. Aku tahu kamu suka melihat aku sehabis aku mandi, aku tahu itu. Akui saja tubuhku lebih indah dari suamimu bukan?”

Zelmira memejamkan matanya. Ia sangat malu, karena ternyata Alshad tahu kalau dirinya pernah melihat Alshad bertelanjang dada, bahkan hanya memakai celana dalam saja Zelmira pernah melihatnya. Zelmira memang mengagumi tubuh Alshad yang atletis dan begitu menggoda. Mungkin kalau perempuan melihatnya, pasti akan tergoda juga.

“Kamu suka, kan?” bisik Alshad di telinga Zelmira, lalu ia mendekati telinga Zelmira dan melumatnya lembut hingga Zelmira merintih menikmati apa yang Alshad lakukan.

“Al jangan seperti ini, aku mohon lepaskan aku. Aku tidak mau begini,” ucap Zelmira dengan terengah saat Alshad mengecup lembut tengkuknya dan melumatnya dengan penuh gairah.

“Kamu bilang tidak ingin, tapi tubuhmu meresponnya dengan indah, lepaskan semua hasrat yang kamu pendam selama ini, Ze. Lepaskan, Sayang ....” bisik Alshad lalu tangannya perlahan menyentuh dua gundukan sintal di dada Zelmira.

“Al, aku mohon sudah .... " Racau Zelmira semakin menikmati. Lalu Alshad merebahkan Zelmira di sofa yang dekat dengan ia berdiri.

Zelmira memang sudah tidak bisa menahan gejolak hasratnya, apalagi Nathan jarang menyentuhnya hingga kadang Zelmira bermain solo dengan alat berbentuk oval berwarna ungu muda yang bisa memuaskan hasratnya sendiri.

“Aku punya mainan, kamu pasti suka.” Alshad mengambil benda berbentuk oval pada saku celananya. Ia tahu kalau Zelmira sering menggunakan alat berbentuk oval itu untuk memuaskan dirinya karena Nathan lama tidak menyentuhnya. “Aku tahu kamu sering pakai ini kan, Ze?” Alshad menunjukkan benda tersebut pada Zelmira. Tapi Zelmira tidak memedulikan Alshad yang menunjukkan benda tersebut, karena dia sudah terbuai oleh sentuhan Alshad di bagian dadanya.

Alshad memasukkan benda oval itu ke dalam milik Zelmira. Alshad tersenyum puas, karena Zelmira sudah terasa basah dan merespon apa yang ia lakukan. Alshad menekan tombol lalu mengatur kecepatannya dan Zelmira mulai menggeliat seperti cacing kepanasan. Alshad menyukai Zelmira yang terlihat seksi dan menggairahkan seperti itu. Alshad langsung melahap kedua gundukan sintal di dada Zelmira. Ia memainkannya dengan penuh gairah, ditambah rintihan Zelmira yang serak dan seksi membuat Alshad semakin semangat melakukannya.

Zelmira mencengkeram kepala Alshad yang ada di dadanya, tubuhnya bergetar hebat, menggelinjang dan melepaskan semua hasrat yang terpendam.

1
afaj
wadaw wadaw
Sinta Rahmawati
lanjutttt
Lusiana Ouw
kek nya 10.000 cm 1 kek nathan n ada di novel nih doank 🤣🤣🤣
Elok Nuhayati
Luar biasa
Elok Nuhayati
Lumayan
Meli Anja
bagus ceritanya
afaj
keren Nathan
Chacha Dwi Amiera
laki yg kek natan masih ada stoknya GK sih ? Baik bgt ya ampunnn.. baper sendiri bacanya Thor.. semangat thor
Eni Sofie
bener dugaanku kalau Alshad suaminya Jesika...

Alshad bener2 breng*ek..
Nathan.. baik banget kamu Nat..
Hany Honey: alshad emang ner beneeerrr
total 1 replies
afaj
wadaw Zee kamu beruntung
afaj
Alhamdulillah klo gt
Melati
ko ga up lagi si kak
Eni Sofie
jangan2 Nathan udah tau klo Zelmira ada main sama Alshad...
afaj
🧐🧐🧐🧐 semoga bukan anak mu
afaj
Jan Jan bertukar pasangan kelean haaaah
Eni Sofie
kenapa aku curiga kalau suami Jesika itu Alshad ya...
afaj
curiga selingkuh Ama ani2
Anonymous
Mana nih lanjutananya…?
afaj
pura pura u
Anonymous
Lanjut bab berikutnya ya
Spy tdk tanggung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!