Jangan Salahkan Ku Mendua
Lampu kamar yang redup, dengan suara hujan yang terdengar jelas. Seorang wanita tengah terbaring dengan tubuh yang di tindih oleh seseorang.
Terdengar alunan suara-suara yang familiar, suara-suara merdu dari seseorang yang tengah menikmati setiap sentuhan dan cubuan.
"Mas.."
Rosa memejamkan matanya, ia menikmati setiap sentuhan yang di berikan Alan untuknya. meski terkadang sentuhan itu terasa sakit dan menyakitkan.
Hingga terdengar suara dering telpon, membuat perhatian Alan teralihkan. Rosa terdiam saat suaminya menghentikan aktivitas panas mereka, ia melihat Alan yang menatap serius layar ponselnya.
"Mas, mau kemana kau?" Tanya Ros saat suaminya buru-buru menggunakan pakaiannya.
"Aku ada urusan." Jelas nya.
"Urusan apa lagi? Ini sudah malam, di luar sedang hujan dan kita sedang melakukan hal ini. Dan kau ingin pergi begitu saja? Meninggalkan ku dalam keadaan seperti ini?" Tanya Rosa kesal, ia masih belum mencapai kenikmatan yang selama ini sudah jarang ia rasakan.
"Maaf sayang, tapi lain waktu. Aku akan memuaskan mu." Alan mencium kening Rosa, lalu pergi begitu saja tanpa menoleh lagi ke belakang.
Rosa mencengkram erat selimut nya, hatinya terasa sakit ketika suaminya pergi begitu saja di saat mereka tengah melakukan kegiatan panas.
Pada malam itu, bukan kenikmatan yang Rosa rasakan. Tapi rasa sakit yang tak terbendung dan tak bisa ia katakan.
...
Keesokan harinya.
Rosa terbangun dengan piyama berbahan sutra, ia turun dari tangga dengan wajah yang lesu dan tak bersemangat. Luka tadi malam masih membekas di benaknya, membuat hari-harinya terasa tak berwarna.
"Apa Tuan sudah pulang?" Tanya Rosa seraya melirik pelayan yang ada di dekatnya.
"Belum Nyonya." Jawabnya.
Rosa terdiam sesaat, lalu ia tersenyum hambar. Bahkan sampai pagi seperti ini, pria itu pergi entah kemana dan menemui siapa.
Para pelayan dengan cekatan mengurus semua sarapan untuk Rosa, wanita itu hanya diam dan duduk manis. Tapi kini ia terlihat tidak bersemangat, jiwanya seperti tengah meninggalkan raganya.
Pelayan hanya diam setelah menyelesaikan tugas mereka, mereka tahu tentang kelakuan Alan yang sering membuat Rosa sedih dan kacau.
Dengan senyuman tipis, Rosa memakan nasi goreng ekstra telur kesukaannya. Dulu ia sangat senang menikmati suasana pagi saat sarapan bersama dengan Alan, tapi kini semuanya berubah.
"Makanannya sangat enak." Puji Rosa dengan senyuman.
"Terimakasih Nyonya." Pelayan yang di puji tersipu malu, ia tahu Nyonya nya sangat baik dan rendah hati.
Rosa langsung berdiri saat ia selesai makan, para pelayan segera membereskan semua sisa makanan miliknya.
Mata Rosa melirik handphone, ia terus mengirim pesan WhatsApp kepada Alan tapi tidak ada satupun yang di jawab oleh pria itu.
...
Kini Rosa bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit, ia adalah seorang dokter kandungan di sebuah rumah sakit besar di Jakarta.
Semua orang mengenalnya, apalagi ibu-ibu yang sering memeriksakan kandungannya pada Rosa.
Hari ini Rosa terasa sangat lesu dan lemas, apa yang dilakukan oleh Alan membuatnya tidak bergairah untuk melakukan apapun. Meski begitu, Rosa selalu profesional dalam menangani setiap pasien yang datang kepadanya.
Hingga tiba waktunya istirahat, Rosa memilih untuk mencari cafe terdekat bersama dengan rekan satu profesi dengannya.
"Kenapa kau sangat lesu? Kau sedang banyak masalah yah?" Tanya Winda dengan senyuman di wajahnya, ia seakan tahu apa yang tengah menimpa teman baiknya.
"Suami ku, dia pergi secara tiba-tiba di saat kami sedang bercinta. Dan tadi pagi, dia belum pulang. Aku bahkan tidak tahu sekarang dia sedang dimana dan dengan siapa." Jawab Rosa berterus terang, ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya dari Winda yang merupakan sahabat nya sendiri.
"Sudahlah, mungkin dia sedang ada urusan. Tapi.." Winda terdiam dan menggantungkan kata-katanya.
Rosa melirik dengan tatapan tertarik, "Tapi apa?"
"Aku bukannya ingin berburuk sangka, tapi kau tahu sendirilah. Wanita zaman sekarang,"
"To the points aja, jangan bertele-tele seperti itu." Rosa tak sabar dengan kata-kata Winda yang terlalu bertele-tele.
"Aku takut jika suami mu sedang bermain dengan wanita lain di belakang mu." Jelasnya seraya meminum kopi miliknya.
"Maksudnya suami ku selingkuh?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ferdi ferdi
mampir lagi thor
2024-12-20
0
𝐀𝐥𝐟𝐢𝐚𝐧𝐚
𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐡,
2024-12-18
0
Anonymous
k
2024-11-27
0