NovelToon NovelToon
Cinta Halusinasi

Cinta Halusinasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual / cintamanis
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mimin01

Dalam labyrinths pikiran yang penuh misteri, Sophia terjebak di antara kenyataan yang menyiksa dan dunia khayalannya yang menawan. Di rumah sakit jiwa tempatnya terperangkap, Sophia menemukan cinta yang begitu dalam dan memikat dengan seorang pria yang hanya ada dalam imajinasinya. Namun, ketika garis-garis antara realitas dan fantasi mulai samar, Sophia harus mempertaruhkan segalanya: kesehatan mentalnya, keberadaannya, dan cinta yang mungkin lebih nyata daripada yang dia bayangkan. Dalam 'Permainan Bayangan', benang-benang antara kewarasan dan kegilaan terjalin dalam teka-teki yang memikat, memancing pembaca untuk menelusuri jalan keluar dari labirin cinta dan kegelapan pikiran yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimin01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan Di Malam Hari

Sophia terbangun dengan tiba-tiba dari tidurnya, hatinya berdebar kencang ketika dia mendengar suara langkah-langkah di lorong dan teriakan perempuan yang menyayat hati. Dia merasa takut dan cemas, tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar sana.

Adam, yang terbangun oleh gerakan Sophia, segera merasakan ketegangan dalam dirinya. Dia memeluk Sophia dengan erat, mencoba menenangkan kegelisahannya. "Jangan khawatir, Sophia. Aku di sini, dan aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu."

Sophia merasa lega merasakan kehangatan pelukan Adam, tetapi ketakutannya tidak hilang begitu saja. Dia masih merasa gelisah tentang suara-suara yang terdengar di luar.

"Tikus," panggil Sophia dengan suara gemetar. "Apa yang sedang terjadi? Mengapa ada suara-suara aneh di luar?"

Tikus Penasehat, yang juga terbangun oleh kekacauan, segera bergerak mendekati Sophia dan Adam. Dia melihat ke luar dari jendela dan mengerutkan kening dengan serius. "Sophia, ini bukanlah suara biasa. Saya takut pengawal penyihir jahat telah datang ke rumah sakit jiwa malam ini."

Sophia merasa ngeri mendengar itu. Dia tahu bahwa pengawal penyihir jahat adalah ancaman serius bagi keamanan mereka semua. "Apa yang harus kita lakukan, Tikus?"

Tikus Penasehat berpikir sejenak, matanya yang kecil berkaca-kaca dengan ketegangan. "Kita harus tetap waspada dan berhati-hati. Jangan biarkan mereka mengetahui keberadaan kita. Dan yang paling penting, kita harus tetap bersama-sama, sebagai satu tim yang kuat dan tak terpisahkan."

Adam mengangguk setuju. "Kita akan melindungi satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi. Sophia, tutuplah mata dan biarkan aku menjagamu."

Sophia mematuhi perintah Adam dan menutup matanya dengan erat. Dia merasa lebih aman dengan pelukan Adam di sisinya.

Dengan hati yang berdebar-debar, Sophia, Adam, dan Tikus Penasehat bersiap menghadapi ancaman yang datang dari luar. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap waspada dan siap untuk bertindak cepat, jika diperlukan, untuk melindungi diri mereka sendiri dan satu sama lain dari bahaya yang mengancam. Dalam kegelapan malam yang menakutkan ini, satu-satunya hal yang mereka punya adalah keberanian, ketekunan, dan tekad yang kuat untuk bertahan hidup.

Ketegangan melanda saat Sophia, Adam, dan Tikus Penasehat bersembunyi, memperhatikan situasi yang semakin tegang di sekitar mereka. Ketika mereka berusaha menyamarkan wajah Sophia dengan bubuk yang diberikan oleh Tikus Penasehat, sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi: kalung Sophia bercahaya berkedip dan memancarkan cahaya samar.

Mereka bertiga memandang ke arah kalung dengan kebingungan dan keheranan. Namun, keheranan mereka bertambah ketika mereka melihat seorang perempuan renta yang menggenggam kalung Sophia dengan penuh perhatian. Perempuan itu, bayangan gelap tanpa wajah yang terlihat seperti sesosok makhluk gaib, memegang kalung dengan penuh kelembutan, seolah-olah itu adalah harta yang sangat berharga baginya.

Sophia, Adam, dan Tikus Penasehat menatap ke arah perempuan tersebut dengan campur aduk antara kekaguman dan kekhawatiran. Mereka merasa terpesona oleh kehadiran perempuan itu, tetapi juga merasa tidak yakin tentang siapa sebenarnya perempuan itu dan apa tujuan kedatangannya.

Tikus Penasehat, dengan keberanian yang tumbuh dari dalam dirinya, akhirnya menyapa perempuan itu. "Maaf, siapa Anda? Dan apa yang Anda lakukan di sini?"

Perempuan renta itu mengangkat kepalanya, wajahnya yang tak berwujud dan dipenuhi oleh kegelapan yang menyelubungi. Namun, suaranya penuh dengan kelembutan dan kebijaksanaan saat dia menjawab, "Aku adalah ibumu, Sophia. Aku telah lama terkurung dalam kalung ini, terperangkap oleh sihir yang kuat."

Sophia tercengang mendengar kata-kata ibunya. Dia merasa campur aduk antara kebahagiaan dan kebingungan, tidak percaya bahwa ibunya telah datang menjenguknya setelah begitu lama terpisah.

"Bagaimana ini mungkin?" tanya Sophia dengan gemetar. "Bagaimana bisa kau ada di sini? Dan apa yang kau maksud dengan terperangkap dalam kalung ini?"

Perempuan renta itu menjelaskan dengan suara yang lembut, menceritakan kisah tragis tentang bagaimana dia dijebak dalam kalung oleh kekuatan gelap dari masa lalu. Dia menjelaskan bahwa pada waktu-waktu tertentu, dia bisa menyelinap keluar dari kalung dan mengunjungi Sophia di dunia nyata, tetapi kemampuan itu terbatas dan berbahaya.

Tikus Penasehat merasa curiga dengan cerita perempuan renta tersebut. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kehadiran perempuan itu, dan bahwa dia mungkin memiliki motif tersembunyi yang tidak diketahui oleh Sophia dan Adam.

"Tapi mengapa kamu datang ke sini sekarang?" tanya Tikus Penasehat dengan waspada. "Dan apa yang kamu inginkan dari kami?"

Perempuan renta itu tersenyum, tetapi senyumnya terasa misterius dan menakutkan bagi yang melihatnya. "Saya datang untuk memperingatkanmu tentang bahaya yang mengancam, anakku. Ada penjahat dan penyihir licik yang bersembunyi di dalam rumah sakit jiwa ini, dan mereka adalah dalang di balik semua kekacauan yang terjadi."

Sophia, Adam, dan Tikus Penasehat merasa terkejut mendengar itu. Mereka merasa semakin cemas tentang situasi mereka yang sudah rumit, dan merasa bahwa mereka harus bertindak cepat untuk melawan ancaman yang mengintai di sekeliling mereka.

Dengan hati yang berdebar-debar dan tekad yang kuat, Sophia, Adam, dan Tikus Penasehat bersiap untuk menghadapi bahaya yang mengancam dari dalam rumah sakit jiwa tersebut. Mereka tahu bahwa mereka harus tetap waspada dan berhati-hati, dan bahwa mereka harus bersatu sebagai satu tim untuk melawan musuh yang tidak terlihat dan berbahaya. Dalam kegelapan malam yang menakutkan ini, mereka hanya memiliki satu sama lain, dan mereka akan bertahan bersama-sama atau jatuh bersama-sama.

1
Muhammad Irkham
Salam kenal kak, yuk mari saling dukung
Angela M.
Cerita ini membawa saya dalam perjalanan tak terlupakan.
Asseret Miralrio
Semoga terus terinspirasi dan bisa memberikan karya terbaik untuk kita semua, thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!