NovelToon NovelToon
Cinta Itu Luka

Cinta Itu Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / bapak rumah tangga
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

"aku minta cerai!"

kalimat keramat dalam rumah tangga itu akhirnya keluar dari mulut Nayla. keputusannya yang dia ambil sudah bulat untuk bercerai dari laki-laki yang sudah hidup bersamanya selama sembilan tahun lamanya.

Rizky, suami Nayla bersikeras tidak ingin berpisah dengan sang istri dan mengatas namakan putri mereka bahwa dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

akankah Rizky benar-benar menepati janjinya? atau itu hanya semata-mata agar tidak berpisah dengan wanita yang dia cintai dan juga putri semata wayang mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah pengakuan

Malam yang sunyi, setelah menidurkan putri semata wayangnya Nayla mencoba untuk menyusul tidur. Namun kantuk tak kunjung menyerang wanita muda itu. Dia meraih ponselnya dan membuka sosial medianya yang sudah lama tidak dia buka.

Ada beberapa permintaan pertemanan, dia melihat daftar puluhan permintaan itu. Jantungnya langsung berdebar saat melihat nama Baskara di sana. Wanita muda itu sempat berpikir sebentar sampai akhirnya menerima permintaan pertemanan yang di ajukan oleh pengacaranya itu. Tidak lupa dia juga mengirimkan pertemanan balik ke media sosial lelaki itu.

Wanita itu di kejutkan dengan adanya panggilan telepon yang mendadak dari Baskara. Tanpa sadar dia mengangkat telepon itu, lalu menempelkan ponselnya ke telinga kanannya.

"Halo?" bisik Nayla karena tidak ingin menganggu tidur putrinya.

Tidak ada jawaban dari lelaki itu, Nayla sempat berpikir ponsel lelaki itu terpencet di saku celananya atau dimana sehingga menelepon dirinya. Namun, saat wanita itu mendekatkan ponselnya ke telinganya, dia mendengar seperti dua orang sedang berdebat.

"Jiya? Halo?" ucap Nayla lagi.

Jantung Nayla semakin berdebar saat mendengar percakapan kakak beradik itu, bahkan mereka menyebut namanya dengan jelas. Nayla jadi semakin bertanya-tanya perdebatan apa yang membuat kakak beradik? Tiba-tiba sampingan teleponnya terputus. Mungkin mereka menyadari bahwa Nayla sudah mengangkat teleponnya.

Ibu satu anak itu semakin tidak bisa tidur, pikirannya terus memikirkan ucapan Baskara yang di lontarkan kepada adiknya yang tidak sengaja dia dengar.

"Aku memang menyukai Nayla, tapi tidak berarti kita harus bersama, Jiya!"

Kalimat itu terus mengiang di kepala Nayla, apalagi saat wanita muda itu mencoba untuk memejamkan matanya malah bayangan Baskara hadir di dalam imajinasinya. Ponselnya kembali bergetar, ibu kandung Kiara itu berdeham sebelum mengangkat telepon dari pengacaranya.

"Halo?" ucap mereka berdua secara bersamaan.

Ada kecanggungan diantara mereka berdua. Nayla menunggu ucapan selanjutnya dari lelaki itu tapi dia hanya diam tak kunjung mengeluarkan selatah kata. Selama satu menit mereka tidak saling berbicara.

"Eh ... Maaf menganggumu malam-malam. Maafkan Jiya yang tidak sengaja meneleponmu," ucap lelakI itu di seberang telepon.

"Tidak apa-apa, Mas. Kebetulan memang aku belum tidur. Apa kalian baik-baik saja? ... Kalian terdengar seperti sedang bertengkar," sahut wanita itu pelan.

"Kami baik-baik saja, biasalah kakak beradik. Kalau begitu sampai ketemu besok pagi." Lelaki itu mengakhiri teleponnya.

Nayla hendak mengatakan sesuatu, tapi Baskara terlanjur sudah mengakhiri telepon itu. Besok pagi? Nayla memikirkan apa yang akan terjadi besok pagi hingga dia tertidur.

***

Keesokan harinya, Nayla bersiap untuk ke kantor. Wanita itu sibuk mencari pakaian apa yang seharusnya dia pakai hari itu sehingga dia mengeluarkan semua pakaiannya. Setelah menemukan sebuah sebuah setelan dengan bawahan rok berwarna biru dongker di pasukan dengan sebuah blazer berwarna cokelat muda, wanita itu melangkah ke meja riasnya.

"Apa yang sudah aku lakukan?" ucap wanita itu pada dirinya sendiri di pantulan cermin. Dia lihat ke samping tempat tidurnya yang sudah berantakan.

"Nayla cepat!" teriak Rita dari luar kamar.

Wanita muda itu mempercepat memakai riasan di wajahnya sehingga membuat terlihat tebih cantik. Nayla melangkah keluar dari kamarnya dan dia terkejut saat melihat Baskara yang sudah berada di rumahnya di pagi hari.

"Mas?" Nayla menyapa lelaki itu dengan bingung.

Akhirnya dia mengerti dengan ucapan lelaki itu semalam. Setelah sarapan bersama, Baskara berpamitan kepada ayah dan ibu terutama kepada teman kecilnya. Kiara senang sekali bisa bertemu dengan Baskara. Dia terlihat lebih ceria.

Selama perjalanan, tidak ada percakapan antara Baskara dan Nayla. Lelaki itu sedang fokus menyetir. Mobil mereka berhenti di lampu merah yang mengharuskan mobil Baskara harus berhenti. Wanita muda itu sedikit terkejut saat Baskara memanggil namanya, sontak Nayla menoleh dan menatap lelaki yang berada di samping kanannya.

"Kamu sudah mendengar percapakanku dengan Jiya semalam, bukan?" tanya Baskara yang memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

Nayla hanya mengangguk, jantungnya berdegup kencang, sudah lama sekali dia tidak merasakan seperti ini. Dia bahkan tidak berani menatap kedua mata Baskara secara langsung. Baskara melirik ke arah Nayla, kedua tangan wanita itu sedang meremas roknya. Baskara tahu, Nayla sedang gugup.

Dengan cepat tangan kiri Baskara meraih tangan kanan Nayla. Wanita itu sangat terkejut dan tidak bisa berkutik saat lelaki itu sudah menyentuh tangannya. Entah kenapa, Nayla malah merasa tenang dengan sentuhan lembut yang di berikan oleh Baskara.

"Kalau begitu, bolehkan aku mendekatimu?" tanya Baskara.

Lelaki itu melepaskan tangannya karena kendaraan yang di belakang mobilnya sudah membunyikan klakson karena lampu sudah berubah warnaenjadi hijau. Dia kembali mengemudikan mobilnya sembari menunggu jawaban dari wanita yang duduk di sisi kirinya itu.

"Tapi Mas, aku ... Aku ... Aku tidak tahu harus menjawab apa," sahut Nayla yang benar-benar di buat bingung dengan lelaki itu.

"Tidak perlu terburu-buru, santai saja Nayla. Pokoknya aku ingin menjadi teman terbaik di hidupmu," ucap Baskara seraya tersenyum.

Senyuman manis Baskara membuat dia juga ikut mengembangkan senyum. Nayla tidak ingin terburu-buru dalam membuat keputusan dalam hidupnya. Prioritas utama bagi wanita itu adalah sang anak.

Mobil mewah Baskara berhenti di depan kantor Nayla, lelaki itu mengatakan bahwa dia akan menjemput kembali wanita itu. Nayla benar-benar mengawali harinya dengan perasaan gembira dan itu sangat terpancar di wajahnya yang cantik. Teman kantor Nayla juga menyadari ada yang berubah dengan wanita muda itu.

"Eh, nanti ada rapat dengan perusahaan cabang. Sekalian mereka ingin mengenalkan karyawan barunya."

Lisa yang pagi-pagi sudah menghampiri Nayla di meja kerjanya. Temannya itu selalu mendapatkan info terbaru tentang perusahaannya. Jam delapan tepat, mereka mulai bekerja dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sudah ada pesan singkat di grup perusahaannya bahwa akan ada rapat di jam sepuluh pagi nanti, Nayla mencoba mengantur waktu agar pekerjaannya tidak terganggu dengan adanya rapat tersebut.

Tidak terasa sudah dua jam berlalu, Lisa dan yang lainnya mengajak Nayla untuk ke ruang rapat. Divisi penjualan berjalan dan masuk ke dalam ruang rapat yang suhu ruangannya sudah sangat dingin sekali.

Rapat di mulai dengan tenang, ketua distributor cabang mulai mengevaluasi cabangnya satu bulan kebelakang. Begitu juga dengan ketua cabang yang lainnya. Sampai pada subsidiary company yang berbicara tentang perusahaan mereka. Salah satu pimpinan di subsidiary company itu memperkenalkan branch manager mereka. Semua bertepuk tangan, termasuk dengan Nayla yang bertepuk tangan menyambut branch manager yang baru bergabung.

Salah seorang lelaki berdiri dan membungkukkan badannya tanda hormat dan terima kasih karena sudah di sambung dengan tepukan yang meriah. Nayla melihat lurus ke depan, lelaki itu tersenyum dengan bangga. Namun, tidak dengan Nayla.

Senyum wanita muda itu memudar saat mengetahui orang yang sedang berdiri di depan itu adalah mantan suaminya.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nayla dan Baskara nikah juga...
Yunerty Blessa
sedihnya kehilangan anak yang di sayang 😭
Yunerty Blessa
kasian Kiara meninggal disebabkan kejahatan Rizky 😭😠😠😠😠😠
Yunerty Blessa
tega nya hati mu Rizky membunuh anak kandung mu sendiri kerana cemburu Kiara dekat dengan Baskara 😠😠😠😠
Yunerty Blessa
jangan bilang kau pembunuh nya Rizky 😠😠
Yunerty Blessa
semoga saja bukan Rizky yang membunuh anaknya kerana iri hati sebab dekat dengan Baskara.....
Yunerty Blessa
kurang ajar keluarga Rizky 😠 pergi jalan tidak bawa Kiara... sekurangnya bangun kan Kiara 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
kayak nya mau di pukul ni kepala Sofia biar bisa menurut perkataan Baskara
Yunerty Blessa
nah gitu saling menguatkan.....
Yunerty Blessa
gila sekali ni Sofia ..atau kah ada maksud tertentu
Yunerty Blessa
Baskara perjuangan cinta kalian
Yunerty Blessa
jangan cepat putus semangat Nayla... berjuang bersama dengan Baskara....
Yunerty Blessa
sedihnya.... percayalah Nayla kalau kalian berjodoh pasti akan bersama juga..
Yunerty Blessa
daripada kau Sofia sudah 2 kali nikah.... pernah juga jadi janda 😏
Yunerty Blessa
tampar balik Nayla
Yunerty Blessa
kalau memang Baskara mencintai Nayla maka jangan mudah goyah dengan apa yang dikatakan oleh mama mu
Yunerty Blessa
mantap Baskara minta Nayla sebagai wanita mu.....
Yunerty Blessa
makin seru
Yunerty Blessa
sabar Nayla...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!