cinta tuan muda

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Delia memperhatikan sekeliling nya, dia merasa gugup memasuki rumah yang terlihat seperti istana. Delia hanya melihat rumah sebesar istana hanya didalam film saja ,tapi kini dia bisa melihat dengan jelas didepan nya

Delia mengikuti langkah kaki Gilang menuju lantai atas ,dia semakin gugup dan tegang saat pintu kamar yang ada didepan nya sudah terbuka. Terdengar suara pecahan dari dalam sana ,Gilang berlari dengan cepat masuk kedalam.

"Ibu....ada apa hhhmmm?" tanya Gilang yang sudah memeluk tubuh wanita paruh baya yang duduk di atas kursi roda,wanita itu sudah menangis

"Hiks....hiks....mereka bilang ayah mu sudah meninggal ,ibu akan membunuh mereka . Ayah mu masih hidup nak ,dia masih hidup . Tadi malam dia datang dan tidur dengan ibu hiks hiks "

Teriakan terdengar cukup keras disana ,Delia hanya memperhatikan dari dengan pintu hingga wanita paruh baya itu kembali melemparkan gelas ke arah asal dan ternyata mengenai kening Delia.

Braaak....

Delia memejamkan mata nya, darah segar mengalir di pelipis mata nya. Dia merasakan perih dan sakit secara bersamaan ,Gilang tidak mengetahui nya . Dia masih memeluk dan menenangkan sang ibu ,dia mengelus punggung ibu nya dengan perlahan.

"Nona,kening anda berdarah " ucap bik Rani yang sedari tadi berada didalam kamar itu,dia berjaga dari kejauhan kalau sang nyonya mengamuk .

"Saya ngak apa apa kok bu" jawab Delia dengan pelan ,dia menghapus bekas luka di kening nya.

Darah nya lumayan banyak, sehingga delia hanya bisa menekan nya dengan jari nya saja.

Gilang mendengar hal itu,dia berbalik dan melepaskan pelukan nya pada ibu nya . Dia berjalan mendekati delia dan langsung menarik wajah delia dengan cepat,dia membulatkan mata nya saat melihat luka di kening Delia cukup lebar tidak terlalu dalam .

"Kau tidak apa-apa ?" tanya Gilang dengan nada khawatir,dia ngak mau nanti nya delia berubah pikiran .

"Bik,tolong panggil dokter Andre "ucap Gilang lagi ,dia menggendong tubuh Delia dengan cepat membuat Delia terkejut dan langsung melingkarkan kedua tangan nya ke leher Gilang .

"Tuan muda kenapa menggendong ku?" tanya Delia yang wajah nya sudah memerah, baru ini dia digendong seorang pria. Itu pun dia harus kenal dengan Gilang dan belum tau bagaimana sifat dan sikap nya Hilang,dia memejamkan mata nya dengan pelan.

"Ah...Maaf ,banyak kaca berserakan dimana-mana. Makanya aku mengangkat mu kesini" ucap Gilang yang baru saja sadar dengan apa yang dia lakukan

Delia memperhatikan sekeliling lantai kamar itu,memang banyak sekali pecahan kaca yang berserakan dilantai . Mungkin karena hal itu lah Gilang menggendong nya, jarang sekali ada tuan muda yang begitu perhatian pada karyawan nya .

Ibu nya Gilang terus memperhatikan anak nya yang menggendong wanita, wanita yang baru dia lihat. Tatapan mata nya kini bertemu dengan Delia yang ternyata juga melihat ibu nya Gilang, dia yang sudah duduk di sofa yang tak jauh dari ibu nya Gilang. Kini dia berdiri dan berjalan menuju Ibu nya Gilang berada,dia tersenyum lembut .

"Kamu mau kemana ?" tanya Gilang dengan nada khawatir, dia terlihat ramah dan tidak seperti tuan muda yang arogan .

"Sebentar tuan, saya ingin menyapa ibu anda " jawab Delia, Dia langsung berjalan mendekati wanita paruh baya yang duduk di kursi roda yang sedari tadi menatap ke arah nya .

Delia berjalan secara perlahan,menghindari beberapa serpihan kaca yang ada didekat nya dan akhirnya dia sampai didepan kursi roda wanita paruh baya itu. Kemudian dia menundukan tubuh nya,bersimpuh dibawah kaki ibu nya Gilang.

"Hallo nyonya,apa kabar? Saya Delia ,nama nyonya siapa ?" sapa Delia dengan senyuman manis nya.

Ibu Gilang hanya diam ,dia memperhatikan wajah Delia dan berakhir di kening Delia yang masih berdarah. Darah nya sudah berhenti, hanya saja masih ada sisa darah disana .

"Ini....apa kah sakit?" tanya ibu nya Gilang dengan pelan,dia mengangkat tangan nya dan mengelus luka di kening Delia.

Kening nya masih terasa sedikit perih,Delia meringis pelan dan menganggukan kepala nya. Dia masih menatap wajah ibu nya Gilang yang sedih dan datar,bisa dia lihat kalau ibu nya Gilang adalah orang baik hanya saja ada rasa trauma di dalam hati nya yang ditangkap oleh Delia.

Ibu nya Gilang hanya diam saja ,dia tidak mengatakan apa pun lagi . Mata nya terlihat sudah berkaca-kaca tapi Delia malah menarik tangan ibu nya Gilang dengan lembut,menggenggam nya dengan erat.

"Aku ngak apa-apa kok nyonya,bisa kah kita berteman hhmmm?" ucap Delia dengan lembut dan ibu nya Gilang hanya menganggukan kepala nya, dia sedikit tersenyum .

Disaat hal itu terjadi,dokter Andre berada didepan pintu. Dokter pribadi keluarga Gilang,selama ini dokter Andre lah yang meminta ibu nya Gilang jangan di bawa ke rumah sakit jiwa karena akan semakin menambah parah mental nya.

Seluruh keluarga Gilang menginginkan Ibu nya Gilang di rawat di rumah sakit jiwa karena ibu nya Gilang akan menjadi aib yang memalukan, bila perlu mereka melupakan nya saja . Tapi Gilang gak pernah menghiraukan hal itu,banyak sekali para pengusaha yang ingin menjodohkan gilang dengan putri mereka tapi dengan syarat ibu nya di rawat dirumah sakit jiwa karena mereka takut jika nanti nya ibu nya Gilang akan menyusahkan anak mereka.

Gilang merasa ngak butuh dengan wanita yang sering dijodohkan dengan nya,Dia ngak pernah perduli dengan mereka. Di hati nya hanya ada ibu nya saja, bahkan mereka yang mencoba mendekati nya dan ingin berpura pura mengambil hati ibu nya tapi kemudian mereka yang mengetahui keadaan ibu nya malah memilih untuk pergi .

Hanya Kiara yang bertahan ,tapi entah kenapa ibu nya Gilang tidak pernah menyukai nya. Padahal awal nya ibu nya menerima Kiara karena Gilang mengenalkan nya sebagai kekasih nya ,tapi beberapa kalo pertemuan . Ibu nya terlihat marah dan sering mengamuk jika melihat Kiara,dia juga ngak tau kenapa .

Apalagi ibu nya Gilang berasal dari keluarga biasa ,setelah menikah dengan ayah nya Gilang maka status ibu nya jadi terangkat . Tapi keluarga ayah nya Gilang tidak menyukai ibu nya Gilang,apalagi setelah ayah Gilang meninggal karena kecelakaan. Semua keluarga Gilang menginginkan Ibu nya Gilang dibawa kerumah sakit jiwa dan tidak usah dipedulikan lagi,tapi Gilang tidak pernah menghiraukan permintaan mereka.

Dokter Andre memperhatikan wajah Delia yang terbilang cantik alami,walaupun ada bekas luka di kening nya. Begitu juga dengan Gilang,mereka seperti terhipnotis dengan kecantikan alami dari wanita desa itu.

Bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘