Logan Ruiz, putra tunggal Darius Ruiz, marah besar ketika pria paruh baya yang ia hormati itu memutuskan menikah lagi. Ia bahkan membawa seorang wanita dan anak perempuannya ke Mansion Keluarga Ruiz. Logan berusaha menggagalkan rencana pernikahan itu dan mengajak anak perempuan wanita itu untuk bekerja sama. Namun, anak perempuan itu tak mau mengganggu kebahagiaan wanita yang sangat ia sayangi. Hingga akhirnya Logan menggunakan cara yang menurutnya paling ampuh, yakni menodai gadis itu dan mengaku di hadapan Darius Ruiz. Hal itu akan menggagalkan rencana pernikahan Ayahnya itu. Namun siapa yang menyangka jika Alina, nama gadis itu, memilih pergi agar pernikahan itu tetap berlangsung dan menutup rapat kejadian malam kelam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLASHBACK
Flashback On
“Aku dijodohkan,” kata Darius dengan wajah menunduk lesu.
“Dijodohkan?” Flo tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Darius.
“Ya, Mommy ternyata sudah menyiapkan seseorang untuk menjadi pasanganku sejak beberapa tahun yang lalu,” kata Darius.
“Tapi bukankah kamu mengatakan kalau Mommymu telah mengetahui hubungan kita dan ia menerimaku?” Flo memang merasa sedikit rendah diri, mengingat dirinya adalah anak yatim piatu. Ia bahkan berkali-kali bertanya pada Darius tentang hal ini dan pria yang ia cintai itu selalu berkata bahwa Mommynya berada di luar negeri dan sudah setuju serta tak mempermasalahkan mengenai status seorang Florence.
“Maaf, maafkan aku, Flo,” Darius menggenggam tangan Flo dengan erat.
“Aku tak bisa menentang keinginan Mommy, sayang. Aku takut … ia akan menyakitimu,” lanjut Darius.
Mommynya memang mengancam Darius akan menyakiti Florence jika putranya itu tak mau menuruti keinginannya untuk menikah.
“Flo!” sebuah suara terdengar memanggil Florence yang tengah duduk berhadapan dengan Darius.
“Nat!” Flo tak menyangka bahwa Natalie akan menyusulnya ke cafe.
“Darius!” Kini Natalie yang tersentak kaget karena melihat Darius juga ada di sana, padahal ia ingin berbicara berdua dengan Flo.
Darius menghela nafasnya pelan saat melihat kehadiran Natalie di sana.
“Apa?!” Natalie menjelaskan pada Flo bahwa dirinya telah dijodohkan dan akan segera menikah. Yang mengagetkan adalah bahwa pria yang dijodohkan untuknya adalah Darius.
“Tapi kamu tenang saja, Flo. Aku sudah mengatakan pada Daddy bahwa aku tak mau menikah dengannya,” kata Natalie sambil melirik ke arah Darius.
Tiba-tiba saja ponsel Natalie berbunyi. Gadis itu langsung mengangkatnya dan seketika matanya membulat, “Whattt?!!! Tunggu aku, Mom.”
Perasaan Natalie campur aduk saat ini. Ia segera bangkit dari duduknya dan pamit pada Flo.
“Ada apa, Nat?” tanya Flo.
“Daddyku masuk rumah sakit. Aku pergi dulu.”
“Aku ikut!” Flo akhirnya mengikuti Natalie dan meninggalkan Darius sendiri di cafe.”
**
Plakkk
Sebuah tamparan mendarat di pipi Natalie, tak lama saat ia sampai. Flo juga tersentak kaget karena ia tak pernah melihat Natalie mendapat perlakuan seperti itu.
“Apa kamu berencana menggagalkan pernikahanmu dengan putra Keluarga Ruiz?” Natalie langsung memegang pipinya yang terasa begitu panas. Ini pertama kalinya sang Mommy menamparnya, terlebih di depan umum.
“Mom …”
“Kamu tahu, Daddy mengatakan itu pada Keluarga Ruiz dan mereka langsung saja menarik saham mereka yang menyebabkan Perusahaan keluarga kita jatuh. Daddy langsung terkena serangan jantung, mengerti kamu!” teriak Mommy Natalie.
Flo yang melihat hal itu merasa sangat bersalah. Ia langsung mendekati Natalie.
“Jangan membatalkan pernikahan itu, Nat. Aku tak apa-apa,” kata Flo.
“Tidak, Nat. Saat ini keluargamu, terutama kesehatan Uncle sangatlah penting. Aku tak apa-apa,” kata Flo sekali lagi.
“Tapi aku tak bisa, aku tak mencintainya.”
“Cinta akan datang dengan sendirinya dan Darius bukan pria yang sulit untuk dicintai.”
Saat itu, Flo memutuskan untuk merelakan hubungannya yang telah berjalan selama tiga tahun dengan Darius. Ia tak ingin melihat sahabatnya satu-satunya terluka hanya karena dirinya. Biarlah ia seorang diri saja, tak akan ada lagi yang akan tersakitu selain dirinya.
Namun hal yang mengagetkan kembali menghampirinya beberapa hari setelahnya. Sebuah benda pipih kini berada di tangannya dengan tulisan ‘pregnant’. Tubuh Flo langsung merosot ke lantai kamar mandi. Ia menutup wajahnya, bingung dan kacau itulah yang ia rasakan saat ini.
Flo tahu ini adalah kesalahannya. Ia terlalu percaya bahwa Darius akan segera menikahinya dan yakin bahwa hubungan mereka akan berhasil.
“Apa yang harus aku lakukan?” gumam Flo seorang diri.
**
Darius akhirnya menikahi Natalie. Ia terpaksa melakukannya, begitu pula dengan Natalie. Flo berbesar hati akan hal itu, bahkan ia datang ke acara resepsi pernikahan keduanya.
“Maafkan aku, Flo,” Natalie masih sangat merasa bersalah pada Flo. Bagaimana pun, Flo adalah sahabatnya, yang tak pernah mendekatinya hanya karena uang. Flo benar-benar tulus bersahabat dengannya.
Flo menggenggam tangan Natalie kemudian tersenyum, “Saat ini kamu adalah istrinya. Jangan biarkan siapapun merebutnya dari tanganmu, meskipun itu aku, sahabatmu. Aku berharap kalian bahagia, selamanya.”
Darius hanya bisa menatap Flo tanpa bisa berkata-kata. Hari itu adalah hari terakhir mereka bertemu dengan Flo karena Flo berpindah tempat tinggal, meski masih di kota yang sama.
Tanpa Flo sadari, Natalie masih mengetahui di mana sahabatnya itu tinggal, meski tak mengetahui kehidupannya secara detail.
Satu bulan kemudian, Ia yang terbiasa bercerita pada Flo, langsung berlari menemui sahabatnya itu ketika mengetahui bahwa ia tak bisa memiliki anak. Hancur, itulah perasaan Natalie.
“Flo?” Natalie.
“Nat? Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Flo saat melihat sahabatnya itu berderai air mata.
“Flo … hiks,” Natalie langsung memeluk Flo dan menumpahkan tangisannya. Sebelum menikah, Natalie secara mandiri memeriksakan dirinya ke dokter. Namun karena ia tak boleh pergi ke mana-mana, akhirnya ia lupa. Sampai datang hari ini di mana pihak rumah sakit menghubunginya untuk menanyakan padanya apakah masih membutuhkan laporan kesehatannya.
“Hei ada apa, Nat?” Bagi Flo, Natalie sangat baik. Ia tak pernah sombong meskipun merupakan putri tunggal dari pengusaha yang cukup ternama.
“Aku … aku mandul. Aku tak akan pernah bisa memberikan pada Darius dan mertuaku, penerus bagi keluarga mereka,” kata Natalie sambil terus memeluk Flo dan menumpahkan rasa tangisnya.
Sakit, itulah yang dirasakan oleh Flo ketika melihat Natalie menangis. Ia melonggarkan pelukan mereka dan menatap sahabatnya itu.
“Nat, mereka pasti akan menerimamu apa adanya, begitu pula dengan Darius,” kata Flo menenangkan.
Namun, Natalie menggelengkan kepalanya, “Secara diam-diam aku mendengar mertuaku mengatakan kalau aku tidak bisa hamil sampai setahun ke depan, ia meminta Darius untuk menceraikanku.”
Degggg
Flo mengepalkan tangannya. Tega sekali mereka, demikian pikir Flo.
“Kamu tenanglah, aku memiliki apa yang kamu butuhkan. Kamu akan tetap berada di Keluarga Ruiz dan Darius tak akan bercerai denganmu.”
“Apa maksudmu, Flo? Aku tak mengerti,” ujar Natalie.
Flo mengambil tangan Natalie kemudian meletakkannya di atas perut miliknya yang masih terlihat rata.
“Ini?” Natalie benar-benar kaget, “kamu hamil?”
“Hmm … maafkan aku. Maaf karena aku hamil dari pria yang saat ini adalah suamimu,” namun tiba-tiba saja Natalie memeluknya.
“Aku akan menceraikan Darius, kamu kembalilah padanya. Kamu berhak atasnya. Aku percaya kalian berdua akan hidup dengan bahagia.”
Flo menggelengkan kepalanya, “bukan itu yang kuinginkan. Aku ingin kamu tetap menjadi istri Darius … dan aku ingin kamu menjadi Mommy untuk anakku. Aku ingin kamu yang merawatnya.”
“Flo? Jangan macam-macam! Aku tak akan pernah mengambil bayimu,” Natalie benar-benar tak suka dengan apa yang dikatakan oleh Flo.
“Berjanjilah padaku untuk merawatnya. Aku juga menyayanginya, tapi aku tahu kamu pun akan menjaganya lebih dari hidupmu. Oleh karena itu, berpura-puralah hamil. Aku akan menyerahkan bayi ini saat ia hadir ke dunia.”
Flashback Off
Karyanya bagus alurnya thorr💞🙏🏻