Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu kekhawatiran
Di sebuah meja makan bergaya minimalis, dengan nuansa dapur mendominasi berwarna cream tampak Nadine duduk di atas kursi makan bersama ke dua orang tuanya.
Mereka menikmati makan malam bersama sambil mengobrol bersama setelah melewati sesi makan malam beberapa Waktu.
"Kita akan mengatur waktu pertemuan kalian"
Sang papa mulai membuka obrolan mereka setelah mereka baru saja selesai melakukan makan malam.
Sedangkan Sang mama sendiri mulai meminta pelayan mereka membereskan semua yang ada di atas meja, Nadine Seketika menelan salivanya.
Sudah sebulan lebih sejak kejadian malam hangat di Palembang dengan tuan asing, setelah Nadine menerima perjodohan yang di tawarkan oleh papa nya, pada akhirnya Nadine berusaha untuk hidup dalam kesendirian nya.
Hubungan Dirinya dengan Andre jelas semakin memburuk, namun laki-laki itu terus berusaha untuk menjelaskan hal tidak masuk akal kepada dirinya.
"Gadis itu yang merayu ku, pertemuan rapat nya memang di pindahkan dari Bandung ke Palembang"
Cihhh Nadine fikir memangnya gadis sebodoh apa yang akan percaya lagi dengan ucapan laki-laki se baji..Ngan itu?.
Nadine berusaha mati-matian menghindari Andre, tapi laki-laki itu makin gencar mengejar nya, dan semalam laki-laki itu baru saja melamar nya.
Nadine jelas tidak memberikan jawaban apapun, dia masih menimbang untuk memutuskan semua nya.
"Kapan pa."
Tanya Nadine cepat ke arah papa nya.
"Putra Arash baru punya waktu besok untuk melakukan pertemuan nya, belakangan dia punya jadwal yang begitu padat karena mengurus beberapa proyek nya"
Papa nya bicara sambil mencoba meraih sebuah koran yang ada di sebuah kotak kecil di sudut dapur, mulai membentang koran itu secara perlahan.
"Kalian pernah beberapa kali bertemu di masa kecil, kamu sama sekali tidak mengingat nya?"
Tanya sang papa ke arah diri nya.
Nadine tampak menggeleng.
" Dia sering muncul di majalah bisnis bulanan selama 2 tahun terakhir ini, masuk dalam kategori 5 besar pengusaha termuda saat ini, kamu bisa melihat nya sesekali di majalah"
Ucap papa nya lagi.
"Hmm aku akan coba untuk melihat nya"
Jawab Nadine cepat.
Seketika hidung Nadine mencium sesuatu yang tidak enak, rasa pening dan mual tiba-tiba menghantam dirinya.
"Bik, masak apaan sih?"
Tanya nya sambil menoleh ke belakang.
"Biasa non, makanan kesukaan tuan liam, sup tulang lunak'
Jawab sang bibi pelayan cepat.
"Kakak pulang ?"
Nadine membulat kan bola matanya.
"Kalau tidak ada halangan, malam ini pesawat nya tiba"
Jawab sang mama cepat sambil mengembangkan senyumannya.
"Oh my God"
Nadine jelas menampakkan wajah yang begitu antusias, berapa tahun sang kakak beluk pulang ke Indonesia? 2 tahun lebih!
Jelas dia sangat merindukan laki-laki itu saat ini.
"Tapi kok aroma nya aneh ya bik?"
Tanya Nadine lagi dengan perasaan mual.
"Sama seperti biasa bibir masak kok non"
Jawab sang bibik sedikit bingung,. wanita itu mencoba mencium aroma masakan nya.
"Hmmm wangi, sedap"
Ucap nya pelan.
Sang mama menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kamu itu macam-macam saja, kayak orang hamil muda saja"
Seloroh sang mama kemudian berdiri lantas berjalan mendekati sang bibi.
"Apa?"
Seketika Nadine tercekat.
Hamil muda?
Bola matanya tiba-tiba membulat, dia mencoba untuk mengingat-ingat kapan terakhir jadwal datang bulan nya?
Seketika kekhawatiran menghantam Dirinya.
Oh Tidak.