tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Scroll lagi gengs
Kalindra hanya diam mematung ketika mendengar pembicaraan antara Gueen dan juga Kevin. Ya, Kalindra mendengar semuanya, apalagi Kevin dan Gueen berbicara di depan pintu. Rupanya, ketika Kalindra berniat untuk pergi ke apatemen temannya yang berada satu lantai dengan Kevin.
Dan ketika dia sudah di lantai bawah, dia menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang tidak asing, yaitu suara ayah kandungnya. Jujur dia bingung kenapa ada suara ayahnya, karena selama ini memang Kalindra tidak tau bahwa ayahnya ada di sekitarnya.
Dan ketika mendengar apa yang di katakan Kevin tentang Gueen yang mengatakan bawah Gueen bukan anak ayahnya, tentu saja Kalindra terkejut. Ternyata, selama ini Gueen bukan adiknya. Dan entah kenapa, kebencian Kalindra pada Gueen semakin menjadi-jadi.
Setelah bisa menguasai diri, akhirnya Gueen berusaha untuk bangkit, dia menopang tangannya dengan tongkat. Dan ketika dia sudah bangkit, tubuh Gueen langsung menegang ketika melihat siapa yang ada di depannya, yang tak lain adalah Kalindra.
Sekarang rasa takut, sedih, marah berkecamuk dalam diri Gueen. Rasanya, Gueen terlalu lelah untuk menatap Dunia. Semesta seolah melarangnya untuk bahagia. cobaan terus datang, bertubi-tubi.
“Kakak, pasti sudah mendengar apa yang Daddy katakan, kan?" Tanya Gueen yang memberanikan diri berbicara. Padahal saat ini, dia sedang merasakan rasa takut yang luar biasa. Bahkan sekarang, tubuh wanita itu bergetar hebat.
Kalindra maju ke hadapan Gueen, kemudian menyeringai. “Ternyata, ibumu lebih hina dari pada apa yang aku duga!” Hina Kalindra, Dia menatap Gueen dengan tatapan mencemooh.
“Jangan Hina ibuku!” Gueen sedikit meninggikan suaranya. Dia tidak terima Kalindra menghina ibunya.
Kalindra berdecak. “Tanpa aku hina, kau dan ibumu sudah terhina," Jawab Kalindra dengan santai.
Mendengar itu dari Kalindra, Gueen benar-benar kembali merasa tidak berdaya. Wanita itu sepertinya benar-benar berada di titik lelahnya. hingga rasanya dia tidak mampu bersuara lagi.
“Aku rasa hajaran kemarin masih belum cukup, jadi siapkan saja tubuhmu, karena sebentar lagi tubuhmu akan kembali mengalami hal dulu. Anggap saja itu sebagai hukuman.” Kalindra berucap dengan penuh penekanan, rasanya menyenangkan ketika melihat Gueen seperti ini. dan setelah mengatakan itu, Kalindra melanjutkan langkahnya untuk pergi ke apartemen temannya.
Gueen masih diam mematung, tubuh Gueen seperti terombang-ambing tanpa arah. Mendengar kenyataan yang sesungguhnya dari mulut Kevin, rasanya Gueen menyerah pada hidupnya.
Dan sekarang, disinilah Gueen berada dia sudah sampai di roof top apartemennya. Gueen sudah banyak berpikir, dia sudah lelah dengan hidupnya hingga dia memutuskan untuk mengakhiri sendiri nyawanya.
Setelah tau yang sebenarnya, Gueen merasakan tidak ada gunanya lagi hidup. Dia tidak sanggup jika harus hidup seperti ini dan dia juga terlalu takut untuk menjadi bulan-bulanan Kalindra.
Dan sekarang, Gueen sedang berada di sisi roof top, dan berniat untuk terjun dari ketinggian yang sangat terjal. Wanita itu melihat ke arah bawah, kemudian tersenyum.
“Tuhan, aku tau bunuh diri di larang. Tapi, aku tidak sanggup untuk hidup. Aku tidak sanggup seperti ini. Ampuni aku Tuhan jika aku harus menempuh cara ini.” Gueen membatin, kemudian dia langsung memejamkan matanya. Sebelum melompat Gueen memejamkan matanya, dia tersenyum ketika mengingat kenangannya bersama sang ibu. Dan setelah cukup lama melamun, Gueen pun langsung membuka mata dan melompat dari ketinggian yang luar biasa tinggi.
***
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭