NovelToon NovelToon
DOKTER JENIUS

DOKTER JENIUS

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PULANG.

Akhirnya Siyue mendapatkan penginapan di dekat tempat ruang teleportasi berada. Dan untuk mengisi waktu , Siyue masuk ke ruang Teratai . Dia memurnikan beberapa ramuan untuk di jadikan Alixir . atau dia akan bermain dengan Bai Zi , Xiao Tu dan Tiger. Atau paling tidak membaca beberapa buku pengetahuan dan ilmu beladiri , Atau memasak untuk mereka makan bersama. Sedangkan untuk Zuza , Siyue tidak berani mengganggu hewan itu. Dia takut akan membuat Zuza semakin sakit. Dan di sela semua kegiatan itu, dia memperdalam kultivasinya. Dua hari di alam manusia. Empat hari di dunia teratai merah. Saat Siyue keluar dari ruang Dimensi atau ruang Teratai. Dia mendapati waktu perjalanannya untuk kembali pulang telah tiba. Dia segera pergi keruang teleportasi. Dan saat dia masuk keruang teleportasi yang seukuran dua orang dewasa itu, Siyue hanya bisa pergi sendiri. Entah mengapa bisa seperti itu. Siyue tak memperdulikan itu semua. Yang ada di otaknya sekarang hanyalah segera bertemu dengan Kakek dan ketiga kakaknya. Tak berapa lama dia merasakan cahaya menyelimuti dirinya. Dan pada saat cahaya menghilang, tiba- tiba pintu teleportasi terbuka. Dan saat dia keluar, ternyata dia sudah berada di lain tempat. Perlahan dia berjalan keluar dari ruangan yang belum pernah dia ketahui itu. Ketika sampai di luar ruangan, dia melihat beberapa orang yang sedang keluar dari ruangan lain, dan itu merupakan sekelompok orang dewasa yang berpakaian sederhana. Mereka terdiri dari beberapa pria paruh baya. Dan saat salah satu menyapa dia. Siyue membalas dengan senyum hormat.

"Nak...kau pergi sendiri...? Mana teman atau saudaramu..?" tanya kakek itu .

"Maaf kek aku sendiri..." jawab Siyue ramah .

"Apakah kau berasal dari kota Kunca ini ..?" tanya sang kakek sambil berjalan di saping Siyue. sedang teman sang kakek sudah jalan lebih dahulu.

"Tidak Kek...aku berasal dari pusat kota Juhan ..." jawab Siyue .

"Kalau begitu perhalananmu searah dengan kami, kalau kau mau ikutlah dengan kami, kami akan pergi ke kota dekat Kota Juhan . Kami melewati kotamu kan...?lebih baik banyak teman dari pada jalan sendiri nak ..." kata sang kakek ramah.

"Trimakasih kek...apakah kalian para pedagang dari kota Lemis ...?" tanya Siyue. Kota Lemis terkenal dengan penduduknya yang suka berdagang. 75 persen penduduk kota Lemis adalah pedagang, dan sisahnya merupakan petani.

"Kau tahu dari mana kalau kami dari kota Lemis .." tanya sang kakek kaget .

" Hanya menebak kek..sebab mayoritas penduduk kota Lemis bukankah merupakan pedagang yang suka melakukan perjalanan untuk berdagang kek....?karena itu akan mudah bagi kami untuk menebaknya..." jawab Siyue.

"Ha ha ha.. Ternyata kau pria muda yang cerdas nak...Oh ya nama kakek Sanbo ,Siapa namamu anak muda..?" tanya sang Kakek yang ternyata sangat ramah

"Namaku Siyue kek..." jawab Siyue.

"Kalau begitu kau mau kan jalan bersama kami..." kata Kakek Sanbo sambil menatap Siyue.

"Apakah aku tidak menggangu kalian Kek...?" tanya Siyue.

"Tidak...kau tidak akan menggangu kami, ayo aku kenalkan pada saudara- saudara kakek.." kata kakek Sanbo. Dia mengajak Siyue pergi ke tempat para saudaranya yang sedang menunggu kedatangannya. Saat mereka melihat Kakek Sanbo datang bersama Siyue. Mereka menyambut dengan gembira .

"Kakek...kau menemukan teman baru...?" tanya seorang pemuda .

" Ha ha ha...benar katamu , aku mendapatkan teman baru , bukankah dia pemuda yang tampan dan ramah..." kata Kakek Sanbo sambil tertawa.dan tawanya di sambut mereka semua. Dan kakek Sambo pun segera memperkenalkan rombongannya yang terdiri dari tuju orang itu pada Siyue. Melihat keramahan mereka, Siyue senang. akhirnya Siyue kembali pulang ke kota Kerajaan Juhan bersama rombongan Kakek Sanbo . Ternyata Rombongan kakek Sambo di kota Kunca memiliki kereta untuk perjalanan mereka menuju kota- kota yang akan menjadi tempat bisnis mereka. Hingha mereka tak perlu menyewa kereta lagi .

Setelah beristirahat sejenak untuk makan , mereka segera melanjutkan perjalanan mereka . Kakek Sambo berkata kalau perjalanan dari kota Kanca ke pusat kota Juhan memerlukan waktu dua hari dua malam . Cukup lama juga ...batin Siyue .

Mereka melakukan perjalanan tanpa berhenti untuk menginap. mereka berhenti hanya untuk makan atau memberi kesempatan kuda- kuda mereka beristirahat dan makan sejenak. Untunglah perjalanan mereka hanya mendapatkan gangguan dua kali dari para perompak, dan untuk membalas kebaikan mereka, Siyue membantu mereka menangani para perompak itu .

Kakek Sambo kagum akan Kultivasi Siyue. dia kaget sekaligus kagum karena Siyue yang masih berumur lebih dari lima belas tahun itu sudah berada di level kaisar tingkat empat. Setinggi apa nanti pemuda itu jika sudah tua..batin kakek Sambo .

Dan akhirnya pada hari ketiga , perjalanan mereka, mereka telah sampai di kota Juhan. Pagi sekali rombongan Kakek Sambo telah berada di perbatasan kota. karena jalan menuju luar kota tidak harus melalui kota, akhirnya kakek Sambo memutuskan berpisah di sana dengan Siyue. Saat Siyue mengajak mereka untuk singga di rumah sang Kakek, dengan penuh penyesalan mereka menolak . karena waktu yang harus mereka gunakan sangat mendesak. Akhirnya Siyue harus berpisah di batas kota kerajaan Juhan. Setelah melihat kepergian para pedagang yang telah membantunya. Siyue segera berjalan masuk ke kota untuk pulang kerumah sang Kakek. Tak butuh waktu lama saat Sinyu berjalan pulang. ?Ketika sampai di depan kediaman sang kakek. Siyue di hadang para penjaga. Namun saat mereka mengetahui siapa orang yang berada di depan mereka. Para penjaga berseru denga. gembira.

"Nona muda Yueyue..." seru mereka serempak. Mereka memang sudah tahu tampilan Yueyue saat berpakaian pria. Mereka bagai tak percaya, Nona mereka yang telah di anggap meninggal ternyata sekarang berada di depan mereka. Terang saja mereka berseru bahagia. Sampai - sampai ada yang menangis saat melihat Siyue.

"Nona Muda...Nona masih hidup...?" seru salah satu penjaga sambil menangis.

"Tentu saja aku masih hidup..kalian fikir aku mau meninggalkan kalian semua..." goda Siyue. Mendengar ucapan Siyue yang bernada akrap, Para penjaga semakin menangis bahagia. (Author menggambarkan terlalu lebay ya🤣)

Salah satu penjaga segera berlari masuk kedalam dan memberitahuka pada tuan Si kalau sang Cucu kembali. Tentu saja Perdana Mentri Si yang saat itu sedang duduk bersama para cucunya tertegun tak percaya. Namun saat seorang pemuda tampan dan masih muda berjalan masuk sambil berseru, mereka merasa bagaikan bermimpi.

"Kakek....Yueyue pulang....!" seru Yueyue bahagia. Mereka yang saat ini sedang duduk di ruang keluarga tertegun menatap pemuda tampan itu. Pemuda yang datang sambil mengggendong seekor kucing itu. Terlihat sangat tampan dan dewasa. Mereka bagai mimpi melihat pemuda itu lagi .

?

"Kakak...kalian bertiga ada di sini...!" setu Siyue gembira. Namun terlihat tak ada respon dari mereka.

"Kakek..Kakak.. Apakah kalian tidak suka aku pulang...?" tanya Siyue dengan wajah sedih. Mendengar ucapan Siyue, keempatnya segera tersadar dari pesona pria muda itu. Mereka serentak berseru.

"Yueyue...!" seru mereka sambil berdiri dan berlari kearah Siyue. Dan secara serempak memeluk Siyue. Mereka menangis bahagia. Setelah puas memeluk, mereka baru melepaskan pelukannya.

"Nak...kau tidak apa- apa kan...?" tanya kakek Si sambil memandang Siyue dari ujung rambut sampai ujung kaki berulang - ulang sambil memutari tubuh Siyue.

"Iya Yue'er....kau tidak kenapa- napa kan..?" tanya Fang Yan dengan wajah bahagia dan haru. begitu juga dengan kedua saudaranya yang lain .

"Kakek.. kakak...Yueyue baik- baik saja kok... lihat , Yueyue sehat kan...?" jawab Yueyue sambil memutar tubuhnya di depan Kakek dan ketiga Kakaknya.

"Ya Dewa..syukurlah, syukurlah kau kembali..trimakasih sayang.. trimakasih kau telah kembali pada kami..!" seru Kakek Si sambil kembali memeluk Siyue.

"Sebenarnya kau prgi kemana Yue'er...?" tanya Simayun .

"Kakak.. Kakek...boleh Yueyue mandi dulu dan makan...Yueyue lapar dan ingin mandi, nanti Yueyue akan bercerita....." kata Siyue memelas. Mendengar perkataan Siyue tentu saja mereka tersadar kalau Siyue baru datang dan pastinya lapar. Apalagi mereka melihat kelelahan di wajah Siyue .

"Ya ampun , kakek sampai lupa nak... benar kau pasti lelah dan lapar, ayo , ayo kau mandi dulu, makan dan istirahat dulu...Xiona...bawa Nonamu kekamarnya....!" seru Kakek Si .

Xiona yang sejak tadi sudah berada di balik pintu sambil menangis bahagia, segera datang menemui Nona yang sangat dia sayangi.

"Baik tuan..." ucapnya. Dia segera mengikuti Siyue yang sudah berjalan masuk menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, Siyue melihat ruang kamarnya yang masih seperti dulu saat dia tinggalkan. Dengan perasaan bahagia, Dia menjatuhkan tubuhnya di pembaringan.

"Aahh...enak rasanya tidur kembali di pembaringan..!" seru Siyue bahagia. Melihat tingkah sang Nona, Xiona kembali menangis. Mendengar tangisan di sampingnya, Siyue menoleh dan melihat Xiona.

"Kenapa kau menangis Ona...?" tanya Siyue .

"Nona.. Nubi bahagia bisa kembali melihat Nona..." jawab Xiona. Mendengar jawaban Xiona , Siyue duduk.

"Kau merindukanku ona...?" tanya Siyue. Xiona hanya mengangguk sambil masih menatap sang majikan .

" Kemarilah..." kata Siyue. Xiona mendongak dan berjalan mendekat . Siyue memeluk Xiona yang berdiri di depannya.

"Aku juga merindukanmu Ona...aku merindukan semua yang ada di rumah.." kata Siyue sambil memeluk Xiona.

Melihat perbuatan Siyue, Xiona semakin menangis.

"Nona...kami mengira kami tidak akan bisa bertemu lagi dengan anda Nona..." ucap Xiona sambil menangis.

"Sudah jangan menangis... bukankah sekarang kau sudah bertemu denganku.." kata Siyue menghibur. Dia lalu melepas pelukannya. Sambil menatap Xiona yang berdiri di depannya, Siyue bertanya.

"Memangnya apa yang kalian dengar tentangku...?" tanya Siyue .

"Kami mendengar Nona Yueyue hilang di hutan Roh saat Nona sedang menjalankan tugas dari perguruan..." jawab Xiona.

"Oo begitu ya..." kata Siyue pelan. Memang mereka tidak tahu perbuatan wanita itu..batin Siyue.

"Ya sudah tolong kau siapkan mandiku Ona...aku akan berbaring dulu sebentar..." kata Siyue sambil kembali membaringkan tubuhnya. Dia memejamkan matanya.

"Baik Nona..." jawab Xiona lalu pergi meninggalkan Siyue .

Siyue mengingat kembali saat dia terjatuh di jurang hutan Roh. Dia kembali ingat wajah gadis yang tersenyum sinis saat melihat tubuhnya jatuh melayang kedalam jurang.

"Kenapa kau lakukan itu....seingatku dan juga di dalam gambaran memori otak Yueyue tidak ada wajahmu...lalu kenapa kau melakukan itu...atau ada seseorang yang sengaja menyuruhmu, he he he kalau memang benar seperti itu, kalian akan merasakan balasan dariku..." gimana Siyue sambil tersenyum dingin .

Tak berapa lama terdengar suara Xiona mengatakan kalau air mandi sudah dia siapkan.

"Nona...air mandi sudah siap..." kata Xiona yang sudah berdiri di dekat pembaringan.

"Baik aku akan mandi Ona...tolong siapkan makanan untukku...aku lapar.." kata Siyue sambil bangun dari pembaringan.

"Baik Nona...Nubi akan menyiapkan makanan buat Nona..." jawab Xiona. Siyue segera berjalan kearah kamar mandi yang hanya di batasi dengan kayu penyekat yang terbuat dari kayu gaharu berukir . dia merendam tubuhnya dengan air hangat yang di beri wewangian bunga mawar oleh Xiona. Setelah berendam beberapa saat, Siyue segera keluar dari bak mandi . Xiona yang melihat Siyue selesai mandi, segera membantu Siyue berpakaian . Setelah itu Siyue memakan masakan yang Xiona sediakan . Saat melihat penpilan Siyue. Xiona berkata.

"Nona...kenapa Nona memakai baju pria...?" tanya Xiona yang melihat Nonanya memakai kembali baju pria.

"Kau harus membiasakan diri melihatku seperti ini Ona...karena aku akan berpenpilam seperti ini di hari- hari selanjutnya..." kata Siyue.

"Apakah Nona tidak akan memakai gaun lagi...?" tanya Xiona.

"Entahlah...mungkin nanti saat aku telah menikah..." jawab Siyue.

Terlihat wajah kesedihan di mata Xiona . Dia tidak bisa melihat lagi kecantikan wajah sang Nona yang sangat dia sayangi. walaupun wajah orang di depannya sangatlah tampan. Gadis cantik itu kini telah berubah menjadi wajah pria asli. andai Xiona tidak melihat sendiri siapa pria yang ada di depannya, dia pasti akan jatuh cinta dan tetgila- gila pada ketampanan pria itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Ona..?" tanya Siyue saat melihat pelayannya menatap wajahnya dengan wajah kagum.

"Ah..i..itu Nona...Nubi kagum dengan wajah Nona sekarang..." jawab Xiona jujur.

"Jangan bilang kau jatuh cinta denganku Ona...." goda Siyue. terlihat wajah Xiona memerah karena malu. melihat tingkah pelayannya , Siyue tertawa karena lucu. Karena dia sudah selesai makan, maka Dia pergi keluar dari dalam kamarnya masih dengan tertawa. Sedangkan Xiona sendiri merasa malu menjadi bahan tertawaan sang Nona. namun dia tidak merasa marah. malah dia bersyukur karena masih bisa mendengar dan melihat wajah cerah sang Nona. Sedang Siyue sendiri kini sudah berada di ruang keluarga. namun dia terlihat heran , saat melihat keempat orang yang dia sayangi semua berwajah tegang. sedang di depan mereka, terlihat paman Mo Can sedang duduk dengan wajah sedih. Melihat semua itu , Siyue menghampiri mereka.

"Ada apa Kek...paman Mo Can...?" tanya Siyue .

Terlihat kakek Si berusaha menyembunyikan kesedihannya.

"Tidak ada Yue'er...kami hanya membicarakan masalah yang nggak terlalu penting..." jawab Kakek Si.

"No ...nona...kau masih hidup...!" seru Paman Mo dengan wajah tak percaya. sejak Siyue tadi keluar, dia bagai melihat hantu . Dan saat mendengar Siyue berbicara, juga reaksi tuan Si, Paman Mo sadar kalau di depannya memang benar- benar Nona Siyue.

"Paman apa kabar...?"sapa Siyue sambil menatap dan tersenyum pada pria paruh baya yang menjadi kepercayaan sang Kakek.

"Baik Non...Paman baik- baik saja...Ya Dewa...Paman tidak mengira akan melihat Nona Yueyue lagi..." ucapnya sambil meneteskan air mata.

"Karena Doa kalian semua , Yueyue masih di beri kesempatan kembali lagi pada kalian ..." jawab Siyue.

"Syukurlah Non..." ucap Paman Mo Can gembira.

"Kakek..Siyue tahu Kakek ada masalah.. kalau kakek sayang kepada Yueyue, tolong beritahu Siyue , ada masalah apa di rumah ini. Bukankah Yueyue cucu kakek juga...?" kata Siyue sambil menatap sang Kakek.

Perdana Mentri Si saling berpandamgan dengan Paman Mo.Terlihat Perdama Mentri Si menghela nafas panjang . Dan Akhirnya Dia menceritakan masalah yang terjadi di keluarga Si. Bisnis keluarga yang bergerak pada toko obat , kini sedang ada masalah. Toko Obat atau apotik keluarga sedang bersaing dengan toko obat keluarga Lan. dan akhir- akhir ini , toko obat keluarga Lan dengan sengaja menjatuhkan harga obat. hingga akhirnya toko milik keluarga Si dengan terpaksa menurunkan juga harga obat. dengan menurunnya harga obat akhirnya toko obat keluaga Si mendapat hasil yang sangat tipis dari harga pokok bahan obat. belum lagi bayaran untuk tabib yang mengelolah obat itu. namun sekarang , keluarga Lan berulah lagi. mereka merekrut asosiasi Alkemia untuk bekerja di tokonya dengan bayaran di atas kemampuan membayar keluarga Si. dan itu membuat para tabib yang bekerja di toko obat Si lari ke arah keluarga Lan. Karena itu keluarga Si sekarang kesulitan mencari tabib atau ahli kimia yang bisa bekerja pada mereka. Dengan keadaan seperti itu, keadaan toko obat Si akan jatuh bangkrut .

"Itulah nak...kesusahan yang kami hadapi sekarang..." kata Kakek Si mengakhiri ceritanya.

"Benar Nona...Paman sudah mencari ahli kimia yang mau bekerja pada kita, tapi mereka menolaknya..." kata Paman Mo Can dengan wajah sedih dan putus asa.

"Oo..masalah Obat...kalau masalah obat jangan khawatir Kek. kita akan memberi pelajaran pada keluarga Lan...kita akan membuat keluarga Lan jatuh karena perbuatan mereka sendiri...." kata Siyue dengan tenang.

"Apa maksudmu Yue'er...?" tanya sang Kakek.

"Benar...apa maksud Yueyue , kalau kita bisa memberi pelajaran pada keluarga Nalan..?" tanya Rong Han yang tidak sabaran .

Siyue tersenyum dan dia segera mengeluarkan beberapa puluh botol giok yang berisi Alixir dan bermacam pil yang sudah di murnikan oleh Siyue saat dia berada di kota Kunca . dan juga saat berada di hutan. Hingga di atas meja panjang di tengah ruangan itu penuh berpuluh malah beratus botol obat milik Siyue. Kakek Si, ketiga Kakak Siyue dan paman Mo Can tercengang melihat botol- botol obat itu. Mereka tertegun sampai tak bisa bicara. mata mereka melotot kearah botol- botol giok di atas meja . tak berapa lama sang Kakek sadar diri.

"Yueyue...apa ini...?" tanya sang kakek dengan gemetar.

"Bermacam Alixir kek..." jawab Yueyue tenang.

"Da ..dari mana kau mendapatkan semua ini nak...?" jawab sang kakek.

Yueyue terdiam, dan akhirnya dia memutuskan untuk jujur pada sang kakek kalau dia bisa membuat atau memurnikan ramuan.

"Sebelumnya Yueyue meminta maaf pada kakek, karena selama ini Yueyue telah berbohong pada kakek.... sebenarnya Pil atau ramuan yang sering Yueyue berikan pada Kakek dan Kakak, itu semua buatan Yueyue sendiri. begitu juga dengan pil atau Alixir yang sekarang ada di depan kalian..." kata Yueyue jujur.

"Apaaa....!" seru mereka bersamaan. mereka menatap Wajah Yueyue tak percaya. mereka ingin melihat kebohongan di wajah tampan itu. namun di sana hanya ada kejujuran .

"Kau membuatnya sendiri Yue'er...?" tanya sang Kakek tak percaya.

"Benar kek..." jawab Yueyue.

"Dari mana kau mempelajari semua ini..?" tanya sang Kakek lagi.

"Sebenarnya Yueyue sudah belajar cukup lama pada kakek tabib. tapi Yueyue belum berani mengatakan pada kakek. karena guru Yueyue belum mengijinkannya..." kata Yueyue berbohong.

Mendengar penjelasan Yueyue, Kakek Si terlihat sangat bahagia.

"Siapa nama guru Yue'er...?" tanya sang kakek.

"Maaf Kek...beliau tidak mengijinkan Yueyue memberi tahu nama beliau... kalau kakek tak percaya, Yueyue akan membuat atau memurnikan ramuan sekarang..." kata Yueyue,

Dia mengeluarkan Tripot yang pernah Xiona belikan dulu di pasar.

Saat Siyue mengeluarkan tungku obat itu. semua orang tercengang.

"Dari mana tungku obat itu kau dapatkan nak...?" tanya dang kakek.

"Tungku ini Xiona yang membeli di pasar, saat pertama kali Yueyue ingin memurnikan obat kek..." jawab Yueyue.

"Benar tuan...tungku obat itu Nubi beli saat Nona Siyue ingin membuat obat untuk dirinya sendiri. saat dulu dia sakit parah...." jawab Xiona yang sejak tadi berada di belakang Siyue.

"Ya Dewa...ternyata cucuku seorang ahli kimia...!" seru sang kakek bahagia. begitu juga dengan ketiga kakak Siyue. tak terkecuali paman Mo yang menatap Siyue dengan tatapan bangga.

"Tapi kek...jangan sampai orang tahu kalau Yueyue seorang Alkemia. biarkan mereka menduga kakek sekarang dalam keadaan bingung karena tidak ada orang yang mau bekerja pada kakek. kita akan memukul mereka secara perlahan kek..." kata Siyue memberitahukan rencananya.

'Benar Yue'er...kita akan memukul mereka secara perlahan..." jawab sang kakek dengan wajah puas.

"Ha ha ha...rasakan kau keluarga Nalan.. kalian sekarang akan merasakan apa yang di sebut dengan kehancuran...?" seru Simayu. bahagia . Mereka sudah lama di injak oleh keluarga Nalan. dan sekarang saatnya mereka membalasnya . akhirnya mereka tertawa bersama.

"Saat ini kita bisa menjual pil ini dengan harga di bawah harga milik keluarga Nalan. dan Yueyue jamin, pil ramuan yang Yueyue hasilkan, akan jauh lebih ampuh dari pada pil yang di buat mereka..." kata Yueyue dengan bangga.

"Kakak percaya itu Yue'er...karena pil ramuan yang kau buat dan kau berikan pada kami , kasiatnya tidak sama dengan pil yang ada di toko kita sendiri yang di buat para Alkemia yang bekerja pada kita..." kata Simayun.

"Setelah itu, kita akan melihat apa yang akan terjadi pada toko milik keluarga Nalan nanti..." kata Siyue sambil tersenyum.mereka terlihat puas mendengar omongan Siyue

"Oh ya nak...sebenarnya apa yang terjadi padamu, hingga kau menghilang selama ini...?" tanya Kakek Si.

"Nanti akan Siyue ceritakan pada Kakek, tapi sebelumnya, Siyue akan menunjukkan sesuatu pada kakek..." kata Siyue.

"Apa itu...?" tanya Kakek Si penasaran .

Maaf aku lanjutkan besok ya...jangan lupa like. vote, dan komennya author tunggu.

Bersambung.

1
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
aphrodite
iya lebih baik jangan..takut ada pengkhianatan
aphrodite
😂😂😂😂😂😂😂awas belok kamu
aphrodite
betul
aphrodite
muka tembok gak tau malu...heuh pengen mites deh
aphrodite
ulah maksa puguh embung..geus nyeri hate ngarti teu sih boro2 hayang balikan mun bisa mah tong panggih deui
Erni Andi Arifuddin
ternyata di dunia dewa dewipun ada kecemburuan sosial bagi seluruh rakyat perdewaan😂
aphrodite
cih so ramah..munafik muka tembok
aphrodite
cih najis
aphrodite
buat aray juga harusnya
aphrodite
najis
Aini
Luar biasa
Erni Andi Arifuddin
kok banyak yg iris bawang merah kayaknya sampai aku ikut hanyut dlm kesedihan padahal sdh tahu dan hafal alur berikutnya
aphrodite
dih
aphrodite
iya coba dulu aja😂😂😂
aphrodite
bener2 tak pernah tidur
aphrodite
ho'oh kan pedang bukan hewan🤔
Erni Andi Arifuddin
tegang habis padahal sdh sering baca 😂
aphrodite
dih bisa gitu y..
aphrodite
waduh ferdi sambo😂😂😂😂sanbo ding
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!