Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aulia Santai
pikiran Bagas bukan tertuju kepada apa yang dikatakan oleh Safira barusan melainkan dirinya terpatok mati pada kata-kata yang dilontarkan oleh Aulia bahwa wanita itu hanya memerlukan kamar kos karena tidak ingin ribet nantinya, sebab menurutnya dirinya menikah dengan Bagas itu hanya ingin memberikan keturunan kepada pria itu dan setelah mendapatkan anak laki-laki maka mereka berdua bakal bercerai jadi dirinya bakalan kembali kepada orang tuanya otomatis tidak memerlukan rumah yang mewah.
menurut Bagas tidak ada yang salah dengan perkataan itu tetapi menurutnya tidak harus secepat itu memikirkan status sebagai seorang janda yang menurut orang lain itu merupakan sebuah momok yang menakutkan, Tetapi malah kebalikannya dengan Aulia wanita cantik itu terlihat cuek dan tidak terlalu peduli dengan segala sesuatunya seolah Perjanjian awal antara suaminya dan juga orang tuanya itu adalah patokan dalam hidupnya untuk saat ini.
(Aulia Permata)
(Bagas Sanjaya)
Lanjut***
"kamu bisa tidak Jangan Permainkan pernikahan ini dengan kata-kata perpisahan yang sangat enteng kamu ucapkan? Aku memang menikahi kamu karena ingin mendapatkan keturunan tetapi tidak perlu harus membahas perpisahan untuk sekarang ini, bukan karena aku ada rasa dengan kamu melainkan karena aku tidak ingin ada pembahasan yang tidak berarti yang membuat orang lain menjadi besar kepala!"tegas Bagas membuat Aulia yang tadi sangat menikmati makannya langsung menghentikan segala macam kegiatannya itu dan menatap ke arah suaminya itu.
"Ya sudah kalau begitu Jangan lagi kamu bertanya soal aku nyamannya tinggal di mana karena menurut kamu dan juga harusnya sesuai dengan keinginan kamu yaitu aku tetap tinggal di sini kan? maka dari itu kamu tenang saja aku tidak akan meminta sepeserpun untuk membeli rumah karena kamar yang tidak aku tempati bakalan menjadi kamarku, dan kalau kamu ingin masuk ke dalam harus minta izin padaku Sebab aku paling tidak suka ada orang asing yang mengganggu privasiku dan juga kenyamananku!"tegas Aulia sebab menurutnya dirinya memang merupakan pendatang baru di rumah itu tetapi kalau iya menunjukkan Sisi lemahnya, kalemnya Maka jangan salahkan orang lain untuk bakal menindasnya Sebab semua orang di dunia ini bakalan merasa gemas ketika orang yang terlihat begitu lemah di mata mereka karena dengan begitu mereka bisa menindas mereka dengan begitu beraninya.
"Oh iya dan kamu!"Aulia menunjuk ke arah Safira sambil berusaha membasahi sedikit tenggorokannya karena terasa begitu seret ketika harus berbicara dengan wanita angkuh itu.
"Tenang saja Aku bukan wanita serakah yang bakal mengambil suami kamu hanya untuk diriku sendiri, Seharusnya dari awal kamu sadar resiko suami poligami itu seperti apa ya makanya harus berjuang mati-matian biar kamu tidak diduakan!"ujar Aulia lalu segera pergi dari situ bahkan keberadaan Nella pun dirinya tidak peduli karena sudah capek menjadi korban yang teraniaya dulu-dulunya sekarang sudah cukup dan dirinya sengaja melakukan hal itu agar Bagas sadar bahwa pilihannya itu salah dengan begitu perpisahan bakalan segera terjadi.
meskipun ada misi yang harus ia selesaikan dari kedua orang tuanya yaitu menemukan surat-surat tentang pengalihan perusahaan mereka yang dilakukan oleh keluarga Sanjaya secara licik, sebab dengan bukti-bukti Itu otomatis mereka bakalan bisa menjatuhkan keluarga itu dan juga bisa mengambil kembali apa yang menjadi hak milik mereka.
"kamu lihat kan Mas! wanita pilihan kamu itu yang makin hari makin besar kepala nanti entah bagaimana kalau dia di sini sudah tinggal selama berbulan-bulan, Pasti Kami semua bakalan dijadikan pembantunya dan juga kamu bakalan kehilangan Wibawa di rumah ini akibat kehadiran wanita itu! "ujar Safira berusaha memanas-manasi Bagas karena dirinya yakin suaminya juga pasti bakal merasakan hal yang sama sebab Aulia dari tadi selalu membentak Bagas agar pria itu tidak usah berbicara sama sekali.
Nella yang merasa suasana mulai memanas langsung berusaha membujuk Bagas agar berpikiran positif, sebab setiap masalah itu tidak perlu harus diselesaikan dengan cara emosi kalau berbicara secara hati ke hati otomatis pasti bakalan baik jadinya.
"kamu cobalah berbicara dengan istri kamu soalnya Dari awal kamu sudah tahu sendiri kan kalau sebenarnya pernikahan kalian itu atas permintaan Abahnya dia! jadi jangan kaget kalau responnya bakalan seperti begini yaitu bakalan bersikap Acuh ke kamu tetapi Percayalah suatu saat dia bakalan berubah kalau kamu mengikuti alur ceritanya dan alur kemauannya, Percayalah batu karang yang keras begitu saja kalau tiap hari digerus oleh ombak pasti dia bakalan rapuh juga begitu juga dengan hati seorang wanita Dia tidak mungkin tega kalau melihat perjuangan dan juga kesungguhan kamu!"ujar Nella tetapi tidak ditanggapi oleh Bagas melainkan Safira.
"loh Mama kok ngomong kayak gitu? Bukannya pernikahan mereka itu hanya sementara jadi tidak perlu dong Mas Bagas harus membujuknya agar mau menerima pernikahan mereka, bukannya semakin hari keduanya saling membenci dan hanya bakal berdekatan Karena untuk menuntaskan semua perjanjian yang ada jadi saat perpisahan kan terasa begitu Gampang tidak terlalu sulit?"tanya Safira protes kepada mertuanya Itu sebab menurutnya tidak usah Bagas harus berdekatan apalagi memiliki perasaan kepada Aulia toh mereka berdua bakalan berpisah nantinya kalau sampai Wanita itu sudah melahirkan seorang anak laki-laki kepadanya.
"aku tahu apa yang harus aku lakukan tidak perlu kalian membicarakan ataupun mengatur hidupku, cukup Atur saja kehidupan kalian yang tidak ada benar itu soalnya setiap hari bertemu dengan kalian saja sudah membuat kepalaku mau pecah!"setelah mengatakan hal itu Bagas memilih pergi ke ruangan kerjanya untuk memeriksa berkas-berkas yang ada soalnya kalau menuju ke kamarnya Aulia bisa dipastikan wanita itu bakalan mengusirnya karena melihat suasana hati Aulia yang tidak bisa diajak kompromi saat ini.