Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.30
"Meimei kau kenapa? Apakah kau sedang sakit?" Tanya Liu Zao ying yang sedang menghalau serangan lawannya dia menoleh ke arah Liu Mei yin dengan tatapan bertanya.
"Gege berhenti" ucap Liu Mei yin menatap kakaknya dengan dalam seakan memberi kode rahasia awalnya Liu Zao ying tak mengerti kenapa tiba-tiba adiknya menyuruhnya untuk berhenti namun tentu Liu Zao ying segera mengerti arti tatapan Liu Mei yin dia segera menghentikan aksinya dan menarik kembali kekuatannya.
"Huh ternyata kalian pintar juga memilih untuk menyerah" ucap pemimpin orang-orang tersebut lalu dia menyuruh bawahannya untuk mengikat tubuh Liu Mei yin dan Liu Zao ying yang tidak melawan ketika diikat dengan tali qi yang mereka buat.
Keduanya diikat dengan sebuah tali transparan yang terbuat dari kekuatan elemen, yang tercipta karena kekuatan unsur elemen dan juga energi Qi kultivasi. sehingga jika sudah terikat maka akan sulit dilepas kecuali orang yang diikat lebih tinggi kultivasinya dari orang yang mengikatnya, tapi tentu tidak selamanya orang yang memiliki kultivasi lebih tinggi mampu membuka ikatan tersebut, dengan syarat jika orang yang mengikatnya lebih berjumlah banyak dan memiliki kultivasi yang menyamai kultivasi orang diikat maka orang yang diikat akan kesulitan membuka ikatannya, namun tidak dengan Liu Mei yin yang memang sengaja di ikat tentu ikatan orang-orang tersebut tidak mempan baginya.
'rupanya itu kamu, baiklah aku akan mengikuti alur rencanamu kali ini' batin Liu Mei yin sambil menatap kearah pohon tadi, yang sekarang sudah tidak ada orang disana.
"Bawa mereka ke kediaman keluarga Shen" ucap pemimpin orang-orang tersebut yang dipatuhi oleh anak buahnya dengan segera Liu Mei yin dan Liu Zao ying dibawa.
"Gege ikuti saja nanti aku beritahu" ucap Liu Mei yin berbisik kepada Liu Zao ying.
"Iya Meimei kau tenang saja aku tak akan merepotkanmu" ucap Liu Zao ying menatap kearah adiknya dengan penuh kasih sayang dia tahu seberapa besar jarak kultivasinya dan adiknya yang justru dirinyalah yang menjadi beban bagi adiknya.
"Hmm" ucap Liu Mei yin singkat sambil mengangguk kearah kakaknya.
***
Kediaman Shen
Ketika mereka di bawa kekediaman Shen banyak orang yang menatap mereka dengan iba dan ada juga yang mencibir karena sudah berani menyinggung keluarga Shen yang terkenal dengan keluarga paling kuat kedua setelah keluarga kerajaan.
Setelah 1 jam berjalan mereka sampai di kediaman keluarga Shen yang berkelas dengan arsitektur bangunan yang terlihat sederhana namun mewah, di kediaman Shen ini bangunannya berjejer rapi dengan beberapa bangunan arsitek China yang khas berdiri di tengah-tengah dengan taman dan kolam yang menghiasi, bagi Liu Mei yin kediaman keluarga Shen ini cukup indah namun tidak dengan suasana yang terpancar sangat tegang dan tidak bersahabat.
Liu mei yin menutup matanya sebentar lalu membuka matanya, dan muncullah bola matanya yang berwarna putih, dengan sedikit titik hitam di tengah seperti mata kucing dia melihat sekelilingnya.
Saat ini i Liu Meiyin mencoba kekuatan elemen cahayanya untuk memantau keadaan sekitar menurut kakek yin zu, salah satu fungsi kekuatan cahaya ini Liu Mei yin mampu melihat aura kebaikan seseorang dan jenis kekuatan elemen orang-orang dengan jarak 100 meter darinya. namun ketika dia menggunakan kekuatan cahaya ini tentu memiliki konsekuensi yang sangat serius yaitu matanya akan berdarah dan juga kesempatan untuk menggunakannya lagi harus menunggu waktu yang lama karena dia belum sepenuhnya menguasai kekuatan elemen cahayanya ini.
Dan setelah memantau sekelilingnya tak lama Liu Mei yin menutup matanya kembali, dan tiba-tiba dari kelopak mata Liu Mei yin keluarlah darah yang mulai mengalir membasahi pipinya yang putih mulus. namun tak ada yang melihat semuanya karena orang-orang tersebut sedang berjalan dengan tergesa-gesa menuju kediaman kepala keluarga Shen dan akan melaporkan tugas mereka. sama halnya dengan Liu Zao ying yang dibawa lebih dulu oleh orang-orang suruhan keluarga shen sehingga dia tak dapat melihat keadaan adiknya.
Saat mereka semua sudah memasuki kediaman Shen, Tiba-tiba dari samping pintu ada teriakan panggilan yang mengagetkan rombongan tersebut sehingga mereka menghentikan langkahnya.
"Aaaaaakkhh Mei yin apakah itu dirimu sayang" ucap pemuda. yang tiba-tiba muncul didepan Liu Mei yin, lalu menggenggam lengan Liu Mei yin.
Liu mei yin melototkan matanya karena terkejut, sekaligus tak terima dengan panggilan pemuda idiot yang selalu membuatnya pusing karena otaknya yang polos dan terlalu ambigu.
"Lepas... Lepaskan Yuwen" ucap Liu Mei yin, dengan menekankan kata lepas sambil menatap kearah pemuda didepannya dengan tatapan tajam.
"Hei lepaskan tangan adikku kurang ajar" ucap Liu Zao ying. yang tak terima adiknya diperlakukan semaunya oleh pemuda tersebut, walaupun di pertemuan sebelumnya dia sempat kasihan namun sekarang dia menjadi kesal dengan tingkah pemuda tersebut yang mengambil keuntungan dari adiknya.
Yuwen yang memang sedang memperhatikan mata Liu Mei yin yang berdarah, tak menggubris ucapan Liu Zao ying, dia perlahan mengelus wajah halus Liu Mei yin dengan tangannya dan mengusap darah yang menempel di pipi Liu Mei yin dengan perlahan. dia tak mengubris ucapan Liu Mei yin yang terus menyumpahinya, bahkan Liu Zao ying yang sudah memberontak ingin menghajar Shen Yuwen yang berani mengambil keuntungan dari adiknya.
dia ingin berlama-lama memegang pipi Liu Mei yin, dan terus menatap bibir ceri Liu Mei yin yang sangat menggoda. dia seakan lupa keadaan dengan sekelilingnya, namun dia harus kecewa karena tangannya di tahan oleh seorang yang tiba-tiba datang lalu menepis tangannya.
Shen Yuwen tentu ingin marah dan membunuh orang yang berani menghentikan kesenangannya dengan kekasihnya. tetapi dia seketika sadar dan merubah tampilannya seperti semula.
"Hei kau idiot tak tau malu lebih baik kau pergi dari sini, ini bukan urusan anak kecil sepertimu" ucap orang itu yang ternyata adalah pemimpin rombongan tadi.
"Ha ha ha kau benar pemimpin, mana ada pemuda yang sudah berumur 16 tahun masih berprilaku seperti anak berusia 5 tahun sungguh aib keluarga Shen" timpal yang lain.
"Sudahlah jangan berurusan dengannya lagi lama-lama kita ikutan idiot" ucap temannya yang lain.
"Kau benar pemimpin ku harap mereka bertiga di hukum gantung, saya sudah muak melihat si idiot ini di kediaman Shen. berhubung mereka seperti saling kenal bukankah ini akan menjadi hiburan yang menyenangkan" ucap salah satu pria yang menimpali ucapan pemimpinnya dengan seringai licik di bibirnya, tak lama mereka semua tertawa terbahak-bahak.
Liu mei yin dapat melihat Yuwen yang sedang mengepalkan tangannya, dia juga melihat ekspresi pemuda itu sedikit menahan amarah walaupun dia terlihat tersenyum menanggapi ucapan orang-orang tersebut. namun Liu Mei yin yakin pemuda itu sedang menyembunyikan sesuatu.
"Ayo kita bawa ke kepala keluarga Shen untuk diadili" ucap pria di dalam rombongan tersebut, dan mereka semua begerak menuju kediaman kepala keluarga Shen yang juga diikuti oleh Shen Yuwen yang mengekori mereka.
'mei yin ku harap kau mau memaafkanku setelah ini, maaf karena harus melibatkanmu kali ini' batin shen Yuwen, sedang menatap dengan dalam kearah punggung Liu Mei yin yang sedang di tahan oleh orang-orang keluarganya.