Bidadari Syurgaku

Malam hari pukul 10 malam araf sudah rapi hendak pergi, nasya heran melihat suaminya yang sudah rapi. Sambil menatap suaminya nasya bertanya, "mas rapi banget malam-malam mau kemana?"

Araf menepuk jidatnya, "owh iya.... aku lupa bilang sama kamu sayang."

"bilang apa?" tanya nasya heran sambil mengerutkan dahinya tampak berpikir.

"karena mas ga diizinkan kamu balapan jadi mas boleh ya jadi penonton" ujar araf sambil mendekat pada nasya

Nasya memutar bola matanya.

"hari ini david yang balapan, aku datang cuma mau kasih semangat aja. Bolehkan?" tanya araf sambil memberikan tatapan anak anjing pada nasya

Nasya menghela nafas namun dia akhirnya mengangguk sambil tersenyum.

"kamu mau ikut?" tanya araf

"ga mas besok ada ulangan kimia aku mau belajar" ujar nasya menolak halus

"jangan terlalu banyak belajar sayang kamu juga harus istirahat. selama aku jadi suamimu aku lihat kamu jrang sekali tidur"

"aku gapapa mas. Kamu hati-hati pulangnya jangan pagi besok harus sekolah"

Araf mengangguk tersenyum pada nasya setelah mencium kening nasya araf pun pergi. Dengan mengendarai motor besarnya araf membelah jalanan ibukota di malam hari untuk menyemangati sahabatnya.

\*\*\*\*

sesampainya ditempat balapan araf dihampiri dafa dan fariz. Ternyata karen pun ada disana, araf bertanya pada karen yang datang menghampirinya bersama daffa dan fariz.

"kok lu ada disini ren?" tanya araf sambil memandangi araf sinis

karen tersenyum saat hendak menggelayut pada araf, araf sudah menghindar terlebih dahulu, "aku kan juga sahabatnya david. so, aku harus kasih dia semangat lah raf"

Daffa dan fariz yang sejak tadi tidak menghiraukan keberadaan karen hanya berdecih.

"David dimana?" tanya araf pada kedua sahabatnya

Daffa menunjukkan dengan memonyongkan bibirnya, "tuh, biasa lagi tebar pesona dulu"

"Yuk kesana gabung sama mereka" ujar araf pada kedua sahabatnya yang sebenarnya hanya ingin menghindar dari karen

Karen yang ditinggalkan begitu saja merasa kesal namun dia tetap mengikuti mereka. Setelah sampai pada sahabatnya araf tidak lupa mengabari nasya terlebih dahulu juga memberi tahu jika disana juga ada karen.

Saat nasya hendak beranjak tidur karena sudah lelah belajar dia melihat ada pesan masuk di hp-nya

imamku:

sayang aku udah sampai di tempat balapan

Araf menunjukkan selfienya bersama sahabat dan kawan-kawannya yang lain. Nasya yang tersenyum membalas

iya mas have fun ya

balas nasya sambil memberikan emot senyum

imamku:

sayang disini ada karen juga tapi aku beneran ga tahu kalau ada dia disini. Temen-temenku yang lain juga ga tau sayang. jadi aku kabari kamu dulu

Araf masih memandang hapenya menunggu balasan dari nasya

bidadariku:

iya mas makasih ya dah kabarin, lekas pulang kalau udah selesai ya

araf:

siappp sayang (emot cium)

\#\#\#\#

Malam semakin larut nasya masih sulit memejamkan matanya. Tepat pukul 01.00 nasya mendapat pesan masuk berupa foto karen dan araf bergandengan dan berangkulan. Nasya menghembuskan nafas kasar. Saat dia hendak ke toilet nasya mendengar suara orang masuk. Dilihatnya araf masuk dengan wajah senang ke arah dapur.

"Baru pulang mas?" tegur nasya yang membuat araf kaget saat hendak minum

"kamu belum tidur sya?" araf bertanya balik setelah membersihkan mulutnya

Nasya mendekati suaminya dan duduk dibangku ruang makan, "aku ga bisa tidur. Kok kayanya seneng banget?"

Araf tersenyum semakin lebar dia mencium kening istrinya, "hari ini david menang minggu depan balap lanjutan. karena david menang besok kamu ikut ya kita mau ditraktir untuk merayakan kemenangannya hari ini"

"masih ada 1 lagi mas mending traktirnya nanti kalau benat-benar dah menang" ujar nasya sambil memegang tangan suaminya yang sudah menggamit pinggangnya.

"iya juga ya" araf tampak berpikir

"besok aku bilang ke david. sekarang tidur yuk aku ngantuk" ucap araf sambil menarik tangan nasya ke kamar

\*\*\*\*\*

Sesampainya disekolah nasya masuk kedalam kelas dia heran karena sepanjang jalan banyak menatap padanya. Ada yang terang-terangan tersenyum & menyapa nasya. Baru saja dia mendudukkan pantatnya pada bangku dikelasnya, frizz datang menghampiri nasya memberikan setangkai mawar putih. Nasya mengkerutkan keningnya, "apa ini?" tanya nasya masih tidak mau memandang frizz

"buat kamu" jawab frizz singkat

"kenapa?" tanya nasya dengan cueknya dan masih tidak menerima bunga malah membuka buku pelajaran.

"bukannya cewe suka bunga ya?" tanya frizz yang masih memperhatikan gadis didepannya yang cuek padanya

"ga semua, kalau ga ada yang penting balik kelas kamu sana saya kesekolah mau belajar" ucap nasya dingin

Frizz meletakkan bunga yang dibelinya diatas meja, "nanti gue datang lagi" ujar frizz

Masih sambil melihat bukunya nasya berucap, "ga perlu. jangan buang-buang waktu kamu ga guna"

Semua teman nasya yang sudah datang syok dengan ucapan nasya begitu pun frizz. Mereka tidak menyangka nasya berani melawan pada frizz sang berandal sekolah. Tanpa banyak omong lagi frizz meninggalkan kelas nasya dengan wajah merah antara marah dan menahan malu.

Setelah frizz pergi datang lagi kunti sekolah alias karen menghampiri nasya. Karen berdiri dihadapan nasya, "gue pikir lu penting buat araf ternyata ga ya, buktinya kemarin dia seharian sama gue malam pun masih sama gue" ucap karen sambil duduk dimeja nasya.

Nasya menghela nafas jengah, dia mendorong nasya untuk minggir dari mejanya, "jangan ganggu saya. silahkan balik ke kelas kamu" ucap nasya ketus

Karen kesal karena hasutannya kali ini tidak membuat nasya kesal pada araf, "ok gue pergi. mungkin beib araf nunggu gue dikelas" ucap karen sambil berlalu

Nasya masih saja cuek dengan kelakuan karen. Vita dan hana yang melihat adegan tadi melongo melihat nasya yang cuek juga dingin bukan main pada 2 orang tadi.

"sya...." panggil vita

"hmmm...." gumam nasya

"ekspresi lu emang begini ya dari lahir?"tanya vita lagi

Nasya menatap pada teman yang ada didepannya, "maksudnya?"

"yaaa marah kek gitu liat kelakuan karen yang bikin donhkol atau seneng waktu frizz kasih bunga. Expresi lu datar banget"

"buat apa aku marah sama mereka? buang-buang energi aja" ucap nasya yang ditanggapi vita dan nita melongo heran

"tapi kan dia dah bikin lu kesel sya dengan kelakuan karen" ucap nita

"kasih aku alasan yang sangat penting untuk aku marah sama mereka?" Nasya bertanya pada vita dan nita.

Vita dan nita melongo saja tanoa bisa menjawab, nasya tersenyum pada kedua temannya, "hal kaya gitu tuh ga penting, kita ini pelajar lebih penting belajar daripada ngeladenin hal ga penting kaya tadi"

Vita dan nita mengangguk, arya siketua kelas tersenyum melihat nasya, "gadis unik" batin arya