Haaaaaaiiiiiiii......
Ini lanjutan dari novel "Gadis Biasa yang Luar Biasa" family.... Lebih banyak menceritakan anak-anak Rendra dan Yumi.
Walau tak lepas dari cerita keluarga besar Zandra genkz. Di sini juga tetap ada Rendra, Yumi, Nala dan yang lainnya.
Petualangan dan pertemuan dengan orang-orang baru untuk si kembar juga adik bungsunya.
Persahabatan juga kisah romansa seperti kedua orang tuanya... mungkin🤭
Petualangannya bakalan seru ga ya kaya kedua orang tuanya, kita saksikan lurrrr di novel ini
Selamat menikmati💞💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
" Owh.... ****" umpat Kay, ia tak menyangka bila ingatan hantu itu dapat merubahnya.
" Tunggu... aku bisa membantumu. Aku akan mencari keluarganmu agar dapat menemukan jenazahmu." ucap Kay, namun sepertinya ucapan yang katakan tak terdengar lagi oleh Meira, seperti ia sudah tertutup oleh kebenciannya sendiri.
Saat Kay akan berdiri untuk menjauh, Meira yang terlihat sedang marah pun merasakan gerakan Kay. Ia langsung mengangkat tangannya dan mengarahkan pada Kay. Sehingga membuat Kay terpental ke arah tembok di belakangnya.
BRAAAKKK
" Ahhkk" teriak Kay, ia pun meringis kesakitan dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Sakit di punggung dan kepalanya sungguh sangat menyiksanya.
" Sial... aku tidak bisa melawannya, seandainya ia manusia. Aku bisa menyentuhnya. Tapi ia curang.. ia bisa mnyentuhku." gumam Kay yang terengah-engah menahan sakit di sekujur tubuhnya.
Meira pun menghampiri Kay, nampaknya ia sudah terbutakan oleh rasa sakit hatinya. Sehingga tidak mengenali siapa yang ada di depannya.
Meira mencengkram leher Kay dan mengangkat Kay. Saat Kay sudah mulai kehabisan nafasnya, tiba-tiba...
" BRUAAKKK" pintu gudang terbuka dengan keras karena dobrakan dari Afwa. Di belakang Afwa ada Afwi, Sri, Farhan Rina. Mereka sangat terkejut dengan pemandangan yang ada di hadapannya, kecuali Afwi.
Sri dan Rina hanya bisa pingsan, sedang Farhan terbengong. Walau mereka tidak bisa melihat sosok Meira, namun mereka bisa melihat ada kepulan asap yang berkumpul membentuk bayangan hitam sedang mencengkram leher Kay.
Uuuuhhhh... my hero😍😍
Flashback
Saat itu Afwa yang tak tenang karena sudah hampir 1 jam Kay masih belum kembali ke kelas. Ia pun bertanya pada Sri. Sri yang tadinya enggan bicara, karena takut ia yang jadi sasaran berikutnya.
Namun karena Afwa terus mendesaknya dan juga ia lebih takut pada Afwa yang notabene nya cucu pemilik sekolah. Akhirnya Sri pun memberikan ponselnya dan memperlihatkan rekaman tersebut.
Afwa yang marah, melihat wanitanya di perlakuan buruk oleh wanita yang selama ini selalu mengganggu Afwa. Ia pun bergegas bangun dan berjalan keluar menuju gudang. Sebenarnya ia juga marah pada Sri, karena ia tidak memberitahukan kejadian itu sedari tadi.
Sri yang bingung dan takut pun akhirnya, menceritakan kejadian tadi pada Rina. Rina yang terkejut pun segera menghubungi Farhan agar segera menyusul mereka ke gudang.
Afwi pun ikut menyusul abangnya, para murid di kelas yang bingung pun ingin ikut menyusul. Namun di larang oleh Rina.
Dan...
BRUAAAAKKKK...
FLASHBACK OFF
" KAY" teriak Afwa, aa yang melihatnya pun menerjang Meira. Sehingga Kay pun terjatuh ke lantai, namun tertangkap oleh Afwa.
" Kay... Kay... " panggil Afwa seraya menepuk pipi Kay dan Kay pun sadar dengan nafas yang terengah. Tanpa sadar Afwa memeluk tubuh Kay.
" Alhamdulillah... syukurlah kamu sadar Kay." ucap Afwa dengan nada yang sangat cemas. Sehingga membuat jantung Kay berdebar dan wajahnya merona merah. Baru kali ini ada yang berprilaku lembut dan baik padanya selain neneknya.
Sedangkan Meira yang bertarung melawan aa dan di bantu dede pun akhirnya kalah. Roh Meira berada di bawah aa, tangannya di cengkram oleh aa. Saat Afwi mengeluarkan kekuatannya untuk memusnahkan Meira. Kay pun berteriak.
" JANGAN" teriaknya dan ia pun melepaskan pelukan Afwa, lalu mendekati Meira.
" Jangan... lakukan itu. Meira hanya marah, kemarahannya menutupi mata dan hatinya." lanjut Kay
" Mei... tenanglah" ucap Kay yang berlutut di sebelah Meira yang saat ini tak bisa berbuat apa-apa karena di tahan aa.
" Aku akan memberitahukan keluargamu dan membawa jenazahmu." ucap Kay, yang akhirnya mengembalikan Meira ke keadaan semula.
Meira pun menangis
" Maaf... maafkan aku. Maafkan aku sudah menyakitimu. Huaaaaaa." ucapnya dan semakin keras tangisannya
" Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu. Namun tubuhku seperti tidak terkendali." ucap Meira sembari sesenggukan
Kay pun tersenyum dan mengangguk. Senyuman yang selalu membuat Afwa tersepona🤭
" Tenanglah, aku mengerti dengan keadaanmu. Kamu di kendalikan oleh rasa amarah dan kebencianmu. Aku akan menemui keluargamu dan yakinlah pelakunya akan aku jebloskan ke dalam penjara. Berhenti menangis... cantikmu hilang tertutup air matamu." hibur Kay yang akhirnya membuat Meira tersenyum.
" Terimakasih " ucap Meira.
" Tunggu di sini" Kay pun bangun dengan memegang dadanya, tubuhnya benar-benar terasa remuk. Lehernya pun terasa sakit, Afwa yang melihatnya pun,langsung mendekat dan memapah Kay. Kay tak kuasa menolak, karena tenaganya memang sudah terkuras. Ia pun menghampiri Farhan yang masih berdiri mematung.
Farhan yang sadar karena mendapat sentuhan pelan di lengannya pun tersentak kaget. Lalu mengarahkan pandangannya pada Kay dan Afwa. Sedangkan Rina dan Sri telah di bawa ke UKS oleh beberapa orang yang tadi di panggil Afwi.
" Maaf Pak Farhan, ada yang ingin aku sampaikan." ucap Kay, namun sebelum ia melanjutkan ucapannya.. ia pun pingsan dan segera di tangkap oleh Afwa.
Afwa pun menggendong ala pengantin baru dan membawanya ke parkiran bukan ke UKS. Harrrr....
🤭🤭🤭
Afwa segera memasukkan Kay ke dalam mobilnya dan kembali membenarkan posisi duduknya, setelah memasang safety belt, Afwa berkeliling ke pintu kemudi. Setelah masuk, ia pun segera menyalakan mobilnya dengan tujuan ke rumah sakit.
Sedangkan di jarak yang tak jauh dari mereka, ada seorang siswi yang mengepalkan kedua tangannya dengan penuh kemarahan, ia belum tau bahwa kehidupannya dan ayahnya saat ini tidak akan terancam jatuh miskin. Karena kelakuannya yang ternyata selalu mem-bully, ayahnya akan terkena imbasnya.
Zura... ia belum mengetahui, bila Afwa dan yang lainnya sudah tau kelakuannya pada Kay.
Afwa tiba di rumah sakit dan segera meminta petugas kesehatan memeriksa Kay. Kay pun langsung di bawa ke UGD, karena tau siapa yang memintanya. Cucu pemilik rumah sakit...
Naura seorang dokter psikiater yang mengenal Afwa pun. Segera menghampir Afwa
" Siapa yang masuk UGD tuan muda?" tanya Naura
" Gadisku" jawab Afwa singkat dan membuat Naura membelalakkan matanya, lalu tak lama ia pun mengangguk. Ia pun tak bertanya kembali
Setelah 30 menit, dokter yang memeriksa Kay keluar.
" Bagaimana kondisinya dok?" tanya Afwa yang terlihat sangat cemas.
" Ada memar di punggungnya, sepertinya pasien terkena benturan keras. Dan seperti luka cekikan di lehernya. Saat pasien sadar kita akan melakukan check up keseluruhan padanya. Saat ini pasien sudah melewati masa kritisnya, sepertinya ia kekurangan asupan oksigen. Maka dari itu kami memasang alat bantu pernafasan dan telah menyuntikkan penghilang rasa nyeri dan antibiotik. Sekitar 1 jam lagi pasien akan segera sadar, kita akan memindahkan pasien ke ruang perawatan." jelas Dokter tersebut, yang bernama Irfan
" Tempatkan ia di ruangan keluarga Zandra" titah Afwa dan di iyakan oleh Irfan. Walau ia bingung ada hubungan apa pasien dengan cucu pemilik rumah sakit, ia tetap melaksanakan apa yang di minta Afwa.
Karena tidak boleh jamak nya jika sudah mukim lebih dr 3 hr.
Allahu 'a'lam bishowab