"Aku akan berusaha melawan badai yang akan menerpaku kapanpun itu. Aku siap menerima serangan badai yang besar sekalipun. Aku tidak takut kepada besarnya badai, aku tidak gentar terhadap ganasnya badai. Aku juga tidak akan menyerah walau badai itu terus menggulungku. Aku akan berusaha berdiri di atas badai itu. Aku akan menghadapi badai itu. Aku akan melawan badai itu. Aku akan menari diatas badai itu pula. Hingga pada akhirnya, badai itu bisa menyatu dengan diriku. Aku adalah badai dan badai adalah aku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nnot Senssei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembentukan Aliansi Aliran Putih
"Kaisar tidak perlu sungkan. Sudah kewajiban kami untuk menjaga keamanan wilayah Kekaisaran dari serangan para manusia iblis itu, terimakasih sudah mengundang kami semua." kata Yuan Shi, kepala tetua dari sekte Pedang Emas.
Rapat yang diadakan oleh Kaisar Wei Lhuo tersebut hanya dihadiri oleh lima perwakilan dari sekte aliran putih. Semenjak kejadian penyerangan aliran hitam beberapa waktu lalu, banyak sekte aliran putih yang menutup diri dari dunia luar untuk memulihkan kondisi sekte mereka masing-masing.
Bahkan ada beberapa sekte aliran putih yang menghilangkan jejak tanpa diketahui kemana perginya. Mereka mendadak hilang secara misterius setelah kejadian itu.
Yang menghadiri rapat tersebut hanyalah sekte menengah yang tidak mengalami banyak kerugian. Jadi mereka bisa hadir atas undangan yang diadakan oleh sang Kaisar.
Sekte yang hadir dalam rapat tersebut diantaranya sekte Pedang Emas, sekte Gunung Salju, sekte Teratai Putih, sekte Serigala Putih, dan sekte Bulan Perak.
Masing-masing dari sekte tersebut di pimpin oleh kepala tetua yang berada pada tahapan Pendekar Dewa tahap tiga. Meskipun begitu, tetapi dari kepala tetua masing-masing sekte sudah mempunyai nama yang tidak diragukan lagi dalam dunia persilatan. Sepak terjangnya membuat mereka cepat dikenal, baik dari aliran hitam maupun putih.
Sekte Pedang Emas dipimpin oleh Yuan Shi dengan gelar Raja Seribu Pedang, sekte Gunung Salju dipimpin oleh Li Xu dengan gelar Kaisar Salju Putih, sekte Teratai Putih dipimpin oleh Ye Rou dengan gelar Dewi Teratai Putih, sekte Serigala Putih dipimpin oleh Ying Mengtian dengan gelar Kaisar Buas, dan Sekte Bulan Perak dipimpin oleh Xin Wu dengan gelar Penguasa Malam.
"Aku tahu bahwa pasukan aliran hitam bukan hanya mengincar Kitab Halilintar saja. Mereka juga mengincar kekuasaan Kekaisaran dan juga tentunya mengincar diriku. Aku harap para Kepala Tetua semua berkenan bekerja sama dengan Kekaisaran untuk menjaga hal yang tidak di inginkan terjadi. Jika semuanya setuju maka kita akan membentuk aliansi," kata Kasiar Wei Lhuo.
"Benar sekali Kaisar. Seperti dugaan Anda, pasukan aliran hitam memang mengincar kekuasaan juga," kata Yuan Shi.
"Berarti dugaanku tidak salah lagi. Jadi bagaimana kepala tetua Yuan, apakah kau bersedia bekerja sama dengan kekaisaran dan membentuk aliansi?" tanya Kaisar.
"Tentu saja aku juga mengerti. Jika kalian mau dengan tawaranku, aku akan memberikan kompensasi yang sesuai dan juga sumber daya yang besar untuk masing-masing sekte," kata Kaisar.
Para kepala tetua itu saling pandang satu sama lain. Mereka memutuskan untuk setuju dengan tawaran kaisar, lagi pula ini demi keamanan sekte dan wilayah mereka sendiri.
"Baik Kaisar, aku akan bekerja sama dengan Anda. Kita akan membuat sebuah aliansi untuk menjaga hal buruk terjadi." kata Yuan Shi mewakili semua Kepala Tetua yang ada.
Mendengar jawaban Yuan Shi, Kaisar menjadi gembira. Walaupun aliansinya ini belum cukup, setidaknya masih ada harapan jika hal buruk kembali terjadi. Siapa tahu ke depannya dia bisa menambah jumlah aliansinya ini.
Rapat tersebut akhirnya berakhir. Sebelum para kepala tetua pulang ke sekte masing-masing, mereka terlebih dahulu menyantap jamuan yang sudah disediakan oleh Kaisar. Mereka menyantap makanan sambil berbincang-bincang.
Sembari menyantap hidangan dengan para kepala tetua, Kaisar memperkenalkan anak dan istrinya kepada mereka semua.
"Perkenalkan para kepala tetua semua, ini adalah anak dan istriku. Istriku namanya Mu Rong, dan kedua putraku namanya Wei Li dan Wei An," kata Kaisar sembari memperkenalkan anak dan istrinya.
Putra Kaisar sudah berumur sekitar 25 dan 30 tahun, mereka mempunyai postur tubuh yang gagah seperti pendekar, terlebih Wei An. Dia merupakan anak pertama dari Kaisar. Ibunya terlihat sangat cantik dan menawan, siapapun yang memandangnya sudah pasti akan jatuh hati. Dia bagaikan Dewi yang turun dari khayangan.
Mereka semua menyantap hidangan dengan obrolan hangat. Setelah selesai menyantap hidangan, satu-persatu kepala tetua tersebut pamit untuk undur diri karena akan segera menyiapkan pasukan aliansi yang baru saja dibentuk.
Tiga hari kemudian ...
Tak terasa waktu untuk melakukan penyerangan ke Istana Kkaisaran Wei tinggal tersisa satu hari lagi. Para tetua di sekte Lembah Beracun sedang sibuk melakukan persiapan mereka.
"Kumpulkan pasukan terbaik yang kita punya saat ini, atur strategi untuk penyerangan besok malam. Aku percayakan semua kepadamu tetua Fu." kata Fang Yun kepada Fu Wai.
semoga utk cerita2 lain penulis bisa insaf 🤣🤣🤣
kasian Thor membuat cerita seperti ini 🤣🤣🤣
katanya belajar dan mencontoh Kho Ping Ho,,,, jaaaaauuuuhhh thor