BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 14 : Salah berurusan/Ketahuan.
Selesai.
Killa menghela nafas lega karena misi kali ini terbilang sangat mudah. Tidak seperti misi-misi yang pernah ia jalani. Misalkan menyamar, membakar rumah, atau membunuh seseorang. Killa berpikir Marvin adalah tipe orang yang sangat mudah untuk di kelabui.
"Goodbye tuan dingin dan kaku, aku akan pergi dari tempat ini....ancaman mu sama sekali tidak membuat ku takut...." Killa tertawa berjalan memasuki dapur.
Untuk melegakan dahaga nya karena lelah sudah mengobrak-abrik tempat itu. Killa meminum segelas air dingin dari dalam lemari es. Kemudian membuka sarung tangan yang ia kenakan. Membuang nya di dalam tong sampah yang tadi dia pakai untuk membakar bukti-bukti. Rencana nya Killa akan membawa tong tersebut jika dirinya pergi.
Tapi sebelum nya Killa mencuci tangan nya terlebih dulu di wastafel yang ada di dapur. Sedari tadi dia senyum-senyum sendiri. Mengingat dia akan segera bebas sari tempat itu.
Tetapi Killa tidak menyadari jika ada seseorang yang kini berada tepat di belakangnya. Saat dia berbalik badan. Betapa terkejut nya Killa mendapati Marvin yang sedang berdiri menatap nya dingin.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Marvin bertanya dengan tatapan tajam menyelidik.
"Kau? Bukan kah kau pergi ke Beijing?" Killa tergugup. Bibir nya bergetar dan tangan nya mengepal di balik badan nya. Killa menelan saliva nya yang begitu sulit.
"Kenapa? Apa kau sangat berharap aku pergi ke Beijing? Agar kau lebih leluasa mengobrak-abrik tempatku? Dari awal aku sudah curiga padamu" Marvin berjalan maju mengunci tubuh Killa yang belakang nya menghantam ujung wastafel.
Killa masih diam matanya membulat. Dadanya naik turun berusaha mengatur nafas nya. Entah kenapa jika berada di dekat Marvin dia selalu saja merasa gugup.
"KATAKAN? APA SEBENARNYA TUJUAN MU?" Marvin meneriaki Killa tepat di depan wajah nya. Killa memalingkan wajah nya ketika Marvin berteriak.
Tidak sengaja mata Marvin melihat tong sampah bekas Killa membakar bukti-bukti itu. Marvin geleng-geleng kepala lalu menendang kuat tong tersebut hingga terguling.
"KAU KIRA AKU BODOH? KAU SALAH, AKU LEBIH PINTAR DARIMU" Marvin kembali meneriaki Killa dan menghujaminya dengan tatapan tajam membunuh.
Marvin memperlihatkan layar ponselnya yang sedang menayangkan vidio Killa tengah mengobrak-abrik ruang kerja nya. Killa sangat lalai, dia tidak menyadari ternyata ada satu kamera yang tersembunyi dari balik rak buku. Yang merekam semua aksinya.
Killa semakin terdiam. Kali ini dia benar-benar sudah ketahuan. Tiba-tiba saja ponsel Killa berdering ada sebuah pesan masuk.
Marvin memicingkan matanya, merampas ponsel tersebut. Lalu memeriksa siapa yang telah mengirimi Killa pesan. Ternyata itu dari Kikan.
'Aku sudah mentransfer bayaran mu, periksa segera rekeningmu' Kikan.
Seketika itu juga Marvin tertawa dengan keras nya. Killa terkejut, bulu kuduk nya merinding. Tawa Marvin begitu menyeramkan. Dalam kesekian detik Marvin langsung mencengkram leher Killa dengan kuat.
"BERAPA DIA MEMBAYAR MU? KAU SUDAH SALAH BERURUSAN DENGAN KU!!! AKU TIDAK AKAN PERNAH MELEPASKAN MU..." Ucap Marvin dengan penuh penekanan. Matanya melotot dan giginya menggeretak karena emosi.
"Lepaskan aku, kau tidak akan mengerti orang seperti apa diriku!!! Dan uang itu sangat penting untuk ku...." Killa menjawab sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Marvin di leher nya. Yang menyebabkan dia susah untuk bernafas.
"Apa kau kira aku tidak tahu jika kau adalah...."
Srreeettt.
Marvin menarik baju yang Killa kenakan hingga robek. Kini Killa hanya mengenakan bra sport hitam milik nya. Menampakan semua tato yang tergambar di tubuh nya.
