Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 Membeli motor dan mobil lagi.
"Kita mau kemana lagi kak, apa mau pulang.?" Ucap Sasa polos.
"Belum adek, kan kita belum beli perlengkapan sekolah adek sama Abang-abang nya." Ucap Lea.
"Oh iya adek lupa hehehe." Ucap Sasa cengengesan.
Lea pun mengajak adik-adik nya membeli perlengkapan sekolah seperti seragam, ransel, buku, alat tulis, dan pernak-pernik lain nya, tak lupa juga Lea memborong aksesoris seperti jepit rambut yg sangat imut buat Sasa.
Tak lupa juga Lea pun memborong ke berbagai toko seperti sepatu, heels, sendal, perhiasan, tas branded, toko handphone, laptop, parfum, permakeupan dan banyak lainnya, Lea juga meminta pada sistem agar menutupi jati dirinya agar tak terekspos media gara-gara dirinya yg memborong begitu banyak barang di mall tersebut.
Alhasil tak ada yg mengetahui ataupun mengenali Lea dan adik-adiknya berkat kerja sistem.
Setelah selesai makan siang dan berbelanja berbagai kebutuhan mereka, Lea pun mengajak adik-adik nya menuju ke showroom mobil dan motor terbesar di ibukota tersebut.
Tak lama Lea berkendara akhirnya ia pun tiba di showroom tersebut.
"Kita mau ngapain ke sini kak, kan kita sudah punya mobil.?" Ucap Felix.
"Ya mau beli kendaraan buat kalian ." Ucap Lea.
"Hah, tapi kan kita gak bisa menggunakan nya kak." Ucap Felix lagi.
"Kalian bisa belajar kok, itu soal gampang, kakak pastikan kalian masuk sekolah nanti sudah bisa mengendarai kendaraan kalian masing-masing." Ucap Lea.
Felix dan Zero pun akhirnya menurut.
"Kakak, adek tinggal di mobil saja, boleh ya,? Adek ngantuk kak hoam." Ucap Sasa sambil menguap karena mengantuk.
"Yaudah, adek jangan kemana-mana ya, tetap dalam mobil dan jangan buka kaca nya, kakak dan abang-abang kamu cuma sebentar kok, gak lama." Ucap Lea pada Sasa.
Dan Sasa pun mengangguk lalu memejamkan mata nya.
"Kayak nya adek ngantuk beneran deh bang." Ucap Zero.
"Kasian adek pasti capek keliling mall terus dari tadi." Ucap Felix.
"Iya bang, kalau udah Bu bos yg memberi titah, kita bisa apa, alhasil hanya mengikuti di belakang seperti anak bebek." Ucap absurd Zero.
"Apa katamu tadi.?" Ucap Lea pada Zero.
"Hehe tidak ada kak." Ucap Zero cengengesan.
"Ayo masuk, setelah ini kita pulang ke mansion." Ucap Lea.
Kedua adik laki-laki nya pun mengikuti Lea dari belakang.
"Selamat datang di showroom Alex's mbak, mas, ada yg bisa saya bantu,?" Ucap sales nya ramah.
"Saya ingin membeli kendaraan buat adik-adik saya." Ucap Lea.
"Mari ikuti saya mbak." Ucap sales tersebut.
Lalu Lea dan kedua adiknya mengikuti dari belakang sambil melihat-lihat mobil yg tampak menarik untuk nya.
"Apa mau saya jelaskan secara rinci mengenai mobil tersebut mbak.?" Ucap sales tersebut.
"Tidak usah, saya mau yg itu dan itu." Ucap Lea menunjuk sebuah mobil mewah sportcar Lamborghini Aventador berwarna kuning dan Supercar MC laren berwarna merah terang.
Seketika sales tersebut terkejut, pasal nya mobil-mobil tersebut memiliki harga fantastis, akan tetapi sales itu langsung menormalkan kembali ekspresi wajah nya.
"Kalian pilih kah yg kalian suka, jangan pikirkan harga." Ucap Lea pada adik-adiknya.
"Berarti mbak ini tidak hanya membeli 2 kendaraan tapi lebih,?" Batin sales tersebut syok.
Dengan secara diam-diam sales itu pun menghubungi manager showroom guna melapor bahwa mereka kedatangan pembeli sultan.
Felix dan Zero pun memilih kendaraan yg mereka ingin kan.
Felix memilih mobil Bugatti Chiron berwarna hitam, sedangkan Zero pilihan nya jatuh pada motor sport Ducatti Superleggera V4 dengan kombinasi warna hitam dan gold.
" Apakah sudah Felix Zero,? " Ucap Lea.
" Sudah kak." Ucap kedua adiknya.
Lea pun dengan segera membayar mobil-mobil dan motor tersebut dan meminta manager showroom mempercepat proses surat-surat kepemilikan kendaraan nya, karena Lea khawatir pada Sasa takut terlalu lama meninggalkan nya di mobil sendirian.
Setelah kedatangan manager showroom tersebut Lea pun hanya berbincang sebentar setelah itu Lea dan adik-adiknya keluar dari showroom mobil dan motor menuju area parkir dimana mobil nya berada.
"Kak, rak cemilan di kamar ku kosong." Ucap Zero.
"Nanti kita mampir ke supermarket oke.?" Ucap Lea.
"Baik kak." Ucap Zero.
BRUM
BRUM
Lea pun menjalankan mobil nya menuju supermarket tak jauh dari showroom tersebut lalu Lea pun menghentikan mobil nya dan berbelanja cemilan yg cukup banyak untuk stok di kamar nya dan juga adik-adiknya.
Setelah seharian jalan-jalan dan berbelanja, akhirnya mereka semua pun pulang menuju mansion, takut membuat kakek dan nenek nya khawatir karena mereka pergi sudah cukup lama.
Setengah jam berkendara akhirnya Lea pun tiba di mansion mewah milik nya dan Secara kebetulan mobil-mobil box yg membawa barang belanjaan mereka pun di turunkan dengan hati-hati lalu di bawa oleh maid menuju kamar mereka dan menyusun barang-barang mereka di walk in closet, agar memudahkan mereka untuk mencari barang-barang mereka masing-masing.
Kedatangan Lea pun di sambut oleh kakek nenek nya.
"Lea, Felix, zero, Sasa, kalian sudah pulang, kenapa lama sekali,?" Ucap nenek sarimah.
"Iya kek, nek, maaf kami lama." Ucap Lea pada kakek neneknya.
"Tidak apa-apa Lea, tapi ini kenapa banyak sekali belanjaan kalian, seperti mau bikin pusat perbelanjaan saja." Ucap nenek sarimah.
"Hahaha, nenek ada-ada saja, ini semua keperluan kita nek, kan kita gak punya pakaian di sini." Ucap Lea.
"Yasudah kalau begitu, ayo masuk, lihatlah Sasa, mata terpejam tapi kaki berjalan." Ucap nenek sarimah tertawa kecil.
"Felix, bawa adek ke kamar nya." Titah Lea.
"Baik kak." Ucap Felix.
Lalu Felix pun membawa Sasa ke kamar nya dan di ikuti oleh Zero sambil menenteng cemilan khusus untuk di kamar nya.
Lalu pandangan Lea pun menoleh pada buah yg berada di keranjang.
"Kakek, nenek, itu buah nya tampak seger banget, beli dimana.?" Ucap Lea mengambil satu buah apel di keranjang buah tersebut.
KRESS
"Emm manis." Ucap Lea sambil menikmati buah apel yg berada di tangan nya.
"Itu buah dari kebun kita di rumah kaca." Ucap nenek.
" Wah, ternyata buah tanaman kebun sendiri bisa seenak ini ya nek." Ucap Lea.
"Iya, makanya nenek dan kakek suka berkebun, karena hasil tangan kita dan orang lain tidak akan sama." Ucap nenek sarimah tersenyum.
"Benar apa yg di bilang sama nenek mu, kalau begitu boleh kah mulai sekarang kakek dan nenek yg merawat kebun di rumah kaca itu nak,?" Ucap kakek Rahman.
"Kenapa harus meminta izin, kakek dan nenek boleh melakukan apa saja di mansion ini dan kebun nya, asal jangan terlalu capek saja." Ucap Lea.
Nenek dan kakeknya pun Tersenyum senang mendengar hal itu, jadi mereka ada kegiatan selama tinggal di mansion ini, pikir kedua pasangan sepuh itu.
Bersambung.
