NovelToon NovelToon
MENYESAL

MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.

Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.

Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.

Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?

Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis

Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?

Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Tidak Ada Harapan

Rinda sedang berbincang dengan ayah Riza dan om Cipto. Ditengah obrolan mereka, smartphone milik Rinda menyala. Menampakkan panggilan video dari Dita. Rinda teringat mama Ana yang khawatir dengan kondisi putrinya. Dan seperti biasa, semarah apapun Rinda pada Dita, dia tidak bisa mengabaikan sahabatnya itu.

Rinda benci apa yang Dita perbuat, tapi rasa sayangnya sebagai teman tidak bisa hilang begitu saja. Mungkin ini kelemahan Rinda, mungkin juga itu yang membuatnya bisa bersikap sabar meski sudah sangat disakiti.

"Rinda pamit angkat telepon," ucap Rinda pada ayah Riza dan om Cipto.

Kedua pria paruh baya itu mengangguk. Setelah Rinda menjauh dari ayah Riza dan om Cipto, barulah dia menerima panggilan video tersebut.

"Astaghfirullah," ucap Rinda lalu melempar sembarang smartphone miliknya.

"Ada apa?" Ayah Riza dan om Cipto serentak bertanya.

Wajah Rinda terlihat pucat. Karena ayah Riza masih kesulitan berjalan, hanya om Cipto yang mendekati Rinda. Hal yang pertama om Cipto lakukan adalah mengambil smartphone milik Rinda. Untungnya benda pipih itu terjatuh di tempat yang empuk.

Sumber masalahnya berada di smartphone, karena itu om Cipto jadi penasaran. Hal apa yang membuat Rinda jadi pucat pasi seperti ini.

Pria paruh baya itu segera memutuskan panggilan video tersebut, setelah dia melihat adegan yang tidak patut dipertontonkan. Sepertinya dia harus menikahkan Danis dengan Dita. Istrinya harus bisa menerima, yang jadi menantunya Dita, bukan Rinda. Tidak ada harapan untuk menyatukan Danis dan Rinda.

Padahal tujuan om Cipto datang menjenguk untuk membujuk ayah Riza, agar mau menerima Danis kembali. Jika seperti ini, rasanya sudah tidak mungkin. Yang ada, om Cipto malu, menghadapi Rinda dan keluarganya. Danis benar-benar keterlaluan.

"Minum dulu," ucap om Cipto sambil memberikan Rinda segelas air putih.

"Om minta maaf," ucap om Cipto, setelah Rinda menandaskan minumannya.

"Om yang akan menyelesaikan masalah ini. Om pastikan, Danis dan gadis itu tidak menganggu kamu lagi."

"Rinda tidak apa-apa Om. Hanya terkejut saja. Dita memang sakit. Sepertinya kejiwaannya harus diperiksa. Dia sudah tidak memiliki rasa malu lagi," ucap Rinda.

Dalam hati om Cipto membenarkan ucapan Rinda. Orang normal mana yang mengumbar aibnya sendiri. "Tidak usah jadi pikiran kamu. Biarkan jadi urusan Om saja," balas om Cipto.

"Atas nama Danis, Om minta maaf, Rinda."

Om Cipto menepuk bahu Rinda. Lalu dia mendekati ayah Riza. Meminta maaf dan pamit. Masalah Danis tidak bisa dia anggap enteng. Sebagai orang tua, om Cipto merasa gagal. Meskipun Danis bukan putra kandungnya, tapi anak itu tumbuh besar bersamanya.

"Neng, kamu terima telepon dari siapa?" Ayah Riza bertanya, setelah Rinda duduk di dekatnya.

"Dari Dita, Yah." Jawab Rinda jujur.

Ayah Riza tidak lagi mempertanyakan masalahnya apa, sampai putrinya itu ketakutan. Dia percayakan om Cipto yang akan menyelesaikannya. Seperti janjinya pada Rinda, memastikan Danis dan Dita tidak akan mengusik Rinda lagi. Om Cipto menjanjikan hal yang sama pada ayah Riza.

Danis baru saja menuntaskan hasratnya begitu smartphone miliknya bersuara. Dia meminta Dita untuk diam. Setelah mengantur napasnya kembali normal, barulah Danis mengangkat panggilan dari om Cipto yang sudah kesekian kalinya.

"Papa ingin bicara." Suara om Cipto terdengar dari seberang sana.

Tanpa menunggu jawaban dari Danis, om Cipto sudah memutuskan panggilannya. Tidak perlu penjelasan apa-apa. Danis tahu, dimana dia harus menemui pria paruh baya yang dia panggil papa itu. Dan dari nada bicara om Cipto, Danis juga tahu, dia dalam masalah besar.

"Ada apa?" Dita bertanya, karena Danis hanya diam saja setelah menerima telepon yang dia tidak tahu dari siapa.

"Aku antar kamu pulang," jawab Danis mengabaikan pertanyaan Dita.

Setelah merapikan pakaiannya, Danis kembali duduk dengan sempurna dibalik kemudi. Selama berkendara, pikirannya tidak tenang. Masalah apa yang akan dibicarakan om Cipto. Yang Danis tahu dari mamanya, om Cipto sedang berusaha membujuk ayah Riza untuk memaafkannya.

Dita segera turun, begitu kendaraan Danis berhenti tepat di depan kediaman keluarga Heru. Yang berarti di depan kediaman keluarga Riza juga.

Dita turun dari mobil, bertepatan dengan bunda Nara yang baru saja masuk ke halaman rumahnya. Bunda Nara mengenali kendaraan yang berhenti di seberang rumahnya adalah kendaraan milik Danis, tapi dia berpura-pura tidak melihatnya.

Rinda sudah memutuskan hubungan dengan Danis, sudah bukan jadi urusan mereka lagi, jika Danis tetap berhubungan dengan Dita.

Di Jakarta, Jay mengajak Riska ke Bandung untuk menjenguk ayah Riza. Riska tidak menolak, dia bahkan meminta izin pada Jay untuk menginap hingga akhir pekan bersama kedua buah hatinya.

Tanpa Jay ketahui, Riska membawa semua surat-surat berharga miliknya. Dan juga perhiasan. Semua itu akan dia titipkan pada Rinda dan bunda Nara.

Saat mereka tiba di kediaman ayah Riza, bertepatan dengan Rinda dan ayah Riza yang pulang dari rumah sakit.

"Mami Nda." Si kembar Zia dan Zio memangil Rinda yang baru saja turun dari mobil ayah Riza.

"Halo kesayangan-kesayangannya mami Nda," balas Rinda.

"Sebentar ya, Mami bantu kakek turun dari mobil dulu." Ucap Rinda lagi.

"Ayah sudah pulang?" Jay yang bertanya, begitu melihat Rinda membantu ayah Riza turun dari mobil

"Tadinya setelah menitipkan anak-anak, kami mau langsung ke rumah sakit," ucap Jay, mencoba menjelaskan.

"Ayah jalan saja belum kuat, kok sudah pulang?" Riska protes.

"Kalau di rumah sakit terus, kapan Ayah bisa jalannya?" Jawab Ayah Riza sambil terkekeh.

Yang sebenarnya, dia tidak nyaman berada di rumah sakit lama-lama. Meskipun kamar yang dia tempati sangat bagus, untuk ukuran rumah sakit. Karena kamar yang terlalu bagus itu juga ayah Riza meminta izin dokter untuk mengizinkan dia pulang.

Ayah Riza tahu sifat Rinda. Putrinya pasti akan menganti biaya rumah sakit selama dia dirawat, pada om Cipto. Rinda tidak ingin berhutang budi. Apalagi hubungannya dengan Danis sudah berakhir.

"Kakek," panggil Zio dan Zia bersamaan. Kedua anak kembar itu langsung mendekati kakek mereka.

"Cucu-cucu kakek bagaimana kabarnya?" balas ayah Riza.

"Teh Ris, bantu Nda pegangin ayah saja, dari pada protes. Orang ayah juga sudah di rumah." ucap Rinda, menegur Riska.

"Biar Abang saja yang bantu ayah," ucap Jay.

Rinda sebenarnya ingin menolak. Tapi itu akan membuat ayah mereka curiga. Sehingga Rinda dan Riska menyerahkan ayah Riza pada Jay.

"Masuk yuk! Kita sapa Nini dan Ardi," ucap Rinda pada kedua keponakannya.

Bunda Nara bergegas ke pintu utama, begitu mendengar suara kedua cucunya. Dia memang sedang menunggu kepulangan ayah Riza bersama Ardi. Saat kendaraan ayah Riza tiba, bunda Nara sedang berada di kamar mandi. Jadi dia tidak mendengar.

"Bawa ayah langsung ke kamar saja Bang," ucap bunda Nara.

Ayah Riza protes. Dia bosan kalau harus di kamar terus. "Ayah mau di sini saja," ucap ayah Riza menunjuk sofa kebesarannya yang ada di ruang keluarga.

"Ayah masih kangen sama Zio dan Zia," ucap ayah Riza. "Sama Ardi juga," lanjut ayah Riza.

Untuk beberapa saat, keluarga itu duduk bersama di ruang keluarga. Saat ayah Riza mulai menanyakan masalah cabang baru yang di Bandung, Jay sedikit gelagapan menjawab tentang usahanya itu. Masalahnya, Jay tidak memberitahu Riska. Karena dia menyimpan rahasia di kantor cabang ini.

Riska pura-pura tidak tahu saja. Begitu juga dengan Rinda. Sampai Jay pamit untuk ke kantor cabang, dengan alasan ada pekerjaan yang harus dibahas dengan karyawannya yang dia percayakan mengelola kantor cabangnya.

Jay memang ke kantor cabang. Dia memang menemui karyawannya. Tapi bukan untuk membahas pekerjaan. Melainkan memuaskan adik kecilnya yang ditolak oleh Riska. Istrinya itu beralasan sedang halangan. Yang sebenarnya dia tidak sanggup lagi melayani pria yang pernah memasuki milik wanita lain.

Sebenarnya Jay lebih suka dipuaskan oleh Dita. Tapi tidak mungkin dia mengunjungi kediaman papa Heru. Bisa-bisa terbongkar rahasia yang dia jaga selama ini.

Jay tidak tahu, jika paman Reza yang diminta tolong Riska, sudah mengutus seseorang untuk mengawasinya. Siap-siap saja Jay, giliran kamu yang akan menyesal selanjutnya, atas kelakuan buruk mu itu.

Seperti papa Heru, yang akhirnya ketahuan oleh mama Ana, jika dia sudah menikah lagi di kota tempat dia bekerja. Hanya saja beda kasus. Bukan karena papa Heru buaya darat seperti Jay. Dia hanya butuh keturunan. Yang mandul mama Ana, bukan dia.

"Maaf." Hanya itu yang bisa keluar dari mulut papa Heru.

Apapun alasan papa Heru, tetap saja dia salah. Karena dia tidak meminta izin untuk menikah lagi. Menyesal kah papa Heru?

1
Yani
Kasianmmh Ana dan Riska sama di hianati suami
Yani
Ceritanya bagus seru 👍ttp semangat thor 💪💪
Yani
Bener" udah ga punya malu
Yani
Bener kaya Dita anak papa Heru kasihan mmh Ana di bohongi
Yani
Jangan" suaminya mmh Ana lagi
Yani
Oh... ternyata bukan anak kandung
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Jangan" suami kakak Rinda lagi
Yani
Oh.... ternyata Rinda punya dua kakak
Yani
Bagus Delia bongkar semuanya
Yani
Dasar perempuan licik semoga tidak terjadi apa" dgn ayahnya Rinda
Yani
Pasti orang suruhan si Dita
Yani
Jangan sampai Ayahnya Rinda meninggal thor
lanjut ttp semangat thor💪 ceritanya bagus 👍
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Betul CEO baru Rinda Keenan
Yani
Kayanya CEO baru Keenan deh
Yani
Kenalkan sama anaknya Rinda
Yani
Dita thor 🙏
Bunaya: Salam kenal Kak 🤗
Terima kasih untuk koreksinya
total 1 replies
Yani
Seru ni
Yani
Kebutuhan lain yang mendesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!