Andre baru saja membeli rumah yang letaknya bisa di bilang antara kota dan juga kampung, dan di sinilah dia merasa nyaman dengan harga rumah yang tidak seberapa mahal.
sedikit terpencil namun di bagian depan begitu asri karena ada pohon rambutan yang menaungi rumah tersebut, tapi ketenangan menunggu rumah ini tidak bertahan lama karena sebulan setelah tinggal di sana. Andre kerap kali menemukan jejak kaki berlumpur.
semula di abaikan saja karena dia tidak berpikiran macam-macam, namun itu terus terjadi sehingga rasa curiga pun mulai muncul.
Ada apakah dengan rumah ini?
Apakah ada sesuatu sehingga rumah di jual dengan harga murah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Jejak kaki berlumpur
"Hahhhh!"
Andre membuka mata dan ternyata hari sudah pagi dia merawat tempat tidur yang sudah kosong, Bima sudah tidak lagi ada di sebelahnya padahal tadi malam dia tidur di sini. mungkin saja saat ini Bima sudah bangun karena memang pemuda itu rajin bangun di subuh hari, melakukan sholat dan juga berbagai hal lain nya.
"Sudah jam berapa ya?" gumam Andre melihat ponsel.
"Ya Allah sudah jam sembilan begini." Andre kaget sekali karena sekarang sudah jam sembilan siang dan dia baru terbangun.
"Ini Bima kok tidak membangun kan aku, kemana dia pergi." Andre bergegas keluar kamar untuk melihat keadaan di luar sana.
Ternyata di luar Bima sedang mengepel lantai yang terlihat begitu kotor, di kira teman nya ini sudah ke mana-mana dan meninggalkan dia sendirian di rumah, sebab sekarang rasa takut lebih besar di dalam hati Andre tidak seperti saat baru-baru menempati rumah ini. setelah mengalami beberapa hal menakutkan maka Andre memang mempunyai nyali kecil, namun masih ada rasa tetap bertahan di sini.
Apa lagi Bima mulai terlihat nyaman saja dan justru bersemangat untuk membersihkan rumah supaya tidak terlihat angker lagi, mungkin saja nanti memang akan terlihat bagus saat sudah bersih seperti ada yang menghuni rumah ini di zaman dulu.
"Kau tadi malam seperti nya mengigau lah, Ndre!" Bima buka suara sambil bekerja.
"Memang nya kenapa?" Andre yang mengambil air minum jadi menoleh pada Bima.
"Ini lantai penuh dengan jejak kaki berlumpur, aku yakin tadi malam kau memang mengigau!" jawab Bima membuat Andre tegang.
"Yang benar saja kau, Bim!" teriak Andri langsung panik.
Bima hanya menarik nafas sambil menggelengkan kepala karena memang selama ini Andre kalau tidur suka mengigau dan kadang mau melakukan hal yang aneh, jadi tadi pagi dia langsung menduga kalau Andre yang menjadi pelaku ketika mendapati rumah mereka kotor dengan jejak kaki berlumpur yang sangat banyak.
Andre sendiri sangat tidak menyangka kalau dia sampai berbuat hal seperti itu dan rasa nya itu tidak mungkin karena kaki dia saja saat ini bersih, otomatis bila dia memang mengigau maka kaki nya kotor ketika kembali membaringkan tubuh di atas kasur dan terlelap bersama dengan Bima lagi. tapi ini kaki nya bersih sehingga tidak mungkin dia berbuat hal seperti itu, ada rasa ragu juga di dalam hati.
"Tapi kaki ku bersih, Bim!" Andre menunjuk kaki nya.
"Bisa saja setelah kau keluar dari sana maka kau cuci kaki." jawab Bima tanpa menoleh karena sedang fokus.
"Ah mana ada aku begitu, kalau memang mengigau Ya sudah begitu kaki kotor langsung naik di atas ranjang!" sergah Bima.
"Lah terus kamu nuduh siapa kalau ini bukan ulahmu? tidak ada setan yang punya jejak kaki, Ndre!" Bima langsung menatap sahabat nya.
"Benarkah?!" Andre jadi gamang sendiri.
"Setau aku ya, setan itu mengambang kaki nya jadi tidak mungkin lah mereka ada jejak seperti tadi." kekeh Bima.
Terdiam Andre karena sudah tidak bisa membantah lagi dan yang jelas pikiran yang sedang gundah karena mereka bingung harus bagaimana, rasa tidak mungkin dia mengigau keluar rumah dan mencelup kaki sampai berlumpur dan setelah itu malah cuci kaki pula baru naik di atas ranjang.
Jelas orang mengigau tidak mungkin punya pikiran untuk membersihkan diri dulu baru kembali tidur, oleh sebab itu Andre agak tidak percaya kalau ini memang ulah diri nya yang telah mengotori lantai. tapi kata Bima tidak ada hantu yang menapak lantai seperti ini, pasti ulah manusia dan yang di tuduh adalah Andre.
"Aku tidak tau jelas nya bagai mana, tapi yang jelas tadi kaki ini berjalan dari arah depan dan sampai menuju belakang." Bima menatap Andre yang terdiam.
"Kan agak tidak masuk akal kalau aku sambil punya pikiran cuci kaki dulu." masih tetap itu yang Andre ragukan.
"Sebenarnya aku juga berpikiran demikian." Bima mengangguk pelan.
"Nah iya kan, karena mustahil orang mengigau punya pikiran untuk cuci kaki dulu!" sambar Andre sangat yakin.
"Iya juga, pikiran orang mengigau tidak jelas ke mana jadi tidak mungkin mau cuci kaki segala." Bima juga baru sadar akan hal yang tidak mungkin itu.
Andre segera membuka pintu depan untuk memastikan apakah masih ada jejak kaki yang lain, tapi ternyata sudah bersih karena Bima sudah membersihkan sejak pagi tadi. makan sekarang halaman rumah mereka terlihat begitu rapi, daun kering sudah tidak ada di teras karena memang sudah ada sapu oleh Bima sehingga kesan seram sedikit memudar.
Tapi di hati Andre rasa seram itu masih tetap ada tidak bisa menghilangkan nya, apa lagi ini sekarang malah ada jejak kaki berlumpur walau dia tidak yakin apakah ini memang setan atau ulah manusia. tapi kalau manusia bagaimana caranya masuk ke dalam rumah lewat depan dan keluar lewat belakang, sedangkan rumah saja dalam keadaan terkunci rapat.
"Tadi pintu nya terkunci atau terbuka, Bim?" Andre menoleh pada Bima.
"Yang depan terbuka lebar tapi kalau yang belakang tetap terkunci rapat." jawab Bima.
"Loh berarti memang ada orang masuk dong kalau pintunya terbuka!" kaget Andre.
"Entah lah, barang kita sama sekali tidak ada yang hilang dan aku sudah cek semua tadi." ujar Bima yakin.
Andre yang masih melongo karena dia bingung antara mau percaya atau mencari tahu apa yang sudah terjadi ini sebenarnya, kenapa semua menjadi rumit begini dan sekarang keanehan makin menjadi saja seolah mereka ingin menunjukkan diri secara nyata kalau ada penghuni lain di rumah ini.
"Kaki itu?" Andre mengintip Bima yang sedang mengepel dari jendela.
"Ya, kaki nya mengambang tidak menempel pada lantai." gumam Andre sadar sekarang.
"Berarti memang ini bukan ulah hantu melainkan ulah manusia, siapa yang sudah masuk ke dalam rumah ya?" batin Andre setelah melihat kaki gadis itu.
Dari film yang dia tonton pun bahwa yang nama nya hantu memang kaki nya tidak menapak lantai, sama seperti gadis yang ada di sebelah Bima itu karena sekarang kakinya memang mengambang sekitar tiga centi dari lantai rumah.
"Masa iya aku yang melakukan nya, jadi aku masuk rawa dan masuk lagi untuk mengotori lantai?" Andre pusing sekali di buatnya.
Otak mungil ini tidak bisa untuk menyelesaikan atau memikirkan masalah yang tengah ia hadapi, apa lagi sebelum nya dia sama sekali tidak pernah berurusan dengan hal ghaib, mendadak saja sekarang dia harus punya urusan dengan setan setelah membeli rumah angker ini.
Selamat pagi besti, koreksi nya kalau ada yang typo ya, terima kasih.
terkbul Sudh ke ingin pak min gentayangan dan menuntut balas pak min dirasuki oleh asu baung kah?
Masih hidup pak Min tiada kata insyaf dan berserah diri pd Gusti Allah.Eh sudah mokat malah gabung kolab dengan iblis lagi.
ksih lh mkan kinan😄😄 kan pak min belum makan
sate sate siapa yg mau beli sate😁🤭🤭