Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.
ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.
Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.
Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......
ikuti kisah baru aku....
" CINTA INI MEMBUNUHKU......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 tak ketemu
Amara terlihat kembali berada di lantai bawah, dan seperti sedang mencari sesuatu.
Hari ini ia tahu Sari tidak akan datang.
Benar yang di katakan gadis itu...gadis itu hanya akan datang dua hari sekali untuk membersihkan apartemen ini.
Dan sudah beberapa kali Amara bertemu dengah gadis itu sejak ia berada di sini.
Dan hari ini Amara yakin Sari tidak akan datang karena kemaren gadis itu sudah datang.
Perihal makanan,
Rupanya gadis itu juga sudah menyiapkannya, ia hanya tinggal memanaskannya saja.
Hanya memanaskan makanan saja awalnya itu adalah hal yang sangat sulit dan mengerikan bagi seorang Amara.
Awalnya Amara tak bisa, ia bahkan tak makan seharian karena ia yang memang tak bisa melakukan pekerjaan dapur sama sekali ketika Sari tak ada jadwal datang ke apartemen ini.
Tapi sekarang ia sudah bisa.
Ia cepat belajar, ia memperhatikan dan mengingat semua yang di ajarkan Sari tentang menghangatkan makanan dan memasak nasi di mesin penanak nasi.
Itu semua Amara pelajari dari Sari.
Walau bukan seorang wanita pintar dan cerdas, tapi sebenarnya Amara juga bukan wanita yang bodoh bodoh amat.
Pagi tadi saat sarapan ia bisa memanaskan makanan yang di sudah di siapkan oleh Sari untuknya sekaligus memasak nasi untuk sarapannya sendiri.
Selama hampir semingguan ini Amara juga tak lagi melihat kehadiran sosok seorang Mattew di apartemen ini sejak hari di mana laki laki itu meninggalkannya begitu saja seperti hewan.
Amara terus berkeliaran dan berputar putar di semua ruangan terbuka di ruangan itu.
Kemaren ia sempat melihat Sari mencharger sebuah ponsel.
Ia berusaha mencurinya namun gagal, ia sengaja tidak meminjamnya karena tidak mau Sari tahu kalau ia memiliki ponsel.
Ia takut Sari akan melaporkan itu ke pada Mattew.
Amara gelisah sekaligus jengkel, lagi lagi ia tak menemukan apapun yang ia cari.
" akhh...." Amara mengerang kesal sambil menjambak rambutnya.
Akhirnya wanita itu memutuskan kembali ke kamar dengan raut wajah kesal dan dongkol.
Beberapa waktu setelah Amara pergi meninggalkan lantai bawah apartemen itu,
Cklek...
Pintu apartemen itu terlihat di buka dari luar, Seorang pria dengan postur tubuh yang tinggi menjulang dan berkulit putih dengan mata sedikit sipit namun tetap terlihat sangat tampan masuk ke dalam apartemen itu.
Dia adalah Mattew...
Selama satu mingguan ini ia kembali ke negaranya karena ada hal tentang pekerjaannya yang harus ia kerjakan di sana.
Dan hari ini ia kembali...
Tapi bukannya kembali ke rumah di mana saat ini kedua orang tuanya dan kedua saudaranya berada karena memang saat ini keluarganya itu memang sedang berada di sini.
Tapi ia justru datang ke apartemennya ini.
Seseorang yang ia tinggalkan begitu saja selama hampir satu minggu yang lalu sedikit mengganggu pikirannya.
Mattew terus melangkah ke arah tangga dan langsung menapaki satu demi satu anak tangga hingga ia sampai di depan pintu kamar di mana ia meninggalkan Amara satu minggu yang lalu.
Kening Mattew berkerut ketika ia melihat pintu kamar itu tidak di tutup dan malah terbuka hampir setengah.
Mattew langsung masuk dan segera menelisik ruangan itu.
Tidak ada jejak Amara di dalam kamar itu, tatapan matanya beralih ke arah balkon.
Saat itu segera ia melihat sosok yang ia cari berada di sana.
Tirai yang di buka membuat Mattew bisa melihat dengan jelas keberadaan Amara saat ini.
Karena dinding penyekat antara kamar ini dan balkon kamar adalah sebuah kaca bening saja.
Darah Mattew seketika berdesir ketika ia memperhatikan Amara dari belakang.
Amara sedang berdiri menghadap ke arah luar balkon.
Ia hanya memakai kemeja kebesaran yang Mattew tahu pasti itu miliknya.
Kemeja itu hanya sampai menutupi tubuh Amara bagian bawah pinggang atau hanya sampai pahanya bagian atasnya saja.
Kaki jenjang wanita itu terekspose sempurna apalagi posisi wanita itu yang saat ini sedang sedikit menekuk tubuhnya.
Mattew melangkah ke arah balkon sambil melepas jaz, kemeja dan akhirnya juga celananya.
Dan kini Mattew hanya memakai boxernya saja.
Laki laki itu terus melangkah ke arah sosok Amara yang sepertinya tak menyadari keberadaannya sama sekali.
Mattew berhenti ketika ia tepat berada di belakang Amara.
Matanya tak berkedip memindai lekuk tubuh dan kemolekan kulit wanita di hadapannya itu.
Hingga akhirnya...
Grep..
Mattew langsung melingkarkan ke dua tangannya pada pinggang ramping wanita itu kemudian meremas ke dua aset kembar Amara.
Mattew sedikit terkejut ketika ia merasakan wanita itu tak memakai apapun di balik kemeja yang ia pakai.
Sementara Amara,
Jelas wanita itu terkejut bukan main mendapat perlakuan ini.
Amara memegang kedua tangan Mattew yang meremas kedua aset kembar miliknya dan berusaha melepaskan diri.
Ia benar benar terkejut dan tidak menyadari ke hadiran laki laki itu.
" lepaskan...!! " sentak Amara kesal dengan berusaha melepaskan diri dari belitan laki laki itu.
Tapi apalah kekuatan seorang Amara jika di bandingkan dengan seorang Mattew Nix....
Mattew semakin menggila, bukannya melepaskan remasannya....laki laki itu malah mencium dan sedikit menghisap tengkuk Amara.
" kau sengaja menggodaku kan ?! " bisik Mattew di sela sela sesapannya di tengkuk Amara. Tangan laki laki itu terus meremas bukit kembar Amara dan sedikit memlintir pucuk bukit kembar itu dari luar kemeja dengan gemas.
Sementara tangannya yang lain menjelajah kian ke bawah dan berakhir pada milik Amara yang terasa hangat di bawah sana.
Mattew dengan lancangnya mengusap dan akhirnya memasukkan jarinya ke sana.
" ti..dakkk...." menahan sesuatu dengan susah payah, Amara menjawab tuduhan Mattew itu.
Ia memang tak memiliki niat seperti yang di tuduhkan oleh Mattew padanya itu.
" oh ya....lalu apa ini ?! Kau bahkan tidak memakai apapun di balik kemeja ini " jawab Mattew tak mau kalah.
" kau memang liar Amara " lanjut Mattew sambil terus melakukan aksinya di bawah sana juga di dada Amara.
Amara benar benar di buat hampir gila karenanya.
" lepaskan aku...lepaskan aku..." sentak Amara sambil menggigit bibirnya.
Sesuatu yang entah namun terasa begitu luar biasa mulai menerjang dirinya kala Mattew terus menggerakkan jarinya jarinya di bawah sana.
Ada suara yang seolah ingin lolos dari bibirnya tapi Amara jelas tak mau melepaskan itu.
" lepaskan ?! Kenapa ?! Kulihat kau sangat menikmati ini hemmm....." kata Mattew sambil membalik Amara dan kemudian mulai menyesap pucuk bukit kembar wanita itu dengan tanpa membuka kemeja.
Gesekan kain basah dan gigitan pelan Mattew pada salah satu bukit kembarnya membuat Amara kian blingsatan.
Apalagi laki laki itu menambah ritme gerakan jemarinya di bawah sana.
Amara memejamkan mata demi menahan segala rasa yang kini memenuhi jiwanya.
rasa jijik, marah namun tak ia pungkiri..rasa nikmat itu juga ada.
" kau basah hemmm....." bisik Mattew yang kini telah beralih pada ceruk lehernya, namun kedua tangan pria itu masih tetap aktif di tempatnya semula.
aray malah Matt yg bangunkan dia?
❤❤❤😍😙😗