NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Pandang Sebelah Mata

Aku Yang Kau Pandang Sebelah Mata

Status: tamat
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / CEO / Cewek Gendut / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:84.1k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Hana Nayaka tidak percaya, jika pria yang menikahinya dua tahun lalu dengan mudah menjatuhkan kata talak hanya karena dia mendatangi kantor tempat suaminya itu bekerja.

Sudah hampir 3 bulan belakangan ini, Adam Husain melewatkan sarapan dengan alasan harus datang ke kantor pagi-pagi sekali karena pekerjaannya sedang banyak dan mendesak.

Braakkk...

Rantang makanan yang dibawa Hana dilempar hingga semua isinya berhamburan.

"Dasar istri tidak berguna sudah miskin, udik, kampungan lagi. Untuk apa kamu datang ke kantor, mau buat aku malu karena punya istri macam kamu."

"Mulai hari ini, Hana Nayaka bukan istriku lagi. Aku jatuhkan talak satu." Ucap Adam lantang.

"Mas... Kamu kenapa tega padaku? Apa salahku?" Tangis Hana pecah di depan lobby perusahaan tempat Adam bekerja sebagai manager keuangan.

Hana pergi dengan membawa luka yang menganga dan dendam membara.

"Aku pasti akan membalasmu, Adam. Kamu lupa siapa aku." Gumamnya.

JANGAN MENABUNG BAB!
SUPAYA CERITA INI BERUMUR PANJANG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Besar Hana

Setelah mendengar Hana berbicara, entah mengapa membuat Marisa tidak berkutik. Bukan karena merasa kalah bicara, tapi karena semua yang dikatakan Hana adalah benar sesuai kenyataannya.

Tapi, ego Marisa tetap tinggi. Dia tidak mau kalah saing dengan wanita yang tidak sepadan. Benar-benar tidak sepadan karena mereka berdua seperti angka sepuluh.

"Tante aku pulang dulu ya. Aku pergi karena tidak ada Langit di sini, tapi bukan berati aku menyerah." Ucap Marisa.

"Sampai kapan pun, Langit akan tetap menjadi milikku. Calon suamiku!" Usai mengatakan kalimat tidak pentingnya, Marisa pergi dengan dagu terangkat.

Setelah itu, Hana pun beranjak dari ruang makan menuju Paviliun.

Tapi sebelum benar-benar pergi, Hana ingin meluruskan semua perkataannya.

"Nyonya Senja, aku minta maaf. Semua perkataanku tadi hanya spontan. Tidak ada maksud lain, aku hanya ingin mempertahankan harga diriku. Dan mengenai perasaan Tuan Langit, sungguh aku minta maaf sebesarnya. Untuk saat ini, aku masih ingin menata hati." Ucap Hana.

"Dan mungkin sebaiknya aku pamit, terima kasih atas semua kebaikan kalian selama ini membantu permasalahanku. Mulai dari mencari bukti perselingkuhan, menyewakan seorang pengacara dan memberi tempat tinggal yang sangat nyaman. Tapi, sepertinya aku harus pergi. Aku akan cari kontrakan saja. Maaf jika aku punya banyak salah, terutama tentang Tuan Langit."

Setetes air mata jatuh di pipi chuby Hana, sebenarnya dia berat untuk meninggalkan rumah itu. Tapi mau bagaimana lagi, Hana tidak ingin terlibat lebih jauh. Perselisihan antara Langit dengan Marisa. Dia tidak ingin menjadi kambing hitam atas masalah mereka berdua. Karena memikirkan permasalahan hidupnya saja sudah pusing tujuh keliling rasanya.

Hana bergegas menuju Paviliun belakang. Beruntung sejak datang hari itu, dia belum membongkar koper miliknya. Jadi tinggal memasukkan sedikit barang. Sekarang juga Hana sudah siap pergi dari kediaman Tuan Angkasa.

Hana tidak berani lewat dalam, dia menyeret kopernya melewati pintu samping yang terdapat batu koral. Tekad hanya sudah sangat kuat.

Hana melajukan mobilnya menuju keluar, hingga suara mobil yang berjalan terdengar oleh Tuan Angkasa yang sedang membaca koran di ruangannya.

Tuang Angkasa beranjak dari tempat duduknya, menuju jendela berukuran besar yang ada di ruang kerjanya.

"Hana... Mau ke mana dia?" Merasa ada yang tidak beres, bergegas dia turun menemui istrinya.

"Ma... Mama... Ke mana Hana? Kok dia pergi tidak pamit? Ada apa? Apa yang tadi kalian bicarakan? Apakah melukai perasaannya?" Tuan Angkasa mencecar banyak pertanyaan.

"Hana pergi dari rumah ini. Dia merasa tersinggung dengan omongan Marisa yang mengatainya seperti gajah. Marisa menganggap Hana sebagai saingan, sedangkan kita tahu kejadian sebenarnya."

"Cinta Langit bertepuk sebelah tangan, tapi Marisa menuduh Hana mengguna-guna kita semua, terutama Langit. Marisa bersikukuh menganggap Langit calon suami yang harus tetap menikahinya. Maafkan Mama... Semua ini karena salah Mama yang sudah egois. Sekarang bagaimana ini Pa, jika Langit tahu jika Hana pergi. Dia akan semakin membenci Mama."

"Hufff... Semua sudah terjadi Ma. Jangan terus menerus Mama sesali. Jangan hiraukan Marisa, biar itu menjadi urusan Papa dan Langit. Percayalah, putramu itu tidak akan menyerah dengan cintanya terhadap Hana. Entah mengapa feeling Papa kuat, jika Hana merupakan jodohnya Langit. Tapi, kita berdua tidak perlu ikut campur terlalu dalam lagi."

"Biarkan cinta mereka bertemu dengan sendirinya, biarkan takdir yang mempersatukan. Sebagai orang tua, kita hanya perlu memberi dukungan dan doa. Serta memantau dari jauh semua hama yang berusaha mengganggu mereka. Untuk sekarang, biarkan Hana pergi. Tapi Papa akan kirim orang untuk memantau Hana dari kejauhan. Mama benar-benar merestui Langit?"

Tuan Angkasa ingin memastikan sekali lagi apa keinginan istrinya itu. Jika memang tulus ikhlas merestui, maka tugas Tuan Angkasa melindungi.

"Mama, pergi ke rumah temanmu. Peringatkan dia untuk bisa mendidik Marisa dengan benar, jika tidak ingin aku yang mendidik dengan caraku sendiri." Tegas Tuan Angkasa.

"Baiklah Pa, ayo antarkan aku."

Sementara itu mobil yang dikendarai Hana semakin jauh keluar kota. Entah ke mana tujuan Hana, yang pasti dia hanya ingin pergi meninggalkan Ibu Kota Jakarta.

Setelah berkendara sekitar 4 jam, karena Hana melajukan dengan santai. Kini Hana berada di Bandung. Tidak tahu siapa yang dituju, tapi Hana merasa ada kedamaian.

"Sebaiknya aku cari rumah kontrakan, daripada sewa kamar hotel mahal. Aku harus bisa berhemat sekarang. Ahh... Beruntung kemarin belum jadi beli apartemen yang mahal itu. Aku tidak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini, rumit sekali. Kenapa juga Tuan Langit berbicara menyukaiku, sejak kapan? dan kenapa? Sedangkan masih banyak gadis lainnya."

Sambil melajukan mobilnya menuju pemukiman warga, Hana tidak henti-hentinya merutuki kejadian yang menjungkir balikkan hidupnya hingga membuat kepalanya pusing.

Urusan dengan Adam belum selesai, kini ditambah urusan cinta Langit. Dan yang membuat Hana menghindar, dia tidak ingin dianggap pelakor. Atau dijadikan kambing hitam atas perselisihan antara Langit dan Marisa.

Perceraian dengan pria yang dicintai, jujur membawa dampak trauma berat. Ketidak percayaan Hana atas cinta, membuat wanita gendut itu memilih untuk menyendiri dan hidup sendiri. Mensukseskan diri adalah jalan ninjanya. Hana tidak ingin terus terpuruk, meratapi nasib buruk bukan gayanya. Cukup sudah air mata terbuang di hari kata talak terdengar.

Mobil Hana berhenti di depan sebuah gardu yang terdapat Ibu-ibu sedang bergurau sambil momong. Lantas Hana turun dari mobilnya, lalu dengan sopan dia bertanya.

"Maaf, mau tanya apakah di sini ada rumah yang dikontrakkan?"

"Untuk siapa?" Tanya seorang Ibu.

"Untuk saya sendiri, yang ada garasi di dalamnya." Jawab Hana.

"Oh... Kebetulan, ada rumah yang dikontrakkan tapi lumayan besar ukurannya. Bukan kontrakan petak seperti kebanyakan. Apa kamu mau? Katanya juga sih kalau ada yang minat beli, pemiliknya malah lebih senang." Ucap wanita yang menggendong bayi.

"Kalau begitu boleh tunjukkan di mana rumahnya." Tanyanya sekali lagi.

"Boleh, mari ikuti saya." Jawabnya.

Berbeda dengan Hana yang sudah menemukan tempat untuk dia berteduh. Langit kini uring-uringan sendiri. Siapa sangka, setelah dia pergi meninggalkan rumah orang tuanya karena merasa kecewa telah ditolak Hana. Langit kembali setelah sore hari, berharap bisa bertemu pujaan hati. Berbicara dari hati ke hati, tapi harapannya itu semakin jauh.

"Kurang ajar kamu Marisa, aku akan membunuhmu jika menghalangi kebahagiaanku."

Prannggg...

Beberapa botol parfum mahal pecah berantakan di lantai kamarnya. Rasanya Langit sudah sangat frustasi. Bertahun-tahun merasakan sakitnya cinta sepihak, kini setelah Hana hampir berstatus janda, dia kembali kehilangannya.

"Hana... aku pasti akan mendapatkanmu. Tidak peduli jika kamu menolakku."

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lydia
🤣🤣Lanjut Author. Terima Kasih.
Pawon Ana
dietnya hana hanya angan angan ya 🤣
Azahra Rahma: dietnya di mimpi doang,,,lihat rendang dan teman²nya langsung kalap dia
total 3 replies
nacho hong
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Asyatun 1
lanjut
Pawon Ana
ya Allah langit dari awal cerita dia masuk sudah dibully Thor😂
Erchapram: Wkwkwk gemes tau gak sih
total 1 replies
partini
hemmmmm belah belah deh
partini: udah di pucuk pucuk 😂😂
total 2 replies
Mineaa
Alkhamdulillah..... pejuang garis dua
di berikan keajaiban..,.plus di tambah bonus lagi...bukan hanya satu tapi tiga sekaligus..... waaahhh....daebaaaakkk......
amazing Author......lope lope sekebon....🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Azahra Rahma
akhirnya perjuangan Hana dan langit membuahkan hasil ,,dan hasilnya bukan cuma 1 tapi lngsng 3
Azahra Rahma: 🤣🤣🤣🤣 tapi akan tetap terlihat cantik dan menggemaskan di mata langit yg sudah bucin akut kak
total 2 replies
Azahra Rahma
kasihan sekali ya langit baru merasakan nikmatnya mendaki gunung lewati lembah berapa kali,,eh sudah harus puasa🤣🤣🤣🤣🤣 ,,
Sensi💕
ini cerita apaan astagaaa, ngakak bgt sumpah 😭🤣
aku cuma baca, tp aku ngerasa malu sm kelakuan para tokoh yg absurnya ga karu2an.. 😭🤣
Asyatun 1
lanjut
Azahra Rahma
bacanya aku pakai nada host sepak bola yg kalau ngomong cepet bgt,,trs pas gol teriak kenceng bgt
Erchapram: Wkwkek🤣🤣🤣
total 1 replies
Azahra Rahma
makin melar lah tuh badan,,udah di Dubai juga masih aja makan khas indo yg super berlemak
Azahra Rahma: aku kpengin nasi Padang udah semingguan baru keturutan tadi siang,,,karena tiap hari hujan Mulu jadi males pergi,,trs kalau Sabtu Minggu aku kerja
total 2 replies
Ria Adek
Nahh.. Bener yg di katakan Papa Angkasa..
Jadi ortu ya pantau, beri nasehat, dan do'akan saja..
Jangan pula selalu mengekang kehidupan nya..
Perlakukan anak sesuai dengan usianya..
Jangan memperlakukan Langit seperti anak lelaki usia remaja..
Sebab dia sudah dewasa..
Sudah tumbuh bulu di mana² juga..
Ngapain di paksa²..
Daripada gak bahagia nantinya..
Pasti bakal gak berkah pernikahannya..
Jadi, kita sebagai orang tua..
Hargailah keputusan anak, agar mereka juga menghargai orang tua.. 😁
Ria Adek: Hmm.. Gitu dong Langit..
Kejar Hana.. Cari sampai dapat.. 👍🏻😎
total 1 replies
Azahra Rahma
semoga berhasil ya Hana dan langit,,kalau perlu lngsng jadi kembar deh baby-nya
Erchapram: 🤣🤣🤣🤣 gajah yang lagi hamil juga
total 3 replies
Azahra Rahma
lanjut Thor sampai mereka punya anak
Erchapram: Tentu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!