NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Bab 15~Hubungan Darah.

Shizen mengutus kembali Naga api untuk menghadapi sekelompok orang di luar sana.

Seperti sebelumnya ketika menghadapi Zhang Yuze, naga api muncul setelah tanah bergetar dan keluar dari dalam kuil.

GROOOOOOOOAAARRRRR

Naga api meraung keras sembari menyemburkan api panas dari mulutnya, lalu menyerang dengan cakarnya yang tajam serta mengibaskan ekornya.

Wuuuuuuuuuussssshhhh

Pertarungan sengit terjadi karena para Gui itu berusaha keras melawan naga api.

Tapi tentu saja naga api tak bisa dikalahkan. Hanya mereka yang memiliki hati tulus yang mampu mengalahkan naga api.

Semburan dan serangan cakar naga api menewaskan para Gui.

Laohu bergerak mundur menghindari serangan naga api, lalu kabur menyelamatkan diri. Ia teringat kejadian seratus tahun lalu ketika membawa pasukan yang hendak menangkap Shizen.

Karena serangan cakar naga api juga lah wajahnya terluka. Hingga kini, pemimpin Gui itu masih ketakutan jika berhadapan dengan naga api.

"Sudah seratus tahun berlalu tapi aku tetap tak bisa mengalahkannya," desisnya sambil melesat pergi.

Sementara Xia Lien dan kedua pengawalnya hanya bisa bersembunyi di balik pepohonan. Ketiganya menyaksikan keganasan naga api ketika melenyapkan para Gui.

"Pemimpin Gui itu pergi ketakutan!" desis Junjie.

"Dilihat dari cara menghindar, sepertinya orang itu pernah melawan Naga Api sebelumnya," Lee Wei berkomentar. "

Xia Lien menimpali. "Benar. Bahkan ketika penyelamatan diri. Ia tahu kapan harus bertahan dan kapan harus pergi,"

Ketiganya kini tak berani mendekat, namun tetap penasaran akan misteri yang ada di dalam kuil kuno tersebut.

Shizen sang penjaga Kuil Naga, kini terlihat menyeringai puas karena berhasil melenyapkan para Gui.

"Saat ini mungkin Naga Api yang bertindak, tapi lain kali kau yang harus turun tangan menumpas kejahatan, Yuze." ujar Shizen.

Zhang Yuze mengangguk. "Aku siap melakukannya, Paman."

"Bagus. Tepati janjimu dan aku akan menepati janjiku," desis Shizen lalu bertanya serius. "Oh iya, aku baru teringat sesuatu. Apa kau pernah melihat benda ini?!" Diperlihatkannya sebuah kalung giok dengan ukiran naga di dalamnya.

Zhang Yuze memperhatikan benda tersebut dengan seksama sambil mengingat-ingat. "Dulu aku pernah melihat benda ini, tapi di mana?"

"Coba ingat-ingat lagi, Yuze!"

Pemuda itupun terdiam berusaha mengingat sesuatu. Tak lama dari itu ia pun berseru. "Ah, aku ingat. Ibuku pernah memperlihatkan kalung liontin sama seperti ini. Beliau bilang itu adalah pemberian dari Nenek pihak Ayah sebagai warisan turun temurun keluarganya." bebernya kemudian.

Mendengar itu Shizen langsung memeluk Zhang Yuze dengan penuh haru. "Aku sudah tahu bahwa kita memiliki ikatan darah, Yuze. Secara tidak langsung kau adalah keturunanku!" ungkapnya.

Mata Zhang Yuze mengerjap bingung. "Ke...turunan?!"

Shizen mengurai pelukan sebelum berkata lagi. "Kau adalah cicit dari keluarga Xiao dan aku.... Putra kelima, Xiao Shizen." akunya dengan mata berkaca. "Kau pasti keturunan salah satu Kakakku," lanjutnya kemudian.

Zhang Yuze mencoba mencerna ucapan Shizen. "Jadi maksud Paman, kita ini keluarga?"

"Iya, dan aku sudah menebaknya ketika melihatmu bermeditasi. Caramu memusatkan pikiran dan jurus-jurus yang kau keluarkan itu adalah jurus rahasia suku Feima."

"Jurus rahasia suku Feima?!" Zhang Yuze semakin bingung.

"Tidak sembarang orang yang bisa menguasai jurus rahasia suku Feima kecuali keturunannya langsung," imbuh Shizen.

"Tapi, aku mempelajari jurus itu dari kitab kuno yang kudapat ketika bertarung melawan monster banteng di Pulau Tanpa Nama." aku Zhang Yuze. Ia tak ingin Shizen salah paham karena mengira mereka memiliki ikatan darah.

Shizen memeriksa kitab kuno tersebut untuk memastikan. Benar bahwa itu adalah kitab rahasia suku Feima. Di dalamnya terdapat tehnik-tehnik pengendalian diri dan jurus rahasia yang hanya bisa dipelajari dan dipahami oleh keturunan asli suku Feima.

Keturunan luar memang masih bisa mempelajari ilmu dari kitab kuno tersebut, tapi hasilnya takkan sama dengan keturunan asli. Dan Zhang Yuze bahkan bisa melebihi Shizen dari segala tehnik yang dipelajarinya.

"Itu bukan hal kebetulan, Yuze. Dewa pasti menginginkan pertemuan kita," imbuhnya.

Sejenak terdiam, hati Zhang Yuze mencelos. Selama ini ia tak percaya pada keberadaan Dewa. Mengapa demikian? Baginya Dewa tak adil karena telah merenggut nyawa sang ayah yang selalu setia pada-Nya. Begitupun sang ibu yang dibiarkan kesakitan dan Dewa tak sedikitpun membantu.

"Aku tidak percaya pada keajaiban Dewa, Paman. Namun aku berharap Dewa bisa menolong nyawa Ibuku dari kematian. Beliau terus berjuang demi menyelamatkan penduduk Desa, tapi ..." Zhang Yuze terisak sambil bercerita. "... Bahkan Dewa tak datang untuk memberikan pertolonganya."

Shizen menepuk pundak Zhang Yuze untuk menenangkannya. "Semua kejadian pasti ada hikmahnya, Yuze. Dengan Ibumu yang terluka, akhinya kau mau datang ke tempat ini untuk mencari pertolongan Dewa. Bukankah itu sama saja bahwa kau percaya pada keajaibannya?!"

Zhang Yuze hanya diam.

"Begini saja, Yuze. Kau tak perlu menunggu dua tahun lagi untuk bertemu Ibumu. Pulanglah ke Desa dan obati luka Ibumu dengan ramuan ini," Shizen menyerahkan sebuah botol kecil berisi eleksir penyembuh. "Tapi ingat, Yuze. Setelah Ibumu sembuh, kau harus kembali ke mari dan jangan katakan pada siapapun bahwa kau menemukan Kuil Naga bahkan membunyikan lonceng Zhong!" peringkatnya kemudian.

"Memangnya kenapa jika orang lain tahu?!" Zhang Yuze penasaran.

Shizen berbalik memunggungi. "Kau akan dimanfaatkan oleh orang lain untuk kepentingan pribadi," Namun Shizen tak mengatakan hal itu dan berkata bohong padanya. "Kau akan kehilangan akal sehat atau... tidak waras." celetuk Shizen asal.

Mata Zhang Yuze membulat. "Aku akan jadi gila? Astaga, kejam sekali kau, Paman."

Shizen tersenyum namun ia tidak memperlihatkannya di hadapan Zhang Yuze. "Karena itu aturan Kuil Naga dan kau harus mematuhinya. Ingat, Kuil Naga harus tetap disembunyikan dari pihak luar termasuk orang terdekatmu bahkan Ibumu sekalipun. Jika sampai itu terjadi, kau tidak akan sanggup membayangkan apa yang akan menimpa keluargamu nanti." ancam Shizen.

"Baiklah Paman, aku tidak akan menceritakan apapun pada keluarga atau Ibuku." janjinya.

Shizen membuka portal untuk Zhang Yuze keluar dari Kuil tanpa melewati pintu depan seperti sebelumnya.

Wuuuuuuuusssshhhh

Cahaya menyilaukan itu membias lalu berpendar menyisakan butiran-butiran kecil sebelum menghilang.

Zhang Yuze membuka mata dan mendapati dirinya sudah berada di tengah hutan misteri lagi. "Ah, akhirnya aku kembali lagi." cicitnya.

Pemuda itu membuka tangan dan memastikan bahwa itu bukan mimpi. Botol eleksir tetap berada dalam genggamannya, dan itu nyata.

"Ibu, aku sudah mendapatkan penawar racun hitam. Tunggu aku pulang dan mengobati lukamu, Ibu! gumamnya girang.

Tanpa disadari, beberapa orang menyaksikannya dari kejauhan. Mereka segera menghampiri ketika Zhang Yuze hendak melangkah pergi.

"Zhang Yuze, sedang apa kau di sini? Mengapa kau bisa keluar dari batu besar itu?!"

Zhang Yuze terkejut refleks menoleh. "Kau?!"

...Bersambung ......

1
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
Mamat Stone
sehat selalu Thor
Machan: makasih, kak. sehat selalu juga untukmu🤗
total 1 replies
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Mamat Stone
/Facepalm/
Mamat Stone
/Silent/
Mamat Stone
/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!