NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Area ehem ehem! Yang bocil harap Skip!!!

Bagi Candra, sang Casanova, tidak ada perempuan yang bisa dia ajak serius untuk menjalin suatu hubungan setelah merasa hidupnya hancur karena perceraian sang ayah dan ibunya.

Perempuan bagi Candra adalah miniatur, pajangan sekalian mainan yang hanya untuk dinikmati sampai tetes terakhir.

Namun, kehadiran Lila, seorang gadis yang kini menjadi adik tirinya, membuat dia harus memikirkan ulang tentang cinta. Cinta dan benci hadir bersamaan dalam indahnya jalinan kasih terlarang.

Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilanggar dan sudah melampaui batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingat Si Bocah

Kalila jadi mandi entah sudah berapa kali hari ini. Kalila merasa badannya tak suci lagi sebab sudah disentuh seenaknya oleh Candra yang sampai jam makan malam tiba belum muncul juga batang hidungnya.

Mama sudah masak banyak makanan enak. Konon kata pembantu di rumah itu, Candra suka makan sop ayam juga perkedel. Mama Belina yang pandai masak sudah membuat itu dengan tangannya sendiri. Tapi Candra belum pulang juga. Terlihat raut kecewa mama Belina di mata Kalila, pasti mama berharap sekali anak tirinya makan bersama mereka sekarang dan mencicipi masakan buatannya lagi.

"Kamu lain kali gak usah repot-repot masak begini, Ma." Papa mengusap punggung mama berusaha menghibur. Bagaimanapun ia tahu, istrinya berusaha meraih hati sang anak tiri dengan segala cara.

"Ah, gak apa kok Pa. Nanti, kalau pulang Candra pasti makan."

Kalila menatap mamanya dengan pandangan sedih. Candra memang keterlaluan, selain membuat Kalila jengah dengan tingkahnya, ia juga sudah membuat ibunya yang baik hati itu kecewa.

Padahal mama Belina tak seperti ibu tiri yang lain apalagi yang seperti di dalam lagu yang liriknya hanya cinta kepada ayahmu saja. Namun, Kalila juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ia malah tidak mau lagi membahas apapun mengenai Candra. Cukup sudah Candra menyentuhnya seenaknya. Ia tidak mau lagi kecolongan.

"Ma, Pa, besok Lila mau nginep di rumah Jessy boleh gak? Jessy orangtuanya lagi di Ausy, dia minta Lila temenin. Boleh yaaaaaa." Kalila menatap kedua orangtuanya sambil menangkupkan jemari.

Papa Mahesa tersenyum ia menoleh kepada mama Belina apakah mereka memperbolehkan Kalila menginap.

"Boleh gak Pa?" tanya mama Belina.

"Boleh kok, asal perginya diantar bapak sopir ya. Atau mau Papa minta tolong Candra yang mengantarkan?"

"Oh enggak-enggak, Pa. Aku diantar sopir aja."

Kalila buru-buru menolak lalu segera menghabiskan makanannya. Besok anak magang dapat jatah libur dari perusahaan selama dua hari. Kalila dan Jessy akan menghabiskan waktu mungkin akan menonton bioskop atau pergi berenang di kolam yang disediakan sebuah hotel terkenal yang ada di Jakarta, walaupun di rumah Jessy ada juga kolam renang tapi temannya yang over mont0k itu ingin cuci mata dengan melihat pemandangan indah dari para cowok ganteng yang sering juga mandi di sana, jadi berasa mandi bareng begitu.

Kalila sih iya iya aja, jadi ketika malam harinya Kalila masih sibuk dengan panggilan video call bersama Jessy membahas rencana-rencana libur mereka besok.

"Aku turun dulu ya Jess, jangan dimatiin videonya. Aku haus banget."

"Oke, gue juga belom ngantuk kali."

Kalila menuruni tangga dengan langkah riang sambil tetap membawa ponselnya. Lila memang suka begitu, ia lebih suka naik turun dengan tangga dibanding dengan lift yang ada di sana.

Suasana dapur sudah mulai sepi seperti latar acara dunia lain. Sebagian lampu sudah dimatikan menyisakan pemandangan temaram. Langkah Lila riang menuju ke dapur dan mulai menuang air. Gelegaknya terdengar setelah air itu perlahan masuk melalui kerongkongan.

Namun, Lila mendengar suara, denting sendok dan garpu yang beradu menandakan ada orang tak jauh dari ruang dapur itu, ia melongo dan melihat ke ruangan makan, hampir terlonjak Kalila mendapati lelaki gondrong yang rambutnya nampak rapi diikat itu sedang menikmati makan malam sendirian.

Ia juga menajamkan penglihatan, Candra makan masakan buatan mamanya semua. Hanya ada dua lauk di sana, sop ayam dan perkedel. Padahal selain masakan kesukaannya itu ada juga lauk lain yang dibuat oleh pembantu. Tapi Candra hanya makan lauk buatan mamanya.

"Ngapain lo ngintip-ngintip?"

Kalila terlonjak kaget lagi, tak menyangka kegiatannya mengintai jadi ketahuan. Kalila memang tidak ada bakat jadi mata-mata.

"Enggak, ge-er banget sih jadi orang."

"Lila, siapa tuh? Kok suaranya kayak ga asing ya? Gue mencium aroma ketampanan paripurna di sini."

Kalila kaget lagi, suara Jessy yang cempreng menyadarkannya bahwa panggilan video itu masih berlangsung. Kalila segera mematikannya lalu bergegas pergi ke kamar, ia tidak ingin Candra yang akan segera selesai makan kembali mengambil kesempatan untuk meraba-rabanya lagi. Nanti dia bisa hilang kendali dan pengen lagi!

Kalila segera mengetuk-ngetuk keningnya dengan ponsel. Kenapa bisa-bisanya otaknya memberi gambaran saat dia menikmati sentuhan yang Candra beri siang tadi di tengah penolakan kerasnya sendiri saat ini.

Kalila menggeleng kesal lalu memilih segera tidur setelah sebelumnya tidak lupa mengunci pintu. Berbahaya dibiarkan jika pintu itu tidak dikunci.

Lalu saat ia baru saja hendak memejamkan mata, ia mendengar ganggang pintu bergerak-gerak sendiri semakin kuat dan membuatnya takut.

"Siapa?! Jangan macem-macem ya kamu!" Kalila teriak ketakutan.

"Hahahaha gitu aja takut lo. Dasar bocah!"

Terdengar suara menyebalkan dari luar sana, Kalila menghempaskan bantalnya kesal lalu melemparkan keras membentur pintu membuat Candra tertawa lagi.

Derap langkah kaki Candra terdengar sudah menjauh, lalu suara pintu kamar di seberang kamarnya terdengar ditutup. Kalila menarik nafas panjang lalu ia kembali mulai memejamkan mata. Ia ingin secepatnya menginap di rumah Jessy besok.

Pagi menjelang, Kalila bangun kesiangan, ia melewati jam makan bersama di pagi hari dengan terlambat, membuatnya jadi tidak enak dengan papa Mahesa.

"Gak apa kok, Papa tahu kamu pasti kecapean. Ayo makan, Lila. Oh iya, sekalian Papa mau kasih tahu, besok Papa dan Mama mau ke Singapore, ada hal yang harus Papa kerjakan di sana. Gak papa kan kamu Mama dan Papa tinggal?" tanya papa Mahesa.

"Berapa hari memangnya Pa?"

"Lima hari, Lila."

Kalila akhirnya tersenyum lalu mengangguk mengerti. Lagipula dia juga akan menginap di rumah Jessy.

Kalila benar-benar menikmati liburnya bersama Jessy. Mereka sudah pergi ke bioskop dan sekarang akan pergi ke hotel yang menyediakan kolam renang mewah di sana. Sudah mengenakan pakaian renang, Kalila nampak cantik bersama Jessy yang nampak semakin mont0k dengen lemak membandel yang terekspos.

Sementara itu setelah meeting selesai, di ruangannya, Candra nampak gelisah, terlihat ia beberapa kali menatap kursi dan meja kosong yang tidak ada penghuninya. Apa Kalila terlambat?

"Lagi liatin apa sih, Can?" tanya Bella tidak suka karena tatapan Candra yang seringkali melihat ke arah kursi kosong punya Lila.

"Kenapa dia gak masuk?" tanya Candra.

"Loh, kamu ini gimana sih, mereka kan libur. Dua hari, Danu kemarin yang bikin jadwalnya."

Candra berdiri lalu tanpa basa basi ia melewati Bella begitu saja yang baru saja hendak duduk di pangkuannya.

"Mau kemana sih?!" Bella menghentak sepatu tingginya dengan kesal.

Candra sendiri sekarang sudah sampai di depan pintu HRD. Ia segera menerobos masuk membuat Danu hampir terjungkal karena kaget.

"Kenapa anak magang itu gak dateng hari ini?"

"Mereka libur, Pak. Kan memang sudah jatahnya."

"Berapa hari?"

"Dua hari, Pak. Seperti biasa seperti anak-anak magang dulu juga."

"Pangkas jadi satu hari!"

"Tapi, Pak ..."

"Atau lo yang libur selamanya!"

"Siap Pak laksanakan, saya akan segera menelepon mereka untuk mengubah jadwal libur bila perlu mereka gak pake libur." Danu segera berdiri member hormat berkata dengan cepat sebelum terlambat dan ia dipecat.

"Bagus!"

Candra keluar, ia gusar, menemukan ada yang seolah hilang dari ruangannya. Lalu tak sengaja ia melihat kiriman foto dari Rendi. Candra mengepalkan tangan, melihat yang bulat terekspos di dalam kolam renang dalam keadaan basah.

"Can, mau kemana?!" Bella tergopoh-gopoh mendekati Candra yang sudah meraih kunci mobil.

"Berenang!" jawab Candra dengan sama kesalnya. Dia kesal karena adik tiri yang tidak masuk kerja atau karena tidak rela sesuatu yang suci itu jadi santapan lapar para pria seperti teman-temannya. Dasar bocah baru puber, gue sentil nanti lo ya! maki Candra sewot

1
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
selalu semangat kakak, Tuhan memberkati dgn kebahagiaan dan kesabaran....
july: makasih kakak
total 1 replies
moominRJ
Lanjutt kaa😍
moominRJ
Hahaa bner tuh ka mamam tuh gengsi🤣
moominRJ
Awas la hati2 nanti demit gondrong ganteng ngegrayangin kmu lagi😁
moominRJ
Makasihh ka up nya🥰
moominRJ
Wahhh wahh bisa2nya si gondrong memanfaatkan moment🤭
Yayang Coedil
nahlhoooo.........!!!!!
Susi Lawati
bagus juga cerita nya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
pokoknya the best kalo kak Julies, si ceo gondrong 🤗🤗🤗🤗
july: hihihi
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
moominRJ
Smngatt kaka mksih up nyaa🥰
moominRJ
Wah lila hati2 bucin sma keong racun🤣
moominRJ
Candra omesss🤣
moominRJ
Posesif sekalih anda bpa candra😁
moominRJ
Makanya bella ngaca sadar diri jg cuma sekertaris ko kya bos ngatur2
moominRJ
Makasih up nya kaka🥰
moominRJ
Posesif amat pak🤭
Reni Anjarwani
semanggat up terus kak karyanya bagus
lyani
nah kan siap2 kau bel
lyani
bukannya takut ketahuan kamu bel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!