Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.
Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.
bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.
Plagiat ! hus hus ☠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Aluna dan kedua sahabatnya jalan beriringan, bahkan sampai siang hari pun Aluna masih dengan wajah malasnya.
"Aluna."Suara bariton itu mengagetkan mereka bertiga, dan tidak jauh dari mereka ada Arga yang juga mengikuti mereka.
"Siapa itu, kok ganteng banget, kok lo gak bilang kita si kalo punya pacar."Ucap Della, dia sangat terhipnotis dengan ketampanan Reza.
"jangan-jangan gaun yang kemarin itu dari dia iya kan."Tanya Tari.
"Ikut saya."Ucap Reza.
"Ta–tapi aku bawa motor."Ucap Aluna.
"Tinggalkan, biar besok saja di ambilnya."Ucap Reza.
"Tidak bisa gitu dong."Ucap Aluna.
"Nanti anak buah saya yang akan mengambilnya."Ucap Reza.
"Gak mau, "Ucap Aluna.
"Menurut lah atau anda mau tuan Haris yang turun ke sini."Ucap Reza, dan ternyata Haris ada di dalam mobil melihat Aluna yang sedari tadi tidak mau ikut dengan Reza.
"Bilang kepadanya, aku akan mengikuti mobil kalian pake motor saja."Ucap Aluna dia masih tidak mau bertemu lama-lama dengan lelaki menyebalkan itu.
Karna Haris melihat Reza tidak berhasil membujuk Aluna, akhirnya dia keluar dari mobil mewah itu, dia merapihkan jasnya, dia menatap Aluna dengan tatapan tajamnya, dan semua itu tidak luput dari perhatian semua mahasiswa yang ada di sana, mereka baru melihat Haris dan Reza, bahkan sinar matahari saja seakan mantul dari wajah mereka.
"Gilaa, siapa mereka kenapa keren sekali."Ucap Della.
Aluna menatap tajam sahabatnya itu.
Tap tap tap
Haris mendekat ke arah Aluna, hal itu membuat Aluna menelan ludahnya kasar, karna dia melihat wajah dingin Haris.
"Kenapa gak mau?"tanya Haris saat berada di hadapan Aluna.
"Bukan aku gak mau om, aku akan mengikuti mobil kalian dari belakang saja pake motorku."Ucap Aluna sambil menundukan kepalanya.
"hah om, apa dia om Aluna?"tanya Tari.
Arga masih memperhatikan dari jarak yang sedikit jauh.
"Apa mau gue datengin derek biar nge derek motor lo."Ancam Haris.
"ehh, engga."Ucap Aluna.
Haris langsung menggendong tubuh Aluna.
"Ehhh, lepasiinn."Teriak Aluna.
"Diam."Bentak Haris.
"heh, lepasin dia."Ucap Arga, dia mengejar Aluna yang di gendong paksa oleh Haris.
"Lo siapa?"Tanya Haris.
"Temennya, lepasin dia."Ucap Arga.
Haris menatap Aga dari atas hingga bawah, dia tidak tau jika arga adalah lelaki yang dia lihat sedang dia peluk oleh Aluna
"Gue calon suaminya."Ucap Haris.
"hah, calon suami."Ucap Della dan Tari secara bersamaan, mereka saling pandang dengan tatapan terkejut.
Semua mahasiswa yang ada di sana terkejut mendengar pernyataan Haris, karna memang selama ini Aluna tidak pernah terdengar dekat dengan lelaki manapun, bahkan semua mengira jika Aluna ada hubungan dengan Arga.
Haris membawa Aluna masuk ke dalam mobilnya, dan langsung di jalankan oleh Reza.
"Memalukan."Ucap Aluna saat sudah berada di dalam mobil Haris, "Kenapa harus seperti ini, kan bisa om telpon aku aja dan tunggu aku di suatu tempat, ngapain harus sampe nyamperin begini si."Lanjut Aluna.
"Apanya yang memalukan, harusnya lo bersyukur, semua temen-temen lo jadi tau lo punya calon suami tampan seperti gue."Ucap Haris dengan percaya dirinya.
"Suka-suka om lah, yang pasti aku gak suka."Ucap Aluna.
Haris tidak lagi menjawab ucapan Aluna, dia lebih memilih fokus ke perjalanan saja. sedangkan Reza dia hanya tersenyum melihat Alun yang berontak kepada Haris, dia yakin Haris akan jatuh cinta kepada Aluna.
Mereka tiba ke salah satu restoran dan Haris sudah memesan ruangan vip untuk mengobrol berdua dengan Aluna, Haris juga meminta Reza agar tetap menunggu di luar.
"Kenapa kita hanya berdua. Kemana om yang satunya tadi?"Tanya Aluna.
"Dia nunggu di luar."Ucap Haris.
"kenapa harus di luar, kenapa gak gabung saja."Ucap Aluna.
"Sudahlah jangan banyak tanya, silahkan baca."Ucap Haris menyerahkan selembar kertas kepada Aluna.
"Apa ini?"tanya Aluna.
"Baca saja nanti juga lo paham."Ucap Haris sambil meminum minuman yang dia pesan.
Aluna mulai membaca isi dari kertas yang Haris berikan.
SURAT PERJANJIAN KONTRAK PERNIKAHAN
Pihak pertama : Haris Alandra
Pihak kedua : Aluna Delvina
Dengan adanya surat ini, di harapkan agar pihak pertama dan pihak kedua dapat mematuhi apa yang ada di dalamnya, dan tidak ada yang melanggarnya.
Pihak pertama dan pihak kedua akan menikah, dan akan kembali bercerai saat telah satu tahun menikah.
Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh melanggar yang ada.
Pihak pertama dan kedua tidak boleh saling jatuh cinta.
Pihak pertama akan memberikan hak-hak untuk pihak kedua, seperti tempat tinggal dan juga nafkah untuknya.
Pihak pertama akan memberikan kompensasi kepada pihak kedua setelah kerja sama selesai.
Pihak pertama tidak boleh meminta Hak nya sebagai suami (Berhubungan badan) kepada pihak kedua.
Selama menjadi istri pihak kedua tidak boleh jalan sama lelaki lain, tidak boleh memiliki hubungan dengan laki-laki lain, semua akses akan di pantau oleh pihak pertama.
DLL.
Demikian surat ini di buat, dan jika pihak pertama dan kedua melanggar, mereka akan mendapatkan konsekuensi dari pihak yang bersangkutan.
Aluna membaca surat itu dengan seksama, memang tidak ada yang memberatkan kepadanya, namun Aluna, masih saja ragu.
"Kenapa aku gak boleh punya hubungan dengan lelaki lain?"tanya Aluna dia menatap Haris.
"Lo mau ke cium ke luar, dan itu akan merusak nama gue, dan juga merusak citra gue."Ucap Haris.
Aluna hanya mengangguk.
"Lalu bagaimana dengan anda?"tanya Aluna.
"Kenapa dengan gue?"Tanya Haris
"Apa om bebas berhubungan dengan siapapun?"tanya Aluna.
"Oh tentu."Ucap Haris stelah berpikir.
"Kenapa seperti itu?"tanya Aluna.
"Ingat ya, disini lo hanya pihak kedua, dan tidak berhak menuntut apapun kepada pihak pertama."Ucap Haris.
Aluna mengangguk.
"Yaudah, kalo begitu, kalo om sampe melanggar sebelum setahun, berarti kontrak ini batal."Ucap Aluna.
"Siapa lo, ngatur-ngatur gue."Ucap Haris tidak senang, belum apa-apa Aluna sudah berani mengatur nya.
"Yaudah kalo om gak mau, aku gak mau nandatangan ini."Ucap Aluna.
"Heh, lo berani ya."Ucap Haris mencengkram lengan Aluna.
"Sakit."Ucap Aluna menghempaskan cengkraman Haris.
"Ok, apa yang harus gue lakuin?"tanya Haris.
"Om juga gak boleh punya hubungan dengan wanita manapun, aku gak mau nanti semua orang ngiranya jika kita sudah selesai, aku di ceraikan karna om selingkuh."Ucap Aluna.
"Memangnya kenapa?"tanya Haris.
"Aku gak mau, ngenes sekali nasibku pikir orang- orang, udah mah yatim piatu menikah gagal gara-gara suaminya selingkuh."Ucap Aluna.
Haris menatap Aluna saat mendengar dia bilang jika dia yatim piatu.
"Jadi dia tidak memiliki orang tua."Batin Haris dia menatap Aluna dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, ada rasa iba di dalam hatinya, namun tidak dia tampakan di raut wajahnya, Haris sangat pandai dalam menyembunyikan suasana hatinya.