Cinta Yang Rumit

Malam pun tiba, semua keluarga kembali berkumpul di ruang keluarga.

Di sana sudah ada Albert,Brian dan nyonya Kinan, beserta para menantu nya.

"Hahhh, baru saja aku ingin memulai hidup baruku di sini, aku harus kembali ke jakarta untuk urusan pekerjaan,"lirih Brian.

"lebih baik kita pulang saja nak, ibu juga tidak nyaman berada di kota ini, ibu merasa asing di kota ini,"lirih nyonya Kinan.

"Benar yang di katakan ibu Brian, pulang saja, lagian kau sudah menikah dengan Ara, tidak akan ada yang berani mengambil nya darimu, soal barra, kita bisa mengurus nya, dia hanya lah anak kecil yang perlu di beri pelajaran,"ucap Albert.

"Tapi aku tau barra seperti apa, dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Ara,"ucap Bria.

"Tidak usah khawatir, dia sekarang milikmu, "ucap Albert lagi.

"Tuan, benar yang di katakan tuan Albert dan ibu, lebih baik kita pulang saja, Bilal juga belum terdaftar di sekolah ini, jadi kita bisa lebih muda pindah secepat nya, soal barra kalian tidak usah khawatir, aku sudah tak mencintai nya lagi,"lirih Ara.

"Dengar kan Brian, apa kamu masih ragu,"ucap Albert lagi.

"Hahh, baiklah, kita pulang besok, pekerjaan ini tidak bisa di tinggal terlalu lama,"

Ke esokan pagi nya.

semua nya pun kembali bersiap siap.

Setelah tiba di bandara Brian terus saja menempel pada Ara, dia tak mau berjauhan dari wanita itu.

Hati nya benar benar masih merasa takut.

"Tuan, tidak perlu takut,"lirih Ara.

"Aku belum siap Ara, aku belum siap kembali ke kota itu, selama barra ada, aku benar-benar tidak bisa tenang,"lirih Brian.

"Walaupun barra masih ada, aku tidak akan pernah kembali padanya, aku akan setia padamu, walaupun saat ini aku belum bisa menerima kehadiran mu sepenuhnya, tapi percaya lah, aku akan membiasakan diriku, beri aku waktu,"ucap Ara

Brian mengangguk setelah itu masuk ke dalam pesawat pribadi nya.

Di perjalanan menuju kota kelahirannya, Bria terus menggenggam tangan Ara, Ara yang merasa risi pun hanya bisa diam, dia tau dan mengerti perasaan Brian saat ini.

...----------------...

"Barra, ayah dengar dengar, Brian dan semua keluarga nya akan kembali ke kota ini, kata nya perusahaan Brian lagi ada masalah, jadi dia memutuskan untuk kembali ke sini,"ucap tuan Yunan.

"Benar kha ayah? ini pasti karena permintaan Ara juga, dia tidak bisa jauh dariku,"ucap barra.

"Ayah, aku sangat yakin bahwa Ara masih mencintai ku, dia tidak bisa melupakan ku, apalagi ada anak yang memperkuat cinta kita,"ucap barra lagi.

Tuan Yunan hanya mengangguk " pergi lah pada Ara secara baik baik, kamu minta maaf padanya, katakan pada nya bahwa kau ingin memperbaiki semua kesalahan mu,"ucap tuan Yunan.

"Ayah, tolong bantu aku, aku butuh bantuan ayah,"lirih barra.

"Itu tentu saja nak, ayah akan membantu mu, besok kita akan ke rumah Brian,"ucap tuan Yunan lagi, yang di angguki oleh barra.

hari ini barra benar benar bahagia, dia melewati hari ini dengan penuh kebahagiaan, setibanya di kantor dia terus saja tersenyum dan ramah pada semua karyawan nya.

"Ara, kita akan hidup bahagia, kita akan membina rumah tangga yang bahagia bersama putra kita,"ucap barra.