NovelToon NovelToon
Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:56.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hari Libur dan Hati yang Bernapas

Hari itu Sabtu pagi.

Untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, Kayla tidak menerima notifikasi shift.

Ia menatap langit-langit kamarnya di rumah kos kecil dekat rumah sakit, lalu menggumam, “Apa rasanya hidup normal ya…”gumam Kayla

Ponselnya berbunyi.

Lala “HARI LIBUR! KELUAR! WAJIB! Nggak ada alasan lembur atau ‘mau tidur aja’!”

Rina : “Cika udah booking tempat brunch. Kamu tinggal mandi dan ikut. PAKAI BAJU WARNA!”

Cika: “Bukan scrub. Bukan jas putih. Bukan celana kargo. Aku serius, Kayla.”

Kayla tersenyum kecil. “Baiklah.”

Dua jam kemudian

Di sebuah kafe outdoor bertema taman bunga, Kayla duduk di antara tiga sahabatnya. Ia mengenakan blus lembut warna biru langit dan celana kulot putih bersih. Wajahnya segar, rambutnya dikuncir longgar.

Cika berseru, “Lihat! Manusia bernama Kayla akhirnya jadi cewek sungguhan!”

Lala tertawa. “Bukan zombie IGD!”

Kayla tertawa juga. “Aku rindu kalian.”

Rina mengaduk es kopi, lalu menyikut pelan. “Kita juga, Kay. Kamu sekarang kayak… hidup di rumah sakit.”

“Aku… takut kalau aku terlalu jauh dari pasien-pasienku, aku akan kehilangan arah,” lirih Kayla.

Lala menatapnya lembut. “Justru supaya bisa kuat untuk mereka, kamu juga perlu mengisi dirimu. Hari ini buat itu.”

Setelah brunch, mereka jalan-jalan ke pasar seni kota. Ada lukisan, sulaman tangan, kaligrafi, dan mainan kayu antik.

Kayla berhenti di satu stan kecil berisi boneka tangan hewan dari kain flanel.

Pemilik stan — seorang ibu tua — menyapa, “Mau cari boneka buat adik?”

Kayla menggeleng. “Saya dokter anak. Buat pasien saya.”

Ibu itu tersenyum. “Kamu punya hati yang besar.”

Kayla memilih boneka kuda nil dan kelinci.

“Yang ini buat Salsa. Yang itu buat Reyhan,” bisiknya pelan ke dirinya sendiri.

Cika menggoda, “Beliin satu buat dirimu juga, dong.”

Kayla mengangkat boneka beruang dan menjawab lembut, “Yang ini... buat aku kecil yang dulu gak pernah punya boneka.”

Teman-temannya terdiam sejenak.

Rina merangkulnya. “Sekarang kamu punya lebih dari boneka. Kamu punya kami.”

Sore menjelang

Mereka duduk di taman, makan es krim sambil tertawa membicarakan kisah lucu pasien masing-masing.

Kayla menggigit es krim dan berkata, “Hari ini... aku merasa napas. Bukan cuma bertahan.”

Cika memeluknya. “Dan kamu berhak untuk bahagia, Kay.”

Malamnya

Kayla pulang ke kos, menaruh boneka-boneka di meja kecilnya.

Ia duduk di tepi ranjang, membuka jurnalnya, dan menulis:

 "Hari ini, aku bukan dokter. Bukan pula residen.

Bukan gadis kecil yang dibuang. Aku cuma… Kayla. Dan ternyata itu cukup."

Pukul 00:48

Ruang IGD RS Pendidikan Nasional berubah jadi lautan darah dan teriakan.

Mobil ambulans datang silih berganti. Kecelakaan beruntun di tol utama membuat rumah sakit menerima lebih dari 30 korban dalam waktu bersamaan.

Kayla — yang seharusnya sudah pulang — memilih tetap tinggal.

“Semua dokter ke IGD utama! Pasien luka berat dan trauma kepala!”

“Spesialis ortopedi dipanggil ulang!”

“Bangunkan siapa pun yang bisa bantu!”

Kayla ikut bergerak cepat — membantu mencatat, membuka jalur infus, mengatur posisi pasien, menggantikan suster yang kewalahan.

Pukul 01:15

Seorang perawat lari ke arahnya.

“Dokter Kayla! Ruang observasi VIP, ada pasien datang sendiri, pendarahan parah, luka di dada. Tapi kita kekurangan dokter, IGD penuh!”

“Kenapa dia gak masuk IGD?” tanya Kayla bingung

“Dia... minta langsung ke ruang privat. Katanya nggak mau dilihat sembarangan orang.” jawab perawat itu

Kayla mengernyit. “Siapa dia?”

“Gak tahu. Tapi sopirnya bilang: 'bos besar.' Dan... ada pengawal di depan.” jawab perawat itu

Kayla mencuci tangannya, menarik napas panjang, lalu bergegas.

Ruang Observasi VIP

Pintu dibuka. Aroma darah segar langsung menyapa.

Di atas ranjang berbaring seorang pria — tubuh tinggi bidang, kemeja mahalnya sobek dan penuh darah. Luka di dada kanan terbuka. Ada goresan panjang di sisi pinggang, tampak menganga.

Matanya terbuka, tajam, seperti binatang terluka. Nafasnya teratur tapi berat.

“Siapa kamu?” tanyanya dingin.

“dr. Kayla. Dokter anak. Tapi malam ini... saya satu-satunya dokter yang bisa menjahit luka Anda sebelum Anda kehabisan darah.” jawab Kayla cepat

pria itu mendengus. “Rumah sakit ini sudah sebegitu kacau sampai anak-anak yang menangani orang dewasa?”

“Rumah sakit ini sedang menyelamatkan korban berpuluh-puluh jiwa. Dan Anda... menyelamatkan hidup Anda sendiri atau menunggu bergaya di ranjang ini?” ujar Kayla tegas

Mata tajam pria itu menyipit. Lalu, ia mengangguk kecil. “Cepat. Jangan gagal.”

Kayla mengenakan sarung tangan. Luka itu dalam, tapi bukan yang terburuk yang pernah ia lihat. Ia mulai bekerja cepat.

“Saya tidak akan pakai anestesi penuh. Cuma lokal. Tahan saja.” jelas Kayla

“Saya terbiasa menahan rasa sakit,” jawab pria itu dingin.

Beberapa menit berlalu dalam hening. Kayla menjahit luka itu dengan tangan terlatih.

Pria itu menatapnya. “Kamu tidak gemetar.”

“Saya biasa menenangkan anak-anak yang histeris. Anda masih lebih tenang dari Reyhan lima tahun.” jawab Kayla

“Siapa Reyhan?” tanya pria itu

“Pasien saya. Bukan urusan Anda.” jawab Kayla

Tiba-tiba pria itu tertawa pendek — suara rendah yang dalam. “Mulutmu lebih tajam dari jarummu.”

Kayla tetap fokus. “Dan darah Anda lebih banyak dari pasien mana pun malam ini.”

Setelah lima belas menit

Luka utama selesai dijahit. Kayla membersihkan sisi pinggang.

“Luka ini juga harus dijahit. Anda jatuh?” tanya Kayla

“Diserang.” jawab pria itu singkat

Kayla berhenti.

Liam  Mahendra — CEO Mahendra Corp

Salah satu pria paling ditakuti di dunia bisnis. Dikenal sebagai raja aset, pemilik belasan perusahaan multinasional, dan kabarnya… tak pernah menunjukkan emosi.

Kayla hanya bergumam pelan, “Pantas saja Anda membawa pengawal.”

“Dan kamu masih menjahitku tanpa takut?” tanya Liam

“Saya takut... kalau Anda mati tanpa sempat bayar tagihan kamar VIP.” jawab Kayla

Untuk pertama kalinya, Liam tertawa sungguhan. Bukan sinis.

Beberapa menit kemudian

Luka selesai. Kayla melepas sarung tangan dan membersihkan tangannya.

“Saya akan siapkan antibiotik dan pantauan infus.” ujar Kayla

“Jangan panggil dokter lain.” pinta Liam

“Kenapa?” tanya Kayla

“Saya tidak percaya siapa pun selain kamu. Kamu... tidak berusaha cari muka.” jawab Liam

Kayla menatapnya tenang.

“Saya bukan cari muka. Saya cuma nggak mau ada pasien mati di tangan saya. Mau dia bayi, kakek, atau bos besar seperti Anda.” jawab Kayla

Liam menatapnya dalam, seperti menilai dari ujung kepala sampai ujung sepatu.

“Menarik.” ujar Liam

“Simpan komentarnya. Saya mau kembali bantu pasien yang benar-benar tak bisa membayar rumah sakit ini.” ujar Kayla

Sebelum pergi, Kayla berbalik. “Oh, dan Pak Liam …”

“Ya?”

“Satu hal lagi. Lain kali kalau mau berkelahi... jangan pakai kemeja putih. Darahnya susah hilang.”

Lalu ia pergi, meninggalkan Liam menatap pintu yang tertutup perlahan, dengan senyum kecil tak sadar di ujung bibirnya.

bersambung

1
Lisa
senengnya baca part ini hubungan Kayla dkk tetap terjalin erat..rukun selalu y
kalian.
Noey Aprilia
Dlu kn msih single,jd yg d bhas sntai aja...skrng mh udh jd emak2,yg d bhas ga jauh soal ank2....
Kusii Yaati
aq tahu rasanya jadi Kayla, karena aq juga mengalaminya ayah ku tiba2 pergi meninggalkan keluarganya,saat itu usia ku 5 thn dan sampai sekarang tidak pernah kembali.entah masih hidup atau sudah mati kami tidak tahu.seandainya pun dia kembali apa aq bisa memaafkan nya.terlalu banyak penderitaan yang aq alami,ada rasa marah, kecewa,rindu semua jadi satu 🤧😭
Cindy
lanjut kak
Lisa
Sedih banget Kak..penyesalan dari ayah Arman..Tuhan sudah memanggilnya ampuni semua dosanya y Tuhan..utk Kayla tetap tegar & kuat y..
Mutiara Nisak
jd termehek2 kan mak,nyesek banget isi surat nya,dr kecil berjuang sendiri d bawah kaki sendiri ,bercucuran darah dan keringat,demi masa dpn yg jauh lbh baik,meski tanpa ada orang yg mendukung nya....trs lah jd kayla yg mempunyai semangat yg luar biasa...demi orang2 yg membutuhkan uluran tangan mu..
Noey Aprilia
Nyesek ga sih jd kayla???
dia emng hbat,tgar...tp d dlm htinya psti skit...antara mmaafkn,tp tak bs mlupakan....tp skrng,ayhnya jg udh prgi...
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
jd si triplets blm pernah ktmu kakeknya langsung ya thor???

btw istri dan anak2 nya bpk nya kayla kemana??
Noey Aprilia
Ya ampuuunn...
mkin hri mkin rme aja.....mkin pntr pula,bikn ortunya puyeng... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lisa: ya nih si kembar ada² aj y tingkahnya dewasa banget 😊
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Eskael Evol
cerita dan gaya bahasa menjiwai banget 👍
good thor ❤👍
Eskael Evol
keren Kayla
keren thor❤❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
so sweet Liam ❤❤❤❤
Eskael Evol
luar biasa kakek Albert ❤❤❤❤
Adinda
sok banget kau arman emang kamu memberikan kayla apa dari bayi Saja kau tak menganggapnya Dan Tak sudi melihat anakmu
Eskael Evol
seruuuu 👍
Adinda
gak usah dimaafin Ayah seperti itu Kayla,kalau gak cinta ibunya sebaiknya pikirin anaknya darah dagingnya bukan anak sekecil itu diusir Dan dibuang
Eskael Evol
suka banget dg cara Liam pedekate
Eskael Evol
terharuuu
good thor👍
trmksh 🙏
Adinda
nangis aku bacanya thor😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!