NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Pergi

Biar Aku Yang Pergi

Status: tamat
Genre:Berbaikan / Penyesalan Suami / Keluarga / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Biru_Muda

Jangan menikah saat hati kita belum bisa move on dan berdamai dari masa lalu, karena yang akan dirugikan tak hanya diri sendiri, namun juga pasangan baru kita. Hal itu yang pada akhirnya menjadi konflik pada hubungan Rania dan juga Andreas. Pernikahan mereka di ambang pada perpisahan karena masa lalu Andreas tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka, terlebih sikap Andreas yang dingin dan cuek membuat Rania lelah untuk terus bertahan pada pernikahannya, karena seolah hanya dia yang selama ini memperjuangkan hubungannya. Ia pun akhirnya memilih untuk pergi. Tapi, bisakah ia pergi? Terlebih Saat Suaminya yang dulu dingin, tiba-tiba berubah dan jadi lebih perduli dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru_Muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saat-saat Terakhir Bersama Ibu

6 bulan yang lalu adalah masa berkabung dan masa yang penuh kesedihan bagi Rania, ia harus kehilangan orang tua satu-satunya yang begitu ia sayangi, yaitu sang ibu. Alasan dibalik ia bertahan, ia kuat, dan tegar dalam menghadapi permasalahan hidupnya selama ini adalah ibunya, namun sekarang terasa sekali kehilangannya.

"Ibu mau apa, nanti Rania bawakan sesuatu saat mampir kerumah lagi"

"Ibu tidak meminta apa-apa, ibu hanya meminta kamu bahagia" Ujar sang ibu dengan perasaan tulus.

Mendengar permintaan sang ibu membuat Rania terdiam. Seolah ibunya itu mengerti tentang kesulitan yang sedang ia alami.

"Rania kan sudah bahagia" Ucap Rania mencoba untuk tersenyum di depan ibunya.

"Ibu merasa lega kalau memang kamu sudah bahagia, nak"

Sorot mata sang ibu terlihat bisa menembus apa yang sedang dirasakan oleh anaknya. Memegang lembut tangan anaknya yang seakan sedang mencoba untuk menenangkannya.

"Kalau kamu merasa kesulitan, jangan ditahan dan lepaskan saja, agar kamu tidak merasa sakit sendiri" Ujar sang ibu seolah tahu anaknya itu tak lagi baik-baik saja.

"Terimakasih, bu. Tapi Rania benar-benar baik-baik saja"

Rania mencoba untuk tersenyum dan bersikap tenang agar tak membuat ibunya merasa khawatir.

"Yasudah kalau kamu bilang begitu, ibu ikutan lega mendengarnya"

"Ibu tenang saja, tidak usah memikirkan kondisi Rania, sekarang fokus saja sama kondisi ibu sendiri, tidak usah banyak pikiran, ok"

Sang ibu tersenyum lembut sembari membelai rambut sang anak dengan penuh kehangatan.

"Melihat kamu sudah menikah dan bisa hidup enak sekarang, ibu merasa bahagia karena ibu tak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk kamu, maafkan ibu ya nak" Ujarnya kemudian.

"Apa'an sih, bu. Rania tidak pernah merasa kekurangan dan malah cukup hanya hidup bersama ibu, jadi ibu tidak perlu merasa bersalah sama Rania"

Sang ibu tersenyum mendengarnya.

"Ibu berharap bisa melihat cucu ibu lahir, tapi.. sepertinya waktunya tidak akan lama untuk ibu bisa tetap tinggal"

"Kenapa ibu bilang begitu sih, memangnya ibu mau pergi kemana?, Rania tidak akan mengizinkan ibu pergi kemanapun!"

Air mata keluar dengan sendirinya begitu sang ibu mengucapkan kalimat yang membuatnya sedih. Ia tahu bahwa kondisi ibunya tidak akan lama, mengingat kondisinya yang semakin parah, namun ia menolak untuk percaya dan terus meyakinkan dirinya sendiri kalau ibunya itu akan hidup lama.

"Rania, ibu berharap kamu bisa bahagia bersama suami kamu"

Namun, itu adalah kalimat terakhir yang Rania dengar dari ibunya sebelum ibunya benar-benar menutup mata untuk selamanya dan meninggalkannya.

"Ibu..." Teriaknya dalam isakan tangis melihat kepergian ibunya.

Untungnya ia ada disaat terakhir ibunya pergi, hingga ia bisa setidaknya melihatnya untuk terakhir kalinya.

Setelah kepergiaan ibunya saat itu membuatnya kehilangan semangat hidup dan tak tahu lagi apa yang membuatnya untuk terus bertahan. Walau begitu oma Larisa menjaganya dengan baik dan terus berada di dekatnya.

"Kamu tidak sendiri Rania, ada oma dan juga Andreas yang akan terus menjadi bagian dari keluarga kamu"

Rania hanya bisa menangis mendengar itu, karena ia terlihat begitu sedih melihat ibunya yang tak lagi ada di dunia. Dunia yang sama denganya.

Saat-saat sedihnya, suaminya itu sayangnya tak banyak bicara padanya, ia terlihat hanya diam mengamatinya yang sedang berduka dan menangis karena kepergian ibunya. Orang yang banyak memeluk dan menenangkannya adalah oma Larisa. Walau begitu Andreas tak pernah meninggalkanya seorang diri walau tak banyak yang ia lakukan saat itu.

1
dwie 2025
akhirnya jelas sdh ibunya Rania sdh meninggal di episode sblmnya msh blm nggeh ibuny antara msh hidup ato sdh meninggal 🤭🙏
dwie 2025
masih penasaran kpn kebuncinan Andreas untuk Rania akan tumbuh ..
dwie 2025
ak mampir Thor moga romantis ceritany.. episode 1 sdh dibuat nyesek dg kehadiran org ke 3 it yg buat penasaran...
Ncie
ceritanya ngebosenin JD males bacanya
Mazree Gati
baca endingnya ko balikan,,ga jadi baca,,,
Wawu Horman Amanga
terlalu muter, kearah masa lalu, jadi bingung bacanya 🤦‍♀️
Dedeh Dian
sungguh bagus alur ceritanya makasih author
Meris
Iya, asik itu2 isinya, kebanyakan prolog
Ilaika Vit
Ya ampun dari tadi aku mau komen tapi aku tahan²😂🤦‍♀️... Bahkan dalam 1 bab ini tdk ada dialog, semua berisi narasi panjang yang sebenarx sudah berulang kali di jelaskan pada episode sblumnya... Jadi malah membaca maraton. Tp yah masih bertahanlah aku bacax👍
mimief
sebenarnya selama ga ada kdrt dan perselingkuhan
semua bisa dinegosiasikan bukan?
komunikasi aja yg buruk...
tapi emang sangat fatal
mereka hanya mencoba memeluk luka nya masing-masing
tapi bagaikan bom atom yg bisa meledak kapanpun
mimief
setiap orang selalu punya lukanya masing masing
tapi Harus nya ga perlu juga luka kita dijadikan sebagai alesan untuk membuat luka orang lain
Retno Palupi
padahal cuma d ajak omong liburan 😄
Retno Palupi
semangat Andre
Retno Palupi
tuh sudah d jelaskan semoga kamu semakin paham an
Retno Palupi
coba untuk memaafkan ran, Andreas jg g selingkuh
Kembarr Kembaarr
membosan kan ceritanya
Kembarr Kembaarr
halah mboh. ko nyampek beberapa ep... gak ada kemajuan. gak tau mau berjln kemana
Niza Neza
nulis muter aja gitu apa nggak capek tangan. perasa'an kalimat nya jln di tempat
Niza Neza
apa Andeas sebegitu begok nya. atau dia sebenernya manusia yg agak kurang
Murni Syahfutri
Bingung saya bacanya😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!