My Heart is yours adalah cerita yang mendalam antara Daniel seorang pria tampan, cool dan kharismatik. dan Avery seorang wanita cantik, cerdas dan introduced. Mereka better secara tidak sengaja dan langsung merasakan koneksi yang kuat.
Daniel yang memiliki ketertarikan lebih dulu pada Avery tidak tahu bagaimana cara mengatakan perasaannya. Avery yang memiliki masa lalu sulit dan trauma yang menghantui merasa bahwa Daniel adalah satu-satunya orang yang dapat membuatnya merasa aman dan dicintai selain keluarganya.
Namun perjalanan kisah mereka tidaklah mudah. Dimulai dari pertemanan yang nyaman hingga mengakui perasaan masing-masing. Akankah Daniel dan Avery dapat menemukan kebahagiaan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5 tahun yang lalu
" Dokter! " Daniel dan Ethan berteriak memanggil dokter begitu mereka sampai di rumah sakit. Para perawat yang ada disana langsung mengambil brankar dan Ethan meletakkan tubuh lemah sang adik disana. Mereka mendorong brankar itu menuju ruang pemeriksaan.
Daniel dan Ethan harus menunggu diluar, mereka hanya bisa melihat dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan dari kaca kecil yang ada dipintu.
Wajah kedua laki-laki itu dibasahi oleh keringat dan air mata. Rasa takut dan panik masih tergambar jelas disana. Mereka berdua menunggu dengan gelisah didepan ruangan.
Terdengar langkah kaki seseorang mendekati mereka.
" Bagaimana Sky, D? " David juga tak jauh berbeda berantakannya dengan dua anak muda didepan nya.
" Belum tau dad" Daniel mengusap wajahnya dan menarik nafas sedalam mungkin.
" Semua akan baik-baik saja " David menepuk pundak Ethan pelan. Ethan menatap sekilas wajah David dan dia mengangguk.
Setelah menunggu beberapa menit, dokter yang memeriksa Sky keluar. Daniel dan Ethan dengan cepat menghampiri sang dokter.
" Bagaimana keadaan Sky dokter? " dokter yang bertugas menatap Daniel sekilas.
" Pasien mengalami syok dan kesulitan bernafas tapi semua sudah stabil. Kita tinggal menunggu pasien sadar, semoga kondisi psikisnya baik-baik saja " jelas dokter.
" Terimakasih dokter " ucap Daniel dan Ethan bersamaan.
Daniel, David dan Ethan menghela nafas lega, dan mereka berharap Sky akan cepat sadar. Tiba-tiba ponsel Ethan bergetar menampilkan panggilan dari sang mommy.
" Halo mom" suara Ethan terdengar lemah.
" Sayang kamu dimana? kamu baik-baik saja? " Emily bertanya dengan khawatir. Bagaimana tidak khawatir jika sang putra berjanji pulang akan pulang lebih cepat , tapi sampai sekarang tak juga sampai dirumah.
" Ethan baik-baik saja mom, tapi Ave.. "
" Kenapa dengan Sky?! " Emily menaikkan nada suara nya.
" Sky pingsan mom, Ethan lagi dirumah sakit sekarang " jelas Ethan.
" Ya Tuhan ! Kenapa bisa? mommy kesana sekarang " panggilan terputus begitu saja.
Ethan tak heran jika mommynya panik, karena Emily memang menyayangi Sky seperti menyayanginya dan Evelyn.
Setelah pemeriksaan selesai Sky dipindahkan ke ruang rawat inap. Ethan mendudukkan dirinya di sofa,menyandarkan kepala serta memejamkan matanya, mencoba menenangkan dirinya.
Davis pamit pulang lebih dulu karena dia tak ingin Isabella khawatir karena anak dan suaminya tidak sampai-sampai kerumah.
" Maaf " Ethan yang sedang memejamkan matanya menoleh kan wajahnya. Ia melihat Daniel disampingnya, menundukkan wajahnya terlihat sekali laki-laki itu merasa bersalah.
" Tidak apa, jangan merasa bersalah. Ini semua musibah " Ethan tak ingin mencari-cari kesalahan siapa disini. Apa lagi setelah adiknya dinyatakan baik-baik saja.
" Tapi ini semua salah aku, jika saja aku tidak membuat nya marah mungkin Sky tak akan terjebak di lift saat itu" jelas Daniel dengan mata berkaca-kaca.
" Kau menyukai Ave? " sontak Daniel langsung menatap Ethan. Ethan malah tertawa kecil.
" Tak perlu terkejut, kita sama-sama laki-laki. Kita tahu bahasa cinta yang spesies kita pakai " Daniel ikut tertawa mendengar itu.
" Tapi.. seperti nya jalan mu tak akan mudah"
" Apa kau akan melarang ku untuk berhubungan dengan Sky? " jelas terdengar kekhawatiran dari suara Daniel.
" Ya walaupun aku dan daddy kami tak akan mungkin melepaskan Ave begitu saja, tapi ada yang lebih sulit dari menghadapi kami" ucap Ethan.
" Maksud mu? " kening Daniel berkerut tak mengerti.
" Ave, tantangan tersulit mu adalah Ave sendiri. Tak pernahkah kau terfikir kenapa adikku selalu menyendiri bahkan terkesan menarik diri dari orang disekelilingnya? Kenapa orang-orang tidak tahu siapa dia sebenarnya? Padahal keluarga kami cukup besar " Daniel terdiam dan ia baru menyadari itu semua. Sky terlalu apatis dan seakan menghindari semua orang.
Daniel menatap wajah damai Sky yang sedang terlelap.
" Itu semua berawal dari lima tahun yang lalu, peristiwa yang mengubah adik ku yang ceria dan manja menjadi seperti sekarang " pandangan Ethan menerawang jauh kembali pada kejadian mengerikan itu.
Flashback 🌹
" Mel! Lepaskan aku! Apa-apan ini Camelia?! " Sky berteriak dengan tangan dan kaki terikat disudut ruangan yang sempit, kotor dan pencahayaan yang minum.
" Lepas? Dalam mimpimu Sky. Bersusah payah aku membawamu kesini kau minta lepas, huh? " Camelia yang sedang duduk diatas kursi dan menatap Sky sinis.
" Apa salah aku Mel? kita sahabat Camelia " air mata Sky mulai mengalir membasahi pipi putihnya.
" Sahabat? Nggak tuh, aku tak pernah menganggap mu sahabat. Aku selalu mendekati mu karena kau menguntungkan bagi ku Sky. Kau kaya, tapi kau juga bodoh hingga mengikuti semua mau ku " Camelia tertawa terbahak-bahak seakan bangga dengan apa yang ia lakukan.
" Tapi lama-lama kau menjijikkan Sky. Kau mengambil perhatian semua orang, bahkan kau membuat Harry tergila-gila pada mu. Kau tau, aku membencimu! " teriak Camelia.
" A-aku.... " suara Sky tercekat ditenggorokan. Ia tak tau salahnya dimana karena dia tak pernah berniat seperti itu.
" Kau tau, kau gadis munafik yang menolak Harry berkali-kali hanya untuk tetap dikejar olehnya, sedangkan aku mencintainya kau tau?!. Kau mengandalkan nama keluarga mu untuk membuat semua orang terkesan dengan mu. Aku membenci mu Sky! " Sky menggigit bibirnya kuat menahan rasa sakit hati dari semua kalimat yang dilontarkan Camelia. Orang yang ia anggap sahabat ternyata membencinya.
" Huh, tapi tenang saja setelah ini tak ada lagi Sky yang polos, yang sok suci dan sangat beruntung itu" Camelia meniup kuku-kukunya yang berwarna merah.
" Karena aku akan menghancurkan nya! " ucap Camelia dengan tatapan penuh kebencian.
" Tolong Mel, jangan seperti ini. Tolong lepaskan aku, aku mohon " Sky memohon pada sahabatnya ini.
" Tentu, tentu aku akan melepaskan mu setelah mereka puas" pintu ruangan itu terbuka terlihat tiga laki-laki menatap nya penuh minat.
" No, please Mel. A-ku mohon, ja-ngan lakukan ini sama aku " Sky sudah sangat ketakutan saat ini.
Plak!
Camelia menampar kuat pipi Sky hingga gadis itu tertoleh kesamping dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
" Berhenti memohon karena itu sam sekali tak berguna ! " Camelia membuka syal merah yang ia pakai dan ia melangkah semakin dekat pada Sky.
" Stop! kamu mau apa Mel, menjauh dari ku! " Sky beringsut mundur, ia sudah panik sekali.
" Ssssttt, tenanglah. Jadilah anak manis seperti biasanya Sky " Sky menggelengkan kepalanya saat Camelia menutup matanya dengan syal miliknya.
" Nah beginikan bagus,kau terlihat sangat manis "Camelia tersenyum puas.
" Kau tak akan tau setelah ini akan kami buang kemana. Ha ha Ha " Camelia benar-benar tertawa puas melihat Sky berusaha membuka ikatan nya.
" Baiklah, kalian bisa menikmati gadis manis ini. Aku akan menunggu diluar " Camelia mempersilahkan ketiga laki-laki itu untuk masuk.
" Aku mohon, pergi! jangan mendekat? " Sky berusaha menjauhkan diri dari langkah orang-orang yang mendekat.
Plak!
" Tenanglah gadis kecil, kita akan bersenang-senang " ucap salah satu dari laki-laki itu setelah menampar Sky. Suara itu begitu mengerikan ditelinga Sky.
Salah satu dari mereka mendorong Sky hingga terlentang, Sky mencoba bangkit tapi mereka kembali mendorongnya kuat.
" A-aku mo-hon " suara gadis itu sangat menyayat hati tak diperdulikan oleh mereka.
Rasa sakit, takut dan gelap ini sangat menyiksa Sky. Dia bahkan berteriak, menendang dan melakukan apapun yang ia bisa.
Krak
Kaos yang ia gunakan sudah terkoyak. Dalam hati ia hanya merapalkan daddy dan kakaknya.
" Brengsek! Lepas! " Sky kembali berteriak saat ia merasa mereka mencoba melepaskan celana jean yang ia kenakan.
BUGH!
" Berisik! Harusnya mulut mu juga ditutup " itu kalimat terakhir yang Sky dengar sebelum ia kehilangan kesadarannya setelah dipukul kuat wajahnya oleh salah satu dari mereka.
BRAK!
Pintu ruangan kecil itu terbuka karena tendangan dari orang yang diluar. Ketiga laki-laki yang tadi akan melanjutkan kegiatan terkutuk itu langsung berhenti dan melihat orang yang menganggu kesenangan mereka.
" Bajingan! " teriak Ethan yang berdiri didepan pintu.
Satu tendangan dan pukulan membabi buta dilayangkan oleh Ethan pada tiga bajingan itu.
" Berani kalian menyentuh adikku ! " Ethan tak terkendali menghajar mereka. Sampai Noah- daddynya menarik nya karena ketiga bajingan itu tak sadarkan diri.
" Kuasai dirimu Ethan, kita harus bawa Sky kerumah sakit sekarang " Noah melepas jasnya untuk menutupi tubuh putrinya.
Noah langsung mengangkat putrinya dan membawanya kemobil. Ethan menyusul dengan air mata yang mengalir deras.
Disaat yang sama satu mobil baru saja sampai yang dikendarai Elijah - daddy tiri Ethan. Dan disusul mobil polisi.
" Daddy akan menyusul nanti " Ethan hanya mengangguk dan langsung menyusul Noah.
Flash back off 🥀
" Kau ingin bertanya bagaimana aku tau keberadaan Ave saat itu? Aku memang dari awal tidak yakin dengan Camelia setelah ia pernah membawa Ave ke club, hingga aku memasang alat pelacak dimobil Ave. Dan sibodoh Camellia menggunakan mobil Ave untuk melakukan hal keji itu" Ethan sepertinya harus membanggakan dirinya yang bisa berfikir tanggap diusianya yang masih muda dulu.
" Setelah hari itu Ave tak sadarkan diri tiga hari dan saat bangun ia hanya bisa berteriak. Bahkan ia sangat takut bertemu orang lain, sehingga mau tidak mau dokter selalu memberikannya obat penenang " Ethan menghembuskan nafasnya pelan.
" Daddy kami mencarikan psikolog terbaik untuknya. Tapi adikku tidak kembali seperti semula, bahkan dia masih begitu memasang jarak untuk kami keluarga nya " Daniel yang mendengar itu tangannya sudah mengepal, hingga buku jarinya memutih.
" Aku tidak percaya pada mu seratus persen, tapi aku melihat perubahan yang baik setelah adikku dekat denganmu. Aku berharap Ave bisa lebih baik dan kau tak mengecewakan aku dan terutama Ave. Jika kau tak seserius itu cepatlah pergi jangan memperburuk keadaannya " jelas Ethan. Ethan akhir-akhir ini cukup memperhatikan perubahan Sky. Gadis itu lebih sering tersenyum dan juga sering menghabiskan waktu dengan ponselnya, karena penasaran Ethan pernah sekali melihat chat dari kontak bernama El. Dan Ethan yakin itu adalah chat dari seorang laki-laki.
" Aku tak pernah main-main dengan Sky. Aku tak akan berjanji tapi aku akan membuktikan" Ethan melihat tatapan Daniel yang penuh kesungguhan.
" Hmm, lakukanlah " ujar Ethan.