NovelToon NovelToon
Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:409.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

Caroline adalah seorang pegawai kantor biasa. Dia bekerja seperti orang biasa dan berpenampilan sangat biasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah boss mafia di dunia bawah.

Suatu hari saat Carolin pergi melakukan perjalanan bisnis, tanpa diduga dia diserang oleh salah satu musuhnya dan mati karena helikopter yang jatuh lalu meledak.

Saat Carolin terbangun, dia menemukan dirinya berada ditubuh orang lain. Melihat kecermin dan memegang wajahnya dengan bingung, “Siapa?”

Akankah Caroline mampu bertahan didunia yang tidak dia ketahui ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Penyerangan

Pada malam hari di perbatasan.

malam ini sangat sunyi, walaupun begitu diperbatasan antar kerajaan sibuk dengan rencana mereka masing - masing.

Semua prajurit dari masing – masing kerajaan Eldoria dan kerajaan Argentum mengerahkan semua prajuritnya dengan strategi mereka.

“Kita harus bergerak cepat,” ucap Evan mengerahkan pasukannya.

“Aku tahu …. Kau santai saja,” jawab Hope dengan santai.

“Meskipun rencana ini sempurna … kita harus tetap waspada,” ucap Evan lagi.

“Ya ya … aku tahu, bisakah kau berhenti berbicara,” ucap Hope.

“Komandan tenang saja … rencana ini kita buar dengan rinci jadi tingkat kegagalannya sedikit,” ucap Ton menenangkan Evan.

“Ada apa denganmu? Apa kau tidak percaya diri? Hahahha itu lucu,” tawa Pei.

“Bukan seperti itu,” jawab Evan. Entah mengapa perasaannya sekarang tidak enak.

Mereka mulai menyebar dan mengendap – endap sebelum menyerang pihak lawan.

“Kita akan memberik kejutan untuk mereka,” ucap Pei dengan senyum diwajahnya. Dia sangat bersemangat sekarang.

Saat mereka semua melangka sesuai dengan rencana. Tiba – tiba ada sesuatu yang aneh.

“Kenapa sangat sunyi?” tanya Pei.

“Arrrggg!!” terdengar suara teriakan.

Pei melihat kebelakang, salah satu prajuritnya mati.

“Kejutan … hehe,” ucap Leticia.

“Seraaang!!!!” teriak Leticia.

Pei segera menyerang balik dan semua pasukan mulai beradu pedang. Duke dan para prajuritnya juga bertarung memberi kejutan kepada pihak lawan.

“Master … apa master hanya melihat saja?” tanya Demon.

“Aku hanyalah seorang tawanan,” ucap Caroline sambil duduk santai mendengar suara dan teriakan kesakitan dari camp.

“Aku rasa akan ada banyak korban,” ucap Caroline.

Caroline memegang sesuatu ditangannya. Itu adalah kembang api, sebagai sinyal jika ada bahaya atau seusatu yang lain.

“Apa ini akan terpakai?” dia pikir ini tidak akan terpakai.

“SSrakk … srrrak …” terdengar suara rumput.

Caroline segera bersembunyi.

“Bagaimana bisa mereka menyerang?!!” Evan muncul di camp perbatasan dimana Caroline ditahan.

“Apa yang si bodoh ini lakukan disini?” gumam Caroline.

“Dimana Tuan Putri?” Evan keliling melihat tenda.

Caroline segera kembali ke tendanya. Sial!! merepotkan saja.

Evan mencari di setiap tenda dan tiba pada tenda yang terakhir adalah tenda Caroline.

Evan masuk dan melihat Caroline. “Tuan Putri!!” teriak Evan.

“Kau datang?” ucap Caroline dengan santai.

Evan melihat Caroline dari atas kebawah. “Ternyata tuan Putri masih baik – baik saja?” dalam kata – katanya mengandung makna sarkas.

“Seperti yang kau lihat,” jawab Caroline.

Evan hanya diam menatap Caroline. Kemarin dia mendapat surat dari Raja dan memerintahkannya untuk membunuh putri Caroline.

Evan menggertakkan gigi. “Maafkan aku Putri.” Dengan cepat Evan mengarahkan pedang keleher Caroline.

“Ini perintah yang mulia Raja,” ucapnya dengan wajah serius.

“Begitu,” ucap Caroline dengan santai.

Melihat Putri Caroline yang santai, membuat Evan sedikit kesal. “Aku akan menyelesaikannya dengan cepat.” Evan segera mengangkat pedangnya ingin menebas Putri Caroline.

“Demon!!”

Demon keluar dengan wujud besarnya dan mematahkan pedang Evan. “I-ini?!!” makhluk apa ini?!

Caroline mengambil pedangnya dan mengarahkannya kepada Evan yang terduduk di lantai.

“Kau yang memintanya,” ucap Caroline sambil mengambil pedang.

“A-apa yang ingin kau lakukan?!” teriak Evan panik. Pada saat ini posisinya sangat tidak menguntungkan.

Caroline menghunuskan pedangnya. Evan terkejut dan melihat armornya yang tebal terpotong, dia terus menghindar.

Caroline terlihat sangat menikmati, dia sengaja bermain – main dengan Evan. Lihatlah wajah panik dan ketakutannya … ini sangat menyenangkan.

Evan terus menghindar hingga tidak ada lagi tempat dimana dia bisa kabur.

“P-putri tunggu!!” Evan sangat panik sekarang.

Apa dia akan mati di tangan putri ini? Evan mengangkat tangannya untuk dijadikan tameng.

Caroline mengangkat pedangnya dan Evan menutup matanya dengan keras.

“Tes … Tes …” terdengar suara tetesan.

Evan segera membuka matanya perlahan dan ketika dia membuka matanya. Dia melihat tangannya yang ditutupi armor tebal kini terpotong hingga daging dan ototnya terlihat.

“A-aaaaaaa!!!”

“HaAAAAA” Evan berteriak kesakitan. Ini sangat menyakitkan!!!

“Tanganmu masih tersambung … aku tidak memisahkannya,” ucap Caroline dengan tetesan darah dipedangnya.

Caroline berjongkok dan memegang tangan Evan yang dia tebas. “Aaaaaaa!!!” Evan berteriak lebih kencang lagi.

“Lihat … aku menghindari uratmu,” ucap Caroline.

“Oh … ada dua urat yang putus! Pantas saja banyak darah yang keluar,” ucap Caroline sambil melihat urat itu.

“Ughh .. ughhhh,” Evan merintih kesakitan. Dia menghindari Caroline dan menahan agar pendarahannya tidak semakin parah.

Caroline berdiri dan mengambil kain kotor untuk mengelap pedangnya yang berlumuran darah.

“Hei ….” Panggil Caroline.

Evan bergidik mendengar suara Caroline. Dia tidak berani menatap langsung kematanya. Sangat menyeramkan.

“Apa kau ingin selamat?” tanya Caroline.

Evan tidak menjawab dan terus menundukkan kepalanya karena takut. Ini kedua kalinya dia merasa sangat ketakutan seperti ini. Sebagai komandan dia adalah orang yang tangguh dan tidak kenal takut dengan lawan. Dia menemukan lawan yang sangat kuat setara dengan Duke Cedric.

Caroline berjongkok dan menarik rambut Evan hingga dia bisa menatapnya.

“Yang aku tebas tanganmu … mengapa telingamu yang bermasalah?” tanya Caroline dengan dingin.

“A-aku-“ Evan gemetar dan matanya tidak fokus.

“Aku tanya lagi … apa kau ingin selamat?” tanya Caroline lagi.

Evan tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.

“Bagus.” Caroline berdiri dan mengambil kain bersih panjang.

“Ambil ini tahan darahmu dan ikat dengan baik,” ucap Caroline melempar kain itu. Evan tidak akan mati karena dia tidak menyentuh bagian vitalnya dan juga dia menambahkan mana pada tubuh Evan jadi itu akan sembuh dalam beberapa bulan.

Caroline melirik Evan yang terus menangis sambil mengikat kain di tangannya. Sebenarnya dia bisa saja menyembuhkannya dengan cepat, tetapi pria ini tidak pantas menerima kekuatanku yang berharga. Beberapa bulan itu sudah lebih dari cukup untuknya.

Di tengah peperangan.

“Sial … jumlah mereka sangat banyak!!” ucap Hope dengan kesal.

“Dimana Evan?!” teriak Hope marah. Dia sudah berulang kali mengirim sinyal bantuan tetapi tidak ada yang datang.

“CLANG!!”

Apa dia mati? Tidak! Tidak mungkin … Evan termasuk prajurit terkuat dikerajaan mereka, tidak mungkin dia mati begitu saja!!

“CLANG!!”

“Sial!!! bisakah kalian memberiku sedikit waktu untuk berpikir?!!!” teriak Hope. Dia sudah sangat lelah, prajurit lawan sangat kuat.

Hope segera berlari kearah lain untuk menghindari lawan. Sial …. Sial … sial … ini tidak akan berhasil. Saat hope berlari ditengah rerumputan yang gelap, dia tersandung.

“Arrghh …” Hope merintih kesakitan.

Dia melihat apa yang membuatnya terjatuh. Mayat!

Jika itu mayat biasa Hope tidak akan terlalu memikirkannya. Tetapi mayat ini! Dia mengenalnya.

“Pei?” Hope merangkak mendekati mayat itu dan membalikkan badannya untuk melihat wajah mayat itu.

“Pei?!!! Pei banguuun!!!”

“Pei!!!!” Hope berteriak seolah dunia telah berakhir. Pei adalah yang termuda diantara mereka, hope sudah menganggapnya seperti adik sendiri meskipun Pei orang yang konyol teteapi dia sangat menyayanginya.

“Peiii banguuun!!!! Peeiii!!”

“Arrgg …. Arrrrrgh!!!”

Tidak lama kemudian sinyal datang dari camp kerajaan Argentum. Hope melihat keatas, itu adalah sinyal mereka yang di bawa oleh Evan dan warna yang dikeluarkan adalah warna putih.

Hope menundukkan kepalanya. Air mata menetes kewajah Pei yang sudah tidak bernyawa. Ini akhir dari mereka.

Hope terus memeluk Pei dengan gemetar.

Di Camp kerajaan Argentum.

“Bagus … sekarang semua sudah berakhir,” ucap Caroline dan pergi memasuki tendanya.

“Ughh … ugh …” Evan menangis duduk ditanah sambil memegang sinyal pasukan mereka. Ini kekalahan mereka.

1
Lisna Simbolon
thor izin bertanya apakah ceritanya akan dilanjut ?
Arabella Belvina Eveline.A
kak kok gak up up
mery
Tutup
nacho
bilakh sambungnya
Glenn Bungo
Thor lg ngapain, lama amat up nya, penasaran bingits lanjutannya thor 😁
Arabella Belvina Eveline.A
Thor aku masih nungguin lo😭😭
Wiwit Suryani
kok GX prnh upp lgi Thor
peri bunga
bagus ceritanya tapi up.nya lama kak, cepetin upnya dong kak
nacho
bilakh sambungnya cerita ini
Nrl.Ar04
ini udh tamat kah??udh lama ga up soalnya
Retno Putri
kk kpn up lgii nih.... 🥺
Apri
ini ceritanya tamat ya thor
Nursyamirza Mirza
lanjut ceritanya tor...
Mantab
oooh knapa lm skali punya aku sdh g sbr kelanjutannya. /Moon//Moon//Moon/
dewi_oetari14
karya yang tidak membosankan
Cha Sumuk
ga pernah up apkh tmtnya ngegantung?!!!
🌺chatalea🌺
ini author lagi kemanaaaa... kok belum update... aku menunggumu Thor....
Maydian li Maydian
lama kli up nu thor
Fenny
Kok lama kale upnya ditunggu lho🙏
Lisna Simbolon
thor apakah ini akan dilanjutkan ceritanya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!