Tuntutan Keluarga, Membuat Anya Harus Melanjutkan Kuliahnya. Sebenarnya dia ingin bekerja saja atau membangun bisnis. karena dia sudah sangat lelah berurusan dengan tugas terutama belajar.
Dia yang suka kebebasan, namun takut membangkang pada orang tua. Akhirnya memutuskan untuk Kuliah.
Dan disana lah, dia bertemu dengan seorang laki-laki tampan. Rangga, dosen yang sekaligus menjadi pembimbing akademiknya.
Anya selama perkuliahan sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas. Hal inilah yang membuatnya mau tidak mau harus bertemu Rangga setiap hari.
Hingga muncul benih-benih cinta dari sisi Rangga. Tapi Anya sangat membenci dosen itu, karena selalu mengganggu dan menggagalkan kenakalannya. Lalu Bagaimana kisah mereka? Cari tahu di Novel ini ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Person S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantin
"Anya Putri Alexandra" ucap Rangga dengan nada tegas.
Namun orang yang dia panggil, tidak berkutik sama sekali. Bahkan dia sakit menenggelamkan kepalanya di meja.
"Anyyaaa Putriiii Alexandraaaa" ucap Rangga sekali lagi.
"Apaa sihhhh" ucap Anya kemudian mendongakkan kepalanya malas. Betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang saat ini tengah berdiri di depannya.
Dia langsung nyengir memperlihatkan gigi rapinya.
"Eh bapak" ucap Anya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Keluar dari kelas ini. Ini bukan tempat tidur" ucap Rangga tegas.
"Siap pak" ucap Anya gembira. Dia bukannya sedih tapi malah tersenyum gembira.
Dia langsung merapikan tasnya. Kemudian berdiri.
"Permisi pak. Saya pulang dulu kalau begitu" ucap Anya dengan entengnya.
Hal itu sontak membuat Rangga menatap heran pada gadis didepannya.
Tapi dia membiarkan saja Anya pergi. Kemudian mulai melanjutkan pelajaran.
Setelah keluar dari kelas. Anya langsung pergi ke kantin.
"Bik, saya persen mie goreng satu sama jus apel ya" ucap Anya.
"Siap Dek. Duduk dimana?" Tanya Bik Mul.
"Disana aja bik" ucapnya sambil menunjuk ke arah bangku kosong di belakangnya.
"Oke dek. Tunggu saja. Biar bibi buatkan" ucap bik Mul..
Anya pun mengiyakan kemudian mengambil tempat duduk disana. Di seberang tempat duduknya terlihat dua orang laki-laki tengah duduk sambil memakan mie.
"Wah mati gue. Ngapain Kak Antarez disini" ucap Anya kemudian memilih menyembunyikan wajahnya menggunakan rambut panjangnya.
"Rez, lihat deh. Nggak salah kita kesini. Ada cewek bening tuh. Sepertinya Maba" ucap Reza pada Antarez.
Antarez pun langsung melihat ke arah tempat yang dimaksud sahabatnya.
Dia langsung tersenyum kemudian berdiri.
"Hey, lo mau kemana?" Tanya Reza.
"Kesana" ucap Antarez kemudian mendekati meja Anya.
"Hmmm" ucap Antarez yang saat ini sudah berdiri di depan Anya.
"Mampus" ucap Anya sambil terus menunduk.
"Heh jangan pura-pura nggak kenal deh. Gw aduin ke papa ni Lo nggak masuk kelas" ucap Antarez.
"Maaf ya, Anda siapa?" ucap Anya tanpa melihat ke arah Antarez.
"Heh bloon. Jangan sok nggak kenal deh. Gw telpon papa nih" ucap Antarez kemudian mengambil hpnya.
"Ehh. Jangan kak" ucap Anya hendak merebut hp Antarez. Namun dia langsung meletakkan hpnya di saku.
"Haha. takut kan Lo. Sekarang jawab. Ngapain Lo disini?" Tanya Antarez.
"Lagi nggak ada kelas kak. Dosennya nggak masuk" ucap Anya berbohong.
"Owhh dosen nggak masuk ya" ucap Antarez dengan wajah yang begitu menjengkelkan.
"Bener kak. Dosen nggak masuk. Lu nggak percaya. Tanya ke temen-temen gw sana" ucap Anya.
"Ngapain. Gw tahu Lo pasti bohong kan. Capek-capek gw nanyak, lu pasti bakal ngeles lagi" ucap Antarez.
"Serah deh" ucap Anya.
"Ini dek pesanannya" ucap bik Mul.
"Iya bik. Makasi" ucap Anya kemudian memilih mie goreng di depannya.
"Ya udah. Lo makan dulu aja. ingat jangan diulangi lagi. Kali ini gw nggak akan aduin. Tapi kalau sampai gw lihat Lo disini lagi pas ada jam pelajaran. Habis Lo" ucap Antarez.
"Iye bawel" ucap Anya dengan mulut penuh mie hingga membuat suaranya tidak jelas.
"Makan yang bener. Ingat gw tahu jadwal lu. Papa udah nitip lu ke gw. Jadi jangan macam2" ucap Antarez.
"Iya kak iyaaaaa" ucap Anya.
"Iya udah. Gw balik dulu, masih ada kelas" ucap Antarez.
"Heh, lu juga bolos?" Tanya Anya.
"Nggak lah. Ini buktinya gw balik lagi. Bye" ucap Antarez kemudian meninggalkan kantin.
"Ayo Za" ucap Antarez. Reza pun langsung ngikut.
Dia tidak henti-hentinya memandang ke arah Anya yang sedang makan.
"Rezz, itu tadi adik Lo?" Tanya Reza.
"Hmmm, dia baru masuk disini" ucap Antarez.
"Wah gila. Adik lu cantik banget. Kenalin sama gw dong" ucap Reza.
Antarez langsung mengepalkan tangannya dan menunjukkannya pada Reza.
"Haha, Kenalan doang kali. Gw nggak akan ngapa2in kok" ucap Reza.
"Gw tahu Lo za" ucap Antarez.
-Bersambung-
d kmpng hlmnq ada stasiun radio antarez, duluuu