NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Excel Marah

     Grab yang ditumpangi Elyana sudah sampai di depan rumah Yeri. Yeri menyambutnya dengan wajah was-was. Wajahnya mendongak melihat ke kiri dan kanan jalan, berharap tidak ada yang melihatnya.

     "Ayo buruan masuk. Kenapa kamu tidak kasih kabar dari kemarin kalau mau pergi dari rumah? Kalau kasih kabar kemarin, mungkin saat ini kamu bisa langsung ke kontrakan," ujar Yeri seraya menarik lengan Elyana dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

     "Duduklah dulu, aku mau suruh pembantuku membuat minuman dan makanan kecil untuk anakmu," ucap Yeri seraya bergegas ke dalam untuk menyuruh pembantunya membuat minuman.

     "Mama." Nada terlihat gelisah. Hal ini membuat Elyana was-was. Yang paling dia khawatirkan adalah, Nada pasti rewel dan mencari papanya.

     "Nada, sabar, ya." Elyana menciumi wajah Nada seraya memeluknya erat.

     Tidak berapa lama, Yeri muncul membawa minuman dan makanan kecil untuk Nada.

     "Minumlah dulu. Ini makanan untuk Nada." Yeri menghampiri Nada, seraya memberikan makanan untuk dimakan bocah kecil itu.

     "Bilang , terimakasih Tante Yeri," ajar Elyana pada bocah kecil itu.

     "Makacih Ante," ucapnya. Walau belum jelas, tapi masih bisa dipahami.

     "Terus gimana rencana kamu selanjutnya, mau cari kontrakan saja atau gimana?" tanya Yeri sembari menatap Elyana yang terlihat bingung.

     "Untuk sementara aku memang mau mencari kontrakan. Kalau bisa kontrakannya yang kira-kira aman dari pencarian papanya Nada. Juga, jauh dari tetangga yang suka bergosip," ujar Elyana menyebutkan tipe kontrakan yang dia mau.

     "Ada sih kontrakan seperti yang kamu mau. Aman dan tentunya untuk sementara aman dari pencarian suamimu. Sebentar, ya. Aku hubungi dulu ayah aku," ujar Yeri seraya meraih Hp nya dan menghubungi orang yang dia sebut ayah barusan. Tanpa Elyana ketahui, ayahnya Yeri memang memiliki beberapa rumah kontrakan.

     Yeri sedikit menjauh dan berbicara dengan ayahnya di telpon. Elyana berdoa semoga kontrakan yang dia butuh ada saat ini juga.

     Tidak berapa lama, Yeri kembali, lalu memberitahukan bahwa rumah kontrakan milik ayahnya kebetulan ada yang kosong. Elyana senang mendengarnya, dia begitu sumringah.

     "Ada, El. Kontrakan punya ayah aku kebetulan ada yang kosong. Kalau kamu mau tempati sekarang, juga bisa. Karena oleh ayah aku sudah dibersihkan. Di dalamnya ada tikar tebal. Untuk sementara kamu bisa pakai. Nanti tikarnya dikasih sepre saja, aku pinjami," ujar Yeri begitu baik, membuat Elyana terharu.

     "Terimakasih banyak, Yeri. Kamu baik banget sudah mau bantu aku."

     "Sebentar, apakah kamu saat ini punya duit? Ya, minimal buat makan sebulan atau dua bulan ke depan? Kalau mengenai rumah kontrakan sebulan pertama biar aku yang bayar sama ayah aku. Belum tentu juga kamu lama di situ, kan?" ujar Yeri menatap lekat Elyana.

     "Kebetulan, aku masih ada duit dalam tabungan, dan dalam dompet ini masih ada uang kes sisa dari jatah yang diberikan papanya Nada bulan ini. Sepertinya untuk sebulan ini aku cukup untuk makan dan susu Nada," ungkap Elyana sembari meraih dompetnya yang disimpan di dalam kantong kresek bersama baju-baju.

     "Biar saja, untuk sebulan ini, kontrakannya aku tanggung. Kamu tenang saja. Dan mengenai makan, kalau kamu mau masak, bisa. Atau kalau ingin simpel, kamu bisa beli sayuran masak. Soalnya di dekat rumah kontrakan ada yang jual masakan mateng. Kamu beli saja sesekali," saran Yeri.

     "Iya, Yeri. Terimakasih banyak untuk bantuan dan sarannya. Untuk hal itu, nanti aku pikirkan di kontrakan."

     "Ya sudah, sebaiknya kalian siap-siap saja. Pakaikan jaket dan kaos kaki untuk anakmu. Dan untuk kantong kresek kamu itu, ganti sama tas aku. Aku pinjami tas besar untuk wadah baju."

"Iya, Yer, makasih banyak," ucap Elyana terharu.

     "Sebentar, aku ke dapur dulu untuk menyiapkan bekal untuk kamu di sana. Makanan itu, bungkus dan bawa untuk anakmu."

     Yeri bergegas menuju dapur untuk menyuruh pembantunya menyiapkan makanan untuk dibekal Elyana.

     Tidak lama dari itu, Yeri datang dengan membawa kantong yang di dalamnya tentu saja makanan untuk Elyana dan Nada.

     "Terimakasih banyak Yer. Kamu sudah banyak bantu aku dan mau aku repotin," ucap Elyana terharu.

     "Sudah, nggak apa-apa. ayo, kalau kalian sudah siap, aku akan pesan grab menuju kontrakan."

     "Aku siap, Yer," sahut Elyana.

     "Mamaaa, papa nana?" Tiba-tiba Nada menanyakan papanya. Elyana menjadi ciut dan sedih. Yang dia khawatirkan pasti terjadi. Nada pasti rewel dan menanyakan papanya. Namun, Elyana berdoa semoga saja Nada nanti di tempat tinggal baru, tidak rewel.

     "Gimana ini, Yer?" Elyana terlihat frustasi.

     "Kamu harus tenang, hadapi Nada dengan penuh kasih sayang, peluk dia kalau nanti Nada merengek menanyakan papanya," bujuk Yeri memberi semangat dan kekuatan.

     "Terimakasih banyak, Yer. Kamu sudah membantu aku dengan tulus," ucap Elyana lagi terharu.

     "Ayo, grabnya beberapa menit lag datang. Tapi, aku dulu yang menghampiri sembari melihat situasi. Kalau aman, aku akan acungkan jempol, lalu kamu segera menyusul." Yeri memberi instruksi. Elyana mengangguk paham.

     Yeri bergegas menuju pintu pagar. Tida berapa lama grab yang dipesannya tiba. Yeri melihat depan belakang, memastikan kalau di sekitar tempat itu tidak ada suami Elyana. Setelah dirasa aman, Yeri mengacungkan jempolnya ke arah Elyana. Elyana pun segera bergegas menghampiri grab yang sudah Yeri naiki.

     "Alhamdulillah," seru Yeri diikuti Elyana dalam hati.

     Mereka kini sudah berada di dalam grab. Grab pun berjalan menuju alamat kontrakan yang Yeri sebutkan di pesanan grabnya.

***

     Di tempat berbeda. Setelah mendapat kabar dari Bi Ocoh bahwa Elyana kabur, satu jam kemudian, Excel tiba di kediamannya. Excel berlari masuk rumah dengan wajah yang marah.

     "Bi, ke mana kira-kira istri saya perginya?" tanya Excel pada Bi Ocoh yang terlihat takut.

    "Bibi kurang tahu, Den. Maafkan bibi. Saat Non Elya pergi, bibi disuruh mengambil kantong yang isinya sampah di depan pintu kamar. Namun, setelah bibi cari, rupanya sampah itu tidak ada. Rupanya Non Elya memang sengaja mengerjai bibi," lapor Bi Ocoh sambil menunduk.

     "Huhhh, kenapa bisa lepas?" dengus Excel seraya bergegas menuju lantai atas untuk mengecek barang-barang di kamarnya, apa saja yang dibawa Elyana.

     "Elyana, kenapa kamu kabur. Kamu kabur membawa anakku. Aku tidak terima. Aku akan mencarimu dan aku pastikan kamu akan ketemu. Jangan harap kamu bisa bawa anakku. Lihat saja nanti, jika kamu tidak mau kembali, maka aku akan bawa paksa Nada," desisnya penuh amarah.

     Tiba di dalam kamar, Excel langsung memeriksa lemari. Baju-baju Elyana masih banyak di sana, dan buku nikah juga aman karena Excel sudah lebih dulu menyimpannya di tempat yang tidak mungkin diketahui Elyana.

     "Tas dan koper aman, lalu dia bawa barang pakai apa? Elyana benar-benar membawa anakku untuk hidup susah. Kenapa kamu harus pergi Elyana?" Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi kepala Excel, membuat dia sedikit pusing.

     "Padahal aku sudah mengunci semua, tapi Elyana masih bisa lolos. Hahhhkkk, sialan. Bagaimana kalau Elyana langsung pulang kampung dan bicara sama kedua orang tuanya, lalu melaporkan semua pada mama dan papa.

     Excel menduduki ranjang dengan tangan memijit kepalanya yang sakit. Saat Excel menoleh ke arah kanannya, dia melihat ada sebuah surat di atas bantalnya.

     "Surat! Pasti dari Elyana," tebaknya seraya meraih surat itu, lalu dibukanya.

1
Suriyanti
semoga Elyana bertemu dengan org yg baik dalam aksi kaburnya x ini ya thor🙏🙏 kasihan sama El thor😭😭🙏🙏
Nasir: Aamiin Kak. Mkshnudsh mampir.
total 1 replies
Eni Satria
kencan dg jandamu say
Eni Satria
pergi aja drpda sakit hati
Evy
Pak Duda menanti Bu Janda...
Evy
Tertawa juga aku bacanya...Abdi negara mental tempe ..bisa aja nih Author...
Evy
Jodoh El selanjutnya... sepupu Excel....
Evy
Berterus-terang kepada kedua orang tua dan mertua itu lebih baik...
Evy
Sudahlah Elyana... untuk apa mempertahankan seseorang yang tidak pernah menghargai dan tidak bisa mencintai mu.. hidup ini terus berjalan.. jika yang ada hanya sakit hati lebih baik lepaskan saja...
Evy
Awal baca sudah suka nih...
Nasir: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Wati Dombu
semoga elyana bertenu dengan sepupunya di engsel pintun itu yg namanya raffa
Nasir: Wkwkwkwkk.... engsel pintu dan jendela ya Kak....
total 1 replies
Wati Dombu
thor knp ya merendahkan sekali perempuan nya seolah olah lakilaki hanya si engsel pintu itu doank yg ada ,maaf ya thor klw nyebutnya kyk gitu
Wati Dombu
thor knp ya merendahkan sekali perempuan nya seolah olah lakilaki hanya si engsel pintu itu doank yg ada ,maaf ya thor klw nyebutnya kyk gitu
Nasir: Semoga ini hanya ada dlm cerita saja ya Kakakku.... maafkan Author yg membuat Kakak Reader jengkel.
total 1 replies
Windarti08
lho kok naik travel lagi... katanya tadi mau diantar pake mobil khusus dr pihak skincare...
yg bener yg mana Thor?
Nasir: Baik. Nanti sy cek n revisi ya Kak. Trmksh atas koreksinya.
total 1 replies
Windarti08
lagian kenapa malah minta penjelasan sm Erni, harusnya laporan dr ortumu itu diselidiki dulu benar/tidak nya, km kan tentara yg udah punya pangkat bagus kapten punya banyak anak buah dan rekan seprofesi, bisa dong minta bantuan mereka bwt nyari tau soal si Erni
SHLDC’s Company
terimakasih ceritanya menyentuh hati.....
ntuk lanjut cerita nya mau dong...
Nasir: Lanjut Kak, sudah ada yg sekuelnya.
total 1 replies
Windarti08
krokrottttt..... kirain suara apa.. ternyata suara pintu dibuka OMG 😮
RENI NURAENI: korokottt ngakkk juga si autor
Nasir: Wkwkwkkw iya Kak...
total 2 replies
Nurhayati
bagus itu elyana si egois hrz dancam gtu
Lina Suwanti
Excel ga pantas jd abdi negara,,semoga ketahuan oleh kesatuannya n dpt hukuman klo perlu di pecat dgn tdk hormat biar tau rasa Excel n istri sirinya
Inooy
cerita nya bagus, g melulu seputar CEO..ini benar2 beda, aq jd tau klo menikah dgn TNI proses nya lumayan ribet jg...
aq suka cerita nya, walaupun ada konflik tp g bikin kepala ngebul..dn masalah bisa d selesaikan dgn baik, satu lg Mak author nya super duper ramaaah..setiap komenan selalu d apresiasi 👍👍❤️❤️❤️❤️
Inooy: sama sama kaka,,semangat teroos kaa berkarya nya 💪
Nasir: Makasih Kak....
total 2 replies
Desi Trikorina
trims thor...ammin,.. semoga mudah rezki rezki jg
Nasir: Aamiin trmksh Kak. Doa yg sama buat Kakaknya. 🤲🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!