Cinta yang di awali kebencian Leon dengan seorang wanita yang bernama kirani, wanita yang berasal dari golongan orang yang tidak mampu. Sedangkan Leon yang berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, akan kah kisah cinta berakhir bahagia… Jika penasaran baca kisah lengkapnya di novel ini ya…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedekatan Leon dan kirani.
Pagi harinya rani terbangun dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya, hawa dingin karena suhu ac dapat rani rasakan. Rani merasakan ada tangan kekar yang memeluknya, perlahan rani membuaka mata. Dia melihat dada kekar seorang pria di depannya, bau parfum bercampur keringat dapat rani cium seketika.
Dia hapal betul dengan bau parfum tersebut, perlahan rani memberanikan diri mendongak menatap pria di depannya.
“Leon…” batin rani, ingatan rani berputar ke peristiwa semalam. Seketika rani membelalakkan kedua matanya, dia teringat akan hubungan yang penuh gairah semalam bersama Leon.
“Aku… aku… sudah kehilangan semuanya..” batin rani dengan air mata yang tiba tiba keluar dari pelupuk matanya, dia terisak menanggis menyesali kebodohannya.
Leon yang berhasil meruntuhkan pertahanan rani selama beberapa tahun ini, menjadikan rani harus menyerahkan semuanya ke Leon malam itu.
Rasa sakit di daerah kewanitaannya sangat terasa menyakitkan saat rani menggerakkan tubuh bagian bawahnya.
“Aduh… kenapa sakit sekali.” Rani memberanikan diri menggerakkan kakinya, sampai rani tiba tiba membelalakkan matanya. Merasakan benda keras seperti pentungan yang tersentuh kaki rani, Leon yang terganggu tiba tiba membuka kedua matanya.
“Kamu sudah bangun.” Tanya Leon menatap rani.
“Apa yang terjadi…”
Leon tidak menjawab pertanyaan rani, dia tiba tiba memeluk rani dan mencium kepala rani berulang kali.
“Kenapa kita melakukannya, sedangkan sebentar lagi aku akan menikah dengan kakakmu.”
Leon tersenyum menyeringai, dia merasa puas bisa membuat rani menjadi miliknya seutuhnya.
“Aku akan menikahimu, aku akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan. Dan aku berharap di sini…” Leon mengelus perut rani pelan.
“Akan segera tumbuh Leon junior.”
“Enggak… enggak… apa yang akan aku bilang sama pak alex dan bu Santi, jika mereka tahu kita sudah…”
Leon menutup mulut rani dengan telinjukkanya, dia ingin rani tidak meneruskan ucapannya.
“Aku yang akan bilang ke mama dan papa, walau risikonya aku harus kehilangan perusahaan dan warisan milik papa.”
Rani terdiam, dia berfikir kenapa Leon bisa dengan mudahnya menagatakan itu semua. Rani terdiam dia tidak ingin mengatakan apapun, seolah di pikiran rani dia ingin sekali pergi dari depan Leon dna segera menghilang dari keluarga besar alex.
Dia terlalu malu karena sudah menghancurkan impian dna keinginan alex dan Santi, walau dia tahu dia juga menyakiti Thomas yang tulus mencintainya.
“Sayang…” bisik Leon menyadarkan lamunan rani.
“Apa di sini masih sakit.” Tangan Leon tiba tiba mengelus pelan milik rani, gelengan aneh dapat rani rasakan saat jari jemari Leon bermain di sana.
“Eungh… Leon jangan, ini… aaahh… masih saaakiit.” Ucapan rani terdengar terbata bata , dia merasakan sesuatu akan keluar dari area sensitifnya.
“Bagaimana… apa masih sakit…” Leon mencium tengkuk leher rani, tangan yang satunya memainkan memainkan dada rani dengan lembut.
“Le….leon… aaahhhh… sudah.” Rani tidak dapat melanjutkan ucapannya saat tiba tiba Leon menindih tubuhnya.
Rani dapat dengan jelas melihat wajah Leon yang baru saja terbangun dari tidurnya, dia dapat melihat ketampanan Leon seutuhnya.
Leon yang tidak sabar dengan segera melumat bibir merah alami milik rani, hisapan demi hisapan Leon lakukan. Tampak bibir rani tampak bengkak karena ulah Leon, rani tidak dapat menolak nafsu leon yang terpancing pagi ini.
“Aku ingin melakukannya sekali lagi, boleh…”
Entah kenapa rani mengangukan kepalanya, dia seperti terhipnotis dengan ucapan dan tatapan mata Leon. Melihat persetujuan dari rani, Leon segera mengeksekusinya.
Desahan dan jeritan di kamar apartemen Leon menjadi saksi atas kehangatan mereka pagi ini, beruntung apartemen milik Leon hanya di huni oleh mereka berdua.
Dua jam pun berlalu, rani yang merasakan badannya remuk. Mencoba bangkit dari tempat tidur, terlihat Leon kembali tertidur sehabis mereka melakukan senam pagi di atas ranjang.
Rani memaksakan kakinya untuk melangkah ke kamar mandi, walau sulit dia paksakan karena badannya yang terasa lengket dan tidak nyaman.
Setelah membersihkan diri, rani memilih memasak untuk sarapan mereka pagi ini. Beruntung di kulkas hanya ada sisa daging dan beberpa telur juga selada, rani menggambil semuanya. Dia mencari apakah masih ada roti yang masih tersisa, dia berfikir akan membuatkan sanwich untuk sarapan mereka.
“Syukurlah masih ada roti, aku akan segera memanaskannya.” Batin rani segera menyelesaikan pekerjaannya.
Sedangkan Leon yang sudah terbangun mencari keberadaan kirani yang sudah tidak terlihat di sampingnya, tapi Leon dapat melihat baju rani sudha berada di samping sandaran sofa di dalam kamar.
Leon tersenyum mengingat kejadian tadi, dia merasa jika rani akan bisa dia dapat kan seutuhnya. Dan dia akan segera menikahi rani, sebelum Thomas mendahuluinya.
Leon menyibakkan selimutnya, tak sengaja Leon dapat melihat bekas darah milik rani semalam. Senyuman Leon kembali terbit, dia senang karena menjadi orang pertama yang bisa memiliki kirani seutuhnya.
Sedangkan rani yang berada di dapur dengan asik membuatkan sanwich untuk dirinya dan juga Leon, pakaian kemeja milik leon terpaksa rani pakai karena baju rani yang terlihat sudah kotor.
Leon yang memakai celana pendek dan kaos singlet keluar dari dalam kamar, dia melihat rani yang tengah asik berada di dapur.
“Shit… kenapa kamu menggodaku lagi kirani, kamu bisa membuatku menginginkanmu lagi jika kamu berpakaian seperti itu.” Leon mengacak kasar rambutnya, dai merasa sangat frustrasi melihat pakaian rani.
Leon melangkah kan kakinya perlahan, setelah sampai di belakang kirani dengan segera kedua tangan leon memeluk tubuh rani dari belakang.
Rani berjengit kaget, merasakan pelukan tiba tiba yang Leon lakukan.
“Kamu sengaja menggodaku lagi kirani.” Leon mencium tenguku leher kirani, dia merasakan miliknya kembali menegang.
“Lepaskan aku sedang membuat sarapan untuk kita berdua.”
“Biarkan seperti ini dulu, aku ingin menangkan milikku yang kembali menegang karena melihatmu.”
Rani merasakan di belakang tubuhnya ada sebuah benda tumpul yang menyentuh b*k*ngnya, dia seketika teringat bagaimana sakitnya milik Leon memaksa masuk ke aset miliknya.
Rani terdiam dia tidak bisa mengatakan apapun membayangkan kejadian tadi malam dan pagi tadi, Leon menghimpunkan miliknya lebih dalam lagi ke tubuh belakang milik rani.
“Aaahhh….” Rani tidak menyadari jika suaranya membuat Leon ingin memakan rani saat itu juga.
“Sepertinya kamu menginginkannya juga.”
Tangan Leon tidak tinggal diam, dia dengan perlahan memasukkan tangannya ke aset bawah milik rani.
suara erotis rani kembali terdengar, Leon yang terlihat tidak sabar segera membalikkan tubuh rani.
Leon segera melumat kasar bibir rani, mereka pun akhirnya kembali melakukannya di dapur tanpa mempedulikan sarapan yang baru saja rani buat untuk mereka.