NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Pemaksa

Obsesi Tuan Pemaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Panda Merah

"Anda yakin Mrs. Aquielo?"

"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."

"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."

"Seperti aku mau saja dengan dirimu."

"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."

Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.

Itu buruk....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Viona kembali kerumahnya saat matahari sudah hampir terbenam, walau sebenarnya ia masih enggan kembali kerumah itu karena suasanya yang sudah berbeda. Tapi Viona tak punya pilihan lain sekarang.

Uang yang tersisa didalam tasnya tidak cukup untuk menyewa hotel walau hanya untuk satu malam, dan dia tidak mungkin menghabiskan sepanjang malamnya berada diluar itu akan sangat berbahaya.

Namun baru sampai diteras rumah mewah itu Viona langsung melihat adegan dimana tampak Papanya yang sedang berdebat dengan Audrey yang sedang menyeret keluar sebuah koper besar ditangannya.

"Apa yang kau lakukan, kau seharusnya tidak berbuat seperti ini Audrey kau bukan anak-anak lagi, tidak seharusnya kau merajuk hanya karena masalah sepele!" seru Jeremy sambil menahan lengan Audrey.

"Berhenti menahan ku Pa... Aku sudah tidak ingin tinggal ditempat ini lagi. Papa urus saja putri papa yang kurang ajar itu agar tidak menjadi wanita yang murahan!"

Seketika langkah Viona terhenti ia benar-benar tidak menyangka kalau masalahnya ternyata bisa sebesar ini, bahkan kakaknya sendiri sudah menghakimi dirinya tanpa bertanya pada dirinya terlebih dahulu.

"Audrey please... Mari kita bicarakan ini baik-baik jangan seperti ini." Mohon Jeremy tampak lelah.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi Pa... Bahkan setelah ketahuan sekalipun dia tetap tidak merasa bersalah dan malah pergi berkencan seharian bersama pria bajingan itu!" seru Audrey membuat Viona bingung, dia memang pergi keluar seharian ini tapi tidak untuk berkencan seperti yang dituduhkan kakaknya itu.

Saat melihat Audrey ingin kembali menarik kopernya Viona langsung berseru. "Kakak tidak perlu meninggalkan rumah ini... Biar aku saja," ucap Viona berusaha tenang.

"Tidak princes,,, kau bahkan tidak sampai sebulan kembali kerumah ini. Papa tidak akan mengizinkan kau pergi!" tolak Jeremy.

"Tidak apa-apa aku yakin kalau Papa sudah terbiasa hidup tanpaku selama ini,,, tapi dengan Audrey... Papa sudah tinggal dengan nya sangat lama aku akan merasa sangat buruk kalau nyatanya kehadiranku membuat kalian berdua terpisah." Ucapa Viona dengan tatapan meyakinkan pada Jeremy.

"Aku akan kembali keIndonesia setelah mendapat tiket pesawatnya, tenang saja kalian berdua akan baik-baik saja seperti sebelum aku datang kemari!" seru Viona sambil menahan nyeri didadanya, ia benar-benar merasa bersalah atas pertengkaran yang dialami Audrey dan Papanya saat ini.

"Tidak.... Jangan kembali kesana, Papa akan membelikan mu rumah yang bagus disini kau bisa tinggal disitu tapi jangan tinggalkan papa lagi." Mohon Jeremy dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan menahanya Pa... Biarkan ia kembali pada wanita itu. Dia memang pantas bersamanya!"

"AUDREY!"

"APA... Kenapa Papa terus membentakku dan tidak pernah menegur Viona atas kesalahannya meskipun ia anak kandungmu tapi dia salah Pa!"

"Sudah kubilang berhenti menghakimi adikmu Audrey! Kita tidak tahu pasti apa yang sudah terjadi."

"Sudah jelas-jelas dia bersikap jalang dengan pergi berkencan bersama Ares dan sudah ada bukti foto yang Kylie kirim padaku, kenapa Papa masih bisa menyangkal!"

Lalu Audrey menunjukan selembar foto kecil yang dimana didalam foto itu tampak Viona bersa Ares sedang duduk berhadapan dan tampak makan didalam satu piring yang sama.

Astaga foto itu diambil saat Ares sedang mencuri makanannya tadi bagaimana bisa Audrey mendapatkan foto itu.

"Kau hanya salah paham kak. Asal kau tahu setelah foto itu diambil aku sudah menghajar wajahnya sampai babak belur!" seru Viona jujur.

"Berhenti menyangkal Viona! Setelah apa yang kau lakukan kau bahkan tidak memiliki niat sedikitpun untuk meminta maaf pada Kylie dan terus-terusan menyangkal kesalahan yang kau perbuat. Aku benar-benar kecewa padamu!"

"Aku menyarankan kakak untuk menanyakan sendiri kepada lelaki bajingan itu sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi dari pada terus-terusan memojokkan diriku seperti ini." Ucap Viona pada akhirnya, dia benar-benar sudah lelah dituduh begitu.

"Dengar ya Viona,,, apa kau tidak lelah menyangkal semua kesalahanmu itu, akan lebih baik kalau kau mengakui semuanya dan segera meminta maaf pada keluarga Kylie lalu menjauhi tunangannya agar masalah ini segera selesai!" Seru Audrey sambil menatap Viona tajam.

Viona menggelengkan kepalanya tidak percaya, Audrey masih saja tidak mau mempercayai dirinya dan terus menghakiminya seolah-olah memang dirinyalah yang bersalah.

"Meskipun terlambat akan kujelaskan apa yang sebenarnya terjadi... Pada malam itu aku memang bertemu dengan Ares tapi bukan karena disengaja, aku tidak sengaja membuat baret pada mobil mewahnya waktu itu, dan aku juga sudah menawarkan untuk mengganti rugi tapi ia menolak. Dan kurasa ia melakukan semua ini karena masih kesal karena hal itu." Jelas Viona

"Jangan konyol,,, kau fikir aku anak usia lima tahun yang bisa kau bodohi. Mana mungkin Ares sampai berbuat seperti itu hanya karena baret pada mobilnya, dia bahkan bisa membeli satu mobil mewah setiap jamnya kalau dia mau. Setidaknya kalau ingin beralasan cari alasan yang lebih logis." Sangkal Audrey.

"Aku tidak bohong memang itu kejadian yang sebenarnya, kalau kakak tidak percaya kita bisa lihat rekan cctv diparkiran malam itu." Usul Viona.

"Kau fikir aku punya waktu untuk mengurusi kebohonganmu itu, kalau kau tidak ingin terus disalahkan akuilah kesalahanmu dan segera meminta maaf pada Kylie itu akan membuat kau terlihat sedikit lebih baik dari pada terus mengarang cerita untuk menutupi kesalahanmu itu."

"Aku tidak akan meminta maaf karena ini semua memang bukan kesalahan ku, tapi aku berjanji akan menyelesaikan semua masalah ini segera."

"Astaga Viona,,, kau memang keras kepala dan tidak tahu malu. Terserah apa maumu, tapi yang pasti aku tidak akan memaafkan perbuatanmu kalau Kylie tida memberikan maafnya padamu. Dia gadis baik yang malangnya harus jadi korban dari kebusukan kalian!"

Setelah Audrey mengatakan hal itu ia segera pergi meninggalkan Viona berduaan dengan Jeremy yang sedari tadi hanya diam.

"Papa harap kamu tidak membenci kakakmu setelah semua yang sudah ia katakan, kau tahu dia itu memang orang yang bersumbu pendek suka mengambil kesimpulan tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu." Ucap Jeremy tenang sambil merangkul tubuh Viona penuh sayang.

"Aku tidak akan membenci saudaraku sendiri pa, tapi aku memang sedikit kesal karena dirinya terus menyudutkan diriku tanpa mau mendengan penjelasan dari mulutku terlebih dahulu." Jawab Viona.

"Dia memang begitu, dan Papa harap kamu dapat memakluminya agar hubungan kalian cepat membaik karena sangat menyakitkan melihat dua putri kesayanganku saling adu mulut bukannya saling menyayangi padahal kalian baru saja bertemu setelah sekian lama terpisah!"

"Aku juga sebenarnya tidak mau bertengkar dengannya,,, ini semua salah Ares si Bajingan menyebalkan itu!"

"Papa tidak tahu dari mana awal mula kau bisa mengenal pria itu, tapi yang pasti berhati-hatilah dia bukan orang sembarangan meski keadaan kita sekarang terbilang cukup baik namun jika dibandingkan dengan mereka kita tak ada apa-apanya."

"Sudah kubilang kami tidak sengaja bertemu malam itu dan aku membuat baret mobil mewahnya saat itu, apa papa juga tidak mempercayaiku seperti Audrey?" tanya Viona sedih.

"Tidak papa yakin kalau kau tidak akan berbohong dan papa berjanji akan membatu dirimu untuk segera menyelesaikan masalah ini."

"Terima kasih pa, aku mencintaimu."

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!