NovelToon NovelToon
CEO Dan Pasukan Khusus

CEO Dan Pasukan Khusus

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:739
Nilai: 5
Nama Author: Khresno Bayu

Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.

Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.

Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Pagi hari di kos mentari pukul setengah lima pagi Rafendra sudah bangun, dia kemudian berjalan ke kamar mandi untuk wudu dan melakukan sholat subuh karena dia sudah jarang sholat karena kerjaan sewaktu masih aktif di pasukan Khusus.

Rafendra yang sadar kerena dia sudah jauh dari Allah maka dia berusaha mulai menata kembali sholat dan ibadahnya. Setelah sholat subuh Rafendra kemudain keluar dari kamar kos dan bersiap untuk olahraga pagi.

Karena sudah menjadi kebiasaan Rafendra selama masih aktif bertugas, sambil menunggu temen temannya bangun Rafendra melakukan pemanasan sedikit sebelum lari pagi.

Setelah beberapa menit ke tiga sahabatnya sudah keluar dari kamar masing masing dan menuju ke arah Rafendra. "Udah lama Capt nungguin kita" Tanya Ahmad kepada Rafendra.

"Emmmm lumayan sekitar dua puluh menitan tadi aku sholat subuh dulu" Sahut Rafendra. "Widihhh tumben Capt biasanya dirimu enggak pernah sholat" Sahut Fikri atas kata kata Rafendra.

"Enak aja gini gini aku masih sering sholat tapi kadang kadang" Ucap Rafendra yang tersindir oleh ucapan Fikri. "Iya lah Capt percaya kita mah" Sahut Zaki yang ikut menggoda Rafendra.

"Kalian itu gimana sih temen sholat malah di ejek, mending kalian ikut sholat juga dari pada enggak sholat sama sekali" Sahut Ahmad yang agak kesal dengan candaan Zaki dan Fikri.

"Iya iya Mad, nanti kami ikut sholat" Sahut Zaki dan Fikri hanya mengangguk saja. "Oh iya Mad, Sherly enggak kamu ajak lari pagi sekalian" Tanya Fikri kepada Ahmad.

"Enggak Fik kasihan kayaknya Sherly kecapekan biar dia tidur agar nanti bisa fokus buat kerja" Jawab Ahmad kepada Fikri.

"Iya udah yuk lari keburu siang nanti" Ajak Zaki kepada Rafendra, Fikri dan Ahmad. "Yukk, kita keliling sekitar sampai perumahan Griya Asri yang jadi rumah dinas untuk orang orang kantor kita" Ajak Rafendra kepada ketiga sahabatnya itu.

Jarak dari Kos mentari ke perumahan Griya Asri yang disediakan oleh perusahaan Subroto berkisar dua puluh menitan kalau ditempuh dengan lari. "Jakarta kalau pagi hari enak juga ya udaranya tapi enggak sesejuk kampung kita" Ucap Fikri kepada ketiga sahabatnya.

"Iya kalau pagi polusinya masih sedikit tapi kalau nanti sudah jam jam kantor dan sekolah pasti padat ini jalan" Sahut Rafendra sambil belari didepan.

"Iya juga ya Fen, untung saja kantor kita enggak jauh dari kos jadi enggak perlu terjebak macet" Sahut Ahmad dari arah belakang Rafendra.

Selama perjalanan menuju Perumahan Griya Asri mereka terus berbincang bincang sampai masuk ke daerah perumahan yang tampak masih sepi dan gerbang masuk perumahan masih sedikit tertutup karena memang belum waktunya untuk dibuka oleh satpam.

Setelah sampai di gerbang masuk perumahan Rafendra meminta ijin ke satpam untuk lari pagi melewati perumahan ini. "Pak permisi kami ijin lewat untuk lari pagi boleh?" Ucap Rafendra kepada satpam perumahan.

"Mas masnya ini dari mana?" Tanya satpam perumahan Griya Asri. "Kami dari kos mentari pak" Jawab Rafendra.

"Oh kos khusus karyawan perusahaan Subroto kan?" Sahut satpam perumahan. "Iya Pak kami juga karyawan di perusahaan Subroto" Ucap Rafendra sambil menunjukan kartu Identitas mereka.

"Oke kalian boleh masuk nanti lurus saja ikuti jalan ini nanti kalian bisa keluar dari pintu belakang, saya akan beritahu teman saya untuk membiarkan kalian lewat" Sahut Pak satpam.

"Terimakasih Pak, kalau begitu kami permisi Pak" Ucap Rafendra kepada satpam perumahan. Setalah mendapatkan ijin mereka berempat pun melanjutkan lari pagi mereka.

Sekitar lima menit mereka masuk ke perumahan tanpa Rafendra sadari dia bertemu dengan Kristina yang juga sedang lari pagi di sekitar Perumahan.

Rafendra yang melihat Kristina didepannya sontak menyapa CEOnya itu. "Pagi bu" Ucap Rafendra yang sudah berada disamping Kristina diikuti ketiga sahabatnya di belakang.

"Lohhh lo kok bisa disini" Sahut Kristina yang kaget dengan kehadiran Rafendra. "Bisa lah bu kita kan baru lari pagi dari kos lewat perumahan ini" Sahut Rafendra.

"Lahhh emang kos kalian dimana kok bisa lewat perumahan ini" Tanya Kristina kepada Rafendra. "Itu bu kos kami di kos mentari yang tidak jauh dari perumahan ini" Sahut Rafendra.

Ketiga sahabatnya cuma diam saja melibat Rafendra dan pimpinan mereka mengobrol. Kristina hanya mengangguk saja mendengar penjelasan Rafendra. "Iya udah kalau begitu kami permisi dulu bu" Ucap Rafendra yang mempercepat larinya diikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Hemmm ada ada saja mereka itu, bukanya agak jauh ya jarak kos mentari dari perumahan ini" Guman Kristina yang heran dengan keempat karyawannya itu.

"Ahh sudah lah, mungkin memang mereka suka lari jauh kali" Ucap Kristina di dalam hati sambil berlari kearah rumah dinasnya.

Disisi lain Rafendra dan ketiga sahabatnya sudah sampai dikos mentari setelah lari pagi sekitar empat puluh menitan. Karena waktu sudah menunjukan pukul setengah enam lebih dikit mereka memutuskan untuk istirahat sejenak dikamar dan mandi untuk bersiap siap berangkat kerja.

******

Disisi lain

Tepat diperumahan Griya Asri rumah nomor 10A. Kristina yang sedang istirahat mendapatkan telfon dari mantanya yaitu Aris. Aris masih mencoba untuk terus balikan dengan Kristina karena dia memiliki sebuah rencana untuk bisa menikahi Kristina untuk mengambil seluruh harta dari keluarga Subroto.

"Mau apa lagi lo hubungi gua hah?" Ucap Kristina yang enggan berhubungan lagi dengan Aris.

"Sayang dengarin dulu penjelasanku, aku dengan dia tidak ada hubungan apa apa, video yang kemarin itu aku yakin itu adalah editan" Ucap Aris yang mencoba menjelaskan kepada Kristina.

Tentu saja Kristina tidak percaya lagi dengan Aris keran dia telah memberikan kesempatan kepada Aris tapi Aris masih saja tidak bisa berubah.

"Gua enggak peduli lagi dengan urusan lo, yang jelas hubungan antara lo dan gua sudah selesai dan jangan perna ganggu gua lagi" Ucap Kristina dengan Nanda yang tegas.

"Plis sayang kasih aku kesempatan sekali lagi, aku janji aku akan berubah sayang" Sahut Aris yang mencoba membujuk Kristina.

"Haahhhhh basi, gua enggak percaya lagi dan gua enggak mau balikan sama lo karena gua sudah ada yang lain" Ucap Kristina yang berbohong kepada Aris agar dirinya tidak diganggu lagi oleh Aris.

"Enggak mungkin kita aja baru putus bebrapa minggu yang lalu tapi kamu sudah punya lain" Ucap Aris yang tidak percaya kepada Kristina.

"Jelas lah, gua udah ada yang lain dan jauh lebih baik dari lo dan gua harap jangan ganggu gua lagi" Ucap Kristina yang langsung menutup telfon dari Ari.

Di tempat lain Aris yang mendengar itu pun geram, "Siapa siapa laki laki yang berani mengambil Kristina dari gua, gua harus ke kantor cabang Subroto yang ada di bekasi" Ucap Aris dari dalam hatinya dan melangkah keluar rumah untuk menuju perusahaan Kristina.

"Gua enggak akan biarkan satu laki laki di kota ini buat memiliki lo selain gua Tina" Ucap Aris dalam hati yang kesal terhadap pengakuan Kristina tadi.

******

Kembali ke posisi Rafendra

Rafendra yang sudah selesai bersiap kemudian keluar dari kamarnya menuju ke kamar sahabatnya. Setelah mengetuk semua pintu kamar sahabatnya itu ternyata ketiga sahabatnya belum selesai bersiap siap.

Rafendra yang melihat jam tangannya yang sudah menujukan pukul setengah tujuh pagi, dia kemudai berteriak kepada ketiga sahabatnya, "Woee aku berangkat dulu kalau begitu, soalnya aku ada kerjaan dari bos pagi ini" Teriak Rafendra dari luar Kamar Ahmad.

"Iya Fen nanti aku sampaikan ke yang lain" Sahut Ahmad yang berteriak dari dalam kamar kosnya. Tanpa menunggu Rafendra langsung menaiki sepeda motor Vixion biru yang sudah disiapkan oleh Jendral mereka.

Karena motor yang disiapkan Jendral Herman ada empat Rafendra mengambil yang warna biru. Dan ketiga temannya sudah mengetahui dan menyetujuinya.

Perjalan dari kos mentari menuju ke Perusahaan Subroto kurang lebih sepuluh menit kalau memang kau sepeda motor. Rafendra yang sudah sampai di pintu masuk perusahaan kemudian memarkirkan sepeda motor ke parkir khusus karyawan yang membawa sepeda motor.

Setelah parkir dia berjalan menuju lobby depan. Tapi dalam perjalanan menuju lobby kantor dia melihat Bosnya sedang di hadang oleh sorang laki laki yang tidak lain adalah Aris.

Rafendra yang melihat Kristina kesakitan karena dia dipaksa oleh Aris akhirnya memutuskan untuk menolong bosnya itu.

******

POV Kristina.

Setelah olahraga pagi Kristina kemudian mandi dan sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke kantor. Perjalan ke kantor dari perumahan Griya Asri membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit kerena Kristina menggunakan mobil.

Sesampainya di kantor Kristina memarkirkan mobilnya di samping lobby kantor yang khsusus untuk parkir pemimpin perusahaan. Setelah turun dari mobil tanpa di sadari Kristina ada tangan yang menarik tangannya dari arah belakang.

Kristina yang terkejut pun langsung menoleh ke belakang dan melihat Aris sudah memegangi tangganya dengan erat.

"Lo mau ngapain kesini, lepasin tangan gua" Ucap Kristina yang mencoba melepas tangannya. Di pagi itu satpam perusahaan masih belum standby karena waktu pergantian shift.

"Jelas aku mau mengajakmu pergi sayang aku mau jelasin ke kamu agar kamu tidak salah paham" Ucap Aris sambil menarik tangan Kristina.

"Lepasin gua, gua enggak mau ikut sama lo, hubungan gua sama lo udah selesai" Sahut Kristina yang mencoba melepas cengkraman Aris.

"Aku enggak akan melepasin kamu sampai kapanpun sayang, karena aku sangat mencitaimu" Ucap Aris sambil mendapat ke arah Kristina.

Kristina yang melihat itu kemudian memejamkan matanya sampai terdengar suara teriakan Aris. Kristina yang mendengar teriakan Aris kemudian membuka matanya.

*****

Kembali ke Rafendra

Rafendra yang melihat bosnya ketakutan kemudian langsung berlari menuju ke arah Aris dan Bosnya itu. Tanpa basa basi Rafendra langsung mencengkram tangan Aris dengan keras.

"Krakkk, Ahhhhhhh sakit bego" Ucap Aris yang menarik cengkraman tangannya. Kristina yang mendengar itu kemudian membuka matanya dan melihat Rafendra yang sudah didepannya.

"Lo siapa hah jangan ikut campur masalah gua dan pacar gua" Ucap Aris dengan Nanda yang marah. "Jangan bercanda ya, hubungan lo dan gua udah selesai" Sahut Kristina dengan suara lantangnya.

Rafendra yang mendengar itu kemudian berkata kepada Aris "Kamu dengar apa yang dia katakan bukan, kalau kamu dengar segera pergi dari sini sebelum saya bertindak lebih jauh lagi" Ucap Rafendra dengan Nanda tegas kepada Aris.

Aris yang merasa terancam karena melihat sorot mata Rafendra yang sangat tajam kemudan berkata "hehhh emang lo siapa hah? Ikut campur urusan gua" Sahut Aris.

"Dia pacar gua kenapa" Sahut Kristina yang tanpa memberikan waktu Rafendra untuk menjawab. Sontak jawaban Kristina itu membuat Rafendra kebingungan.

"Wehhh ini bu bos kenapa malah bilang kayak gitu sih" Ucap Rafendra yang kebingungan dengan kata kata Kristina. "Lo diam aja dan bantu gua kali ini plis" Bisik Kristina kepada Rafendra.

Rafendra yang paham dengan situasi kemudian mengangguk untuk mengikuti rencana bosnya itu.

"Hahhhh pacar, ini pacarmu, aku enggak percaya itu sayang" Ucap Aris yang masih belum yakin dengan ucapan Kristina.

"Emang kenapa kalau saya pacar dari Kristina kamu keberatan" Ucap Rafendra dengan sorot mata yang mengisyaratkan untuk menghabisi orang didepannya.

Aris yang melihat itu ketakutan bukan main, karena ini pertama kalinya dia melihat sorot mata orang yang sangat menakutkan seolah olah dia ingin menghabisi Aris dengan sekejap.

"Gua akan ingat semuan ini Tina, gua akan buat perhitungan dengan lo juga karena lo udah berani merebut Kristina dari gua" Ucap Aris sambil memberik ancaman kepada Rafendra.

Rafendra yang mendengar itu pun tertawa, "Hahahahaha, kamu mengancamku, silahkan saja datang dan cari saya, dan saya pastikan ketika kamu mencari masalah dengan saya dihari itu juga akan menjadi hari terakhirmu di dunia ini" Sahut Rafendra dengan senyuman yang sangat menyeramkan.

Jelas itu membuat Aris sangat takut, karena apapun yang menantang Rafendra akan dia pastikan dibuat bertekuk lutut dihadapannya. Bahkan musuh musuhnya sangat mengetahui berapa dinginnya tangan Rafendra ketika di medan perang.

Kristina yang mendengar itu merasa sangat terheran heran dengan keberanian Rafendra karena dia belum tau siapa sebenarnya Rafendra itu.

"Lo kenapa bilang kayak gitu kedia, lo enggak tau seberapa jahatnya Aris kalau dia sudah serius" Ucap Kristina yang merasa bersalah dengan Rafendra.

"Oh itu ya bu bos, maaf ya tadi saya mengaku ngaku pacarnya bu bos, dan tenang saja bu bos saya juga enggak takut sama dia, itu sudah menjadi makan saya sehari hari dulu" Ucap Rafendra kepada Kristina.

"Maksud lo gimana gua enggak paham" Ucap Kristina yang bingung dengan ucapan Rafendra. "Maksud saya, kalau dulu saya di perusahaan pusat sering terlihat cekcok dengan orang macam manta bu bos itu dan tenang bu bos saya bisa jaga diri kok" Ucap Rafendra yang meyakinkan Kristina.

"Oh iya bu Bos, maaf ya soal kata kata saya tadi, saya malah keterusan ikut sandiwara bu bos tadi" Ucap Rafendra meminta maaf kepada Kristina.

"Udah enggak apa apa, gua yang minta maaf kalau gua tadi bilang lo sebagai pacar gua, karena gua malas berhubungan lagi dengan dia" Sahut Kristina.

"Ohhhh santai bu bos, selama saya bisa bantu bu bos pasti saya lakuin, kalau begitu saya ijin masuk dulu bu bos sudah jam setengah delapan" Ucap Rafendra yang pergi dari hadapan Kristina.

"Gila bener gua baru lihat cowok yang berani berhadapan dengan Aris secara langsung" Ucap Kristina dalam hati sambil memandang kagum kearah Rafendra yang berjalan kedalam perusahaan.

Setelah itu Kristina kemudian menyusul masuk ke perusahaan dan naik ke lantai atas menggunakan lift khusus bagi pemimpin perusahaan dan jajaran pentingnya.

1
Jenny Ruiz Pérez
Wow, bagus banget thor! Dalem banget rasanya.
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
Lah_
Keren! 😍
Tumpang: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!