NovelToon NovelToon
Derita Anasya (To Be My Self)

Derita Anasya (To Be My Self)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jell linaa

leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat

leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya

dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17..?'

" Apa tugas kelompok?' mbak udah nanya keteman sekolah kamu nggak ada tugas apapun bisa-bisanya kau bohong sama mbak dan mbak dewi " marah mbak kania

" Anasya minta maaf mbak " Ucap anasya dengan menangis lalu berlalu masuk

" Anasya, kania kamu ngomong apa sih sama nasya?' kasihan dia, kamu nggak boleh menuduh sembarangan begitu " Ucap mbak dewi yang merasa iba pada nasya

" Sembarang apa sih mbak, tiap kali nasya pergi dia selalu diantarin pakai mobil mewah, apalagi coba namanya dia nggak morotin cowok-cowok kaya itu, mukanya aja polos tapi hatinya busuk "

Plak

Tamparan itu langsung mendarat dipipi kania karena berbicara buruk soal nasya mbak dewi tau betul siapa nasya, tidak mungkin gadis sebaik dirinya melakukan hal itu

" Bahkan mbak tega nampar aku demi nasya, ayo tampar lagi mbak, belain aja terus anak itu " Ucap kania dengan menangis

Semua keributan itu didengar jelas oleh nasya yang terus saja menangis di kamarnya bersama anak-anak panti yang ketakutan dan juga menangis disitu

" Hiks hiks, kita kasihan sama kak nasya, belakangan ini sering dimarahin sama mbak kania dan mbak dewi " Ucap salah satu anak panti

" Apa ini gara-gara kak nasya berhubungan sama orang kaya itu, kayaknya saran silvi mendingan kak nasya berteman aja sama orang yang sederajat sama kita, biar nggak nimbul masalah dan salah paham " Ucap silvi dengan lembut

" Ardan udah banyak banget bantuin aku, tapi aku justru malah bikin dia sama felicia celaka hari ini, aku jadi ngerasa bersalah banget sama dia, apa aku harus jauhin mereka supaya nggak keseret dalam masalah aku lagi " Batin Anasya

" Pasti Kaka lagi sedih yaa?' yang sabar ya kak " Ucap salah satu anak panti

\*"""\*''''"\*

Anasya melewati koridor sekolah dia kemudian berjalan menuju kelas namun teryata vanes dan teman-temannya sudah berada didepan pintu kelas dan berusaha menghalangi nya

" Permisi aku mau lewat " singkat nasya

" Eh cupu lo ngadu apa sama polisi hah?' enak aja loh main ngelaporin gue gitu aja, kenapa kaget yaa ngeliat gue disini sekarang?' denger ya cupu genderuwo, nggak bakalan gampang buat lo nyeret gue masuk kedalam penjara, karena gue punya seribu cara buat bebas dari masalah gue sendiri " Ucap vanes dengan menjelaskan panjang lebar

" Itu nggak penting buat aku, dan aku minta sekarang kalian minggir " Ucap nasya, dia sedikit melawan karena sudah merasa muak dengan mereka yang pagi-pagi sudah mengganggu nya,

" Oh lo sekarang berani banget yaa ngelawan gue " marah vanes yang hendak langsung menamparnya

Nasya menunduk menutup kedua mukanya namun teryata tamparan itu belum sampai kemukanya karena ditahan oleh ardan

" Ardan " Ucap nasya setelah membuka kedua kelopak mata yang menutupi wajahnya itu

" Lo tau sopan santun nggak sih?' kalau mau berantem dilapangan aja sana, ganggu orang lewat tau nggak " Ketus ardan dengan langsung mendorongnya kepinggir

Vanes merasa sedikit kesal dengan sikap ardan apalagi hal itu membuat kedua temannya menertawakan dia, karena sudah tidak mood dirinya pun akhirnya memutuskan untuk pergi

" Makasih, udah nolongin aku " Ucap anasya pada ardan

" Gue nggak nolongin lo nggak usah bilang makasih, gue cuma nggak suka kalau ada yang halangin jalan, apalagi kalau gue mau masuk "

" Tapi berkat kamu aku bisa masuk kelas sekali lagi makasih "

" Udah gua bilang nggak usah geer nasya gue ngelakuin itu buat diri gue sendiri biar bisa masuk kedalam kelas, bukan buat lo, ngerti ?"

" Kemaren dia senyum, baik banget lagi, eh sekarang malah balik jutek nya, teryata ardan emang orangnya nggak jelas yaa " Batin nasya

" Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu ?"

" Nggak, nggak ada apa-apa kok " Ucap nasya kemudian beranjak pergi lalu duduk ditempat nya

" Aduu nasya apaan ih?' kenapa kamu malah lihatin dia?' kalau anaknya geer gimana ?" Batin nasya

Semua murid memasuki kelas karena bunyi bel masuk termasuk felicia yang baru saja datang dan duduk disampingnya seperti biasa

" Guru belum masuk ?" Tanya felicia yang baru saja duduk

" Bel aja baru bunyi, " singkat nasya dengan mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam tasnya

" Hem kita nggak mungkin belajar sih hari ini, gue udah denger dari bang ardan, katanya hari kita mau ngasih sumbangan gitu rame-rame buat korban bencana, yang kena banjir gitu, "

" Berarti kita keliling ?"

" Yaa baru minta sumbangannya sih, bagiin nya besok "

" Anak sekolahan sini banyakan tajir, kenapa harus minta sumbangan ?"

" Lo pikir mereka mau buat ngasih orang nggak penting gitu, yaa terserah sih kalau ada yang mau nyumbang, tapi sekolahan kayaknya nggak minta "

" Terus gimana?' kita keliling ke tiap warga mau minta sumbangan gitu?' bukanya itu tugas osis atau... "

" Udah lo nggak usah nanya panjang lebar, gue nggak tau, ikutin ajalah sekolah lagi berbaik hati "

" Ya iya sih, aku sih nggak keberatan cuma agak heran aja "

" Apa sih yang buat lo heran, gue nggak ngerti deh "

" Selamat pagi semuanya " Ucap guru yang memasuki kelas, tentu saja hal itu membuat mereka semua menghentikan percakapan mereka

" Hari ini kita akan mengadakan minta sumbangan untuk beberapa orang yang membutuhkan, salah satunya untuk korban bencana alam "

" Butuh sumbangan berapa sih bu?' saya bisa langsung tf sekarang daripada harus jalan kaki panas-panasan kan "

" Vanes jaga bicara kamu, ini itu bukan cuma sumbangan, kita itu keliling sambil membersihkan lingkungan sekitar, dan uang sumbangan akan dikumpulkan dulu ke bendahara osis "

" Yah udah buu, sekalian aja anak osis yang ngerjain " protes Eliza

" Lagian kalau mau nyumbang, nggak usah jauh-jauh, disekolah ini ada kok anak panti asuhan " Ucap vanes, tentu saja hal itu membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak

" Vanes, Eliza, kalau kalian tidak mau ikut, tidak papa, saya tidak memaksa, kegiatan ini dilakukan dengan ikhlas dan bagi yang mau-mau saja yang melakukannya "

" Saya ikut buu, nanti ikut gabung sama anak osis yang lain " Ucap Bianca, yang membuat seisi kelas terkejut termasuk vanes dan bianca

" Bii lo serius?' lo nggak habis kesambet kan?' atau kebentur sesuatu ?" Tanya vanes dengan bingung, eliza hanya memandang bianca dengan raut wajah yang juga tak kalah terkejutnya seperti vanes

" Kayaknya lo berdua bakalan nyesel kalau nggak ikut "

" Maksud lo ?" Tanya eliza dengan bingung dan semakin tidak mengerti

Dia sangat mengenal siapa itu bianca, gadis itu paling anti keliling jalan kaki, apa lagi sambil panas-panasan

" Bianca kamu serius?' kok saya nggak yakin yaa, kamu kan biasanya paling anti jalan kaki " jelas guru tersebut dengan sedikit heran

Bianca hanya diam tak menjawab, nasya tidak perduli dengan apa yang terjadi termasuk tanggapan mereka terhadap bianca

Pesan masuk kedalam ponsel milik nasya pesan dari bianca yang menyuruhnya untuk membawa tas saat meminta sumbangan

" Gue minta bawa tas pas minta sumbangan nanti "

" Buat apa yaa?'

' udah nurut aja napa sih, tapi kayaknya tas lo kegedean biar nanti gue kasih tas mini deh yang kecil, dan lo wajib bawa itu "

" Iya "

Nasya tidak tau apa rencana bianca namun karena hanya menyuruh nya untuk membawa tas dia pun memutuskan untuk menurut agar tidak terjadi masalah

\*----\*----\*

Semua murid kini meminta sumbangan, mereka berjalan disekitar samping jalan raya dan bahkan berhenti disalah satu kios dan warung

" Sumpah, malas banget gue jalan kaki gini, mana panas-panasan lagi " Kesal vanes yang terus berbicara pada eliza

" Sebenernya sih bianca punya hal menarik apa sih ?" Jawab bianca yang juga ikut kesal

Mereka berdua terpaksa ikut karena perkataan dari bianca bahwa akan ada tontonan menarik yang mereka lihat

" Hem kayaknya sumbangan nya udah cukup deh, nanti gue tambah sembako " Ucap bianca pada wakil osis

" Kita disuruh panas-panasan, melakukan dengan ikhlas lah, gue kira diceramahin tuh guru itu ikutan " bisik eliza pada vanes

" Tau ah, keburu kesel gue " jawab vanes padanya

" Yah udah kita langsung bawa kesana aja hasil sumbangannya, " jawab salah satu anak osis

" Nana duit sumbangan nya mana ?" Tanya wakil osis

" Hem ini tadi gue naruh didalam tas, " Ucap nana kemudian membuka isi tasnya namun uang sumbangan nya tidak ditemukan disitu

" Ada didalam kotak kan?'semua uang sumbangan nya ?" Tanya ketua osis

" Iya tapi sebagian, gue taruh tas, kok nggak ada sih ?"

Bersambung....

1
Dinda Herli
Semangat up kak 😁
laraa.abadi'
hari ini kak sabar yaa
StarJustStar
Thor, aku hampir kehabisan kesabaran nih, kapan update lagi?
Siska: udah up kka
Arfina: kasihan banget nasya miris banget hidupnya kak
total 2 replies
Nia Daniaty
Semangat 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!